Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Aspek Ekonomis pada Teknik Pengorganisasian File


Pertimbangan ekonomis paling mendasar dalam pemrosesan file ditentukan sepenuhnya oleh
rasio aktivitas yang diakses dibagi dengan jumlah record dalam suatu file dan waktu respons
yang diinginkan untuk pemrosesan dan penempatan.

Teknik-teknik Waktu terbaik untuk Keterbatasan


pengorganisasian file menggunakannya

Sekuensial Rasio aktivitas tinggi, Tidak memungkinkan


seperti dalam pemrosesan untuk mengakses
batch secepat record tunggal

Indeks Rasio aktivitas rendah Pembaharuan file


untuk ukuran file membutuhkan indeks
menengah sampai besar

Indeks-sekuensial File perlu diproses dalam Sama seperti halnya


batch(rasio aktivitas indeks dan sekuensial
tinggi) dan nonbatch
(rasio aktivitas rendah)

Langsung Rasio aktivitas rendah, Butuh kunci untuk


file-file berukuran besar, menempatkan record.
jaringan dan pohon

Membandingkan rata-rata biaya per transaksi yang diproses untuk ketiga teknik tersebut
untuk sebuah rentang rasio aktivitas tertentu. Pengorganisasian sekuensial merupakan
pendekatan yang memiliki biaya tetap untuk memproses file, berbeda dengan pengorganisasian
akses-langsung yang merupakan pendekatan bersifat variable. Dalam akses-langsung, biaya
pemrosesan setiap record sebanding dengan jumlah record yang diproses , berapapun jumlah
record yang diproses. Dalam pemrosesan sekuensial, total biaya tetapnya cukup besar namun
seiring peningkatan jumlah record yang diproses, biaya pun semakin tersebar luas dan dan pada
akhirnya biaya per transaksi menurun dengan cepat.

2.2 Arsitektur File, Perangkat Keras, dan Waktu Respons


Waktu respons dapat menjadi sebuah permasalahan besar pada database besar yang
mungkin diakses oleh ratusan ribuan pengguna pada saat yang sama. Jika system database dan
perangkat keras computer tidak sesuai dengan permintaan, maka pengguna akan menunggu
dengan sia-sia dalam waktu yang lama untuk queri mereka. Oleh karena itu, system database
harus didesain dengan baik bagi penggunanya dan perangkat harus cukup cepat untuk
mengerjakan semua pekerjaan yang diminta.

1. Sistem Database dalam Praktek

3.1 Apa Yang Dilakukan Sistem Manajemen Database


Sistem manajemen database (DBMS) adalah program computer yang memampukan
seseorang pengguna untuk menciptakan dan memperbaharui file-file, menyeleksi dan
memunculkan kembali data dan menghasilkan beragam output dan laporan-laporan. Seluruh
DBMS memiliki tiga atribut umum berikut ini untuk mengelola dan mengorganisasi data.

1. Bahasa Deskripsi Data (Data Definition Language)


Memungkinkan administrator database untuk mendefinisikan struktur logika database, yang
disebut skema. Skema tersebut mencakup:
a) Nama elemen data
b) Jenis data (numeric, alphabet data, dll) dan nomor posisi decimal jika elemen data numeric.
c) Jumlah posisi (misalnya 9 posisi untuk nomor jaminan social)
Data Definition Language juga digunakan untuk mendefinisikan subskema, yang merupakan
database yang dapat dilihat pemakai individual. Data Definition Language dapat digunakan
untuk membuat, memdifikasi, dan menghapus tabel tabel dalam lingkup relasional.
2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language)
Data Manipulation Language mencakup perintah-perintah untuk pemutkhiran, pengeditan,
manipulasi, dan ekstraksi data. Dalam banyak kasus, pemakai tidak perlu menggunakan Data
Manipulation Language, tetapi program aplikasi (misalnya, program penggajian atau system
akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan pernyataan Data Manipulation
Language untuk memenuhi kebutuhan para pemakai.
3. Bahasa Kueri Data (Data Query Language)
Data Query Language adalah bahasa yang mudah digunakan atau penghubung yang
memungkinkan pemakai untuk meminta informasi dari database. Terdapat penghubung bahasa
alami yang memungkinkan para pemakai untuk meminta informasi dengan menggunakan bahasa
sehari-hari. Sistem tersebut dapat mengenali beragam gaya bahasa permintaan, dan jika pemakai
menyampaikan permohonan yang tidak lengkap, system akan menyampaikan pertanyaan
seperlunya untuk memastikan masalahnya.

Gambar mengenai pemrosesan sebuah query pengguna jika dikaitkan dengan skema, subskema,
DDL, dan DML

3.2SQL Data Manipulation Language


Structured Query Language (SQL) adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan
informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman nonprocedural. Bahasa ini
memungkinkan penggunaanya untuk fokus.

Empat bentuk pernytaan DML (data manipulation language) yang merupakan komponen SQL
adalah:
1. SELECT : Memunculkan baris tabel
2. UPDATE : Memodifikasi baris tabel
3. DELETE : Memindahkan baris dari tabel
4. INSERT : Menambahkan baris baru pada tabel

3.3Queri Select
SELECT biasanya kalimat pertama dalam pernyataan SQL yang dimaksudkan untuk
mengekstrak data dari sebuah database, SELECT menentukan field-field mana saja (missal item-
item dalam sebuah database) atau ekspresi-ekspresi dalam field yang ingin anda munculkan.
Klausa FROM mengindikasikan tabel mana yang berisi item-item tersebut. FROM diperlukan
dan mengikuti SELECT.

SELECT Field SELECT (memilih) field tertentu (missal item) berdasarkan nama. Jika
anda ingin memasukan lebih dari satu item, pisahkan item-item tersebut dengan koma. Urutkan
item-item yang anda ingin untuk dimunculkan.

ORDER BY ORDER BY mengurutkan tampilan data dalam urutan tertentu berdasarkan


klausa. ORDER BY adalah opsional. Jika anda tidak memasukannya, data yang muncul tidak
akan urut.

WHERE Condition anda dapat menggunakan WHERE untuk menentukan record mana
saja dari tabel yang tercantum dalam klausa FROM yang akan muncul dalam hasil pernyataan
SELECT. WHERE adalah opsional, namun bila dimasukkan, ia akan mengikuti FROM.

Arithmetic Expression SQL memungkinkan ekspresi aritmatika untuk dimasukan


dalam klausa SELECT.

Fungsi Agregat Kita dapat memilih sejumlah nilai yang dihitung dengan fungsi agregat.
Fungsi COUNT (*) AS tally mengilustrasikan bagaimana menghitung jumlah occurrence dalam
sebuah tabel hasil dan nama hasil (AS tally).
SELECT COUNT (*) AS tally FROM keyword
Klausa AS tally memberikan fungsi agregat dengan nama tally, yang akan digunakan
dalam laporan. Klausa AS bersifat pilihan atau opsional dengan fungsi agregat.

Group By mengombinasikan record-record dengan nilai-nilai identik dalam daftar field


tertentu ke dalam sebuah record tunggal. Nilai ringkasan (summary value) dibuat untuk setiap
daftar record jika anda memasukan sebuah fungsi agregat, seperti SUM atau COUNT, dalam
pernyataan SELECT. Jika pernyataan SQL memasukan klausa WHERE, record akan
dikelompokan setelah mengaplikasikan kondisi WHERE kedalam record. GROUP BY bersifat
pilihan, namun ketika ia dimasukan, GROUP BY akan mengikuti FROM dan WHERE. Nilai-
nilai ringkasan akan dihilangkan bila tidak terdapat fungsi agregat dalam pernyataan SELECT.
Contoh berikut ini meringkas penghitungan perusahaan berdasarkan negara.
SELECT company. Country, count (company. country) AS tally FROM company GROUP BY
company. Country

Inner Join Mengombinasikan field-field dari beberapa tabel. Contoh berikut ini
memasukan nama perusahaan untuk perusahaan 15 untuk setiap topiknya dalam tabel notes.
SELECT company. Nama, notes. Topic
FROM company INNER JOIN notes
ON Company. Company = notes. Company
WHERE company. Company = 20

Nested Queries Seseorang dapat menentukan sebuah queri dalam klausa WHERE yang
dijalankan sebelum queri yang berada di luar menghasilkan satu atau lebih baris yang kemudian
dibandingkan dengan baris yang dihasilkan oleh queri yang berada diluar. Contoh berikut ini
menemukan nama perusahaan yang memiliki kod SIC Max (yang paling besar).
SELECT name
FROM Company
WHERE SIC = (SELECT MAC (SIC) FROM Company)
Perhatikan bahwa nested query SELECT MAX (SIC) FROM company berada dalam
Tanda kurung.

Queri UPDATE, INSERT, dan DELETE


Jenis query ini digunakan untuk memodifikasi sebuah database.
Pernyataan UPDATE terdiri atas 3 klausa yaitu:
1) UPDATE tablename
2) SET column- assignmen- list
3) WHERE conditional expression
Dalam SET, column assigment- list memasukkan kolom-kolom yang telah diperbarui dan nilai-
nilai yang di - set dan mengambil bentuk kolom- nama1 = nilai 1, kolom- nama2 = nilai 2,...
klausa WHERE bersifat pilihan. Bila digunakan, klausa WHERE menentukan sebuah kondisi
untuk UPDATE untuk menguji kapan memroses setiap baris dalam tabel.
Bentuk umum pernyataan DELETE terdiri atas 2 yaitu:
1) DELETE FROM tablename
2) WHERE conditional expression
Pernyataan DELETE menghapus baris-baris dari tablename yang memenuhi kondisi yang
ditentukan dalam klausa WHERE.
Pernyataan INSERT memiliki 2 bentuk umum. Bentuk yang paling sederhana digunakan
untuk memasukan sebuah baris tunggal dalam sebuah tabel.
1) INSERT INTO tablename
2) VALUES (constant - list)
Pernyataan INSERT juga dapat digunakan bersamaan dengan sebuah queri pernyataan SELECT
untuk menyalin baris suatu tabel lainnya.

3.4Perlunya Sistem Manajemen Database


DBMS mengintegrasikan,menstandarisasi, dan menyediakan keamanan untuk beragam
aplikasi akuntansi. Bila tidak terdapat integrasi, tiap jenis aplikasi akuntansi seperti penjualan,
pembayaran gaji dan piutang akan menyimpan terpisah file-file data independen dan program
computer untuk mengelola file-file tersebut.
Solusi untuk masalah penyimpanan file-file independen terletak pada pemisahan secara fisik
penanganan data dari penggunaan logis file-file tersebut. Hal ini menuntut dua perubahan
mendasar. Pertama, penyimpanan data terintegrasi dalam suatu database tunggal, dan kedua,
seluruh akses untuk file (database) yang terintegrasi ini dilakukan melalui suatu sistem perangkat
lunak tunggal yang didesain untuk mengelola aspek-aspek fisik penanganan dan penyimpanan
data. Hal tersebut merupakan karakteristik penting dalam pendekatan database terhadap
pemrosesan data.
Selain masalah manajemen data dan penyimpanan, setiap file independen membutuhkan
instruksi pemrosesan dan penyimpananya sendiri karena isi dan struktur filenya tidak
terstandarisasi. Kemampuan yang berhubungan dengan informasi non-kunci dibatasi karena
setiap aplikasi program individual harus menentukan instruksi rinci yang berhubungan dengan
penanganan fisik data.
Independensi Data
Kata file kehilangan artinya dalam lingkungan database. Sebuah file utama tunggal dapat
dibagi ke dalam sejumlah file subsistem, dan file-file tersebut dikombinasikan dan
dikombinasikan ulang ke dalam sejumlah file lainya. Perangkat lunak database memisahkan
aspek fisik dan logika penggunaan file; hal ini membuka spectrum luas kemampuan pemrosesan
informasi yang tidak akan dapat dilakukan tanpa perangkat lunak tertentu.
keamanan
Keunggulan DBMS lainnya adalah memberikan kode keamanan untuk item data dan
atribut-atribut pemrosesannya. Salah satu bagian file kamus data bersisi sebuah daftar
penggunaan sistem terotorisasi dan kode akses dan keamanan. Kode-kode tersebut akan
menentukan item data yang akan dimunculkan oleh penggunaan DBMS; dan kode-kode tersebut
dapat juga untuk membatasi dan menentukan pemrosesan yang dapat digunakan oleh pengguna
untuk setiap item data.

Gambar yang menunjukan aplikasi satu yang memiliki otoritas unutuk meminta hanya item
X,Y,A dan B dan otoritas untuk memodifikasi/memperbarui hanya field A dan B. Aplikasi dua
dapat meminta X,Y,C dan D untuk memodifikasi hanya C dan D. Hal yang sama pada aplikasi
tiga yang memiliki otoritas untuk mengakses namun tidak untuk memodifikasi item data
manapun, sebagaianya melalui sebuah hierarki keamanan atau kode privasi untuk item item data
dan database.

3.5 Dokumentasi dan Administrasi Database


Kamus database digunakan baik terpisah maupun dengan DBMS untuk mensentralisasi,
mendokumentasi,mengontrol dan mengoordinasi penggunaan data dalam sebuah organisasi.
Kamus data merupakan sebuah urutan file yang memiliki catatan occurrence yang berisi
deksripsi kamus data sebuah field.
Sebuah alias muncul ketika para pengguna yang berbeda menggunakan field yang sama,
namun memiliki nama yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah gudang dapat dipanggil
requisition number, sementara item data yang sama dipanggil oleh penjualan dengan nama
order number. Alias juga muncul disebabkan item data yang sama disebut sebagai hal yang
berbeda pula. Pengkodean (encoding) merujuk kepada bentuk fisik item data yang akan
disimpan dalam BCD atau EBCDIC. Pemilik (owner) merujuk kepada pengguna yang memiliki
tanggung jawab akhir atau kepentingan utama berkenaan dengan integritas occurrence sebuah
item data.

Item-item Pada Data Dictionary Occurrenc


Spesifikasi
Nama
Definisi
Alias

Karakteristik
Ukuran

Rentang nilai

Pengkodean

Editing data
Utilisasi
Pemilik
Di mana digunakan

Kode keamanan

Tujuan utama sebuah kamus data adalah mengurangi atau paling tidak mengawasi
inskonsistensi penggunaan yang dihasilkan dari pemrosesan alias dan kelebihan data sejauh
mungkin. Tanggung jawab untuk kamus data harus disentralisasikan pada seorang administrator
database (DBA). Administrasi database bertanggung jawab mennaggulangi ketidak-cocokan dan
masalah koordinasi dan komunikasi antara kelompok-kelompok pengguna ketika memakai
bersama sebuah database. Tugas utama DBA adalah menetapkan standar, konversi dan
dokumentasi sumber-sumber data. Admisnistrasi kamus data merupakan alat utama yang
digunakan DBA untuk melaksanakan tugas tersebut. Pengawasan data yang efektif merupakan
pendekatan database yang paling penting untuk pemrosesan data.

Anda mungkin juga menyukai