OLEH :
Kelompok V
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
A. Data dan Sinyal............................................................................2
B. Analog dan Digital ........................................................................
C. Sinyal Analog Periodik .................................................................
D. Sinyal Digital ................................................................................
E. Gangguan Transmisi .....................................................................
F. Batas Kecepatan Data ...................................................................
G. Performance ..................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................15
B. Saran..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era modern sekarang ini, istilah digital tentu sudah tidak asing lagi
di telinga. Hampir semua peralatan elektronik di sekitar kita saat ini telah
menggunakan sistem digital dalam pemrosesannya. Sistem digital ini salah
satunya digunakan dalam pemrosesan sinyal, yang biasa dikenal dengan sinyal
digital. Istilah sinyal digital merupakan istilah dari suatu teknologi yang
mengubah suatu sinyal analog menjadi menjadi data digital sehingga sinyal
dapat diproses lebih mudah dan cepat. Istilah digital sendiri adalah suatu sistem
yang hanya mengenal dua kondisi. Dua kondisi tersebut biasanya diwakili oleh
angka nol dan satu, on dan off, maupun yang lainnya. Satuan terkecil dari
sinyal digital adalah bit.
Terdapat beberapa alasan mengapa sinyal digital digunakan. Alasan yang
pertama karena pemrosesan sinyal menggunakan sistem digital terprogram
memiliki fleksibilitas dalam pemrosesan. Pada sistem digital, untuk mengubah
suatu proses hanya dibutuhkan pengubahan program saja. Sedangkan jika
menggunakan sistem analog, perubahan proses berarti mengubah setting dari
perangkat keras untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Kelebihan-kelebihan pemrosesan sinyal digital yang telah disebutkan di
atas menyebabkan pemrosesan sinyal digital lebih banyak digunakan untuk
berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi suatu
kebutuhan yang hampir tak bisa dipisahkan dari gaya hidup manusia modern
saat ini. Adapun beberapa contoh penggunaan sinyal digital misalnya aplikasi
pengolahan suara pada kanal telepon, pemrosesan citra serta transmisinya,
dalam bidang seismologi dan geofisika, eksplorasi minyak, deteksi ledakan
nuklir, pemrosesan sinyal yang diterima dari luar angkasa.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Data dan Sinyal?
2. Apa yang dimaksud dengan Analog dan Digital?
3. Apa saja pembagian pada Sinyal Analog Periodik?
4. Apa yang dimaksud dengan Sinyal Digital?
5. Apa saja Gangguan Transmisi pada Data dan Sinya?
6. Bagaimana Batas Kecepatan pada Data?
7. Apa saja Performance pada Data dan Sinyal?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui Data dan Sinyal.
2. Mahasiswa dapat mengetahui yang dimaksud dengan Analog dan Digital.
3. Mahasiswa dapat mengetahui pembagian Sinyal Analog Periodik.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Sinyal Digital.
5. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja Gangguan Transmisi.
6. Mahasiswa dapat mengetahui Batas Kecepatan Data.
7. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Performance pada Data dan Sinyal.
2
4
BAB II
PEMBAHASAN
tak terbatas. Misalnya, data yang berasal dari suara (voice) tergolong sebagai
data analog. Sebaliknya data atau sinyal dikatakan digital apabila amplitudo
dari data atau sinyal terebut tidak kontinyu dan memiliki variasi nilai amplitudo
yang terbatas (diskrit).
Sinyal analog dan digital berdasarkan siklus perulangan gelombang dapat
dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu sinyal periodik dan sinyal tidak-periodik.
Sinyal periodik akan selalu berulang kembali setelah periode waktu tertentu
terlewati. Dalam satu satuan waktu dimana sinyal tersebut berulang disebut
dengan satu periode (disimbolkan dengan T ) atau satu siklus. Sedangkan
sinyal tidak-periodik tidak menunjukkan adanya siklus tertentu sepanjang
waktu. Di dalam komunikasi data seringkali digunakan sinyal analog periodik
karena sinyal semacam itu memiliki bandwidth kecil. Namun untuk sinyal
digital seringkali digunakan sinyal tidakperiodik karena sinyal semacam itu
dapat merepresentasikan data dalam jumlah yang bervariasi.
Data digital dan sinyal digital adalah bentuk gelombang diskrit, bukan
bentuk gelombang kontinyu. Antara nilai minimum A dan nilai maksimum B,
bentuk gelombang digital hanya membutuhkan jumlah nilai yang terbatas.
Dalam contoh yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, gelombang digital
hanya mengambil dua nilai yang berbeda. Dalam contoh ini, bentuk gelombang
adalah contoh klasik dari gelombang persegi.
digunakan, contoh: jika kita menggunakan telepon maka kita hanya akan
mendengar suara buzz saja. Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah sinyal
komposit.
Dengan teknik yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis bernama
Jean-Baptiste Fourier sinyal komposit dapat didekomposisi ke dalam beberapa
gelombang sinus untuk kepentingan analisis. Teknik ini disebut dengan analisis
Fourier.
Sebuah sinyal komposit dapat berupa sinyal periodik dan non periodik.
Sinyal komposit periodik yaitu sinyal komposit yang dapat disusun menjadi
serangkaian gelombang sinus dengan frekuensi-frekuensi yang memiliki nilai
berupa integer (1, 2, 3, dan seterusnya). Sinyal komposit non-periodik, yaitu
sinyal komposit yang dapat disusun menjadi kombinasi nilai yang tak terbatas
dari gelombang-gelombang sinus dengan frekuensi-frekuensi yang berlanjut
terus, dimana frekuensi-frekuensi tersebut bernilai real.
D. Sinyal Digital
Signal Digital adalah buatan teknologi yang mampu mengubah signal
menjadi gabungan urutan bilangan 0 dan 1 ( juga dengan biner ), sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat
dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak
jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal
dengan isyarat diskret.
11
E. Gangguan Trasmisi
Dalam proses pengiriman data dari komputer satu dengan komputer lain
atau lebih luas lagi dari jaringan suatu kota ke kota lain, kemungkinan
terjadinya gangguan proses tersebut pasti ada. Pada sinyal analog, kualiatas
data yang diterima tidak lengkap sehingga menurunkan kualitas sinyal.
Sedangkan pada sinyal digital, kemungkinan terjadinya error artinya bitnar ‘1′
akan menjadi binary ‘0′ dan sebaliknya yang mengakibatkan kesalahan data.
1. Gangguan yang dapat diprediksi
a. Atenuasi atau redaman
Atenuasi atau yang biasa disebut dengan roll off adalah peristiwa
dimana sinyal mengalami pelemahan selama melewati kabel atau kawat.
Hal ini dikarenakan gelombang sinyal berubah bentuk selama mengalir
melalui kawat. Atenuasi dapat dipengaruhi oleh fungsi dan panjang kabel.
Apabila kabel terlalu jauh, maka sinyal dapat mengalami penurunan
kualitas. Lemahnya sinyal ketika sampai stasiun penerima akan membuat
sinyal sulit untuk diintepretasikan dan dapat mengakibatkan kegagalan
13
yang dominan adalah sinyal yang bersifat direct path dan rayleigh apabila
sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat indirect path.
Shadowing terhalangnya sinyal menuju ke penerima karena gedung
tinggi, tembok, dan lain sebagainya. Shadowing akan mengalami fluktuasi
sinyal yang relatif lambat.
f. Gema (Echo)
Gema merupakan gangguan berupa pemantulan sinyal yang disebabkan
oleh impedansi dalam suatu rangkaian listrik. Penekanan pada gema tidak
dapat digunakan dalam transmisi data melalui saluran voice grade.
bandwidth tertentu, kita dapat memiliki bit rate yang kita inginkan dengan
meningkatkan jumlah tingkat sinyal. Meskipun idenya secara teoritis benar,
praktis ada batasnya.
Ketika meningkatkan jumlah tingkatan sinyal, maka akan memberikan
beban pada penerima. Jika jumlah tingkat dalam sinyal hanya 2, penerima
dapat dengan mudah membedakan antara a0 dan a1. Jika tingkat sinyal adalah
64, penerima harus sangat canggih membedakan antara 64 tingkat yang
berbeda. Dengan kata lain, meningkatkan tingkatan sinyal mengurangi
keandalan sistem.
2. Saluran bersuara (Shannon Capacity)
Pada tahun 1994, Claude Shannon memperkenalkan rumus yang disebut
kapasitas Shannon yang digunakan untuk menentukan data rate teoritis
tertinggi untuk saluran bising/bersuara.
Kapasitas = bandwidth x log2 (1 + SNR)
Dalam rumus ini, SNR adalah Sinyal-to Noise Rasio, dan kapasitas adalah
kapasitas saluran dalam bit perdetik. Perhatikan bahwa dalam rumus Shannon
tidak ada indikasi tingkat sinyal, yang berarti bahwa tidak peduli berapa
tingkat yang dimiliki, kita tidak bisa mencapai data rate lebih tinggi dari
kapasitas saluran. Oleh karena itu, rumus ini mendefinisikan karakteristik
channel, bukan metode transmis.
G. Performance
Sampai di sini pembaca telah memahami karakteristik dari data dan sinyal.
Pada bagian akhir dari bab ini akan dibahas beberapa parameter yang seringkali
digunakan untuk mengukur performance atau unjuk kerja dari sistem
komunikasi.
1. Bandwidth
Bandwidth digunakan untuk menentukan jangkauan frekuensi yang
terkandung dalam suatu sinyal komposit. Bandwidth dapat ditentukan dengan
menggunakan dua macam satuan yaitu Hertz dan bps. Bandwidth dengan
satuan Hertz digunakan untuk mengukur jangkauan frekuensi sinyal analog,
17
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan bahwa OSI merupakan
singkatan dari Open System Interconnection adalah standard komunikasi yang
diterapkan di dalam jaringan komputer. Tujuan utama penggunaan model OSI
adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap
layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis - jenis
protokol jaringan dan metode transmisi.
OSI terdiri dari tujuh layer, yang secara umum terbagi dalam dua
kelompok, yakni Upper Layer (Application Layer) dan Lower Layer (Data
Transport Layer). Layer yang tergolong dalam Upper Layer mendefinisikan
bagaimana aplikasi pada sebuah host akan berkmunikasi dengan user dan host
lainnya. Sedangkan Lower Layer mendefinisikan bagaimana data terkirim dari
satu host ke host lainnya.
TCP/IP Protocol Suite merupakan model jaringan komputer dan rangkaian
protokol komunikasi yang digunakan di internet dan jaringan komputer yang
mirip. Pembagian kelas IP Address seperti kita ketahui bersama bahwa alamat
IP dibedakan menjadi dua versi, salah satunya adalah IP Address V-4 . IPv-4
memiliki panjang 32 bit. Penulisan IP Address versi 4 biasanya menggunakan
notasi desimal bertitik yang terbagi menjadi empat oktet berukuran 8 bit
( sebagai contoh 192.168.1.1). Pada IPv-4 ini pembagian IP Address yang
dibedakan menjadi beberapa kelas, diataranya adalah IP Address kelas A, B, C,
D dan E, yang membedakan dari kelima kalas IP ini adalah pola biner yang
terdapat pada oktet pertama.
B. Saran
Makalah ini tidak luput dari kesalahan, jadi apabila terdapat kesalahan
kami meminta saran dari pembaca. Terima kasih atas partisispasi pembaca dan
mohon maaf atas kesalahan kami dalam membuat makalah ini dan media
pembelajaran ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Informasi Jaringan Komunikasi Data (Online),
http://netdiginumeruno.blogspot.com/2012/06/pengalamatan-tcp-ip.html.
Diakses pada 17 Maret 2019.
19