Anda di halaman 1dari 16

Makalah Analisis & Desain Jaringan

“ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE


(ATM)”

Oleh Kelompok 5
Anggota:
1. Riduansyah (1203237)
2. M. Imammuddin (1203246)
3. Mizana Putri (1203255)
4. Englia Bani Aslinda (1203251)

JURUSAN ELEKTRONIKA
Pendidikan Teknik Informatika & Komputer
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rezeki dan kekuatan kepada kami sehingga kami mempunyai kesempatan untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok Matakuliah
Analisis dan Desain Sistem Jaringan. Adapun materi makalah yang kami buat adalah mengenai
“Asynchronous Transfer Mode (ATM)”
Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini jauh dari sempurna masih banyak
kekurangan ataupun kesalahan yang kami sadari maupun tidak kami sadari. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik dari makalah ini, agar dimasa yang akan datang kami bisa
menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada dosen yang mengajar matakuliah Sistem
Terdistribusi, bapak Yosef atas bimbingan dan arahannya dalam pembuatan makalah ini. Dan
juga kepada teman-teman sekalian yang telah ikut serta menbantu, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Asynchronous
Transfer Mode (ATM).
Padang, November 2014

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM) ............. 2
B. KONSEP DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM) ............ 4
C. CARA KERJA ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM) .................. 5
D. KARAKTERISTIK ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)........... 5
E. PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER ............................................. 6
F. KEUNTUNGAN ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM) .............. 7
G. TERMINOLOGI SEL (CELL) ...................................................................... 7
H. TEKNOLOGI ATM DAN ATM LAYER ..................................................... 8
I. ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT ....................... 11
J. FORMAT HEADER SEL ATM .................................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi telekomunikasi terjadi dari waktu ke waktu. Berbagai
variasi layanan terbaru bermunculan setiap saat. Dengan berkembangnya berbagai
layanan komunikasi, seperti layanan suara, data, dan video, semakin besar pula
tantangan untuk menyediakan jaringan dan mengembangkan teknik-teknik terbaru
untuk mendukung komunikasi yang efisien dan handal. Berbagai teknologi jaringan
muncul dengan tujuan untuk mengakomodir layanan-layanan komunikasi yang
semakin beragam agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Teknologi jaringan
yang muncul tersebut di antaranya adalah jaringan circuit switching, packet switching,
frame relay, dan Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Jaringan ATM merupakan jaringan yang cocok untuk pengiriman data dalam
jumlah yang besar di mana data, suara, dan video akan dipecah-pecah ke dalam paket-
paket kecil berukuran tetap yang disebut sel yang kemudian dikirimkan melalui
jaringan ke tujuannya. Kemampuan jaringan ini melakukan transfer data dalam jumlah
besar dengan kecepatan tinggi, ditambah dengan kemampuannya menyediakan Quality
of Service (QoS) dengan berbagai kategori layanan yang berbeda menjadikan jaringan
ini dipilih oleh ITU-T untuk menjadi jaringan backbone untuk teknologi B-ISDN.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Konsep Dasar dari Asynchronus Transfer Mode (ATM)?
2. Bagaimana cara kerja dari Asynchronous Transfer Mode (ATM)?
3. Apa saja karakteristik dari Asynchronous Transfer Mode (ATM)?
4. Bagai mana proses kerja dari Asynchronous Transfer Mode (ATM)?
5. Apa saja keuntungan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM)?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep dasar Asynchronous Transfer Mode (ATM)
2. Mengetahui dan memahami cara kerja Asynchronous Transfer Mode (ATM)
3. Mengetahui dan memahami karakteristik Asynchronous Transfer Mode (ATM)
4. Mengetahui dan memahami proses kerja Asynchronous Transfer Mode (ATM)
5. Mengetahui dan memahami keuntungan Asynchronous Transfer Mode (ATM)
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM).

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan


multiplexing, dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara,
video, audio) dengan cepat dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan
bahwa paket di set ke posisi dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam waktu,
langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau jam jaringan. Transmisi Asynchronous
memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan di mana saja dalam data stream. ATM
saat ini memiliki kecepatan 155Mbps (OC-3port), 622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps
dan 2,5 Gbps. Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan protokol jaringan
yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte
header) pada sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet,
menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.
Gambar 1. ATM Network.

Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron,
yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock)
yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut
sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). Dengan kata lain ATM merupakan sebuah
teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan
sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang
dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah
identitas yang unik. Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet
switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM mengintegrasikan fungsi
multiplexing dan switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan kecil,
memungkinkan switching pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan delay
yang sangat kecil dan waktu interval yang tetap antar sel data, memungkinkan aplikasi
suara dan video dikirim lewat LAN dan berbagai jenis tipe data yang berbeda
digabungkan dalam network yang sama. Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan
Gigabit di atas network, feature delay dan waktu interval menjadikannya teknologi
potensial untuk LAN kecepatan tinggi membawa aplikasi multimedia.

Gambar 2. ATM sebagai Jaringan Kinerja Tinggi

ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan yang


berbeda yang akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat diatur
dan ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter seperti delay, jitter delay
dan tingkat kesalahan berdasarkan aplikasi dan negara jaringan pada saat koneksi.Dua
prioritas untuk lalu lintas didefinisikan; prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas
rendah akan diabaikan jika ada masalah kemacetan saklar. ATM Meskipun bukan
jenis jaringan broadcast, multicast didukung untuk aplikasi seperti suara dan video
conferencing. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan
Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga banyak dipakai oleh Internet Service
Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi


Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara
penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan
yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok
bagi kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas
untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti
Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan
hubungan fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung
pada jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.

Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop


(ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap
akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan
pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat
menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.

B. KONSEP DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)

ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang
spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division
Multiplexing (ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel.
Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah
Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan
control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta
gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe
ATM Adaptation Layer (AAL). AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli
kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan
di jaringan yang ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang
paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol
dan LANE Native ATM APIs.
Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP.
Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan
kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang
ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan
tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada.
Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat
mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang
menggunakan ATM. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi
menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah
53 octet (1 octet = 8 bits) yang terdiri dari :

48 octet untuk filed informasi.

5 octet untuk HEADER.

Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI cell
ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell ATM
terdiridari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi.
Gambar 3. Konsep dasar ATM Protocol.

C. CARA KERJA ATM

Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan


kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format
sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan
statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan
5 byte header (berisi alamat dan routing).

D. KARAKTERISTIK ATM

1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.

Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link
dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup
dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network
karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka
kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga
probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.

2. ATM beroperasi pada connection oriented mode

Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical /
virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika
resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan.
Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan
dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan
memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.

3. Pengurangan fungsi header

Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya
memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk
identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada
saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam
network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual
connection berbeda melalui satu link tunggal.

Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh
header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi,
maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana
dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps)
dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.

4. Lapisan Protokol ATM

Lapisan tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan penghantaran


dan IP di lapisan rangkaian. Lapisan ATM Adaptation berfungsi sebagai penyesuai
antara paket-paket data di lapisan tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan
ATM (ATM Layer). ATM Layer merupakan lapisan digunakan untuk
menyambungkan protokol. Lapisan Fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan
skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai
dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.

5. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node,
dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang
kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan
service-service real time.

E. PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER

Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh pengguna dari
lapisan tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation Layer (AAL), dimana pada
proses ini header, trailer, padding octets, dan Cyclic Redundancy Check(CRC) bit
bergantung pada syarat-syarat tertentu pada tiap blok-blok data. Setiap blok data akan
dipecahkan ke dalam beberapa blok data yang lebih kecil yang kemudiannya akan
dikapsulkan kepada 53 sel oktet di lapisan ATM.Data inilah yang nantinya akan
dihantar ke destinasi yang diingini.

Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:

 Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan


kontrol-kontrol yang terkait.
 Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
 Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan
sistem secara keseluruhan

F. KEUNTUNGAN ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)

ATM mampu menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data, image,
video, suara dengan kecepatan tinggi, multimedia dans ebagainya) dalam satu saluran
dan dengan kecepatan tinggi). ATM dapat digunakan dalam Local Area Network dan
Wide Area Network (WAN). Dalam pembangunan LAN, penggunaan ATM dapat
menghemat biaya karena Pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan system
ATM LAN dapat menggunakan adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi
sesuai dengan bandwidth yang mereka butuhkan.

G. TERMINOLOGI SEL (CELL)

Pengertian sel menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok dengan
panjang yang tetap (fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label pada ATM
layer. Berikut adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan rekomendasi
ITU-T I.321

1. Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan / dipisahkan oleh physical
layer untuk mengadaptasi cell flow rate pada daerah batas (boundary) diantara
ATM layer dan physical layer ke kapasitas payload yang ada dari sistem transmisi
yang digunakan.
2. Valid Cell (physical layer), suatu cell yang mana bagian headernya tidak memiliki
error atau belum dimodifikasi oleh proses verifikasi Header Error Control (HEC)
3. Assigned Cell (ATM layer), cell yang menyediakan suatu service ke satu aplikasi
dengan menggunakan ATM layer service.
4. Unassigned Cell (ATM layer), merupakan ATM layer cell yang bukan assign cell.

Hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan dari physical layer
ke ATM layer, sedangkan cell yang lainnya tidak membawa informasi yang terkait
dengan ATM layer atau layer yang lebih tinggi lagi dan cell ini hanya akan diprosesoleh
physical layer saja.

H. TEKNOLOGI ATM DAN ATM LAYER

Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap
yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa
header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak
terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi
switching dalam kecepatan tinggi.
ATM layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik
yang independent terhadap media fisik yang digunakan.

Gambar 4. Layer ATM


Tumpukan Lapisan protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:

1. Adaptasi layer (AAL)


Berinteraksi dengan lapisan yang lebih tinggi untuk mendapatkan informasi
pengguna yang dapat dimasukkan/diekstrak kedari byte payload 48.

ATM Adaption Layer terbagi dari 5 tipe yaitu :

a. AAL type 1:
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk AAL user adalah sebagai
berikut:
 Transfer service data unit (SDU) dengan bit rate konstan
 Transfer service informasi timing antara sumber dan tujuan
 Tranfer informasi struktur data
 Indikasi informasi yang hilang atau mengalami error yang tidak dapat
diperbaiki oleh AAL sendiri ke layer yang lebih tinggi.

b. AAL type 2:
pada tipe ini sumber membangkitkan suatu bit rate yang variabel akan
memungkinkan cell-cell yang membawa informasi tersebut tidak terisi penuh
dan tingkat pengisian field informasi cell berubah-ubah, untuk itu diperlukan
fungsi yang lebih banyak dalam sub-layer SAR.

c. AAL type 3/4:


Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu :
 Message mode, dapat digunakan untuk aplikasi framed data
transfer(misalnya frame HDLC). Pada message mode satu AAL-SDU
dikirimkan dalam satu atau lebih CS-PDU, yang menyusun satu atau lebih
SAR_PDU.
 Streaming mode, disediakan untuk transfer data kecepatan rendah dengan
persyaratan delay yang rendah.

d. AAL type 5:
Tujuan dari AAL5 adalah untuk memberikan service dengan overhead yang
lebih kecil dan deteksi error yang lebih baik dibawah CPCS layer.Pada layer
CPCS, service yang diberikan AAL 5 harus identik dengan service yang
disediakan AAL3/4 kecuali fungsi multiplexing tidak support sehingga pada
AAL5 tidak ada field MID. AAL5 akan digunakan untuk aplikasi signalling dan
frame relay melalui ATM.

2. Lapisan ATM
Menambahkan/menghapus header 5 byte ke payload dan multiplexes semua sel dari
berbagai koneksi ke sungai sel tunggal untuk lapisan fisik. Ini juga menerjemahkan
arah untuk sel untuk memungkinkan mereka beralih melalui hubungan virtual.

3. Lapisan fisi
Mengubah sek ke format listrik atau optik yang sesuai,sambil mengontrol
pengiriman dan penerimaan bit pada medium fisik.Hal ini juga melacak batas-batas
sel ATM dan paket ke jenis frameyang sesuai dengan media fisik.Lapisan fisik lebih
jauh dibagi lagi menjadi Transmisi Konvergensi dan Fisiksub-lapisan menengah
ATM layer melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut:

1. Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path)


dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell
stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream
yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
2. Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM
switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan
ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik
nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
3. Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik
terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima
ditambahkan ATM cell header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell
header dapat diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point)
identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell
header, dan hanya filed informasi saja yang diteruskan.
4. Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM UNI (User
Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM
traffic flow dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi
kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned
cell dan unassigned cell.

ATM Signaling

 Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) atau koneksi
melalui saluran maya.
 Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa VCC yang
memiliki tujuan sama.

IP over ATM

IP over ATM pendekatan menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan solusi Elan


menarik. Keuntungan yang paling jelas adalah kemampuannya untuk mendukung
interface QoS, overhead rendah (karena tidak memerlukan header MAC), dan
kurangnya batas ukuran frame.
I. ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT

ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan


kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan
dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas
yang berselang-seling.

1. ATM Devices

Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung
jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas
menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian
membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat
mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM
network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router,
Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC.

Gambar 5. ATM Switch.

Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan
ATM endpoint.

Gambar 6. ATM Device dan ATM endpaints

2. ATM Network Interfaces

Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface
Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User
to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan
end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan
dua ATM switch.
Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau
ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi
lagi menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM
switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam
organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam
organisasi publik yang sama.
Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier
Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia
layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM
untuk jaringan public dan private.

Gambar 7. Spesifikasi Inteface ATM

J. FORMAT HEADER SEL ATM

Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header
digunakan untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan
Private ATM. NNI header yang digunakan untuk komunikasi antar ATM switch.
Gambar berikut mengilustrasikan format dasar sel ATM, format header sel UNI, dan
format header sel NNI.

Gambar 8. Format Dasar Sel ATM

ATM Cell Header Fields

Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik
NNI maupun UNI:

1. Generic Flow Control (GFC)


Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang
menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke
nilai default-nya 0 (biner 0000).

2. Virtual Path Identifier (VPI)


Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya
dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.

3. Virtual Channel Identifier (VCI)


Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya
dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.

4. Payload Type (PT)


Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau
kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data,
di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 =
kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir
pada sebuah rangkaian sel.

5. Cell Loss Priority (CLP)


Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem
ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus dibuang
dan sebaliknya

6. Header Error Control (HEC)


Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi
kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel
daripada membuangnya.
KESIMPULAN
ATM adalah teknologi switching dan multiplexing, dimaksudkan untuk
memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan cepat dan efisien.
Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi dalam frame
berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau
jam jaringan. ATM disebut juga teknologi.
broadband switching yang berbasis paket yang dirancang untuk mentransfer
informasi dengan kecepatan tinggi, termasuk untuk mendukung perkembangan dalam
layanan multimedia yang mencakup informasi voice (suara), video dan data.
DAFTAR PUSTAKA

http://kalisfitri.blogspot.com/2013/12/asynchronous-transfer-mode-atm.html
diakses pada tanggal 02/11/2014
http://ariadiarman24.blogspot.com/2013/12/asynchronous-transfer-mode-atm-
dan.html
diakses pada tanggal 06/11/2014
http://ariadiarman24.blogspot.com/2013/12/asynchronous-transfer-mode-atm-
dan.html
diakses pada tanggal 06/11/2014
http://cmmdo.blogspot.com/2009/08/mengenal-lebih-dekat-
asynchronuous.html
diakses pada tanggal 06/11/2014
https://www.academia.edu/6898848/SISTEM_BUS_1
diakses pada tanggal 06/11/2014

Anda mungkin juga menyukai