EKA 443 B1
OLEH:
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia pariwisata serta merta akan berbanding lurus dengan perkembangan
bisnis hotel. Dimana antara pariwisata dengan hotel saling mempengaruhi. Hotel berkembang
seiring dengan perkembangan pariwisata, begitu pula sebaliknya. Meningkatnya bisnis hotel
dapat pula mengurangi tingkat pengangguran, dikarenakan bisnis hotel mampu menyerap
pengangguran untuk dipekerjakan di hotel tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa bisnis hotel
dapat berkontribusi bagi perekonomian di suatu negara.
Hotel sendiri berkembang sejak tahun 3000 Sebelum Masehi, yang ditandai dengan
dibangunnya penginapan komersial berbentuk Inn. Selanjutnya bisnis hotel mulai berkembang di
berbagai negara termasuk Indonesia.
Baik ruang lingkup hotel, struktur organisasi hotel, dan laporan keuangannya menarik
untuk dipelajari. Dimana di dalam ruang lingkup hotel kita akan mengetahui definisi dari hotel itu
sendiri, pengklasifikasian hotel, sejarah perkembangan hotel baik di Eropa, Amerika, dan
Indonesia sendiri. Selain itu, dapat diketahui pula struktur organisasi di dalam hotel, serta
bagaimana laporan keuangan yang dibuat oleh hotel. Oleh karena itu, pada ringkasan mata kuliah
ini akan dibahas mengenai ruang lingkup hotel, struktur organisasi hotel, serta akan dilengkapi
dengan laporna keuangan hotel.
2. Pembahasan
2.1 Definisi Hotel
Menurut Dirjen Pariwisata-Depparpostel, hotel merupakan suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan
dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.
Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No. PM.10/PW-
30/Phb.77, tanggal 22 Desember 1977, mengungkapkan hotel merupakan suatu bentuk
akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh
pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.
Dari seluruh rumusan dan pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel adalah
suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dan di dalamnya terdapat beberapa unsur pokok
yang terkandung dalam pengertian hotel, diantaranya: (a) suatu jenis akomodasi, (b)
menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada, (c) menyediakan fasilitas pelayanan jasa
penginapan, (d) menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya, (e) fasilitas pelayanan
tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum yang menginap, (f) berfungsi sebagai
tempat sementara, dan (g) dikelola secara komersial.
Gray (1996) mengungkapkan bahwa ada beberapa karakteristik dari industri hotel,
diantaranya: (a) usaha musiman (seasonality of business); (b) mempunyai rantai distribusi dan
rentang waktu yang pendek; (c) merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara
intensif; (d) investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap seperti kos konstruksi,
furniture, elektronik, dan lain-lainnya.
2.2 Jenis Penggolongan Hotel atau Klasifikasi Hotel
Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel
berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Sistem klasifikasi hotel di dunia berlainan antara Negara
yang satu dengan Negara yang lain. Di Indonesia pada tahun 1977, dengan keputusan
Menparpostel No. PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa
penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada: (a) jumlah kamar, (b) fasilitas, (c)
peralatan yang tersedia, dan (d) mutu pelayanan.
Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke
dalam 5 kelas hotel, yaitu: bintang satu sampai bintang lima. Sebaliknya, hotel-hotel yang tidak
dapat memenuhi standar kelima kelas tersebut disebut dengan hotel non berbintang.
Secara umum, tujuan dari klasifikasi atau penggolongan hotel adalah: (a) sebagai
pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya di bidang usaha perhotelan
apakah pada hotel berbintang atau melati; (b) memberikan informasi kepada tamu yang akan
menginap di hotel mengenai standar fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis dan tipe
hotel; (c) agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel; (d) supaya tercipta
keseimbangan antara permintaan dan penawaran usaha perhotelan.
Fasilitas usaha hotel sebagai bagian integral dari usaha pariwisata, yang merupakan usaha
akomodasi yang dikomersilkan, meliputi: (a) kamar tidur (kamar tamu), (b) makanan dan
minuman, (c) pelayanan penunjang lain, seperti tempat rekreasi, fasilitas olah raga, fasilitas
laundry dan sebagainya.
United State Ledging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu: (a) transient
hotel, yaitu hotel yang lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar
adalah untuk urusan bisnis dan turis; (b) residential hotel, yaitu hotel yang pada dasarnya
merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara
bulanan atau tahunan; (c) resort hotel, yaitu hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat
wisata, dan menyediakan tempat-tempat rekreasi.
Dilihat dari jaringan pemasarannya, ada 3 kelompok jaringan pengusaha hotel, yaitu: (a)
jaringan hotel internasional (international hotel chains), yaitu jenis hotel yang pengelolaannya di
bawah hotel jaringan internasional; (b) jaringan hotel nasional (national hotel chains), yaitu jenis
hotel yang pengelolannya di bawah hotel jaringan; (c) hotel yang dikelola secara independen,
yaitu hotel yang dimiliki secara personal dari pemiliknya, sehingga dari segi pemasaran dan
pengelolannya tergantung dari pemilik.
Perbedaan dari ketiga kelompok tersebut ada pada produk-produk yang dihasilkan, yang
memberikan kekuatan bagi konsumen dan pengelola secara sendiri-sendiri untuk memengaruhi
permintaan dan penawaran.
Berdasarkan tipe harga kamar, yaitu penetapan harga kamar yang dikaitkan dengan
penyediaan atau penjualan makanan, maka hotel dikelompokkan menjadi: (a) European Plan
(EP). Yaitu sistem satuan harga hanya untuk kamar saja, sedangkan harga makanan tidak
termasuk dalam satuan harga kamar; (b) American Plan (AP). Yaitu sistem satuan harga sewa
kamar yang sudah termasuk harga makanan yang disajikan kepada tamu, tanpa memperhatikan
apakah tamu tersebut makan atau tidak. Sistem American plan ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
Full American Plan, dan Modified American Plan; (c) Continental Plan (CP). Adalah dimana
hotel sudah memasukkan fasilitas makan ke harga kamar sebanyak satu kali; (d) Bermuda Plan
(BP). Adalah hotel sudah memasukkan ke harga kamarnya fasilitas makan sebanyak satu kali.
Kebanyakan hotel kecil dikelola secara langsung oleh pemiliknya, tetapi pada hotel besar
terdapat pemisahan antara pengelola dan pemiliknya. Dilihat dari kepemilikan dan
manajemennya, hotel dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (a) propretary ownership, (b) franchise,
dan (c) management contract.
Jenis-jenis kamar yang terdapat di hotel dilihat dari fasilitas tempat tidur yang ada di
kamar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi: (a) single room, yaitu kamar untuk satu orang
yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran single untuk satu orang; (b) twin room,
adalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur berukuran single;
(c) double room, yaitu kamar untuk satu orang yang dilengkapi satu buah tempat tidur berukuran
double untuk dua orang; (d) double-double room, adalah kamar untuk empat orang yang
dilengkapi dua kamar dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang.
Adapun jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada di kamar dapat
dibedakan menjadi: (a) standard room, (b) superior room, (c) moderate room, (d) suite room, (e)
executive suite room, dan (d) penhouse.
2.3 Sejarah Perkembangan Hotel di Eropa dan Amerika
Kata hotel berasal dari bahasa Latin hospitium yang berarti ruang tamu. Setelahnya,
kata hospitium mengalami perubahan pengertian kata untuk dapat membedakan antara Guest
House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, dimana rumah-
rumah besar tersebut disebut dengan hostel.
Usaha hotel mungkin dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan usaha komersil yang tertua
di dunia, hal tersebut terbukti bahwa penginapan yang pertama yaitu penginapan yang berbentuk
Inn, didirikan pada tahun 3000 Sebelum Masehi. Kemudian tahun 961 Sesudah Masehi, di Swiss-
Alpine, Augustinian Monks membangun Hotel Le Grand Saint Bernard Hospice yang
diperuntukkan bagi orang-orang yang berziarah dari dan ke Roma.
City hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794. Tahun 1800-an, Amerika
menjadi Negara pengembang usaha hotel yang utama. Kemudian pada tahun 1892, Hotel
Tremont House di Boston Amerika yang pertama kali melengkapi hotelnya dengan lobby dan
menyediakan kamar privat dengan pintu kamar dipasang kunci pengaman. Awal tahun 1990-an,
pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh Ellsworth M. Statler, seorang
operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang
lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an mulai berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh
suatu mata rantai pengelola usaha hotel.
2.4 Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia
Pada jaman penjajahan Belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara
komersial, tapi belum dikelola secara modern. Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun
1888, kemudian direnovasi tahun 1937 dan selesai tahun 1939. Hotel Preanger dibangun tahun
1897, kemudian baru pada tahun 1982 menjadi hotel yang lebih terkonsep. Hotel Mij De Boer,
didirikan di Medan pada tahun 1898 oleh Aeint Herman De Boer, seorang keturunan Belanda.
Yang mana hotel tersebut diperuntukkan bagi penguasa perkebunan dan penjabat pemerintah
Belanda. Grand Hotel de Djoko, didirikan di Malioboro-Yogyakarta pad atahun 1908 dan mulai
dioperasikan tahun 1911, kemudian setelah renovasi diganti menjadi Hotel Garuda.
2.5 Struktur Organisasi Hotel
Keterangan Gambar:
GM General Manager Ch Cheff
EAM Exsecutive Assisten Manager Ch D Cheff Departy
FOM Front Office Manager Co Cook
Asst. FOM Assisten Front Office Manager Gdm Gardemangse
GRO General Resources Dept. Co H Cook Helper
SP Supervisor Stw Steward
Bb Bell Boy Cp Captain
EHK Executive House Kepper HRD Human Resources Development
Assisten Human Resources
Asst. EHK Assisten Executive House Kepper Asst. HRD
Development
RB Room Boy Sc Security
Hm House Man Chi Sc Chief Security
Gd Gardener Asst. Chi Sc Assisten Chief Security
L&L Linen & laundry CA Chief Accounting
CE Chief Engineer Asst. CA Assisten Chief Accounting
Ass. CE Assisten Chief Engineer Bk Bookkepper
El Electric GC General Chasier
Pl Plumbing EDP Engineering Depatement Program
Au Audio IA Income Audit
Sm Sales Manager AR Account Receiveable
Ass. Sm Assisten Sales Manager AP Account Payable
ES Executive Sales CC Cost Control
Rv Reservation Pc Purchasing
F&B M Food & Beverage Manager Rc Receiving
F&B K Food & Beverage Kitchen Sr Store Room
F&B S Food & Beverage Service
3. Simpulan
Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dan di dalamnya terdapat
beberapa unsur pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, diantaranya: suatu jenis
akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada, menyediakan fasilitas
pelayanan jasa penginapan, menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya, dimana fasilitas
pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum yang menginap. Hotel
berfungsi sebagai tempat sementara yang dikelola secara komersial.
Gray (1996) mengungkapkan bahwa ada beberapa karakteristik dari industri hotel, yaitu
usaha musiman, mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, merupakan industri
yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, serta investasi pada industri hotel sebagian besar
dalam aktiva tetap.
Hotel dapat diklasifikasikan berdasarkan kelas hotel, lokasinya, jaringan pemasaran,
berdasarkan tipe harga kamar, dilihat dari kepemilikan dan manajemennya. Apabila dilihat dari
jenis kamarnya, dapat pula diklasifikasikan atas fasilitan tempat tidur dan menurut harga atau
tarifnya.
Berdasarkan pembagian tugas/jobdesc, masing-masing bagian yang ada dalam struktur
hotel memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda akan tetapi saling berkaitan antara satu
bagian dengan bagian yang lain, sehingga operasiolah hotel dapat berjalan dengan baik.
R.1.1/017-GA/HSJI/03/16 R.1.1/017-
GA/HSJI/03/16
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT
Kas dan setara kas 2.d, 2.e, 5 13,609,519,914 15,175,798,335 31,122,768,100 Cash ASSETS
and cash
Piutang usaha equivalents
Trade
Pihak ketiga 2.f, 2.t, 6 36,330,713,801 29,507,201,261 20,611,330,149 receivables
Third parties
Pihak berelasi 2.f, 2.g,2.t, 22,910,403,710 28,631,103,659 35,521,877,831 Related
Piutang lain-lain 11.a 7 4,392,902,533 6,179,240,724 5,559,679,304 parties
Other
Persediaan 2.h, 8 101,044,357,729 100,770,097,668 100,675,180,048 receivables
Inventory
Pajak dibayar dimuka 2.l, 15.a 403,278,986 - - Prepaid taxes
Uang muka pembelian 9 155,953,095 353,623,578 2,028,258,695 Purchase
Biaya dibayar dimuka 2.i, 10 655,537,077 424,221,322 401,989,096 advances
Prepaid
expenses
Jumlah aset lancar 179,502,666,845 181,041,286,547 195,921,083,223 Total current
assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT
Piutang pihak berelasi 2.f, 2.g, 2.t, 60,522,198,296 51,018,300,068 53,687,859,001 ASSETS
Uang muka saham 11.b 12 100,000,000,000 100,000,000,000 100,000,000,000 Stock Advances
Aset pajak tangguhan 2.l, 16.d 12,667,260,665 12,104,307,399 13,810,622,571 Deferred tax
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi 2.j, 2.k, 13 1,093,617,368,055 1,090,815,365,571 1,083,444,172,446 assets
Fixed assets - net of accumulated
penyusutan
Aset lain-lain 14 2,727,276,778 2,773,312,181 2,907,153,629 depreciation Other assets
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the accompanying notes form an
merupakan bagian integral part
i
Jumlah aset tidak lancar 1,269,534,103,794 1,256,711,285,219 Total non-current
1,253,849,807,647 assets
JUMLAH ASET 1,449,036,770,639 1,437,752,571,766 TOTAL ASSETS
1,449,770,890,870
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the accompanying notes form an
merupakan bagian integral part
i
R.1.1/017- R.1.1/017-
GA/HSJI/03/16 GA/HSJI/03/16
PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk
Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Current maturities of
Sewa pembiayaan 21 34.341.00 51.564.00 152.184.000 Obligation under capital
Utang jangka pendek lainnya 22 0
3.394.728.054 0
3.205.638.297 15.271.669.805 leased
Other short term
liabilities
Jumlah liabilitas lancar 155.097.047.895 147.863.434.630 155.838.245.103 Total current
liabilities
LIABILITAS TIDAK LANCAR NON CURRENT
LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See the accompanying notes form an
integral part
R.1.1/017- R.1.1/017-
GA/HSJI/03/16 GA/HSJI/03/16
PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk
EKUITAS
EQUITY EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
EQUITY ATTRIBUTABLE TO PEMILIK ENTITAS INDUK
OWNERS OF THE PARENT ENTITY Modal Saham
Capital stocks Modal dasar 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai Authorized capital of
2,000,000,000 shares with nominal nominal Rp 500 per lembar saham
value of Rp 500 per share Modal ditempatkan dan disetor penuh
Issued and fully paid-up capital
1.119.326.168 lembar saham 25 559.663.084.000 559.663.084.000 559.663.084.000
1,119,326,168 shares Agio saham 26 25.200.000.000 25.200.000.000 25.200.000.000
Premium on capital stock Selisih penilaian aset dan liabilitas 316.907.750.211 316.907.750.211 316.907.750.211
Revaluation increment in assets and liabilities Saldo laba
Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 27 7.526.659.957 5.112.640.462 2.232.453.934
Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 27 26.224.866.563 28.488.720.219 17.549.651.129
Unappropriated Pendapatan komprehensif lain
Other comprehensive income Keuntungan (kerugian) atas liabilitas imbalan kerja 512.174.388 (4.604.315.441) (15.111.491.184)
Gain (loss) on employee benefts liability
iii
R.1.1/017- R.1.1/017-
GA/HSJI/03/16 GA/HSJI/03/16
PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the accompanying notes form an
merupakan bagian integral part
iii
R.1.1/017-GA/HSJI/03/16 R.1.1/017-
GA/HSJI/03/16
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2.o 4,71 22,25 12,87 BASIC NET EARNINGS PER
SHARE
*) Setelah penyajian kembali sesuai PSAK 24 (Revisi *) As restated according to SFAS 24 (Reviswed
2013) 2013)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See the accompanying notes form
an integral part
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated
financial statements
iv
\
R.1.1/017-GA/HSJI/03/16 R.1.1/017-
GA/HSJI/03/16
Selisih
Penilaian
Kembali
Aset Saldo Laba (Defsit)
Tetap/ /
Revaluatio
Retained earning (Defcit)
n
Increment Kepentingan
Agio Saham/ of Property, Telah ditentukan Belum ditentukan
Non Pengendali/
Modal Saham/ Premium on Plant and Penggunaannya / Penggunaannya / Jumlah/ Non-controlling
Ekuitas - Bersih/
Capital Stock Capital Stock Equipment Appropriated Unappropriated Total interest Equity - Net
SALDO PER 31 DESEMBER 559.663.084.000 25.200.000.000 316.907.750.211 982.809.804 18.230.926.474 920.984.570.489 1.268.144.833 922.252.715.322 BALANCE AS OF DECEMBER 31,
2012 2012
Pembagian saldo laba: Distributions of retained
Dividen - - - - (7.499.485.325) - (7.499.485.325) earnings :
Cadangan (7.499.485.325)
- - - 1.249.644.130 Devidend - - -
(1.249.644.130) Reserve
Pengukuran kembali
Remeasurement of
kewajiban
employee
imbalan kerja (21.444.569.714) (21.444.569.714) - (21.444.569.714) benefit
obligation
SALDO PER 31 DESEMBER 2015 559.663.084.000 25.200.001.801 316.907.750.211 7.526.659.957 26.737.040.951 936.034.535.119
BALANCE AS OF DECEMBER 31,
1.842.496.536 937.877.031.655 2015
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See the accompanying notes
form an integral part
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated
financial statements
v
R.1.1/017-GA/HSJI/03/16 R.1.1/017-
GA/HSJI/03/16
PT HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH
KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN FLOWS FOR THE
YANG BERAKHIR YEAR ENDED
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31,
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2015
(Expressed in Indonesian Rupiah, except otherwise stated)
2015 2014
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See the accompanying notes form an
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan integral part of these consolidated
Konsolidasian secara keseluruhan financial statement
Daftar Referensi
Ikhsan, Arfan, Teddy Prianthara, Ida Bagus. 2008. Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Widanaputra, A.A.G.P.], Dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
www.idx.co.id (Diakses pada 9 Februari 2017)