TINJAUAN PUSTAKA
Hotel berasal dari kata hostel yang diambil dari bahasa Perancis kuno.
Bangunan hotel ini sudah sejak akhir abad ke-17. Arti dari hostel sendiri adalah,
Selain itu hotel juga diartikan suatu bidang usaha yang menggunakan
suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk
menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum,
1
akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk
Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk
1. Harga Jual
kamar yang dijual hanya harga kamar saja atau merupakan sistem paket,
yaitu:
a. European plan hotel : hotel dengan biaya untuk harga kamar saja
Keistimewaan:
ini
2
Modified American Plan (MAP) : harga kamar termasuk dua kali
2. Ukuran Hotel
ada, yaitu:
a. Small hotel : hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar
c. Large hotel : hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600 kamar
Klasifikasi hotel berdasarkan asal usul dan latar belakang tamu menginap
yaitu:
3
e. Cure hotel : Hotel untuk tamu yang menginap dalam proses
4. Sistem Bintang
yang dimiliki oleh hotel dituntut semakin banyak dan baik. Klasifikasi
4
luas kamar suite, minimum 48 m2
dari bintang satu sampai bintang lima. Menurut surat Keputusan Menteri
klasifikasi hotel.
b. Semi Residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari
satu hari tetapi tetap dalam jangka waktu pendek, berkisar dua minggu
5
c. Residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu cukup lama,
6. Lokasi
a. City hotel : hotel yang terletak di dalam kota, di mana sebagian besar
yaitu:
6
konferensi
konvensi
fasilitas ibadah.
kegiatan berjudi.(http://dspace.widyatama.ac.id)
berikut:
masa waktu tertentu biasanya terdapat di daerah pusat kegiatan pariwisata yang
cocok untuk beristirahat selama musim liburan oleh krluarga atau kelompok.
lokasi nya di daerah yang berhawa segar serta sejuk dan berpandangan indah
7
Hotel resort ini direncanakan didirikan di Dusun Ngadas, Kecamatan
adalah hotel bintang satu. Alasan pemilihan hotel bintang satu ini karena :
orang luar Ngadas, sehingga tanah lokasi hotel resort berstatus sewa.
Bromo
market
8. Public area
8
11. Terdapat ruang service : laundry, cleaning service, ME
pasangan Rara Anteng (putri raja Majapahit) dan Jaka Seger (putra
seorang Brahmana).
9
2.2.2. Profil Masyarakat Tengger
hal, antara lain dari upacara adat, agama dan kepercayaan, kehidupan
10
b. Sifat dan Sikap
kegotong royongan.
c. Pemukiman
gotong-royong (Dewi,2011).
11
karo dan upacara tradisional lainya. System kepercayaan ini
joko seger dan rara anteng. Sampai saat ini agama yang
kondisi, potensi iklim dan budaya, sehingga akan lebih serasi dengan
12
Jadi dari beberapa pengertian di atas Arsitektur Nusantara dapat
diartikan arsitektur yang mengacu pada iklim dan budaya setempat yang
bersifat kerakyatan dan berakar dari mentalitas dan daya pikir masyarakat
arsitektur
Kurang minat pada apa yang akan apa yang sedang dan akan terjadi
membuat
13
2.3.3. Pengayaan Arsitektur Nusantara
dualisme atau hibriditas antara budaya asli dan budaya kolonial. Selain
dengan kolonial).
2. Pencampuran Dialektik
yang lain.
14
3. Pencampuran Resistensi
Nusantara, 2011)
1. Josef Prijotomo
15
2. Penonjolan kebun daripada hunian sangat besar arti dan
ini dipijakkan.
4. Ornamentasi
16
penyelesaian, dan mempertinggi kesan estetik dari arsitektur itu
sendiri.
2 musim 4 musim
Memproduksi ruang
17
2. Rumah Kolong-Panggung
keakraban
spasio-visual
Bertumbuh-kembang
agraris)
4. Sajian Keramahtamahan
18
Keakraban antar-warga.
benar).
5. Karawitan Detail
1. Kearifan Setempat
Secara fisika hal ini dapat dijelaskan dengan bahwa zat lignin
19
sehingga dapat menahan momen lebih besar. Masayarakat di
fisika ini.
2. Kesemestaan
ruhaniyah.
4. Berkehidupan bersama
1. Lapisan Awal
20
Dialami oleh setiap manusia nusantara adalah
2. Lapisan Transisi
lokal.
3. Lapisan Akhir
manusia.
21
Bagan 2.1. unsur Ragawi dan Tanragawi Arsitektur Nusantara
(Diktat Perkuliahan Arsitektur Nusantara, 2011)
pemilik rumah.
22
2. Nilai kemanusiaan pada sumbu horisontal
3. Pernaungan
23
pada sasak, sakenem pada Bali. Di Nias Selatan, bila ada
4. Perlindungan
24
didirikan. Tempat ini kemudian akan menjadi tempat
1. Iklim
23,50 maka sepanjang tahun sudut jatuh matahari akan jatuh tegak
lurus.
2. Bahan Material
3. Seni Kerajinan
ukir, seni ornamen, seni pahat, seni tenun, seni anyam dan
Nusantara.
25
4. Keanekaragaman
dari hal ini adalah jarak antar rumah yang saling berdekatan. Terkonsentrasinya
tidak dibatasi oleh pagar sebagai pembatas antar rumah. Hal ini menunjukan sikap
hidup masyarakat Tengger yang suka bekerja sama atau gotong royong (Dewi,
2011).
26
1. Dunia Atas
pemakaman, Pure.
2. Dunia Tengah
3. Dunia Bawah
termasuk pada saat islam masuk kedaerah ini. Masyarakat Ngadas tidak mau
27
menempatkan masjid pada bagian dunia atas tetapi mereka menempatkannya pada
bagian dunia bawah, karena mereka menganggap masjid bukan bangunan suci
(Agustapraja dkk,2011).
Arsitektur Nusantara pada umumnya. hal ini terlihat pada saat upacara-upacara
adat yang berskala desa, akan ada ruang-ruang bersama yang diciptakan.
Rumah kepala desa pada Desa Ngadas ini juga berada di dunia bawah,
warga desa untuk menjadi kepala desa. Pada saat upacara karo, Unan-
kepala desa, lahan yang mulanya bersifat semi public akan berubah
28
2. Jalan Desa
Di desa ngadas ada dua jalan utama, yaitu jalan yang membelah desa
dan jalan umum yang menghubungkan desa ngadas dengan desa lain.
Jalan desa ini saat ada upacara yang berskala desa akan menjadi ruang
3. Pemakaman Desa
pada umumnya, yang berupa tanah luas dengan makam yang berjajar.
Tetapi ketika ada upacara adat diadakan makam akan berubah menjadi
29
Gambar 2.5. Letak Pemakaman Desa
(Agustapraja dkk,2011)
Ada hal yang cukup menarik pada masyarakat Tengger yakni pawon atau
perapian. Pawon atau perapian ini pada masyarakat Tengger bukan hanya untuk
memasak tetapi juga sebagai tempat untuk berdiskusi antar anggota keluarga,
tempat orang tua mendidik anak, sambil menghangatkan badan. Pawon ini tidak
hanya digunakan untuk anggota keluarga saja tetapi juga untuk para tamu
diyakini sebagai tempat roh leluhur. Karena dianggap sebagai tempat roh leluhur
pawon ini tidak boleh langkahi. Semua rumah masyarkat Tengger hampur dapat
a. Pawon dijauhkan dari sumbu pintu untuk mengihndarkan dari area sirkulasi
30
b. Pawon tidak memiliki orientasi tetap, sehingga arah pawon bisa
d. Adanya pintu yang berada di dekat pawon untuk keluar masuk tamu dan
Jumlah pawon ini biasanya dipengaruhi hierarki masyarakat Tengger yang di bagi
menjadi tiga, masyarakat biasa, aparat desa dan pemimpin adat. Jumlah pawon ini
1. Rumah masyarkat biasa dengan satu pawon yang diletakkan pada dapur
31
3. Denah rumah masyarakat biasa dengan tiga pawon
Letak Pawon
Sumber : Dewi, 2011
Gambar Sumber
2.10. Rumah dengan
: Dewi, 2011 TigaPawon
Sumber : Dewi, 2011
32
6. Rumah pemimpin adat dengan satu pawon
Sumber
Gambar 2.11. : Dewi,
Rumah 2011
dengan satu Pawon
Sumber : Dewi, 2011
Sumber
Gambar 2.13. : Dewi,
Rumah 2011Tiga Pawon
dengan
Sumber : Dewi, 2011
33
9. Rumah pemimpin adat dengan empat pawon
menyerupai sebuah tenda atau sebuah kubah besar yang ditopang pada keempat
sudutnya dan disebut sebagai “soko guru” dengan bentuknya pilar segitiga atau
Apabila dilihat dari bentuknya bentuk bagian atas dari bagian yang seperti
tenda ini ini merupakan bentuk dari bentukan atap Batak Karo.
34
Gambar 2.16. Gereja Pohsarang
Gambar 2.15 .Arsitektur Batak Karo
Diktat perkuliahan Arsitektur Nusantara, 2011
http://www.google.com
Sedang pada bagian lain dari gereja merupakan sebuah serambi yang
Gambar 2.17. Bangunan Batak Toba Gambar 2.18. Bentuk Atap Batak Toba Pada Gereja Pohsarang
http://www.google.com Diktat Perkuliahan Arsitektur Nusantara, 2011
35
Pada bagian pendopo lain menggunakan bentukan arsitektur sunda.
Bentuk bangunan arsitektur sunda mirip dengan dengan bentuk bangunan yang
dirancang oleh Maclaine Pont tahun 1919. Arsitektur gedung ITB ini dikenal
Gambar 2.19 Arsitektur Sunda Gambar 2.20 Arsitektur sunda pada Gereja Pohsarang
http://www.google.com http://www.google.com
Gambar 2.21 Bentuk Asli Gedung ITB Yang Dirancang Maclaine Pont
http://www.google.com
36
Pada Gereja Pohsarang ini juga menggunakan ornamentasi khas
puhsarang ini arca-arca ini diganti oleh patung yang bernuasakan Kristen.
Selain itu adanya gapura sebagai penegas antara ruang luar/publik dengan
ruang yang lebih private/semi publik yang lebih dikenal denga istilah candi
bentar.
37
Arsitektur percandian yang digunakan pada Gereja Pohsarang adalah pada
menara lonceng pada bangunan ini. Menara lonceng ini mengambil dari bentukan
Candi Bajangratu.
Arsitektur Nusantara:
38
4. Kelebihan dari objek: citra Arsitektur Nusantara sangat kental pada
oleh bangunan rumah Nias. Rumah nias dipilih karena pemilik rumah
39
Pada transformasinya bentuk atap pada bangunan asli Rumah Nias
Di hilangkan
Di perpanjang
tempat untuk melakukan pesta adat. Bagian kolong pada rumah Nias
kolam.
40
Gambar 2,31, Denah Lantai Satu
Sumber : Diktat Perkuliahan Arsitektur Nusantara, 2012
41
Rumah nias yang pada perkampungan nias berjejer dihadirkan dengan
42
Penggunaan jalusi ini selain sebagai ornamen dari bangunan juga
Kelebihan objek :
Kekurangan objek :
terletak 1000 meter di atas permukaan laut. Luas kawasan Klub Bunga sekitar 12
hektar dengan vegetasi tropis yang rimbun. Selain pemadangan dari bukit
43
panderman dari Klub Bunga kita juga bisa menikamati pemandangan gunung
yang ada di sekitarnya seperti: Gunung Semeru, Gunung Welirang dan Gunung
Arjuna.
1. Kondisi Alam dan Penataan Bangunan pada Klub Bunga Butik Resot
berada di daerah gunung panderman. Kebun jeruk ini dibeli oleh klub
bunga dan kemudian dibangun sebuah hotel pada tahun 1994 dan mulai
berkontur. Kontur ini oleh perancang klub bunga diolah dengan sangat
baik.
pengolahan cut and fill pada perancangan. Peletakan entrance utama pada
klub bunga butik resort ini diletakan pada daerah yang rendah. Peletakan
entrance ini terdapat pos satpam, pos satpam ini guna mendata setiap
pengunjung yang akan memasuki klub bunga. Peletakan pos satpam pada
44
daerah tepat di pintu masuk ini guna menjaga privasi pengunjung dari klub
bunga butik resort ini. Selain itu dengan setiap pengunjung yang akan
memasuki klub bunga melawati pos satpam keamanan dari klub bunga ini
menjadi lebih terjaga karena letak klub bunga yang berada di kawasan
Pada kebanyakan hotel front desk office diletakan pada pada bagian
depan atau atau dapat dilihat dengan mudah oleh pengunjung. Front desk
office pada klub bunga ini terletak pada kawasan tengah site. Perletkan
Tetapi setelah masuk kita akan dengan mudah untuk menemukan lobby
45
Yang selanjutnya cukup membingungkan adalah parkir bagi
kendaraan roda dua. Parkir kendaraan roda dua pada Klub Bunga Butik
Resort ini tidak terlihat dengan jelas parkir kendaraan ini berada di depan
Penataan dan pemilihan perabot interior pada front desk office ini
mencirikan penataan yang begaya tradisional. Hal ini dapat terlihat dengan
Hal yang paling menarik dari klub bunga ini adalah sistem
46
dikondisikan untuk menerima pencahayaan alami maka pencahayaan
Gambar 2.42. Bukaan Jendela pada Kantor Gambar 2.43. Bukaan langsung pada lobby
Pengelola utama
Dokumentasi Pribadi,2011 Dokumentasi Pribadi,2011
tiga, klub bunga adalah hotel resort dalam kategori bintang tiga. Fasilitas
yang dimiliki klub bunga ini sebenarnya sudah masuk dalam kategori hotel
hotel saja, tetapi bagi masyrakat umum yang ingin menikmati fasilitas ini
47
dirancangan dalam satu kompleks yang satu dengan lainnya saling
berdekatan sehingga pengguna tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh untuk
1. Fasilitas Hiburan
Fasilitas klub bunga ini berisi fasilitas hiburan yang dapat digunakan
Beberapa fasilitas olah raga yang ada di klub bunga antara lain
fitness center jogging track, kolam renang out door dan kolam renang
indoor
48
Gambar 2.45 Fasilitas Olahraga pada
Klub Bunga
Dokumentasi Pengelola, 2011
3. Fasilitas Relaksasi
relaksasi bagi pengunjung antara lain terapi massage pool dan sauna.
4. Restoran
Restoran pada klub bunga butik resort ini terdiri dari dua lantai. View
49
Gambar 2.48. Interior Restoran
Gambar 2.47. Eksterior Restoran
Dokumentasi Pengelola, 2011
Dokumentasi Pribadi, 2011
5. Ruang Pertemuan
digunakan untuk fasilitas olah raga, yakni futsal dan basket indoor.
50
6. Fasilitas lain
Fasilitas lain yang ada di klub bunga butik resort ini antara lain
wisata batu. Selain itu juga ada perpustakaaan bagi dewasa maupun
anak-anak. Fasilitas lainnya yang ada di klub bunga butik resort ini
adalah area hot spot yang dapat diakses di akses dari front desk office
Selain hotel klub bunga juga menyediakan vila-vila yang disewakan. Vila-
vila ini berada di dalam kawasan Klub Bunga Butik Resort. Vila-vila ini terbagi
dalam tiga kategori: executive, duluxe, dan superior. Dari ketiga jenis ini jenis
yang paling mewah adalah jenis executive, pada jenis executive adalah jenis vila
yang paling luas dan dilengkapi kolam renang pribadi. Untuk jumlah kamar pada
jenis executive ini ada tiga kamar.Sedangkan untuk tipe duluxe dan tipe superior
jumlah kamar sama dengan tipe executive, yakni tiga buah kamar. Yang
membedakan tipe duluxe dan tipe adalah luasan dari bangunan vila.
51
Gambar 2.53 Interior Ruang
Gambar 2.52 Eksterior Vila
Tidur Vila
Excecutives
Dokumentasi Pengelola, 2011
Dokumentasi Pengelola, 2011
52
Gambar 2.54. Denah keseluruhan Klub Bunga Butik Resort
Dokumentasi Pengelola, 2011
53
Kelebihan objek
Kekurangan objek
54