Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATA KULIAH

AKUNTANSI HOTEL
(RUANG LINGKUP DAN STRUKTUR ORGANISASI USAHA PERHOTELAN)
Dosen: Dr. Anak Agung Gde Putu Widanaputra, S.E., M.Si, Ak.

Disusun Oleh:

KELOMPOK XI
I Gusti Ayu Agung Sintia Utami (1707532009)
Gusti Ayu Ega Pratiwi (1707532012)
I Gusti Agung Ayu Laksmi Devi (1707532018)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019/2020
A. PENGERTIAN HOTEL
Bagi wisatawan, hotel sebagai tempat penginapan diharapkan terwujud seperti rumah ideal
atau a home away from home. Hotel Proprietors (1956) mengatakan hotel adalah suatu perusahaan
yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas
kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha komersial
yang menyediakan tempat menginap, makanan dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.
AHMA (American Hotel & Motel Association) hotel adalah suatu tempat yang menyediakan
tempat menginap, makanan dan minuman, dan pelayanan lainnya bias untuk disewakan kepada
tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Berdasarkan surat keputusan
Menparpostel No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel
menyebutkan hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang
lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Pengertian hotel menurut Keputusan Menparpostel tersebut, membedakan pengertian
penginapan atau losmen, dimana dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa penginapan atau
losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Penginapan atau losmen adalah suatu usaha
komersial yang menggunakan sebagian atau seluruh dari bangunan yang khusus disediakan bagi
setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian
bedanya dengan hotel adalah penginapan tidak menyediakan pelayanan kamar dan minuman serta
jasa penunjang lainnya.
Dari seluruh rumusan dan pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel adalah
suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa dan di dalamnya terdapat beberapa unsur pokok
yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu:
a. Suatu jenis akomodasi.
b. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.
c. Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan.
d. Menyediakan makanan dan minuman serta jasa lainnya.
e. Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum yang
menginap.
f. Berfungsi sebagai tempat sementara.
g. Dikelola secara komersial.
Industri hotel terdiri dari beberapa jenis operasi yang berbeda yang menyediakan produk
dan jasa pada klien atau tamu. Ada beberapa karakteristik dari industri hotel (Gray, 1996), yaitu:
- Usaha musiman (seasonality of business), yang menunjukkan dengan fluktuasi dalam
volume penjualan pada saat peak season (Agustus, September dan Desember) dan off
season (Maret, Aprli dan Mei).
- Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam operasi jasa
makanan, dimana bahan mentah diolah menjadi produk jadi kemudian dijual dan menjadi
kas dalam waktu yang relatif singkat, sehingga investasi pada persediaan nilainya minimal
(biasanya berkisar antara 5% dari total aktiva).
- Merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, dimana memberikan
pelayanan yang cepat, fasilitas pelayanan selama 24 jam, mengutamakan kepuasan tamu,
sehingga dari hal tersebut beban gaji menjadi elemen utama dalam kos penjualan.
- Investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti kos konstruksi,
furniture, elektronik dan lain-lainnya (biasanya berkisar 55%-85% dari total aktiva).

B. JENIS DAN PENGGOLONGAN USAHA HOTEL

Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel kedalam
berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Di Indonesia pada tahun
1977, dengan keputusan Menparpostel No. PM. 10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi
hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum berdasarkan pada:

a. Jumlah kamar
b. Fasilitas
c. Peralatan yang tersedia
d. Mutu pelayanan

Sedangkan penggolongan hotel ditetapkan sebagai berikut:

1. Penggolongan hotel ditandai dengan bintang, dari bintang 1 sampai dengan bintang 5.
2. Syarat penggolongan hotel berdasarkan kondisi phisik
 Besar / kecilnya hotel atau banyaknya kamar:
o Hotel kecil: 25 kamar/kurang
o Hotel sedang: lebih dari 25-100 kamar
o Hotel mengengah: lebih dari 100-300 kamar
o Hotel besar: lebih dari 300 kamar
 Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan
 Fasilitas yang dimiliki untuk tamu
 Kelengkapan peralatan
 Kualitas bangunan
 Tata letak ruang dan ukuran ruang
3. Operasional/manajemen:
 Struktur organisasi, uraian tugas dan manual kerja secara tertulis
 Tenaga kerja, spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan
4. Pelayanan:
 Keramahan, sopan dan menggunakan seragam
 Pelayanan mengacu pada kebutuhan dan keinginan tamu
 Pelayanan dibuka selama 24 jam (hotel bintang 4 dan 5)

Jenis penginapan dengan fasilitas dibawah hotel berbintang, seperti wisma, homestay dan losmen:

United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Transient hotel: berlokasi di tengah kota dengan jenis tamu untuk urusan bisnis dan
turis.
2. Residential hotel: rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamar, disewakan
bulanan atau tahunan yang menyediakan restoran, layanan makanan yang diantar ke
kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.
3. Resort hotel: berlokasi di tempat-tempat wisata, menyediakan tempat rekreasi dan juga
ruang serta fasilitas konferensi.

Dilihat dari jaringan pemasarannya:

1. Jaringan hotel internasional (international hotel chains)


2. Jaringan hotel nasional (national hotel chains)
3. Jaringan hotel independen.

Dilihat dari tipe harga kamar, yaitu penetapan harga kamar yang dikaitkan dengan penyediaan atau
penjualan makanan, dikelompokan menjadi:

1. European plan (EP) sistem satuan harga untuk kamar saja, tidak termasuk makanan.
2. Ameican plan (AP) sistem satuan harga kamar sudah termasuk makanan.
 Full american plan: 3 kali makan yaitu, breakfast, lunch dan dinner.
 Modified american plan: 2 kali makan yaitu breakfast dengan lunch atau
breakfast dengan dinner.
3. Contimental plan (CP) harga kamar termasuk makan satu kali untuk breakfast dengan
makanan continental.
4. Bermuda plan (BP) harga kamar termasuk makan satu kali untuk breakfast dengan
makanan jenis american atau english.

Dilihat dari kepemilikan dan manajemen, hotel dibagi menjadi:

1. Propretary ownership: dikelola langsung oleh pemilik


2. Franchise
3. Management contract: ditunjuk satu manajemen untuk mengelola

Jenis kamar hotel dilihat dari fasilitas tempat tidur yang ada dibedakan menjadi:

1. Single room: kamar untuk satu orang dengan satu buah tempat tidur.
2. Twin room: kamar untuk 2 orang dengan dua buah tempat tidur berukuran single.
3. Double room: kamar untuk 1 orang dengan satu buah tempat tidur berukuran double
untuk dua orang.
4. Double-double room: kamar untuk 4 orang dengan dua tempat tidur berukuran double
untuk dua orang.

Jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada dikamar, dibedakan menjadi:

1. Standart room
2. Superior room
3. Moderate room
4. Suite room
5. Excecutive suite room
6. Penhouse

C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HOTEL DI EROPA, USA DAN INDONESIA


1. Sejarah Perkembangan Hotel di Eropa dan Amerika

Kata hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa latin) artinya ruang tamu. Dalam
jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk
membedakan antara Guest Room dan Masion House yang berkembang pada saat itu, maka rumah-
rumah besar disebut HOSTEL. Kata hostel lambat laun huruf “s” pada hostel tersebut menghilang
atau dihilangkan orang, sehingga kata hostel berubah menjadi hotel seperti yang dikenal sekarang.
Pada tahun 3000 SM telah ada penginapan pertama yang berbentuk “inn” yaitu rumah-
rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk istirahat atautidur.
Kemudian tahun 961 SM, di Swiss-Alpine, Augustinian Monks membangun hotel Le Grand Saint
Bernard Hospice yang diperuntukan bagi orang yang berziarah dari dan ke Roma.

City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794. Tahun 1800-an, Amerika
menjadi Negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal hanya kaum
har awan yang dapat menikmati menginap hotel mewah bergaya Eropa. Kemudian pada tahun
1829, Hotel Tremont House di Boston Amerika yang pertama kali melengkapi hotelnya dengan
lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar dipasang kunci pengaman.

Awal tahun 1990-an, pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh
Ellsworth M. Statler, seorang operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan kamar
mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai berkembangnya
hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel (individu atau suatu
perusahaan yang memiliki beberapa hotel).

2. Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia

Pada jaman penjajahan Belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara komersial
tapi belum dikelola secara modern, seperti:

a. Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi tahun 1937
dan selesai tahun 1939.
b. Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel yang
lebih terkonsep.
c. Hotel Mij De Boer, hotel yang paling megah di Medan, didirikan tahun 1898 oleh Aeint
Herman De Boer (Belanda), yang diperuntukan bagi penguasa perkebunan dan pejabat
pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember 1957 diambil
alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotel Dharma Bhakti, kemudian diubah lagi
menjadi Hotel Dharma Deli.
d. Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro – Yogyakarta didirikan tahun 1908 dan
beroperasi tahun 1911, kemudian setelah renovasi diganti menjadi Hotel Garuda.
D. STRUKTUR ORGANISASI HOTEL

Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya


manajemen yang dimiliki oleh pemilik dan manajemen hotel. Falsafah dan gaya manajemen yang
bersifat konservatif atau agresif akan dijadikan sebagai suatu dasar untuk menetapkan visi dan misi
perusahaan. Berdasarkan visi dan misi, maka hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang hendak
dicapai dalam bentuk kebijakan-kebijakan perusahaan yaitu:

a. Pangsa pasar yang dituju


b. Jenis produk yang dihasilkan
c. Standar produk yang dihasilkan
d. Keuntungan yang ingin dicapai
e. Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan masyarakat
disekitarnya.

Struktur organisasi menunjukkan suatu tingkatan hirarkis, di mana dari struktur organisasi
tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada di hotel, hubungan antara bagian di hotel serta
hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara hotel yang satu dengan
hotel yang lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai produk layanan yang sama,
yaitu: sewa kamar, makanan dan minuman, sport, kasino dan produk lainnya. Akan tetapi bentuk
dan luas organisasi hotel akan berbeda anatar hotel yang satu dengan hotel yang lainnya karena
adanya perbedaan-perbedaan seperti: type dan jenis hotel, size hotel (besar atau kecil), fisik
bangunan hotel, kemampuan tenaga kerja yang ada di dalamnya dan sistem manajemen dan
pengelolaan yang diberlakukan.

Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan lengkap
fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek. Struktur organisasi pada hotel
biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya, seperti:marketing, accounting, personel, dan
produksi. dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri
dari:

1. Uraian tugas (Job Description)


2. Standar manual pekerjaan (Standart operational procedure/SOP)
3. Spesifikasi jabatan (Job Specification)
Job description menggambarkan kewajiban dari masing-masing posisi. Prosedur manual
SOP (standart operational procedure) memberikan gambaran bagaimana pekerjaan atau
kewajiban akan dilaksanakan. Struktur jabatan yang ada dihotel, seperti:

a. Manajer: General Manajer, Resident Manajer


b. Head/Manajer Department: Room, Food & Beverage, Accounting, Maintenance &
Engineering
c. Chef: Kitchen, Pastry
d. Assistant manajer
e. Supervisor
f. Staf

REFERENSI
Widanaputra, A.A.G.P; Suprasto, Herkulanus Bambang; Aryanto, Dodik; Sari, MM. Ratna. 2009.
Akuntansi Perhotelan (Pendekatan Sistem Informasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai