Oleh :
Kelompok 1
PRODI AKUNTANSI
A. Pengertian Hotel
Suwithi, dkk (2008) mengutip definisi hotel dari beberapa sumber sebagai berikut:
a. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where
meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan
(fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
b. Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan
pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang
dikelola secara komersial.
c. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutip
oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose
primary business is providing lodging facilities for the general public and which
furnishes one or more of the following services: food and beverage service, room
attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and
fixtures. Yang dapat diartikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara
komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas
pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan
barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/peralatan dan
menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya.
Dari seluruh rumusan dan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan yang dimaksud
dengan hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dan didalamnya
terdapat beberapa unsur pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu:
Industri hotel memiliki karakteristik yang unik yang membedakan dengan bidang-bidang
usaha, atau industri lainnya. Perbedaan antara hotel dengan bidang-bidang usaha, atau
industri lainnya adalah:
1. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya
dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga kerja yang
banyak pula.
2. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik,
sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
3. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa
pelayanannya dihasilkan.
4. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa
terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
5. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai
partner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya
pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.
Dilihat dari produk yang ditawarkan, produk hotel memiliki empat karakteristik utama,
(Suwithi, 2008) yaitu:
Fungsi hotel sebenarnya merupakan tempat tinggal sementara bagi para pelaku
bisnis, wisatawan, olahragawan, pemimpin pemimpin negara, pejabat birokrasi
pemerintahan dan masyarakat umum lainnya. Jadi tamu hotel datang dari beraneka ragam
latar belakang profesi, kehidupan, dan budaya. Lokasi hotel biasanya dipilih di lingkungan
daerah yang merupakan pusat-pusat bisnis, obyek obyek wisata alam, wisata agro, pusat-
pusat budaya/adat istiadat masyarakat, pusat pemerintahan, keagamaan, dan sebagainya.
A. Jenis Hotel
Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi terdapat pada peraturan
Pemerintah, yaitu SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata. Klasifikasi hotel
ditinjau berdasarkan beberapa faktor, yaitu:
1. Hotel berdasarkan harga jual (sewa)
Klasifikasi hotel berdasarkan sistem penjualan harga kamar, di mana harga kamar
yang dijual hanya harga kamar saja atau merupakan sistem paket, yaitu:
a. European plan hotel: hotel dengan biaya untuk harga kamar saja.
b. American plan hotel: hotel dengan perencanaan biaya termasuk harga kamar
dan harga makan, terbagi dua yaitu:
a) Full American plan (FAP): harga kamar termasuk tiga kali makan sehari
(sarapan, makan siang dan makan malam).
b) Modified American plan (MAP): harga kamar termasuk dua kali makan
sehari, yaitu: Kamar + makan pagi + makan siang + makan pagi + makan
malam.
c) Continental plan hotel: hotel dengan perencanaan harga kamar sudah
termasuk dengan continental breakfast.
d) Bermuda plan hotel: hotel dengan perencanaan harga kamar yang sudah
termasuk dengan American breakfast.
2. Hotel berdasarkan ukuran
Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran meliputi:
a) Small hotel: hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar.
b) Medium hotel: hotel sedang, yang terdiri dari 2 jenis, yaitu:
c) Average hotel: jumlah kamar antara 150 sampai 299 kamar
d) Above hotel: jumlah kamar antara 300 sampai 600 kamar
e) Large hotel: hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600 kamar
3. Hotel berdasarkan tipe tamu hotel
Klasifikasi hotel berdasarkan asal usul dan latar belakang tamu yang menginap:
a) Family hotel: hotel untuk tamu yang menginap bersama keluarga
b) Business hotel: hotel untuk tamu berupa para pengusaha.
c) Tourist hotel: hotel untuk tamu yang menginap berupa wisatawan, baik
domestic maupun luar negeri. d) Transit hotel: hotel untuk tamu yang transit
(singgah sementara)
d) Cure hotel : Hotel untuk tamu yang menginap dalam proses pengobatan atau
penyembuhan penyakit
4. Hotel berdasarkan lama tamu menginap
Klasifikasi hotel berdasarkan lamanya tamu menginap, yaitu:
a) Transit hotel: hotel dengan lama tinggal tamu rata rata semalam
b) Semi residential hotel: hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari satu hari
tetapi tetap dalam jangka waktu pendek berkisar dua minggu hingga satu
bulan
c) Residential hotel: hotel dengan lama tinggal tamu cukup lama, berkisar paling
sedikit satu bulan.
5. Hotel berdasarkan lokasi
Klasifikasi hotel berdasarkan lokasi, yaitu:
a) City hotel: hotel yang terletak di dalam kota, di mana sebagian besar yang
menginap melakukan kegiatan bisnis
b) Urban hotel: hotel yang terletak di dekat kota
c) Suburb hotel: hotel yang terletak di pinggiran kota
d) Resort hotel: hotel yang terletak di daerah wisata, di mana sebagian besar
tamu yang menginap tidak melakukan usaha. Hotel resort berdasarkan
lokasinya dibagi: atas:
a. Mountain hotel: hotel yang berada di pegunungan.
b. Beach hotel: hotel yang berada di pinggir pantai
c. Lake hotel: hotel yang berada di tepi danau
d. Hill hotel : hotel yang berada di puncak bukit
e. Forest hotel: hotel yang berada di kawasan hutan lindung
f. Airport hotel: hotel yang terletak di daerah pelabuhan udara
6. Jumlah kamar dan persyaratannya
Berdasarkan jumlah bintang yang dimiliki, jumlah persyaratan kamar dan lainnya
yaitu:
a) Hotel bintang satu (*): Jumlah kamar standar, minimal 15 kamar kamar mandi
di dalam luas kamar standar, minimum 20 m2.
b) Hotel bintang dua (**): Jumlah kamar standar, minimal 20 kamar kamar suite,
minimum 1 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar, minimum 22
m2 , luas kamar suite, minimum 44 m2.
c) Hotel bintang tiga (***): Jumlah kamar standar, minimal 30 kamar, kamar
suite, minimum 2 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar,
minimum 24 m2 , luas kamar suite, minimum 48 m2.
d) Hotel bintang empat (****): Jumlah kamar standar, minimal 50 kamar, kamar
suite, minimum 3 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar,
minimum 24 m2 , luas kamar suite, minimum 48 m2 5. Hotel bintang lima
(*****): Jumlah kamar standar, minimal 100 kamar, kamar suite, minimum 4
kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar, minimum 26 m2 , luas
kamar suite, minimum 52 m2.12
Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel kedalam
berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilain tertentu. Di Indonesia pada
tahun 1977, dengan keputusan Menparpostel No. PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha
dan klasifikasi hotel ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum
didasarkan pada:
a. Jumlah kamar
b. Fasilitas
c. Peralatan yang tersedia
d. Mutu pelayanan
1. Sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya di bidang
usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati
2. Memberikan informasi kepada tamu yang akan menginap di hotel tentang standar
fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel
3. Agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel
4. Supaya tercipta keseimbangan antara permintaan & penawaran dalam usaha hotel
Hotel berasal dari kata hostel yang diambil dari Bahasa Perancis kuno. Bangunan
public mulai dikenal kira-kira pada akhir abad ke-17. Pengertian terdahulu hotel dikatakan
sebagai tempat penampungan untuk para pendatang atau disebut juga sebagai bangunan
penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Jadi awalnya hotel memang diciptakan untuk
melayani masyarakat.
Eropa dan Amerika merupakan pelopor lahirnya hotel-hotel modern yakni pada abad
ke-18. Misalnya hotel Covent Garden yang didirikan pada tahun 1774, selain memiliki
fasilitas yang lengkap dan jumlah kamar yang banyak hotel ini juga berdampingan langsung
dengan bioskop dekat Westminster di London. Ada Pula City Hotel di New York dengan
kapasitas 170 kamar yang didirikan pada tahun 1794.
Industry perhotelan berkekmbang pesat pada abad ke-19. Hotel-hotel modern mulai
banyak didirikan di kota besar, semacam London, Paris, New York, Boston, San Fransisco
dan lainnya. Pada abad ini hotel-hotel tidak hanya menawarkan layanan tempat tinggal
sementara tetapi juga menyediakan tempat pertemuan atau konferensi beserta perangkat
teknologi terbaru pada masa itu. Bahkan pada akhir abad ke-19 muncul hotel-hotel dengan
label khusus misalkan hotel untuk bisnis travelers seperti Ellsworth Milton Statler Hotel di
New York yang didirikan pada tahun 1880. Hotel inipun merupakan jaringan hotel pertama di
dunia.
Pada abad ke-20 setelah perang dunia I jumlah hotel semakin meningkat seiring
perkembangan alat-alat transportasi masal dan berkembanganya bisnis travel. Hotel-hotel
baru banyak didirikan di sekitar pusat-pusat bisnis. Hal lain yang mempengaruhi
pembangunan hotel adalah berkembangnya dunia pariwisata yang kemudian melahirkan
hotel-hotel resort yang menawarkan paket penginapan sekaligus akomodasi. Sejak tahun
1920-an sekolah-sekolah perhotelan mulai bermunculan. Pada masa berlangsungnya perang
dunia II dan masa-masa sesudahnya bisnis perhotelan berkekmbang pesat tetapi tidak banyak
hotel baru yang dibangun. Para pengelola lebih banyak mengembangkan hotel yang ada baik
dari segi fasilitas, kualitas pelayanan dan manajemen. Dalam perkembangan selanjutnya
industry hotel-hotel besar di Amerika mulai berkembang ke luar negeri dengan sistem
franchise. Lahirlah jaringan hotel-hotel besar di bawah sebuah korporasi besar, misalnya
Hilton, Hyatt, JW Marriots, dan lai sebagainya.
Dalam dunia pariwisata negara Indonesia sudah dikenal sejak sebelum perang dunia I,
tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung terbilang masih sedikit. Seiring dengan
perkembangan zaman kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang memerlukan sarana
akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda mulai
berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Beberapa hotel yang ada pada masa itu diantaranya :
1. Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal, dan Hotel Rijswijk di Jakarta
2. Hotel Sarkies dan Hotel Oranje di Surabaya
3. Hotel Du Pavillon di Semarang
4. Palace Hotel di Malang
5. Slier Hotel di Solo
6. Grand Hotel (sekarang hotel Garuda) di Yogyakarta
7. Hotel Savoy Homann, Preanger dan Pension Van Hengel di Bandung
8. Hotel Salak di Bogor
9. Hotel De Boer dan Hotel Astoria di Medan
10. Grand Hotel dan Staat Hotel di Makassar.
Kebanyakan dari hotel-hotel ini masih ada dan sudah di renovasi menjadi lebih baik
dan juga ada yang telah di redevelopment total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya. Dunia
pariwisata di Indonesia kian gemilang ketika kepariwisataan di Bali mendapatkan perhatian
serius. Pada tahun 1963 dibangunlah Hotel Bali Beach, menyusul diresmikannya Bandar
Udara Ngurah Rai sebagai Bandara Internasional. Pada perkembangan ini Bali semakin giat
dikunjungi turis-turis asing. Selain di Bali daerah-daerah lain juga turut bangkit pada bidang
pariwisata seperti Malang, Jawa Timur yang memiliki beberapa objek wisata potensial.
Kebangkitan pariwisata di Malang memberi pengaruh pada perkembangan pembangunan
hotel. Sementara itu keadaan perhotelan di Bandung tidak kalah semarak. Perkembangan
berbagai usaha mulai dari kuliner, distro, cafe, dan factory outlet membuat kota ini diserbu
pengunjung. Khususnya di akhir pekan kota ini begitu membludak didatangi oleh wisatawan.
Salah satu hotel di Bandung yang cukup Populer adalah Hotel Cihampelas II.
Penginapan ini berada di kawasan pusat perbelanjaan, tepatnya di Jl.. Cihampelas. Sepanjang
sisi hotel dipenuhi dengan factory outlet dan berbagai tempat bersantai. Setelah periode
pemerintahan orde baru, pembangunan dan kehadiran hotel di Indonesia sangat berkembang
pesat. Terutama setelah masuknya beberapa Chains Management Hotel Internasional yang
banyak merambah ke kota-kota besar Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel-hotel
di Indonesia wajah arsitektur hotel-hotel di Indonesia sangat berkembang dan inovatif akan
tetapi hal ini menjadi salah satu tolak ukur sejarah baru untuk hotel di Indonesia.
Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin kompleks. Berdasarkan
struktur organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya,
seperti: marketing, accounting personel, dan produksi. Struktur organisasi, dari struktur
organisasi, karyawan dan organisasi didalamnya mendapatkan informasi, diantaranya:
1) Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta tanggung
jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk mendiskusikan komplain
sesuai rantai komando.
2) Mengetahui jenjang karir yang jelas melalui hirarki yang ada dalam jabatan-jabatan di
struktur organisasi.
3) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur instruksi.
4) Menunjukkan jalur koordinasi dan kerjasama antar bagian melalui departemen dan
seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.
Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari :
1) Uraian tugas (Job Description), menggambarkan kewajiban dari masing-masing posisi.
2) Standar manual pekerjaan (Standard Operating Procedure/SOP), memberikan
gambaran bagaimana pekerjaan atau kewajiban akan dilaksanakan.
3) Spesifikasi jabatan (Job Specification)
https://id.scribd.com/document/339550705/Struktur-Organisasi-Pada-Hotel-Dan-Standard-
Operational-Procedure-SAP-1
https://www.pustakamadani.com/2019/10/pengertian-hotel-karakteristik-hotel.html
https://www.coursehero.com/file/20980896/Ak-hotel/
https://www.scribd.com/document/339574289/SEJARAH-PERKEMBANGAN-HOTEL-DI-
EROPA-DAN-AMERIKA-DI-INDONESIA-docx