Anda di halaman 1dari 6

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Oleh: Kelompok 28 Oktober 2

Para pendiri bangsa merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara, dengan Pancasila
para pendiri bangsa menyakini Indonesia akan memiliki pondasi yang kuat dan pegangan
dalam hidup bernegara. Garuda Pancasila adalah lambang Negara Indonesia yang
digambarkan oleh seekor burung garuda yang menoleh kekanan. Garuda Pancasila dirancang
oleh Sultan Hamid II dan diresmikan pada 11 Februari 1950 saat berlangsungnya sidang
kabinet Indonesia Serikat. Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama yaitu Burung
Garuda, Perisai, dan Pita Putih warna keemasan pada burung garuda melambangkan
keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang
melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu garuda Pancasila
melambangkan Hari Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus
1945 . 17 bulu pada masing-masing sayap, 8 helai bulu pada ekor, 19 helai bulu di bawah
perisai atau pada pangkal ekor, dan ada 45 helai bulu di leher.

Perisai yang dikalungkan burung garuda melambangkan pertahanan Indonesia.


Perisai mengandung 5 buah simbol yang masing-masing melambangkan sila-sila dari dasar
Negara Indonesia. Sila pertama dilambangkan dengan sebuah bintang emas dengan sudut
lima, bintang emas diartikan sebagai sebuah cahaya layaknya tuhan yang menjadi cahaya
kerohanian setiap manusia. Sila kedua dilambangkan dengan rantai yang disusun atas gelang-
gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu,
gelang persegi melambangka pria sedangkan gelang lingkaran melambangkan wanita. Sila
ketiga dilambangakan dengan pohon beringin, pohon berukuran besar dengan akar tunggal
panjang yang tumbuh kedalam tanah ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia.
Banyaknya akar yang bergantungan di ranting pohon mecerminkan Indonesia yang memiliki
berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda. Sila keempat disimbolkan dengan kepala
banteng , banteng dikenal sebagai hewan yang suka berkumpul ini menggambarkan manusia
dalam pengambilan sebuah keputusan harus dilakukan dengan musyawarah secara mufakat
secara bersama-sama.

Terakhir sila kelima dilambangkan dengan padi dan kapas, padi dan kapas
mencerminkan sandang dan pangan yang merupakan kebutuhan pokok seluruh rakyat
Indonesia yang harus terpenuhi tanpa harus melihat status maupun kedudukannya dan pada
bagian bawah terdapat pita putih yang dicengkeram bertuliskan Bhineka Tunggal Ika yang
merupkan semboyan Negara Indoensia yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua
kata Bhineka Tunggal Ika dikutip dari Kitab Sutasoma karangan seorang pujangga Majapahit
Mpu Tantular. Kata tersebut bermakna persatuan dan kesatuan nusa bangsa Indonesia yang
terdiri atas berbagai pulau, suku, ras, adat, kebudayaan, bahasa serta agama. Kita sebagai
warga Negara Indonesia harus bangga karena begitu hebatnya dasar ideologi bangsa kita
yaitu Pancasila. Sudah kewajiban kita sebagai generasi muda penerus bangsa wajib
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari, karena
kita kelaklah yang meneruskan perjuangan dan memimpin bangsa Indonesia ini. Lalu apa
saja sih nilai-nilai Pancasila?

Nilai Pancasila

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama pada pancasila yaitu sila ketuhanan yang dilambangkan bintang emas
dan berlatar belakang hitam,arti dalam lambang itu bintang emas yaitu sumber cahaya itu
dikaruniai oleh tuhan yang maha esa,cahaya yang bisa menerangi seluruh dunia.Berlatar
belakang hitam yaitu gelap jadi maka dari itu kita harus berwaspada menuju jalan yang benar
jangan sampai tersesat menjalani kehidupan.

Nilai-nilai yang terkandung pada sila pertama:

 Percaya akan adanya tuhan yang maha esa menjalankan perintah dan menjauhi
laranganya,kita beribadah sesuai keyakinan masing masing
 Saling menghargai agama lain jadi kita tidak boleh membeda bedakan agama yang
dianut setiap orang karena itu memang kepercayaanya jadi kita harus menghargai
 Tidak mengejek kepercayaan orang lain kita sebagai orang jangan saling mengejek
kepercayaan orang lain,itu bisa membuat orang menjadi sedih,berkecil hati jadi
jangan membuat orang kayak gitu kita tetap harus menghargai kepercayaan orang itu
dan jangan saling mengejek mecemooh.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Tidak boleh membeda-bedakan manusia berdasarkan warna kulit, ekonomi, suku,
pendidikan, tempat tinggal,dll. Artinya sebagai umat yang beragama kita diwajibkan untuk
bersikap baik dan saling mengasihi terhadap sesame manusia. Dengan berlandaskan nilai
tersebut manusia memiliki sikap tegang rasa dan sikap tidak semaunya sendiri terhadap orang
lain. Dan manusia yang besikap adil dan beradab artinya mereka menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dan mengajarkan untuk saling menghormati harkat dan martabat orang lain.
Bahkan harkat manusia dinilai dari kemanusiaan yang mengalir kepada martabatnya. Intinya
sebagai umat yang beragama harus mampu mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat dan martabanya.
3. Persatuan Indonesia

Persatuan (unity) berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah belah.
Sementara persatuan Indonesia sendiri mengandung arti bahwa walaupun bangsa Indonesia
terdiri dari beragam suku, budaya, ras, agama, dsb, kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap
bisa bersatu dalam satu kesatuan yang utuh. Nilai persatuan dan kesatuan sudah ada sejak
zaman nenek moyang. Nilai ini juga yang berperan penting dalam mencapai kemerdekaan
Indonesia. Tanpa adanya nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan tetap terpecah
belah sampai sekarang. Sudah sepatutnya sebagai bangsa Indonesia kita harus bisa
menerapkan nilai-nilai persatuan yang terkandung dalam sila ke- 3 Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari seperti, mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi, cinta tanah air dan bangsa, saling menghormati perbedaan yang ada, bangga menjadi
bagian dari bangsa Indonesia dsb. Namun nyatanya dalam praktik kehidupan sehari-hari
masih banyak terjadi penyelewengan terhadap sila ke-3 Pancasila ini seperti kurangnya rasa
solidaritas antar sesama atau menganggap suku, agama, dan budayanya sendiri lebih baik dari
yang lain, dsb. Sebagai gebnerasi milenial, kita harus bisa mempertahankan nilai-nilai dari
sila ke-3 Pancasila agar nilai-nilai ini tidak luntur dikemudian hari dan merugikan bangsa
dimasa yang akan datang.

Nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sila ke 3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
dan di lambangkan dengan pohon beringin yang dimaksud sebagai kesatuan dan kerukunan
antar agama,budaya,suku dan bahasa walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua (Bhineka
tunggal ika) sangat penting diterapkan yang mana wujud dan pengamalan di kehidupan
sehari-hari. Lambang sila ketiga ini pun bermakna sebagai berikut, Lambang sila ketiga
terdapat pada burung garuda, lambang sila ketiga adalah pohon beringin. Pohon beringin
merupakan sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang, sebuah akar tunggal panjang yang
menunjang pohon yang besar ini dengan tumbuh sangat dalam kedalam tanah. Hal ini
mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon beringin juga mempunyai banyak
akar yang menggelantung dari ranting-ratingnya, ini mencerminkan Indonesia sebagai Negara
kesatuan namun memiliki berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda (bermacam-
macam).Yang dimaksud dari sila ini adalah menanamkan sifat mencintai tanah air atau
mengutamakan Negara lebih dari apapun, sila ini menanamkan sifat kerukunan antar rakyat
Indonesia. Dan dalam kehidupan sehari-hari dapat kita wujudkan dalam hal-hal sebagai
berikut:

 1. Cinta tanah air persatuan dan kesatuan


 2. Mengembangkan sikap menghargai antar agama, suku, ras dan budaya
 3. Membina kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia
 4. Tidak membedakan warna kulit, suku, etnik, dan agama

Pengamalan sila ke-3 dalam Pancasila contohnya sebagai berikut:

 1. Saling membantu kegiatan keluarga


 2. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat
 3. Memisahkan teman yang sedang berkelahi
 4. Tidak membedakan antar suku golongan
 5. Tidak membedakan agama dalam berteman.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kbijaksanaan Dalam Permusyawaratan
perwakilan.

Pancasila adalah dasar ideologi negara indonesia yang membuat negara indoesia dapat
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pancasila ada lima sila yang
mempunyai makna yang berbeda-beda dari setiap sila. Dalam sila ke empat yang
berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan peewakilan” mempunyai makna bahwa setiap warga negara
mempunyai hak yang sama dan setiap warga negara harus selau mengutamakan
musyawarah dalam mencapai sebuah mufakat atau keputusan bersama. Di kehidapan
sehari-hari setiap warga negara diwajib kan menerapkan nilai-nilai pancasila. Contoh
penerapan nilai pancasola sila keempat dalam kehidupan sehari-sehari adalah melakukan
musyawarah untuk menyelesaikan suatu masalah, tidak memaksakn kehendak kepada
orang lain,dan selalu menghargai apa pendapat atau keputusan orang lain.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Adil dalam sila keadilan sosial ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama
manusia yang didasari dan dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap
Tuhan. Perbuatan adil menyebabkan seseorang memperoleh apa yang menjadi haknya,
dan dasar dari hak ini ialah pengakuan kemanusiaan yang mendorong perbuatan manusia
itu memperlakukan sesama sebagaimana mestinya. Dengan demikian pelaksanaan
keadilan selalu bertalian dengan kehidupan bersama, berhubungan dengan pihak lain
dalam hidup bermasyarakat. Di dalam masyarakat ada tiga macam bentuk keadilan yang
pokok, hal ini berdasarkan tiga macam hubungan hidup manusia bermasyarakat, yaitu
keadilan komutatif, keadilan distributif, dan keadilan legalis. Ketiga macam keadilan ini
diuraikan sebagai berikut:

 Keadilan Komutatif

Hubungan pribadi dengan pribadi. Dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil
antara sesama warga masyarakat, antara pribadi dengan pribadi. Keadilan yang berlaku dalam
hal ini. Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik.
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak adilan dan
akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat. Nilai-nilai keadilan
tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam hidup bersama
kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh
warganya serta melindungi seluruh warganya dan wilayahnya, mencerdaskan seluruh
warganya.Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara
negara sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama
dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan
bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan
bersama).

 Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak sama. Keadilan
distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti
pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam
bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan dalam hidup bersama yang
didasrkan atas hak dan kewajiban. Jadi hubungan masyarakat dengan pribadi. dalam
hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil dari masyarakat keseluruhan terhadap pribadi.
 Keadilan Legalis

Hubungan pribadi dengan masyarakat. Dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil
dari pribadi terhadap masyarakat keseluruhan.

Garuda pancasila sangat relevan dengan kondisi rakyat indonesia yang majemuk sudah
seharusnya kita bangsa indonesia bisa memahami filosofi garuda pancasila dengan baik agar
keutuhan dan persatuan bangsa dapat terjaga kita harus menyakini menghayati dan
mengamalkna sila-sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari apalagi kaum milenial yang
kelak menjadi pemimpin bangsa ini

Anda mungkin juga menyukai