Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL

Pendidikan Pancasila
Disusun oleh :
Siti Sofa Latifah (0101.2201.021)
Hanna Kamilah (0101.2201.007)
Pendidikan Agama Islam semester 1
Topik pembahasan :
Pancasila sebagai Ideologi negara, Pancasila sebagai Dasar negara, Pancasila
sebagai pemersatu bangsa, Pancasila sebagai perjanjian luhur, Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum.

PENDIDIKAN PANCASILA
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan
pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan
masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai
dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Dengan
penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat
tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk secara akademik
mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa
dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar
negara Republik Indonesia. Dengan demikian diharapkan mahasiswa mampu
menempatkan diri secara tepat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
A. Pancasila sebagai ideologi negara

Pengertian ideologi, yaitu keseluruhan pandangan cita-cita, nilai dan


keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup yang konkrit
(Soerjanto Poespowardojo, 1991:44). Ideologi negara merupakan perkembangan
dari ideologi bangsa. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (1991:163), menyatakan
Pancasila sebagai ideologi bangsa artinya setiap warga negara Republik
Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuan yang sangat mendasar yang tertuang
dalam sila yang lima.
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dimaksudkan
bahwa Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil
perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana
ideologi –ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-
istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
Pembukaan UUD 1945, menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara.
Dengan demikian, Pancasila merupakan nilai dasar yang normatif terhadap
seluruh penyelengaraan negara Republik Indonesia. Dengan kata lain Pancasila
merupakan Dasar Falsafah Negara atau Ideologi Negara, karena memuat norma-
norma yang paling mendasar untuk mengukur dan menentukan keabsahan
bentuk-bentuk penyelenggaraan negara serta kebijaksanaan-kebijaksanaan
penting yang diambil dalam proses pemerintahan (Soerjanto Poespowardojo,
1991:44).
Kemudian Pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan
adalah merupakan Identitas Nasional Indonesia (Kaelan, 2010 :39). Maksudnya
bahwa asal nilai (kausa materialis) Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri.
Konsekuensinya ciri khas sifat, serta karakter bangsa Indonesia tercermin dalam
sistem nilai filsafat Pancasila. Sebagai sistem nilai, maka susunan Pancasila (1)
bersifat hierarkhis dan berbentuk Piramidal, (2) bersifat saling mengisi dan saling
mengkualifikasi (Kaelan, 2010 :10-12).
Tiap-tiap sila mengandung empat sila lainnya, dikualifikasi oleh empat sila
lainnya. Rumusannya sebagai berikut:
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusywaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang
berketuhanan Yang Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusywaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Sila ketiga : Persatuan Indonesia adalah persatuan yang berketuhanan
Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
4. Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusywaratan/perwakilan adalah kerakyatan berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan
Indonesia yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Sila kelima : Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang
berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan.

B. Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan kekuatan


serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang baik. Pancasila
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang telah diuji
kebenaran dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu kekuatanpun yang mampu
memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Makna Pancasila sWebagai Dasar Negara Indonesia memiliki dasar negara
yang sangat kuat sebagai filosofi bangsa, dimana Indonesia memiliki pancasila
sebagai dasar negara. Pengertian pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari
alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam
Momerandum DPR-GR 9 juni 1966 yang menandaskan pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah di murnikan dan di padatkan oleh PPKI atas
nama rakyat indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Memorandum
DPR-GR disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966.
Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang
menegaskan kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber dari tertip hukum di Indonesia.
Makna Lambang Garuda Pancasila Burung garuda melambangkan
keperkasaan, kekuatan, dan ketajaman. Karena itu ia dijadikan sebagai lambang
negara Indonesia.
1. Garuda Pancasila merupakan burung garuda yang sudah dikenal melalui
mitologi kuno. Burung Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk
menggambarkan bahwa Negara Indonesia adalah bangsa yang besar dan
negara yang kuat.
2. Warna keemasan yang dijadikan sebagai warna pada burung garuda
merupakan gambaran keagungan dan kejayaan Indonesia.
3. Paruh, cakar, sayap, juga ekor yang dimiliki burung garuda ini
menggambarkan kekuatan pembangunan dan tenaga yang sangat besar.
4. Penjelasan tanggal 17 Agustus 1945, di antaranya : Pada masing-masing
sayap terdapat 17 helai bulu (Tanggal), Pada ekor terdapat 8 helai bulu
(Bulan), Di bawah perisai atau pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu
(Tahun), Bulu di leher terdapat 45 helai bulu (Tahun)
5. Kemudian yang dicengkeram kedua kaki burung garuda terdapat pita
bertuliskan ‘Bhinneka Tunggal Ika’. Semboyan tersebut berasal dari buku
Sutasoma karangan Empu Tantular.
Adapun makna dari ‘Bhinneka Tunggal Ika’ ialah berbeda-beda tapi tetap
satu jua. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam agama, suku, adat,
kesenian, budaya, tetapi tetap satu bangsa dengan satu kebudayaan nasional dan
dengan satu bahasa nasional.

C. Pancasila sebagai pemersatu bangsa

Indonesia dalam sila ke-3 menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki


perbedaan-perbedaan. Apakah itu perbedaan bahasa (daerah), suku bangsa,
budaya, golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama, artinya, bahwa para
pemimpin bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan dasar
negara, sangat mengerti dan sekaligus juga sangat menghormati perbedaan yang
ada di dalam masyarakat Indonesia. Mereka juga menyadari bahwa perbedaan
sangat potensial menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh sebab itu mereka
juga sangat menyadari pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia.
Perbedaan adalah juga kodrati yang ada di mana-mana, di negara manapun
juga dan di bangsa manapun juga. Menyikapi realita semacam ini, jalan
keluarnya tidak dapat tidak adalah menjadikan perbedaan yang ada sebagai suatu
kekayaan yang justru harus dijunjung tinggi dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, golongan maupun daerah.
Selogan Bhineka tunggal Ika memang sangat tepat untuk di renungkan
kembali esensi dan kebenaran yang terkandung di dalamnya. Karena pada
hakekatnya semua bangsa, semua manusia memerlukan persatuan dan kerjasama
di antara umat manusia. Kerjasama butuh persatuan, dan persatuan butuh
perdamaian. Oleh sebab itu perpecahan sebagai lawan dari persatuan mutlak
perlu dihindari dan disingkirkan dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dari penjelasan ini, kita semakin tahu dan sadar, bahwa Sila Persatuan
Indonesia sangat tepat dicantumkan dalam dasar negara, mengingat kebenaran
dan kebutuhan yang dihadapi oleh seluruh umat manusia.

D. Pancasila sebagai perjanjian luhur

Definisi Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia Perjanjian adalah suatu


perjanjian yang disepakati dan disetujui oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga
mereka harus mengaplikasikan pancasila dalam kehidupannya sehari-hari dalam
rangka melestarikan nilai-nilai pancasila yang telah dibuat dan disepakati
bersama pada zaman dahulu.
Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Pancasila disebut Sebagai
perjanjian luhur, karena Pancasila digali dari sosio-budaya bangsa Indonesia
sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai milik bangsa
yang harus diamalkan serta dilestarikan. Pewarisan nilai-nilai Pancasila kepada
generasi penerus adalah kewajiban moral seluruh bangsa Indonesia.
Melalaikannya berarti mengingkari perjanjian luhur itu dan dengan
demikian juga mengingkari hakikat dan harkat diri kita sebagai
manusia.Pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis adalah didalam fungsinya
sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya.
E. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Dijelaskan Fungsi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum bagi Negara Republik Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 Tentang


Sumber Hukum Dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan.
Pasal 1 TAP MPR tersebut memuat tiga ayat, di antaranya:

1. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan


peraturan perundang-undangan
2. Sumber hukum terdiri dari sumber hukum tertulis dan hukum tidak tertulis
3. Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana tertulis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan,
Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia dan batang tubuh Undang
undang 1945.
Daftar Pustaka

Academia edu pdf Pancasila sebagai perjanjian luhur

Kompas,badan pembinaan ideologi Pancasila

Jurnal Pancasila sebagai ideologi negara

Abdurrahman wahid 1991.Pancasila sebagai ideologi dalam kaitannya dengan


kehidupan beragama dan berkepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam
alfian dan oetojo oesman eds 1991.

Natonagoro 1974.Pancasila dasar falsafah negara Jakarta pantujarn tudjuh

Anda mungkin juga menyukai