OLEH :
Rizki Amalia Mustika
NIM. C0303 17119
OLEH :
Rizki Amalia Mustika
NIM C0303 17119
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
i
KATA PENGANTAR
ii
7. Bapak Meki Makruf sebagai pembimbing lapangan yang
telah memberikan banyak pelajaran dan ilmu yang
bermanfaat.
8. Seluruh pegawai PT TASPEN Banjarmasin.
9. Kepada orang tua penulis yang telah memberikan do’a dan
restu serta dukungan untuk selalu maju dalam meraih cita-
citanya.
10.Serta seluruh kawan-kawan sekalian yang turut membantu
dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................vii
BAB I......................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat.........................................................2
1.2.1 Tujuan...........................................................................2
1.2.2 Manfaat.........................................................................3
1.3 Ruang Lingkup Kerja.......................................................3
BAB II.....................................................................................4
2.1 Profil Tempat Kerja Lapangan...........................................4
2.2 Struktur Organisasi............................................................9
2.3 Sistem yang sedang berjalan............................................13
2.4 Komponen yang digunakan.............................................14
BAB III..................................................................................22
3.1 Deskripsi Kegiatan...........................................................22
3.2 Prosedur Kerja.................................................................26
3.3 Deskripsi Tabel................................................................30
iv
3.4 DFD.................................................................................31
3.5 Use Case..........................................................................32
3.6 Mockup............................................................................33
BAB IV.................................................................................35
4.1 Implementasi Sistem Informasi Dosir Kepesertaan.........35
4.1.1 Database Sistem Informasi Dosir Kepesertaan.............35
4.1.2 Tampilan Sistem Informasi Dosir Kepesertaan.............36
BAB V...................................................................................40
5.1 Kesimpulan......................................................................40
5.2 Saran…............................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................42
LAMPIRAN..........................................................................43
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik
yang berorientasi pada bentuk pembelajaran mahasiswa untuk
mengembangkan dan meningkatkan tenaga kerja yang
berkualitas. Dengan mengikuti Praktik Kerja Lapangan
diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki
dunia kerja yang sebenarnya. Praktik Kerja Lapangan
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
D3 Teknik Informatika Politeknik Negeri Banjarmasin.
Selain itu Praktik Kerja Lapangan mampu mengembangkan
kemampuan mahasiswa khususnya Mahasiswa Teknik
Informatika di Politeknik Negeri Banjarmasin. Selain untuk
memenuhi kewajiban Akademik, diharapkan kegiatan tersebut
dapat menjadi penghubung antara dunia industri dengan dunia
pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia
industri sehingga mahasiswa akan mampu mengatasi
persaingan di dunia kerja, memiliki motivasi kerja, inisiatif,
kreativitas, displin dan bertanggung jawab dalam bekerja..
Pada Praktik Kerja Lapangan penulis melakukan kegiatan di
Kantor PT TASPEN Banjarmasin dengan mengambil judul
laporan “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
DOSIR KEPESERTAAN PT. TASPEN”.
Sistem Informasi Kepesertaan memudahkan pegawai untuk
mengelola data, manajemen dan pengarsipan data kepesertaan
pada sebuah instansi,perguruan tinggi ataupun perusahaaan.
Sistem Informasi Kepesertaan bisa dibuat dengan berbasis
web. Penulis, selaku penulis telah mengembangkan Sistem
Informasi Kepesertaan berbasis Web menggunakan PHP
(Hypertext Preprocessor) dan Database MySQL (My
Structured Query Language) .
1
Semakin berkembangnya zaman dan era, kini data
Kepesertaan seharusnya tidak lagi dilakukan secara manual di
sebuah Microsoft Excel melainkan dibuatkan sebuah sistem.
Data Kepesertaan berisi tentang Nama Peserta Pensiun,
NOTAS (Nomor Taspen), NIP (Nomor Induk/Identitas
Pegawai), Jenis Pensiun, No. Voucher, No. Dosir, Nama
Penerima, Kantor Bayar, Kode SPP (Surat Persetujuan
Pembayaran). Ditempat penulis melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan sudah menggunakan aplikasi yaitu Microsoft Excel
namun data yang terdapat disana tercampur semua tidak ada
pengelompokkan tersendiri oleh karena itu penulis
mendapatkan ide untuk membuat Sistem Informasi
Kepesertaan berbasis Web menggunakan PHP dan Database
MySQL untuk memudahkan sebuah perusahaan mengelola
data.
Berkas yang sudah di scan maka akan diinputkan kepusat
dan setiap bulan ada laporan pengesahan untuk Dosir Punah.
Sistem Laporannya masih menggunakan Microsoft Excel,
yang memiliki resiko data input tidak termanajemen dengan
baik. Hal itu, disebabkan bolehnya menambahkan/
mengurangi sebuah kolom data, padahal laporan yang
digunakan menggunakan format baku. Untuk mempermudah
menyimpanan data penulis ingin membuat sistem informasi
dosir kepesertaan.
2
melalui ELO dan menampilkan data yang aktif otomatis
masuk ke aplikasi ACB.
1.2.2 Manfaat
Bisa digunakan untuk dosir kepesertaan saat mau
memasukkan data pensiun punah, dan tidak perlu
memasukkan data manual ke Microsoft Excel. Memudahkan
karyawan untuk mencari data yang sudah di scan dan yang
belum di scan. Saat data Microsoft Excel terhapus maka
pegawai harus menginput dari awal, kalau dari sistem tidak
akan terhapus kecuali dihapus data nya satu-satu.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Nomor KEP.749/MK/V/II/1970, Peraturan Pemerintah Nomor
25 Tahun 1981 dan Nomor: 26 Tahun 1981, badan hukum
PERUM TASPEN diubah menjadi PT TASPEN (PERSERO).
Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. Nomor 53 tanggal 17
Maret 1988 dan telah diperbaiki dengan Akta Nomor 10
Tahun 1998 tanggal 2 Juli 1998 dihadapan Zulki Harahap,
S.H., pengganti notaris Imas Fatimah,SH.
Modal dasar sebesar Rp.2 triliun, Modal ditempatkan dan
disetorkan penuh sebesar Rp.500 miliar. Total ekuitas
(keungan) sebesar Rp.9.709.83 miliar. Jumlah Karyawan PT
TASPEN seluruh Indonesia sebanyak 1.748 orang. Jaringan
kantor yang terhubung sebanyak 6 Kantor Cabang Utama dan
51 Kantor Cabang, 24.469 titik layanan.
Sejarah PT TASPEN PT Dana Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri (Persero) atau disingkat PT TASPEN
(PERSERO) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
perjalanan panjang sejarah abdi Negara di Indonesia atas peran
yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang terdiri dari Program Pensiun Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) sejak 55 tahun
silam dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
Pegawai Negeri pada saat memasuki usia pensiun.
Berawal dari Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri
yang diselenggarakan pada tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakaa
yang menghasilkan Keputusan Menteri Peama RI Nomor
388/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960.Dalam Keputusan
tersebut, Pemerintah menetapkan pentingnya pembentukan
jaminan sosial sebagai bekal bagi Pegawai Negeri dan
keluarganya di masa purna bakti. Kemudian pada tanggal 17
April 1963, Pemerintah mendirikan Perusahaan Negara Dana
Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN)
5
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963.
Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1963
tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri dan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi
dan Pegawai negeri.
Seiring dengan adanya peningkatan jumlah Pegawai Negeri
dan semakin luasnya cakupan layanan, pada tanggal 18
November 1970 melalui Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor Kep.749/MK/IV/11/1970 PN TASPEN beransformasi
menjadi Perusahaan Umum. Peningkatan status dari
Perusahaan Umum menjadi Perseroan dilakukan berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1981 dan disahkan
dengan Akta Notaris Imas Fatimah Nomor: 4 tanggal 4 Januari
1982 dengan nama PT TASPEN (PERSERO) yang
menyelenggarakan Program Tabungan Hari Tua dan Program
Pensiun.
Sebagai tindak lanjut amanat Peraturan Pemerintah RI
Nomor 25 Tahun 1981, pada tanggal 22 September 1986
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
822/KMK.03/1986 tanggal 22 September 1986 dan Keputusan
Menteri Dalam Negeri nomor: 842.1-841 tanggal 13 Oktober
1986 tentang penugasan pembayaran pensiun di wilayah Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur terhitung 1
Januari 1987. Dilanjutkan untuk wilayah Sumatera pada
tanggal 1Januari 1988 berdasarkan Keputusan Menteri Nomor:
702/KMK.03/1987 tanggal 31 Oktober 1987 dan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor : 842.1-1402/PUOD tanggal 14
November 1987 kemudian berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor : 812/KMK.03/1988 dan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 842.1-755 pada tanggal 23 Agustus
1988, Perseroan menyelenggarakan pembayaran pensiun
6
untuk Wilayah Jawa sea Madura terhitung mulai tanggal 1
Januari 1989. Bagi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
Irian Jaya dan Timor-timur terhitung 1 April 1990 berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 79/ KMK.03/1990
tanggal 22 januari 1990 dan Surat Menteri Dalam Negeri
Nomor: 842.1-099 tanggal 12 februari 1990, sehingga
pelaksanaan pembayaran pensiun Pegawai Negeri secara
nasional telah terlaksana pada 1 April 1990 hingga saat ini.
Pada tahun 2014, dalam rangka memfokuskan diri sebagai
perusahaan yang melayani jaminan sosial bagi Aparatur Sipil
Negara berdasarkan Pasal 92 ayat (4) dan Pasal 107 Undang-
undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 2015 tanggal 16 September 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang kemudian telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tanggal 29
Desember 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara. Oleh
karena itu, PT TASPEN (PERSERO) dipercaya untuk
mengelola Program Asuransi Sosial yaitu Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)
terhitung mulai 1 Juli 2015. Penandatanganan Nota
Kesepahaman antara antara PT. TASPEN (PERSERO) dengan
Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang sinergi layanan
berbasis elektronik bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian PAN dan RB, Kementerian Perhubungan, dan
Kementerian Sekretariat Negara.
7
Visi
"Menjadi Perusahaan Jaminan Sosial ASN (Aparatur Sipil
Negara) Bertaraf Internasional untuk kesejahteraan Peserta
dan mendukung Pembangunan Nasional secara inovatif dan
berkelanjutan”.
Misi
1) Memberikan pelayanan melebihi ekspektasi berbasis
teknologi.
2) Meningkatkan manfaat dan menyediakan program yang
sesuai kebutuhan peserta.
3) Mengelola investasi dengan hasil optimal bagi peserta.
4) Mengembangkan sumber daya manusia yang berintegritas,
professional dan kompetitif.
8
2.2 Struktur Organisasi
9
Tugas dan tanggungjawab jabatan PT TASPEN Banjarmasin
1) Manager Kantor Cabang Tipe Baru bertanggungjawab atas
: Perencanaan dan Pengendalian kegiatan Kantor Cabang,
Pengelolaan kegiatan operasional Kantor Cabang,
Penyelenggaraan tugas yang dapat mendukung mutu,
pelayanan demi kepuasan peserta dan karyawan untuk
Kantor Cabang, meliputi; tinjauan manajemen, audit mutu
internal, tindakan koreksi & pencegahan, kontrol dokumen
dalam data, teknik statistik, dan pengendalian catatan
mutu, dan SDM dan umum, Penagihan Iuran PNSP/D
(PFK(Perhitungan Fihak Ketiga)), dan pengendalian
kolektibilitas iuran(iuran perbankkan)/premi Kantor
Cabang(Penghargaan Kantor Cabang), Rekonsiliasi
(mencocokkan) dan pencetakan saldo individual
account,Pencetakan kartu peserta individual account,
Pemutakhiran dan rekonsiliasi data peserta, Sosialiasi serta
peningkatan citra perusahaan dimata masyarakat,
Pengelolaan keterlanjuran bayar termasuk pengurusan
sampai ke BUPLN (Badan Urusan Piutang dan Lelang
Negara) dan penagihan saldo uang pensiun (SUP),
Pengelolaan arsip data peserta, Pembayaran manfaat THT
dan Pensiun, Pencapaian kinerja Kantor Cabang,
Penyaluran dan pembinaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan di unit kerjanya, Laporan pertanggung
jawaban pembayaran pensiun, Penyusunan laporan
keuangan, Penyusunan Laporan, RKA (Rencana Kerja
Anggaran), POA, dan evaluasi SOP (Standart
Operasional Prosedur) unit kerja, Penyelesaian tindak
lanjut temuan audit internal dan eksternal di lingkungan
unit kerjanya, Pembinaan dan peningkatan mutu karyawan
di lingkungan unit kerjanya.
2) Manager Kepesertaan bertanggungjawab atas :
Administrasi dan pemeliharaan data peserta Program
TASPEN, Penyajian data peserta Program Asuransi dan
10
Program Pensiun di Kantor Cabang yang akurat dan up-to
date. Rekonsiliasi dan pencetakan saldo individual
account, Pencetakan kartu peserta individual account,
Pemutakhiran dan rekonsiliasi data peserta, Koordinasi
pengiriman/penerimaan data ke/dari Kantor Pusat dan
Kantor Cabang dan/atau intansi terkait, Analisis dan
pengendalian data peserta Program TASPEN, Penetapan
besarnya tagihan premi peserta Program TASPEN,
Penyelenggaraan kegiatan pertanggungan dari calon
peserta Program TASPEN, Penyusunan laporan bagian
unit kerja, Penyusunan RKA, POA, dan evaluasi SOP
bagian unit kerja, Penyelesaian tindak lanjut temuan audit
internal dan eksternal di lingkungan bagian unit kerjanya,
Pembinaan dan peningkatan mutu karyawan di lingkungan
bagian unit kerjanya.
3) Manager Layanan dan Manfaat bertanggungjawab atas :
Pengesahan kebenaran pengajuan klim manfaat program
TASPEN, Penyelenggaraan perhitungan hak peserta sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, Pelayanan Pembayaran
Klim Pensiun dan Asuransi, Penetapan besarnya Klim
manfaat Program TASPEN, Pengelolaan pelayanan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan, verifikasi dan pelaporan
kepada manajemen perusahaan, Peningkatan kualitas
pelayanan kepada peserta, Tindak lanjut terhadap keluhan
pelayanan yang diterima dengan tindakan koreksi dan
pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan,
Penyusunan laporan bagian unit kerja, Penyusunan RKA,
POA, dan evaluasi SOP bagian unit kerja, Penyelesaian
tindak lanjut temuan audit internal dan eksternal di
lingkungan bagian unit kerjanya, Pembinaan dan
peningkatan mutu karyawan di lingkungan bagian unit
kerja.
4) Manager Kas dan Verifikasi SPJ bertanggungjawab atas :
Perencanaan dan pengendalian anggaran Kantor Cabang
11
(KC), Perencanaan dan pengendalian penerimaan dan
pengeluaran (cash flow) KC, Penagihan Iuran PNSP/D
(PFK), dan kolektibilitas iuran/premi KC, Pengelolaan
keterlanjuran bayar dan penagihan saldo uang pensiun
(SUP), Penerimaan dan pembayaran atas perintah KC,
Penyimpanan uang dan surat-surat berharga, Rekonsiliasi
bank dan monitoring penerimaan premi, Penyusunan
laporan bagian unit kerja, Penyusunan RKA, POA, dan
evaluasi SOP bagian unit kerja, Penyelesaian tindak lanjut
temuan audit internal dan eksternal di lingkungan bagian
unit kerjanya, Pembinaan dan peningkatan mutu karyawan
di lingkungan bagian unit kerjannya
5) Manager Administrasi Keuangan bertanggungjawab atas :
Penyelenggaraan kegiatan akuntansi Kantor Cabang (KC),
Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen
keuangan KC, Penyelenggaraan administrasi aktiva tetap
KC, Penagihan premi KC, Kajian dan analisis Laporan
Keuangan KC, Manajemen arsip, koordinasi dan
penyelenggaraan kegiatan arsip keuangan (voucher
klim/voucher umum/berkas SPJ2P), Verifikasi sebagai
langkah pre-audit transaksi keuangan di KC dan verifikasi
SPJ2P, Penyusunan laporan bagian unit kerja, Penyusunan
RKA, POA dan evaluasi SOP bagian unit kerja,
Penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal dan
eksternal di lingkungan bagian unit kerjanya, Pembinaan
dan peningkatan mutu karyawan di lingkungan bagian unit
kerjanya.
6) Manager Umum dan SDM bertanggungjawab atas :
Penyelenggaraan kegiatan administrasi SDM Kantor
Cabang (KC) dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) serta
penetapan pemberian fasilitas bagi karyawan dan keluarga,
Koordinasi pembayaran hak-hak karyawan di KC dan
KCP (gaji, tunjangan, penggantian biaya, dll), Pengelolaan
kegiatan pengadaan barang dan jasa serta pendistribusian
12
ke unit-unit kerja di lingkungan KC sesuai kebutuhan unit
kerja, Koordinasi dan evaluasi pengelolaan fasilitas-
fasilitas kerja di KC dan KCP, Pengelolaan kegiatan
Kesekretariatan, Kehumasan dan Keamanan, Kearsipan,
Pendidikan dan Latihan serta Non Kedinasan lainnya,
Koordinasi pemeliharaan, perawatan dan perbaikan atas
aset perusahaan termasuk pengamanan atas semua
dokumen milik perusahaan di KC dan KCP, Pengendalian
pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, distribusi
peralatan kantor dan komputer di KC dan KCP,
Pengelolaan kegiatan operasional dan administrasi
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),
Penyelenggaraan tertib administrasi aktiva,
Penyelenggaraan administrasi Daftar Gaji, dan
Kompensasi lainnya serta penyelesaian kewajiban pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Penyelenggaraan
kegiatan pembinaan dan administratif PKBL di
wilayahnya, Penyelenggaraan Kualifikasi Rekanan
terhadap Rekanan Baru dan entry database rekanan
kedalam daftar Rekanan Mampu Evaluasi Rekanan dalam
kurun waktu 1 tahun Anggaran, Melakukan dokumentasi
terhadap seluruh kegiatan sistem mutu yang telah
disepakati, Penyusunan laporan bagian unit kerja,
Penyusunan RKA, POA, dan evaluasi SOP bagian unit
kerja, Penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal dan
eksternal di lingkungan bagian unit kerjanya, Pembinaan
dan peningkatan mutu karyawan di lingkungan bagian unit
kerjanya.
13
Aplikasi ELO menginput dosir aktif yang sudah discan
untuk bukti pengesahan kepusat bahwa SPP (Surat Pengesahan
Pembayaran) hari ini sudah selesai dibayarkan dan sudah
masuk keruang dosir. Untuk data disana sudah Online dan
masuk ke server pusat, dan untuk dosir punah sama seperti
menginput dosir aktif tetapi dosir yang sudah dipunahkan data
nya harus dimasukkan ke Microsoft Ecxel untuk dibuat
laporan punah bulanan. Aplikasi ACB untuk mengetahui
peserta pensiun sudah ada mengumpulkan dosir dan ingin
mengurus berkas pensiun misalnya untuk gajih ke-13,jkk, dll.
Dosir dibuat oleh bagian pelayanan di PT TASPEN
PERSERO KC Banjarmasin dan sudah online menggunakan
aplikasi ACB (Sistem Pelayanan Cabang) yaitu menginput
data di ACB kemudian di cetak. Setelah data dicetak berkas
akan dikasihkan ke bagian otentifikasi dan verifikasi. Untuk
mengetahui apakah berkas yang dibuat sudah sesuai prosedur.
Oleh karena itu bagian pelayanan mengimplemantasi kan
Dosir dari ACB ke dalam berkas peserta. Kemudian, didalam
berkas ada tercantum No Dosir. No Dosir ini berfungsi untuk
menyesuaikan secara urut didalam gudang Dosir.
14
dan tindakan. Tujuan dari sistem informasi adalah
menghasilkan informasi. Sistem informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai
suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi
harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada
orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness),
dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang
tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan
sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah
(garbage).
2) Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu
pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-
simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.
Data merupakan bentuk jamak dari bahasa latin Datum
yang berati fakta dan informasi.
3) Database
Database adalah kumpulan data atau informasi yang
diperoleh dan selanjutnya disimpan dalam suatu media,
umumnya adalah di komputer. Suatu pengelolaan sistem
database dalam dunia IT biasa dikenal dengan istilah
DBMS (Database Management System). Suatu database
juga dapat didefinisikan terdiri dari kumpulan tabel – tabel
yang menyimpan data serta informasi. Istilah database
sendiri mengacu pada koleksi data-data yang saling terkait
satu sama lain dimana tujuan database adalah dapat
digunakan untuk mengelola data dengan lebih efektif dan
efisien.Sistem database mempunyai beberapa elemen
penting, yaitu database sebagai inti dari sistem database,
software untuk mengelola database, hardware sebagi
15
sistem operasi pengolahan data, serta brainware yang
mempunyai peran penting dalam sistem tersebut.
4) DFD ( Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau
metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang
mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada
sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem
Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para
analis untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana
DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk
melakukan proses coding. Dimana para programmer
melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat
oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada
pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase,
Power Designer 6. Salah satu cara lain untuk mendesain
sistem yaitu menggunakan UML (Unified Manual
Language).
5) Use Case Diagram
Use-case diagram merupakan model diagram UML yang
digunakan untuk menggambarkan requirement fungsional
yang diharapkan dari sebuah sistem. Usecase diagram
adalah diagram usecase yang digunakan untuk
menggambarkan secara ringkas siapa yang menggunakan
sistem dan apa saja yang bisa dilakukannya. Use case class
digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit
fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem (or bagian
sistem: subsistem atau class) ke pemakai. Diagram use
case tidak menjelaskan secara detail tentang penggunaan
usecase, namun hanya memberi gambaran singkat
hubungan antara usecase, aktor, dan sistem.
16
6) Mockup
Mockup adalah sebuah media visual atau preview dari
sebuah konsep desain "datar" yang diberikan efek visual
sehingga hasilnya sangat tampak atau menyerupai wujud
nyata, mockup dapat memberikan gambaran nyata dari
sebuah konsep desain bagaimana konsep itu akan terlihat
nantinya jika sudah diaplikasikan menjadi benda nyata
apakah terlihat bagus atau kuarng sesuai.
7) Sublime Text
Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks
yang dapat berjalan diberbagai platform operating system
dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya
aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, aplikasi ini
sangat lah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari
aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan
sublime-packages. Sublime Text bukanlah aplikasi open
source dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan di
dapatkan secara gratis, akan tetapi beberapa fitur
pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini
merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan
penuh dari komunitas serta memiliki linsensi aplikasi
gratis. Sublime Text mendukung berbagai bahasa
pemrograman dan mampu menyajikan fitur syntax
highlight hampir disemua bahasa pemrograman yang di
dukung ataupun dikembangkan oleh komunitas seperti : C,
C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang, HTML, Groovy,
Haskell, Java, JavaScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown,
MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL,
TCL, Textile and XML. Biasanya bagi bahasa
pemrograman yang didukung ataupun belum terdukung
secara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung
17
dengan menggunakan add-ons yang bisa didownload sesuai
kebutuhan user.
18
Gambar 2.4. Logo PHP
19
Dengan menggunakan SQL, proses pengaksesan database
lebih user-friendly dibandingan dengan yang lain.
10) Xampp
Software yang satu ini bernama XAMPP yang merupakan
singkatan dari Apache, MySQL, PHP dan Perl sedangkan
huruf “X” dimaksudkan sebagai suatu software yang dapat
dijalankan di empat OS utama seperti Windows, Mac OS,
Linux dan Solaris. Istilah ini seringkali disebut dengan
cross platform (software multi OS). Sesuai dengan
namanya software yang satu ini merupakan gabungan dari
beberapa software dengan fungsi yang sama yakni
menunjang para pembuat web yang menginginkan adanya
web server sendiri di PC atau laptopnya. Software ini juga
berlisensi GNU dan dapat didownload secara gratis di
internet mengingat peran vital yang dimilikinya terutama
bagi pembuat web pemula. Software XAMPP didirikan
oleh suatu perusahaan bernama Apache Friends. Dengan
adanya beberapa tools pemrograman seperti MySQL, PHP
dan Perl yang dimilikinya tentu mengindikasikan jika anda
menekuni salah satu atau semuanya berarti harus memiliki
software yang bernama XAMPP ini. Maksud dari Apache
yakni selain mengindikasikan nama pengembangnya juga
merupakan suatu software yang menghadirkan web
server pada komputer anda layaknya web server
sesungguhnya. Ada Tiga hal tersebut juga menjadi bagian
terpenting dalam XAMPP yaitu : Htdocs, phpMyAdmin,
Control Panel
20
Gambar 2.6. Tampilan Aplikasi Xampp
21
BAB III
URAIAN KEGIATAN
22
adalah ruang simpan, map, boks arsip, rak arsip, filing cabinet,
komputer dan mesin pengolah (scanner document). Arsip-
arsip pensiun yang berasal dari Bidang Layanan diserahkan ke
ruang dosir. Pengelolaan arsip tersebut dilakukan oleh petugas
ruang dosir. Arsip-arsip pensiun PT TASPEN (Persero)
Banjarmasin ditata dalam dosir-dosir. Dosir-dosir diletakkan
dalam satu map utuh yang berisi semua informasi peserta.
Map-map diletakkan di boks arsip yang ditata secara
horizontal di rak-rak dari besi. Penataan boks di rak dari kiri
atas ke kanan, kemudian kembali lagi ke kiri bawah. Setiap
satu boks arsip terdiri dari dua puluh nomor dosir. Setiap
informasi baru sebelum dimasukkan dosir akan direkam
terlebih dahulu di komputer untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan seperti kehilangan informasi atau data. Data
yang dimasukkan adalah nomor pensiun, nama dan alamat.
Selain itu akan mempercepat petugas untuk menemukan data
melalui komputer. Penataan dosir pensiun aktif di PT
TASPEN (Persero) menggunakan sistem nomor. Sistem
nomor yang dipakai yaitu metode penomoran berurut dan
tidak memperdulikan wilayah. Metode penomoran berurut
adalah cara yang paling sederhana dalam pemberkasan sistem
angka. Metode ini dilakukan dengan cara merangkai nomor
secara berurutan, misalnya 34.381, 34.382, 34.383, dan
seterusnya. Boks dosir diberi label berupa nomor secara
berurutan, misalnya 01716, 01717, 01718, 01719, 01720, dan
seterusnya.
Pemeliharaan arsip vital dosir pensiun di PT TASPEN
(Persero) Banjarmasin semula dilakukan dengan memberikan
kapur barus dan penyemprotan (fumigasi). Namun sekarang
pemeliharaan arsip dengan cara tersebut sudah tidak dilakukan
lagi karena memberikan dampak negatif terhadap kesehatan
petugas ruang dosir (pusing dan batuk). Saat ini, karena
23
terbatasnya dana, pemeliharaan arsip hanya dilakukan dengan
membersihkan debu secara periodik.
Pengamanan di PT TASPEN (Persero) menggunakan
komputer yang dilengkapi dengan kata kunci (password) yang
hanya diketahui oleh petugas ruang dosir. Selain itu ruang
dosir terpisah dari ruangan dan unit kerja lain yang sangat
mendukung keamanan, yaitu mengurangi lalu lintas pegawai
yang keluar masuk ruangan. Pengamanan terhadap dosir
pensiun aktif juga dilakukan dengan proses alih media
menggunakan mesin pengolah dokumen (scanner document).
Gedung utama dilengkapi dengan alarm kebakaran (Fire
Alarm System) tetapi di ruang dosir tidak dilengkapi dengan
alarm kebakaran. Ruang dosir tidak memberlakukan larangan
untuk mengambil dosir pensiun selain petugas. PT TASPEN
tidak menggunakan metode perlindungan dalam pengelolaan
dosir pensiun aktif sebagai arsip vital (arsip penting). Metode
perlindungan yang digunakan sama seperti arsip-arsip lainnya.
Penemuan kembali dosir pensiun aktif di PT TASPEN
(Persero) berawal dari peminjaman. Peminjaman sering
dilakukan oleh bagian pelayanan. Bagian pelayanan
meminjam dosir pensiun aktif guna melengkapi dan
mencocokan informasi yang terdapat dalam dosir pensiun
aktif. Peminjaman biasanya dilakukan dengan cara menelpon
ke ruang dosir. Peminjam menyebutkan nomor dosir yang
diinginkan. Penemuan kembali dilakukan secara manual, yaitu
dengan mencari secara langsung tanpa menggunakan alat
bantu. Petugas mencari nomor dosir sesuai dengan nomor
yang diinginkan. Dosir diantar oleh karyawan ke peminjam.
Aplikasi komputer yang berupa peminjaman dan
pengembalian dosir tidak digunakan lagi. Menurut petugas
ruang dosir cara ini tidak efektif karena keterbatasan
komputer. Komputer yang ada di ruang dosir hanya satu dan
24
selalu digunakan untuk proses alih media. Petugas ruang dosir
yang terbatas menyebabkan peminjaman dan pengembalian
dosir tidak dapat menggunakan aplikasi komputer.
Dosir-dosir pensiun di PT TASPEN (Persero) Banjarmasin
disusutkan secara berkala oleh Bidang Personalia dan Umum
serta pengelola dosir pensiun. Petugas ruang dosir akan
melakukan pengecekan dosir punah. Pengecekan dilakukan
dengan cara memeriksa nama-nama dalam dosir lalu
dicocokan dalam daftar peserta yang sudah meninggal dan
sudah habis haknya maupun ahli warisnya untuk menerima
uang pensiun.
Dosir-dosir yang sudah layak punah akan dikumpulkan dan
diletakkan di basement selama beberapa tahun. Hal ini untuk
mengantisipasi akan kebutuhan informasi tentang peserta yang
sudah meninggal namun masih ada ahli waris yang mengaku
masih berhak menerima tunjangan pensiun. Dosir tersebut
kemudian dicek ulang untuk mengetahui dosir pensiun punah
yang harus disusutkan. Dosir yang sudah pasti punah akan
dikirim menggunakan alat transportasi (truk) ke pabrik kertas
untuk dilebur kemudian didaur ulang. Petugas yang
berwenang dari PT TASPEN (Persero) ikut menyaksikan
proses peleburan sekaligus menandatangani berita acara
pemusnahan. Hal ini bertujuan untuk memastikan dosir
pensiun tidak dapat dikenali fisik dan isi informasinya.
Jadwal retensi arsip (JRA) adalah daftar yang berisi
keterangan jenis arsip dan jangka waktu penyimpanannya
sesuai dengan nilai guna. Penentuan jangka waktu
penyimpanan arsip (retensi arsip) ditentukan atas dasar nilai
tiap-tiap arsip. PT TASPEN (Persero) Banjarmasin
menggunakan JRA sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
penyusutan dosir pensiun. JRA akan mempermudah dalam
menetapkan jangka simpan dosir. Segala informasi yang
25
terkandung dalam dosir dituangkan dalam JRA. Hal ini
mempermudah petugas dalam melakukan penyeleksian
terhadap dosir pensiun yang sudah sampai masanya untuk
dimusnahkan.
No Waktu Kegiatan
Minggu ke- 1 - Pengenalan tempat PKL
- Memposting pembayaran klim
versi ACB
- Pencetakan laporan harian kas dan
bank versi ACB
- Pemilahan LPH (Laporan Harian)
Program Asuransi dan Pensiun.
Minggu ke- 2 - Membuat surat pemberitahuan
pembayaran program asuransi dan
pensiun
- Memposting pembayaran klim
versi ACB
- Verifikasi hasil posting program
asuransi dan pensiun
- Pemilahan LPH Program Asuransi
dan Pensiun
- Pencetakan laporan harian kas dan
bank versi ACB.
- Rekonsiliasi (mencocokkan nomor
rekening) daftar pembayaran klim.
26
Minggu ke- 3 - Membuat surat pemberitahuan
pembayaran program asuransi dan
pensiun
- Memposting pembayaran klim
versi ACB
- Verifikasi hasil posting program
asuransi dan pensiun
- Pemilahan LPH Program Asuransi
dan Pensiun
- Pencetakan laporan harian kas dan
bank versi ACB
- Rekonsiliasi (mencocokkan nomor
rekening) daftar pembayaran klim.
Minggu ke- 4 - Membuat surat pemberitahuan
pembayaran program asuransi dan
pensiun
- Memposting pembayaran klim
versi ACB
- Verifikasi hasil posting program
asuransi dan pensiun
- Pemilahan LPH Program Asuransi
dan Pensiun
- Pencetakan laporan harian kas dan
bank versi ACB
- Rekonsiliasi (mencocokkan nomor
rekening) daftar pembayaran klim.
Minggu ke- 5 - Membuat surat pemberitahuan
pembayaran program asuransi dan
pensiun
- Memposting pembayaran klim
versi ACB
- Verifikasi hasil posting program
asuransi dan pensiun
27
- Pemilahan LPH Program Asuransi
dan Pensiun
- Pencetakan laporan harian kas dan
bank versi ACB
- Rekonsiliasi(mencocokkan nomor
rekening) daftar pembayaran klim.
Minggu ke- 6 - Menscan SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menginput SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menyusun berkas SPP di gudang
dosir sesuai nomor urut
- Menginput nomor SPP Dosir
Punah.
Minggu ke- 7 - Menscan SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menginput SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menyusun berkas SPP di gudang
dosir sesuai nomor urut
- Menginput nomor SPP Dosir
Punah.
Minggu ke- 8 - Menscan SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menginput SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menyusun berkas SPP di gudang
dosir sesuai nomor urut
- Menginput nomor SPP Dosir
Punah.
Minggu ke- 9 - Menscan SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menginput SPP program pensiun
28
aktif dan punah di ELO
- Menyusun berkas SPP di gudang
dosir sesuai nomor urut
- Menginput nomor SPP Dosir
Punah.
Minggu ke- 10 - Menscan SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menginput SPP program pensiun
aktif dan punah di ELO
- Menyusun berkas SPP di gudang
dosir sesuai nomor urut
- Menginput nomor SPP Dosir
Punah
- Membuat LPJ (Laporan
Pertanggung Jawaban) dosir punah
dan berita acara.
29
Tabel 3.3. Tabel login
3.4 DFD
DFD level 0
Login
SI DOSIR Admin
PT.TASPEN
Data dosir
DFD Level 1
Admin
Data
Dosir
30
t.karyawan
31
3.5 Use Case
32
3.6 Mockup
Tampilan Mockup Sistem Informasi Dosir Kepesertaan
33
Gambar 3.11. Mockup Tampilan Lihat Data
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
35
Gambar 4.14. Database Tabel Karyawan
36
1) Tampilan Login
2) Tampilan Beranda
37
3) Tampilan Lihat Data
38
5) Tampilan Edit Data
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Selama penulis melaksanakan kegiatan Magang atau
PKL sejak tanggal 1 November – 31 Desember 2019 di PT.
TASPEN Banjarmasin dan berdasarkan uraian bab-bab
sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
a) Memberikan batasan penggunaan kepada pengguna berupa
pemberian username dan password dalam mengakses
sistem sehingga terjaga dari pengguna yang tidak berhak.
b) Sistem ini dapat menambah, mengedit, menghapus,
mencari dan menyimpan.
5.2 Saran
Kami selaku penulis mengharapkan agar pihak PT.
TASPEN Banjarmasin dapat memiliki kemajuan yang di
kemudian hari di bidang dosir kepesertaan sehingga bisa
menyediakan aplikasi input data untuk mempermudah
memasukkan data dosir kepesertaan yang sudah punah jadi
tidak perlu menggunakan aplikasi excel dan berita acara.
Jumlah dosir yang tercipta tidak sebanding dengan daya
tampung ruang dosir sehingga kekurangan tempat untuk
menyimpan dosir, Sistem numerik dengan metode penomoran
berurut tidak efektif karena dosir pensiun mencapai -+70.000
berkas, hal itu akan memerlukan waktu dan tempat yang
banyak dalam menyimpan dosir dengan jumlah digit lebih dari
empat, penulisan nomor dosir yang salah menghambat proses
penemuan kembali, jarak ruang dosir dengan Bidang Layanan
terlalu jauh, hal itu mengakibatkan petugas ruang dosir repot
untuk mengantarkan dosir jika sedang banyak pekerjaan,
40
ruang dosir hanya memiliki 1 petugas, Boks dosir yang
tersedia terbatas, terbatasnya boks dosir akan menghambat
petugas dalam memasukan dosir, dana yang digunakan untuk
merenovasi ruang dosir terbatas dan diharapkan agar selalu
membuka peluang untuk para Mahasiswa dari Politeknik
Negeri Banjarmasin agar dapat melakukan PKL di kantor dan
silaturahmi dapat terjaga dengan baik.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
LAMPIRAN
Lampiran 1 lembar konsultasi
43
Lampiran 2 lembar penilaian
44
Lampiran 3 lembar absensi
45
46
47
48
Lampiran 4 lembar absensi seminar
49
Lampiran 5 foto kegiatan
50
51
52