Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

TINJAUKAN PUSTAKA
1. Pancasila

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila kerap disebut sebagai ideologi negara. Untuk memaknainya, Ronto
dalam buku Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara (2012) menjabarkan sebagai
berikut:

 Pancasila merupakan cita-cita yang menjadi dasar, pandangan, dan pemahaman pada
negara.
 Pancasila sebagai ideologi negara merupakan tujuan bersama bangsa Indonesia yang
diimplementasikan dalam pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang merata material dan spiritual.
 Pancasila adalah wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa
yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib, dan damai.

Pancasila adalah dasar falsafah atau filosofi masyarakat Indonesia. Lebih dari itu,
Pancasila juga bisa disebut sebagai identitas bangsa Indonesia yang memiliki lambang
burung garuda. Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran penting bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, bahkan, pada 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila
sebagai keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Tanggal tersebut dipilih karena Presiden
Soekarno menyampaikan pidato yang berjudul lahirnya Pancasila.

Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur


negara sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih tepatnya, bentuk
ringkasan yang ada di dalam ringkasan dari UUD 1945 alinea ke-4. Di mana setiap sila berisi
tentang tujuan negara Indonesia yang sesungguhnya. Pancasila adalah dasar negara, yang
masing-masing sila memiliki arti dan makna. Adapun beberapa makna dalam setiap sila pada
Pancasila adalah:
A. Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Pengakuan eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.

2. Negara mengakui keberadaan agama yang berketuhanan dan membebaskan


penduduk untuk memilih agamanya.

3. Negara menjamin penduduk untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing.

4. Kehidupan sosial berlangsung dengan terjaganya kehidupan beragama. 

5. Toleransi antara pemeluk agama terjaga.

6. Negara hadir ketika timbul konflik antaragama.

B. Kemanusiaan Adil dan Beradab

1. Setiap manusia Indonesia mengakui dan menghormati adanya martabat manusia


lain.

2. Memanusiakan manusia dan melihat manusia lain sebagai makhluk Tuhan.

3. Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam berhubungan dengan manusia lain.

4. Menerapkan perilaku yang beradab dan sopan santun dalam berhubungan sosial. 

C. Persatuan Indonesia

1. Setiap manusia Indonesia cinta Tanah Airnya.

2. Memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.

3. Bersikap dan bertindak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Antirasis dan anti diskriminasi.

5. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan se-Tanah Air.

6. Ke manapun kaki melangkah, di manapun tubuh berada, jiwanya tetap merah-


putih. 

D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


dan Perwakilan
1. Bersikap pro-dialog, pro-musyawarah, pro-demokrasi.

2. Anti kekerasan dalam menyelesaikan masalah atau konflik.

3. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat.

4. Selalu mengambil kebijaksanaan di atas persengketaan atau perbedaan pendapat.

5. Musyawarah dilandasi dengan kejujuran bersama.

E. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Kebijakan berorientasi pada pengurangan kesenjangan masyarakat.

3. Redistribusi kekayaan secara adil kepada masyarakat banyak.

4. Negara berpihak pada mayoritas rakyat jelata yang lemah dan melindungi setiap
warga negara untuk mendapat penghidupan yang layak. 

Indonesia dilambangkan dalam seekor burung garuda, atau sering disebut sebagai
garuda pancasila. Di dada burung tersebut terdapat perisai yang menggambarkan 5 simbol
yang mewakili sila-sila dalam pancasila, yang artinya sebagai berikut:

 Bintang melambangkan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Ditulis dalam
situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bintang menggambarkan cahaya
kerohanian bagi seluruh warga negara. Kelima sisi pada bintang menggambarkan
kepercayaan masing-masing warga negara.
 Rantai melambangkan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Rantai
yang tersusun dari 17 gelang menggambarkan hubungan manusia yang saling tolong
menolong.
 Pohon beringin melambangkan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Pohon beringin
digambarkan sebagai tempat berteduh untuk seluruh warga negara. Lambang tersebut
juga mengartikan kesatuan Indonesia yang kokoh tertanam dalam akar yang kuat.
 Kepala banteng melambangkan sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kepala banteng dimaknai
sebagai hewan yang suka berkumpul, dan kompak dalam mengambil keputusan.
 Padi dan kapas melambangkan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Padi dan kapas dimaknai sebagai kebutuhan rakyat Indonesia, tanpa
memandang status dan kedudukan. Padi dan kapas mencerminkan sandang dan
pangan, tak adanya kesenjangan antara warga negara.
Sumber : Ronto, S.Pd.i, M.S.I, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, Balai Pustaka,
Jakarta Timur, 2012. Halaman 10.

Anda mungkin juga menyukai