Anda di halaman 1dari 7

1.

TEKS PROKLAMASI

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-
singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05


Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.
2. LAGU PADAMU NEGERI

Ciptaan : Kusbini

Padamu negeri kami berjanji


Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
3. DEFINISI GARUDA

Burung garuda berwarna kuning emas mengepakkan sayapnya


dengan gagah menoleh kekanan. Dalam tubuhnya mengemas kelima
dasar pancasila. Ditengah tameng yang bermakna benteng ketahanan
filosofis, terbentang garis tebal yang bermakna garis khatulistiwa yang
merupakan lambang geografis lokasi Indonesia. Kedua kakinya yang
kokoh kekar mengcengkram kuat semboyan bangsa Indonesia
“Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda, Namun Tetap
Satu”.

Posisi kepala garuda menengok lurus ke kanan melambangkan


kebaikan dan kebenaran.

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan


Indonesia yaitu tanggal 17 bulan Agustus tahun 1945, antara lain:
1. Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
2. Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
3. Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
4. Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia.
Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar
belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang
seling (warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional
Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah
perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada
tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai
tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi
Indonesia di tengah-tengah. Setiap gambar emblem yang terdapat
pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila.

Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan


sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama
besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi
sekuler sosialisme.

Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang


disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia
satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang
lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi
menggambarkan pria.

Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus


benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang –
sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar
tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini
menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak
akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini
menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki
berbagai akar budaya yang berbeda-beda.
Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang
banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial,
sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana
pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah),
gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa
Indonesia.

Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi


dan kapas yang menggambarkan sandang dan pangan merupakan
kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status
maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial
dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya,
namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi
komunisme.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin


Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka
ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti
itu.
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka
Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada
hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam
bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan
untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
4. SUMPAH PEMUDA

Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia

Kedua:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia

Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia
5. LAGU “TANAH AIRKU”

Ciptaan : Ibu Sud

Tanah airku tidak kulupakan


Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani


Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Anda mungkin juga menyukai