Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI HOTEL

“Ruang Lingkup Usaha Perhotelan”

OLEH KELOMPOK 5

Anak Agung Istri Raka Suprayogi 1702622010552 (01)

Ayu Putri Puspitha Sari 1702622010557 (06)

Ida Ayu Nyoman Julitriani 1702622010568 (17)

Ni Luh Arma Fransiska 1702622010581 (30)

Ni Putu Ayu Gangga Dewi 1702622010587 (36)

AKUNTANSI GIANYAR B 2017

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2020
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Hotel


Bagi wisatawan, hotel sebagai tempat penginapan diharapkan terwujud seperti
rumah ideal atau a home away from home. Hotel sebagai tempat menginap tidak akan
mudah terlupakan oleh wisatawan apabila pelayanan yang diberikan memuaskan serta
adanya fasilitas penunjang pariwisata yang lengkap.
Hotel Proprietors Act (1956) mengatakan hotel adalah suatu perusahaan yang
dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan
fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan
mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima
tanpa adanya perjanjian khusus. Grolier Electronic Publishing Inc. (1995)
mengemukakan bahwa hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat
menginap, makanan dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. AHMA (American
Hotel & Motel Association) hotel adalah suatu tempat yang menyediakan tempat
menginap, makanan dan minuman, dan pelayanan lainnya untuk disewakan kepada
tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Berdasarkan Surat
Keputusan Menparpostel No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan
Penggolongan Hotel menyebutkan hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,
makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial.
Menurut keputusan Menparpostel tersebut menyimpulkan bahwa losmen atau
penginapan tidak termasuk dalam pengertian hotel. Penginapan atau losmen adalah
suatu usaha komersial yang menggunakan sebagian atau seluruh dari bangunan yang
khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk
menginap. Dengan demikian perbedaannya dengan hotel adalah penginapan tidak
menyediakan pelayanan makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya.
Dari seluruh rumusan dan pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel
adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dan di dalamnya terdapat
beberapa unsur pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu :
a. Suatu jenis akomodasi.
b. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.
c. Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan.
d. Menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya.
e. Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat
umum yang menginap.
f. Berfungsi sebagai tempat sementara.
g. Dikelola secara komersial.
Industri hotel terdiri dari beberapa jenis operasi yang berbeda yang menyediakan
produk dan jasa pada klien atau tamu. Ada beberapa karakteristik dari industri hotel
(Gray, 1996), yaitu :
 Usaha musiman (seasonality of business), yang ditunjukkan dengan fluktuasi
dalam volume penjualan pada saat peak season (Agustus, September dan
Desember) dan off season (Maret, April dan Mei).
 Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam
operasi jasa makanan, di mana bahan mentah diolah menjadi produk jadi
kemudian dijual dan menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat, sehingga
investasi pada persediaan nilainya minimal (biasanya berkisar 5% dari total
aktiva).
 Merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, di mana
memberikan pelayanan yang cepat, fasilitas pelayanan selama 24 jam,
mengutamakan kepuasan tamu, sehingga dari hal tersebut beban gaji menjadi
elemen utama dalam kos penjualan.
 Investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti kos
konstruksi, furniture, elektronik dan lain-lainnya (biasanya berkisar 55%-85%
dari total aktiva).

1.2. Jenis dan Penggolongan Usaha Hotel


Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu system pengelompokan hotel ke
dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat
dikelompokan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa
kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi hotel di dunia
berlainan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Sebagai contoh negara
Tiongkok menggunakan klasifikasi : Tourist class, standart & super clas. Negara
Bulgaria, Kolombo, Equador, Syria, Kuwait menggunakan klasifikasi hotel kelas A, B,
C, D dan E. Di Indonesia pada tahun 1977, dengan keputusan Menparpostel
No.PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa
penilaian klasifikasi hotel secara minimum di dasarkan pada :
a. Jumlah Kamar
b. Fasilitas
c. Peralatan yang tersedia
d. Mutu pelayanan
Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolonglan
ke dalam lima kelas hotel, yaitu bintang satu sampai dengan bintang lima.
Tujuan dari klasifikasi atau penggolongan hotel secara umum adalah :
1. Sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya dibidang
usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
2. Memberikan informasi kepada para tamu yang akan menginap dihotel tentang
standart fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel.
3. Agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.
4. Supaya tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) dan penawaran (demand)
dalam usaha perhotelan.
Peraturan tersebut kemudian diperbaiki dengan peraturan baru yaitu berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
No.KM37/PW.340/MPPT-86 tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel,
diberikan penjelasan tentang :
 Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta
jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial (Bab I, pasal
1, ayat b).
 Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang
dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya (Bab I,
pasal 1, ayat a).
 Penginapan atau Losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan
seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap
orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap (Bab I, pasal
2).
Fasilitas usaha hotel sebagai bagian integral dari usaha pariwisata, yang merupakan
usaha akomodasi yang dikomersialkan, meliputi :
 Kamar tidur ( kamar tamu)
 Makanan dan minuman
 Pelayanan penunjang lain, seperti tempat rekreasi, fasilitas olahraga, fasilitas
laundry dan sebagainya.
Fasilitas hotel tersebut dapat digunakan oleh tamu yang menginap pada hotel tersebut
selama 24 jam. Sedangkan penggolongan hotel berdasarkan SK di atas, ditetapkan
sebagai berikut :
- Penggolongan hotel ditandai dengan “bintang”, dari bintang 1 sampai dengan 5.
- Syarat penggolongan hotel berdasarkan kondisi phisik :
 Besar/kecilnya hotel atau banyaknya kamar :
 Hotel kecil : 25 kamar atau kurang
 Hotel sedang : lebih dari 25-100 kamar
 Hotel menengah : lebih dari 100-300 kamar
 Hotel besar lebih dari 300 kamar.
 Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan
 Fasilitas yang dimiliki hotel untuk tamu
 Kelengkapan peralatan yang tersedia
 Kualitas bangunan
 Tata letak ruang dan ukuran ruang
- Operasional / manajemen meliputi :
 Struktur organisasi, uraian tugas dan manual kerja secara tertulis
 Tenaga kerja, spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan
- Pelayanan meliputi :
 Keramahan, sopan dan menggunakan seragam
 Pelayanan mengacu pada kebutuhan dan keinginan tamu
 Pelayanan dibuka selama 24 jam (hotel bintang 4 dan 5)
Dalam SK Dirjen Pariwisata tersebut juga mengatur jenis penginapan dengan
fasilitas di bawah hotel berbintang (hotel melati), seperti wisma, home stay, losmen.
United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Transient hotel, hotel yang lokasinya ditengah kota dengan jenis tamu yang
menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
- Residential hotel, hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rtumah
bentuk apartment dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara bulanan
atau tahunan yang menyediakan kemudahan-kemudahan seperti restoran,
layanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.
- Resort hotel, hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat wisata,
yang menyediakan tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas
konferensi untuk tamu-tamunya.
Dilihat dari jaringan pemasarannya, ada tiga kelompok jaringan perusahaan hotel :
- Jaringan hotel internasional (international hotel chains)
Adalah jenis hotel yang pengelolaannya di bawah jaringan hotel
internasional sehingga pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan
sama.
- Jaringan hotel nasional (national hotel chains)
Adalah jenis hotel yang pengelolaannya di bawah jaringan hotel nasional
sehingga pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama.
- Hotel yang dikelola secara independen
Adalah hotel yang dimiliki secara personal sehingga dari segi pemasaran dan
pengelolaannya tergantung dari pemiliknya.
Perbedaan dari ketiga kelompok tersebut ada pada produk yag dihasilkan, yang
memberikan kekuatan bagi konsumen dan pengelola secara sendiri-sendiri umtuk
mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Dilihat dari tipe harga kamar (plan) yaitu penetapan harga kamar yang dikaitkan
dengan penyediaan atau penjualan makanan, maka hotel dikelompokan menjadi :
a. European Plan (EP)
Adalah system satuan harga hanya untuk kamar saja, sedangkan harga
makanan tidak termasuk dalam satuan harga kamar. Jika ada tamu ingin
makan dan minum maka tamu dapat menggunakan fasilitas restauramt yang
ada di hotel dan harga makanan dan minuman dikenakan di luar kamar.
b. American plan (AP)
Adalah sistem satuan harga sewa kamar sudah termasuk harga makanan
yang disajiikan kepada tamu, tanpa memperhatikan apakah tamu tersebut
makan atau tidak.
Sistem American Plan dapat dibedakan menjadi dua :
- Full American Plan adalah hotel sudah memasukan ke harga kamar plus
tiga kali makan yaitu : breakfast, lunch dan dinner.
- Modified American Plan adalah hotel sudah memasukan ke harga kamar
plus makan dua kali yaitu : breakfast dengan lunch atau breakfast dengan
dinner.
c. Continental Plan (CP) adalah hotel sudah memasukkan ke harga kamarnya
makan satu kali yaitu breakfast dan jenis makan breakfast adalah makanan
continental.
d. Bermuda Plan (BP) adalah hotel sudah memasukkan ke harga kamarnya
makan satu kali yaitu breakfast dan jenis makan breakfast adalah makanan
ala American atau English.
Kebanyakan hotel kecil dikelola secara langsung oleh pemiliknya, tetapi pada hotel
besar terdapat pemisahan antara pengelola dan pemiliknya. Dilihat dari manajemen dan
kepemeilikannya hotel dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
- Propretary ownership
- Franchise
- Manajemen Contract
Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kepada tamu. Untuk
bisa memberikan kepuasan kepada tamu, keadanaan kamar yang disewakan harus ada
dalam keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman. Jenis-jenis kamar pada hotel dilihat
dari fasilitas tempat tidur yang ada di kamar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi :
o Single room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu
buah tempat tidur berukuran single untuk satu orang.
o Twin room adalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah
tempat tidur berukuran single.
o Double room adalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan satu
buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang.
o Double-Double room adalah kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua
buah kamar dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua
orang.
Adapun jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada di kamar dapat
dibedakan menjadi :
- Standart Room
- Superior Room
- Moderate Room
- Suite Room
- Excecutive Suite room
- Penhouse

1.3. Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa, USA dan Indoneisa.


1.3.1 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa, Amerika
Kata hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa latin) artinya ruang tamu.
Dalam Jangka waktu lama kata HOSPITIUM mengalami proses perubahan pengertian
dan untuk membedakan antara Guest Room dan Masion House yang berkembang pada
saat itu, maka rumah-rumah besar disebut HOSTEL. Kata hostel lamta laun huruf “s”
pada kata tersebut dihilangkan orang, sehingga kata hostel berubah menjadi hotel
seperti yang dikenal sekarang.
Pada tahun 3000 sebelum masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk
“inn” yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan
kaki untuk istirahat atau tidur. Kemudian tahun 961 sesudah masehi, di Swiss-Alpine,
Augustinian Monks membangun hotel Le Grand Saint Bernard Hospice yang
diperuntukan bagi orang yang berziarah dari dank e Roma.
Citi Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794. Tahun 1800-an,
Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya
mahal hanya kaum hartawan yang dapat menikmati menginap di hotel mewah bergaya
Eropa. Kemudia pada tahun 1829, Hotel Tremont House di Boston Amerika yang
pertama kali melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar private
dengan pintu kamar dipasang kunci pengaman.
Awal tahun 1990-an, pelayanan hotel secara profesional mulai dikembangkan oleh
Ellsworth M.Statler, seorang operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan
kamar mandi private dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1990-an, mulai
berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel
(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).
1.3.1 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Indonesia
Pada zaman penjajahan Belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara
komersial, tapi belum dikelola secaramodern, seperti :
- Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi
tahun 1937 dan selesai tahun 1939.
- Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928
menjadi hotel yang lebih terkonsep.
- Hotel Mij De Boer, hotel yang paling megah di Medan, didirikan tahun 1898
oleh Aeint Herman De Boer (Belanda) yang diperuntukkan bagi pengusaha
perkebunan dan pejabat pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi
pada tanggal 14 Desember 1957 di ambil alih oleh Indonesia dan berganti
nama menjadi Hotel Dharma Bhakti, kemudian diubah lagi menjadi Hotel
Dharma Deli.
- Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro – Yogyakarta didirikan
tahun 1908 dan beroperasi tahun 1911, kemudian setelah renovasi diganti
menjadi Hotel Garuda.
1.4. Struktur Organisasi pada Hotel dan Standar Operasional Prosedurnya (SOP).
Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakekatnya adalah sama dengan
prinsip-prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip
pengelolaan manajemen hotel di dasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang
dimiliki oleh pemilik dan manajemen hotel. Falsafah dan gaya manajemen yang
bersifat konservatif atau agresif akan dijadikan sebagai suatu dasar untuk menetapkan
visi dan misi suatu perusahaan. Visi merupakan suatu gambaran ideal yang ingin
dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang. Sedangkan misi adalah suatu pernyataan
tentang usaha hotel. Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka hotel akan menyusun
sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk kebijakan-kebijakan perusahaan
seperti :
 Pangsa pasar yang dituju
 Jenis produk yang dihasilkan
 Standar produk yang dihasilkan
 Keuntungan yang ingin dicapai
 Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas,
dan masyarakat disekitarnya.
Struktur organisasi menunjukkan suatu tingkatan hirarkis, di mana dari struktur
organisasi tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada di hotel, hubungan antara
bagian di hotel serta hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan
organisasi antara hotel yang satu dengan hotel yang lain memiliki kesamaan, karena
setiap hotel mempunyai produk layanan yang sama yaitu : sewa kamar, makanan dan
minuman, sport, kasino, dan produk lainnya. Akan tetapi bentuk dan luas organisasi
hotel akan berbeda antara hotel yang satu dengan hotel yang lainnya. Perbedaan
tersebut disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan :
- Tipe dan jenis hotel
- Size hotel (besar atau kecil)
- Fisik bangunan hotel
- Kemampuan tenaga kerja yang ada di dalamnya
- Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan
Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek.Berdasarkan
struktur organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan
secara keseluruhan, biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya, seperti : marketing,
accounting, personel dan produksi. Dari struktur organisasi karyawan dan organisasi di
dalamnya mendapatkan informasi :
1.Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta
tanggung jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk
mediskusikan komplin suatu rantai komando.
2.Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hirarki yang ada dalam
jabatan-jabatan di struktur organisasi.
3.Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur intruksi
4.Menunjukkan jalur koordinasi dan kerja sama antar bagian melalui
department dan seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta
tugas masing-masing department dan seksi-seksi yang ada sehingga
meningkatkan efisiensi.
Dari Struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri
dari :
-
Uraian tugas (Job Description)
-
Standar manual pekerjaan (Standart operational prosedur/SOP).
-
Spesifikasi jabatan (Job Specification)
Job description menggambarkan kewajiban dari masing-masing posisi. Prosedur
manual SOP (standart operasional procedure) memberikan gambaran bagaimana
pekerjaan atau kewajiban akan dilaksanakan. Struktur jabatan yang ada di hotel,
seperti:
- Manajer : General Manajer, Resident Manajer
- Head/Manajer Department: Room, Food and Beverages, Accounting,
Maintenance & Engineering.
- Chef : Kitchen, Pastry
- Assistant manajer
- Supervisor
- Staff
Departemen Dalam Hotel
Room Departement :
- Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan
hotel.
- Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar.
- Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar.
- Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu atau agen.
- Roommaid/Roomboy, berfungsi menyiapkan dan membersihkan kamar.
- Bellboy, berfungsi memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu
membawa barang.
- Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon.
Food & Beverage Department :
- Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pada F&B
Produksi.
- Steward, berfungsi membantu cook dan membersihkan peralatan dapur.
- Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas
pada F&B service.
Accounting Department :
- General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan bertugas pada back office.
- Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggung
jawab atas pengendaliannya.
- Credit, berfungsi melakukan analysa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.
- Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu
pengadministrasian piutang dan hutang.
- Bookkeeper, berfungsi membeuat penyesuaian dan memposting data
akuntansi serta menyusun laporan keuangan.
- Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel.
- Personnel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel.
Minor Departement :
- Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.
- Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry.
- Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olahraga.
- Sauna dan lain-lain.
Fungsi Lain :
- Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel.
- Security, berfungsi menjaga keamanan hotel.
- - Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area di luar kamar.

DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra ,A.A G.P dkk.2009.Akuntansi Perhotelan (Pendekatan Sistem
Informasi).Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai