Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI PERTEMUAN KE-2

AKUNTANSI PERHOTELAN
MEMAHAMI RUANG LINGKUP DAN STRUKTUR ORGANISASI USAHA
PERHOTELAN

OLEH:

I Wayan Budi (1406305042)

I Wayan Andika (1406305054)

Ngurah Agung Peranian (1406305086)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

A. PENGERTIAN HOTEL
Bagi wisatawan, hotel sebagai tempat penginapan diharapkan terwujud seperti rumah
ideal atau a home away from home. Dihotel, para wisatawan dapat menyendiri, istirahat
merebahkan diri, dan dengan mata mengawang sambil mendengarkan alunan musik yang
lembut sambil menguas segala yang menyenangkan selama berwisata seharian. Semaraknya
hotel sebagai tempat menginap tidak akan mudah terlupakan oleh wisatawan apabila yang
melayani adalah orang-orang yang andal berwajah cerah, penuh dengan senyum persahabatan
dan kekeluargaan, serta adanya fasilitas penunjang pariwisata yang lengkap.
Hotel Proprietors Act (1956) mengatakan hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola
oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar
untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian
khusus. Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha
komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain
untuk umum. AHMA (American Hotel & Motel Association) hotel adalah suatu tempat yang
menyediakan tempat menginap, makanan dan minuman, dan pelayanan lainnya untuk
disewakan kepada tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Berdasarkan
surat keputusan Menparpostel No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan
Penggolongan Hotel menyebutkan hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,
makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial.
Pengertian Hotel menurut Keputusan Menparpostel tersebut, membedakan pengertian
penginapan atau losmen, di mana dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa penginapan
atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Penginapan atau losmen adalah suatu
usaha komersial yang menggunakan sebagian atau seluruh dari bangunan yang khusus
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap.
Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah penginapan tidak menyediakan pelayanan
makanan dan minuman serta jasa penunjang. lainnya.
Dari seluruh rumusan dari pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel adalah
suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa dan di dalamnya terdapat beberapa unsur
pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu:

a. Suatu jenis akomodasi.


b. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.
c. Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan,

1
d. Menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya.
e. Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat
umum yang menginap.
f. Berfungsi sebagai tempat sementara.
g. Dikelola secara komersial.

Industri hotel terdiri dari beberapa jenis operasi yang berbeda yang menyediakan produk
dan jasa pada klien atau tamu. Ada beberapa karakteristik dari industri hotel (Gray, 1996),
yaitu:

- Usaha musiman (seasonality of business), yang ditunjukkan dengan fluktuasi dalam


volume penjualan pada saat peak season (Agustus, September dan Desember) dan off
season (Maret, April dan Mei).
- Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam operasi
jasa makanan di mana bahan mentah diolah menjadi produk jadi kemudian dijual dan
menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat, sehingga investasi pada persediaan
nilainya minimal (biasanya berkisar antara 5% dari total aktiva).
- Merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, di mana
mernberikan pelayanan yang cepat, fasilitas pelayanan selama 24 jam, mengutamakan
kepuasan tamu, sehingga dari hal tersebut beban gaji menjadi elemen utama dalam
kos penjualan.
- Investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti kos konstruksi,
furniture, elektronik dan lain-lainnya (biasanya berkisar 55%-85% dari total aktiva).
B. JENIS PENGGOLONGAN HOTEL ATAU KLASIFIKASI HOTEL

Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu system pengelompokan hotel kedalam
berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat
dikelompokan kedalam berbagai kriteria menurut kebutuhanya, namun ada beberapa kriteria
yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi hotel di dunia berlainan antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Sebagai contoh negara Tiongkok menggunakan
klasifikasi: Tourist class, starndart&super class. Negara Bulgaria, Kolombo, Equador, Syria,
Kuwait menggunakan klasifikasi hotel kelas A, B, C, D dan E. Di Indonesia pada tahun 1977,
dengan keputusan Menparpostel No. PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi
hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada:

a) Jumlah Kamar
b) Fasilitas
c) Peralatan yang tersedia
d) Mutu pelayanan

2
Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke
dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu: bintang satu sampai bintang lima. Tujuan dari klasifikasi
atau penggolongan hotel secara umum adalah:

1) Sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya dibidang
usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
2) Memberikan informasi kepada para tamu yang akan menginap dihotel tentang
standart fasilitas yang dimliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel.
3) Agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.
4) Supaya tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) dan penawaran
(demand) dalam usaha perhotelan.

Peraturan tersebut kemudian diperbaiki dengan peraturan baru yaitu berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM37/PW.340/MPPT-86
tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel, diberikan penjelasan tentang:

- Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa
penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersal (Bab I, pasal 1, ayat b).
- Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang
dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya (Bab I, pasal
1, ayat a).
- Penginapan atau Losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh
atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap (Bab I, pasaI 2).

Fasilitas usaha hotel sebagai bagian integral dari usaha pariwisata, yang merupakan
usaha akomodasi yang dikomersialkan, meliputi

- kamar tidur (kamar tamu)


- makanan dan minuman
- pelayanan penunjang lain, seperti tempat rekreasi, fasilitas olah raga, fasilitas laundry
dan sebagainya.

Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh tamu yang menginap pada hotel tersebut selama
24 jam. Sedangkan penggolongan hotel berdasarkart SK di atas, ditetapkan sebagai berikut:.
penggolongan hotel ditandai dengan "bintang", dari bintang 1 sampai dengan 5.

1) Syarat penggolongan hotel berdasarkan kondisi phisik:


a. Besar/kecilnya hotel atau banyaknya kamar:

3
- Hotel kecil: 25 kamar atau kurang
- Hotel sedang: lebih dari 25-100 kamar
- Hotel rnenengah: lebih dari 100-300 kamar
- Hotel besar: lebih dari 300 kamar
b. Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan
c. Fasilitas yang dimiliki hotel untuk tamu
d. Kelengkapan peralatan yang tersedia
e. Kualitas bangunan
f. Tata letak ruang dan ukuran ruang
2) Operasional/manajemen meliputi:
a. Struktur organisasi, uraian tugas dan manual kerja secara tertulis
b. Tenaga kerja, spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan
3) Pelayanan meliputi:
a. Keramahan, sopan dan menggunakan seragam
b. Pelayanan mengacu pada kebutuhan dan keinginan tamu
c. Pelayanan dibuka selama 24 jam (hotel bintang 4 dan 5)

Dalam SK Dirjen Pariwisata tersebut juga mengatur jenis penginapan dengan fasilitas
bawah hotel berbintang (hotel melati), seperti wisma, home stay, losmen.
United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu:

- Transient hotel, hotel yang lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang
menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
- Residential hotel, hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk
apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara bulanan atau tahunan yang
menyediaka kemudahan-kemudahan seperti restoran, layanan makanan yang diantar
ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.
- Resort hotel, hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat wisata, dan
menyediaka tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk
tamu-tamunya.

Dilihat dari jaringan pemasaranya, ada 3 kelompok jaringan pengusahaan hotel:

- jaringan hotel internasional (international hotel chains)


adalah jenis hotel yang pengelolaanya dibawah hotel jaringan internasional sehingga
pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama.
- jaringan hotel nasional (national hotel chains)
adalah jenis hotel yang pengelolaanya dibawah hotel jaringan nasional sehingga
pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama.
- hotel yang dikelola secara independen
adalah hotel yang dimiliki secara personal sehingga dari segi pemasaran dan
pengelolaannya tergantung dari pemiliknya.

4
Perbedaan dari ke 3 kelompok tersebut ada pada produk yang dihasilkan, yang
memberikan kekuatan bagi konsumen dan pengelola secara sendiri-sendiri untuk
mempengaruhi permintaan dan penawaran. Dilihat dari tipe harga kamar yaitu penetapan
harga kamar yang dikaitkan dengan penyediaan atau penjualan makanan, maka hotel
dikelompokan menjadi:

a. European Plan (EP)


European Plan adalah system satuan harga hanya untuk kamar saja, sedangkan harga
makanan tidak termasuk dalam satuan harga kamar. Jika ada tamu ingin makan,dan
minum maka tamu dapat menggunakan fasilitas restaurant yang ada dihotel, dan harga
makanab dan minuman dikenakan di luar kamar.
b. American Plan (AP)
American Plan adalah sistem satuan harga sewa kamar sudah termasuk harga
makanan yang disajikan kepada tamu, tanpa memperhatikan apakah tamu tersebut
makan atau tidak. Sistem American Plan dapat dibedakan menjadi dua:
- Full American Plan adalah hotel sudah memasukan keharga kamar plus tiga kali
makan, yaitu: breakfast, lunch dan dinner.
- Vied American Plan adalah hotel sudah memasukan keharga kamar plus makan dua
kali yaitu: breakfast dengan lunch atau breakfast dengan dinner.
c. Continental Plan (CP)
adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, breakfast dan jenis
makan breakfast adalah makanan continental.
d. Plan (BP)
adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, yaitu breakfast
dan jenis makan breakfast adalah makanan ala American atau English.

Kebanyakan hotel kecil, dikelola secara langsung oleh pemiliknya, tetapi pada hotel
besar terdapat pemisahan antara pengelola dan pemiliknya. Dilihat dari kepemilikan dan
manajemenya, dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Propetary ownership
2) Franchise
3) Management Contract

Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kepada tamu. Untuk
bisamemberikan kepuasan kepada tamu keadaan kamar yang disewakan harus ada dalam
keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman. Jenis-jenis kamar pada hotel dilihat dari fasilitas
tempat tidur yang ada dikamar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi:

5
a. Single Room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat
tidur berukuran single untuk satu orang.
b. Twin Room ndalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat
tidur berukuransingle.
c. Double Room adalah karnar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah
tempat tidur berukuran double untuk dua orang.
d. Double-Double room adalah kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua kamar
dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang.

Adapun jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada dikamar dapat
dibedakan menjadi:

a) Standart Room
b) Superior Room
c) Moderate Room
d) Suite Room
e) Excecutive suite room
f) Penhouse
C. SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL
1. Eropa dan Amerika

Kata hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin) artinya ruang tamu.
Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk
membedakan antara Guest Room dan Masion House yang berkembang pada saat itu,maka
rumah-rumah besar disebut HOSTEL. Kata hostel lambat laun huruf "s" pada kata hostel
tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kata hostel berubah menjadi hotel
seperti yang dikenal sekarang.
Pada tahun 3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk "inn",
yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk
istirahat atau tidur. Kemudian tahun 961 Sesudah Masehi, di Swiss-Alpine, Augustinian
Monks membangun hotel Le Grand Saint Bernard Hospice yang diperuntukkan bagi orang
yang berziarah dari dan ke Roma.
City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794. Tahun 1800-an,
Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal
hanya kaum hartawan yang dapat menikmati menginap di hotel mewah bergaya Eropa.
Kemudian pada tahun 1829, Hotel Tremont House di Boston Amerika yang pertama kali
melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar
dipasang kunci pengaman.

6
Awal tahun 1990-an, pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh
Ellsworth M. Statler, seorang operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan kamar
mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai
berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel
(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).

2. Indones1a

Pada jaman penjajahan Belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara
komersial, tapi belum dikelola secara modern, seperti:

- Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi tahun
1937 dan selesai tahun 1939.
- Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel
yang lebih terkonsep.
- Hotel Mij De Boer, hotel yang paling megah di Medan, didirikan tahun 1898 oleh
Aeint Herman De Boer (Belanda), yang diperuntukkan bagi penguasa perkebunan dan
pejabat pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember
1957 diambil alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotel Dharma Bhakti,
kemudian diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli.
- Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro, Yogyakarta didirikan tahun 1908
dan beroperasi tahun 1911, kemudian setelah renovasi diganti menjadi Hotel Garuda.
D. STRUKTUR ORGANISASI HOTEL

Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakekatnya adalah sama dengan


prinsip-prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip
pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki
oleh pemilik manajemen hotel. Falsafah dan gaya manajemen yang bersifat konservatif atau
agresif akan jadikan sebagai suatu dasar untuk menetapkan visi dan misi perusahaan. Visi
merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang.
Sedangkan misi ialah suatu pernyataan tentang usaha hotel. Berdasarkan visi dan misi
tersebut, maka hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk
kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti:

a. Pangsa pasar yarng dituju


b. Jenis produk yang dihasilkan
c. Standar produk yang dihasilkan
d. Keuntungan yang ingin dicapai

7
e. Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat disekitarnya.

Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hirarkis, di mana dari struktur organisasi
tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada dihotel, hubungan antara bagian dihotel serta
hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara hotel yang satu
dengan hotel yang lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai produk
layanan yang sama, yaitu: sewa kamar, makanan dan minuman, sport, kasino dan produk
lainnya. Akan tapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda antara hotel yang satu
dengan hotel yang lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan-
perbedaan:

a. Type dan jenis hotel


b. Size hotel (besar atau kecil)
c. Fisik bangunan hotel
d. Kemampuan tenaga kerja yang ada di dalamnya
e. Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan.

Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan lengkap
fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek. Berdasarkan struktur
organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara keseluruhan.
Struktur oganisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya, seperti:
marketing, accounting, personel, dan produksi. Struktur organisasi merupakan bagan
organisasi dan rantai perintah. Dari struktur organisasi karyawan dan organisasi di dalamnya
mendapatkan informasi:

1. Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta tanggung
jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk mendiskusikan komplin
sesuai rantai komando.
2. Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hirarki yang ada dalam jabatan-jabatan
di struktur organisasi.
3. Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur intruksi.
4. Menunjukan jalur koordinasi dan kerjasama antar bagian melalui departemen dan
seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.

Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari:

1. Uraian tugas (Job Description)

8
2. Standar manual pekerjaan (Standart operational procedure/SOP)
3. Spesifikasi jabatan (Job Specification)

Gambar 1 : Skema Organisasi Pada Hotel

E. STANDAR OPERATING PROCEDURE

SOP merupakan sebuah aturan , tata cara, panduan tertulis, dan terdokumentasi secara baik
guna melakukan sebuah atau beberapa proses kerja untuk mencapai atau mewujudkan tujuan
utama dari proses kerja tersebut. Manfaat dan tujuan Standar Operating Procedure ( SOP )

1 Menjelaskan secara detail setiap kegiatan dari proses yang dijalankan.


2 Menimbulkan adanya standarisasi kegiatan.
3 Membantu dalam pengambilan keputusan.
4 Memudahkan dalam transparansi dan akuntabilitas sebuah organisasi.
5 Mengarahkan suatu pekerjaan kepada konsep yang jelas.
6 Sebagai standar acuan yang digunakan oleh seluruh karyawan, baik atasan maupun
bawahn dalam melakukan tugasnya sehingga lebih terarah.
7 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan baik secara individu maupun kelompok.
8 Sebagai alat untuk mengurangi factor kesalahan dan ketidak displinan karyawan dalam
melakukan proses kerja.

Menurut stup (2001), ada beberapa bentuk dan criteria dalam pembuatan Standard
Operating Procedure (SOP), yaitu :

a Simple Steps
Prosedur ini merupakan prosedur singkat dan tidak membutuhkan banyak keputusan yang
ditulis. SOP ini dianut oleh perusahaan yang tidak memiliki pekerja yang terlalu banyak.
b Hierarchical Steps

9
Bentuknya cukup panjang lebih dari 10 langkah, tetapi tidak terlalu banyak keputusan.
c Graphic Format
Bentuk ini sama dengan Hierarchical step yaitu cukup panjang namun sedikit
keputusannya, namun format ini diaplikasikan dengan suatu bentuk grafik, gambar,
diagram untuk meilustrasikan apa yang menjadi tujuan dari suatu prosedur.
d Flowchart
Prosedur ini memiliki banyak keputusan, sehingga harus digambarkan dengan grafik
sederhana yang nantinya akan menjelaskan langkah-langkah dalam membuat keputusan.
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan flowchart ini adalah dalam pembuatan
atau penggunaan symbol-simbol dalam penjelasannya. Dimana symbol ini memiliki arti
dan makna yang berbeda.

DAFATR PUSTAKA
Widanaputra, A.A GP dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

https://www.. scrib.com/mobile/doc/255266057/Ruang Lingkup-Usaha-Perhotelan.

10

Anda mungkin juga menyukai