Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Ulum Al- Qur’an


Nuzul Al-Qur’an dan Kodifikasi Al-Qur’an
(Pengertian, Hikmah Al-Qur’an turun berangsur-angsur, Jamul Qur’an,Rasm Qur’an )

Dosen Pengampu:
H.Didih Ahmadiah S.Q.,S.H.I.,M.Pd.I.

Disusun oleh:
Nelia Safitri (0101 2201 015)

Progran Studi Pendidikan Agama Islam S1


STAI.DR.KH.EZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senatiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkam rahmat dan karunia –Nya ,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Ulum Al-Qur’an dengan tema Nuzul Al-Qur’an dan Kodifikasi
AlQur’an (Pengertian,Hikmah Al-Qur’an turun berangsur-angsur,Jamul Qur’an,Rasm Qur’an.
Saya menyadari bahwa daalam penulisan makalah ini tidak terlepas daribantuan banayak pihak
yang dengan tulus memberikan doa ,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengatahuan dan pengalaman yang saya miliki .Oleh karena itu saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak.Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembngan dan pendidikan. , serta kita lebih dapat mengetahui atau memperdalam
pengetahuan kita tentang sebab-sebab turunnya Al-Qur’an.

Purwakarta 03 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3
BAB 1 ........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
A. Latar belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan makalah ................................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
A. Pengertian Nuzulul Qur’an ................................................................................................. 5
B. Kodifikasi Al-quran ............................................................................................................. 5
B. Tahap-tahap dan proses turunnya Al-quran ...................................................................... 9
C. Hikmah yang terkandung dalam penurunan Al-qur’an secara berangsur-angsur ......... 12
D. Jamul Qur’an ..................................................................................................................... 13
E. Rasm Qur’an ...................................................................................................................... 14
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 16

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci kita umat islam dan menjadi sumber ajaran Islam yang
pertama dan utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam kehidupan kitaagar
kita memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Didalam al-qur’an sendiri banyak
sekali pelajaran hidup yang dapat kita kaji.
Tetapi sebelum kita mempelajari al-Qur’an lebih dalam lagi, alangkah baiknya kita
berkenalan dengan al-Qur’an dahulu yaitu dengan mengetahui tentangturunya al-
Qur’an, bagaimana proses dan tahapan al-Qur’an bisa ada di bumi ini, danapa saja
hikmah yang tekandung didalam turunya al-Qur’an yang bertahap-tahap.!
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana Al Qur"an itu bisa ada dimuka bumi
ini, agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab Allah #$T dantetap pada ajaran
Islam yang benar. Apabila kita tidak mengetahui sejarah turunya al-qur’an, maka
kecenderungan mengulangi sejarah seperti masa lalu ketika terjadinya pemalsuan al-
Qur’an pada masa-masa awal Islam akan terjadi lagi. Apalagimengingat sekarang ini
bebas dan maraknya ajaran-ajaran & ‘sak penake dewe’ yang bermunculan. banyak hal
yang mesti kita ketahui tentang al-Qur’an.
Dari sinilah makalah ini Saya susun dengan harapan agar kita semua
semakinmengenali al-Qur’an, semakin cinta kepada al-qur’an dan semakin
memperkaya ilmu pengetahuan kita khususnya tentang (u)ulul Qur’an

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Nuzulul Qur’an ?
2. Bagaimana tahap-tahap dan peroses turunnya Al-Qur’an ?
3. Hikmah apa yang terkandung dalam penurunan Al-Qur’an secara berangsur-
angsur?
4. Apa itu jamul Qur’an dan Resm Qur’an?

C. Tujuan makalah
Untuk memudahkan kita semua dalam mengetahui keutaman nuzullul quran dan
hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nuzulul Qur’an


Secara etimologis Nuzulul Quran terdapat dua kata yaitu kata Nuzul dan Al-
Qur'an Pada dasarnya "Nuzul itu mempunyai arti turunnya suatu benda dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, Sedangkan Al-Qur'an yaitu firman
allah yang telah diturunkan melalui malaikat jibril kepada Nabi Mahammad
SAW dan membacanya adalah ibadah.
Kata Nazul memiliki beberapa pengertian. Menurut The Faris, kata Nuzul
berarti hubuth syay wa wuquh, turun dan jatuhnya sesuatu Sedang menurut al
Raghib al-Isfahaniy, kata Nuzul berarti, meluncur atau turun dari atas ke bawah
Memurat al-Zarqoni, kata Nuzul di ungkapkan dalam penuturanya yang lain
untuk pengertian perpindahannya sesuatu dari atas ke bawah
Di dalam hubungannya dengan pembahasan Nuzulul Qur'an ini, kata MF.
Zenrif di dalam bukunya yang berjudul sintesis paradigma studi al-Qur'an, ada
juga pendapat yang memberikan altenatif dari problem teologis dengan
memberikan pengertian majaziy dari kata nuzul. Dalam hal ini nuzul diartikan
penampakan al- Qur'an ke pentas bumi pada waktu dan tempat tertentu.
Memang menurut pandangan ini al-Qur'an bersifat Qodim, dalam pengertian
sudah ada sebelum adanya tempat dan waktu, akan tetapi keberadaanya ketika
itu belum diketahui atau hadir di pentas bumi. Ketika al-Qur'an pertama kali
terima Nabi saw, ketika ita pula al-Qur'an menampakan diri. Oleh karenanya,
inna azalnahu fi lailat al-qodr mempunyai pengertian: “sesungguhnya kami
memulai memperkenalkan kehadiran al-quran pada malam al-qodr”

B. Kodifikasi Al-quran
Al-Qur'an sebagaimana yang dikenal oleh umat Islam saat ini ternyata
memiliki sejarah yang cukup panjang dalam upaya penulisan dan kodifikasinya.
Pada zaman Nabi Muhammad Saw. Al-Qur'an belum ditulis dan dikodifikasi ke
dalam satu mushaf resmi seperti yang kita kenal saat ini, bahkan ia masih
terpisah-pisah penulisannya. Ayat-ayat Al-Qur'an ada yang ditulis di atas
kepingan-kepingan tulang unta, pelepah-pelepah kurma, lempengan-lempengan
batu dan benda-benda lain yang sesuai dengan kondisi peradaban masyarakat
pada masa itu.

5
Berbagai keterbatasan dan kesederhanaan teknologi alat tulis pada masa itu
sesungguhnya sama sekali tidak mengurangi keotentikan Al-Qur'an, karena
pada hak Allah Swt menjamin kemurnian dan kesucian Al-Qur'an selamat dari
usaha-usaha pemalsuan, penambahan atau pengurangan sebagaimana yang
telah dijelaskan oleh Allah dalam surat Al-Qiyamah: 17- 18. Sejarah pun
mencatat bahwa proses kodifikasi dan penulisan Al-Qur'an terjamin
kesuciannya secara meyakinkan. Untuk mengetahui hal itu, maka makalah ini
bertujuan untuk menggambarkan bagaimana sejarah kodifikasi Al-Qur'an
tersebut.
A. Sejarah Al-Quran dan kodifikasi AlQur’an
1. Penulisan Al-Qur'ân Periode Pertama

Usaha penulisan dan kodifikasi Al-Qur'an sudah dimulai sejak masa Nabi
Muhammad Saw. Beliau mengangkat sahabat-sahabat yang agung menjadi
dewan penulis wahyu seperti Ali, Mu'awiyah. Ubay bin Ka'ab dan Zaid bin
Tsábit untuk membantu penulisan wahyu. Pada masa ini, setiap kali turun ayat
Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw, beliau kemudian membacakan ayat
tersebut didepan para sahabat-sahabatnya dengan jelas kemudian
menginstruksikan dewan penulis wahyu untuk menuliskan ayat tersebut. Maka
pada masa itu Al-Qur'an terhimpun dalam tulisan-tulisan sederhana pada benda-
benda seperti: usub (pelepah kurma), likháf (batu halus berwama puth), rigs
(kulit), aktif (tulang unta), dan agtáb (bantalan dari kayu yang biasa dipasang di
atas punggung unta). Keterbatasan alat tulis pada masa ini dapat
menggambarkan betapa sultnya tugas yang harus dilaksanakan oleh dewan
penulis wahyu. karena itu mereka juga menghafal Al-Qur'an dalam ingatan
masing- masing untuk mempermudah tugas mereka, kemudian menyetorkan
hafalan serta tulisan mereka kepada Nabi Muhammad Saw.

Para sahabat Nabi Muhammad Saw kemudian mengajarkan Al-Qur'an yang


telah mereka hafal kepada keluarga mereka dengan teliti dan sungguh-sungguh
sehingga ketika ada yang melewati rumah mereka pada malam hari, la akan
mendengar alunan Al-Qur'an. Kemudian tradisi belajar mengajar Al-Quran
tetap dilanjutkan sampal generasi tabrin (hingga saat ini) melalui tatap muka
kepada guru (talagi untuk menjaga kebenaran bacaannya sesuai dengan yang

6
didengar dari Nabi Muhammad Saw, dengan metode inlah Al-Qur'an diajarkan
secara turun temurun sehingga terjaga keasliannya tanpa ada pengurangan
huruf-hurut, kalimat-kalimat bahkan sampai dalam teknis membacanya,

Baru diketahui dikemudian hari bahwa menurut Az-Zarkasyl, ketiadaan mushaf


resmi pada masa Nabi Muhammad Saw. hikmahnya adalah agar tidak terjadi
perubahan yang terus menerus dalam penulisannya karena pada masa ini wahyu
masih diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Maka tatkala wahyu terputus
dengan wafatnya Nabi Muhammad Saw. Allah mengilhamkan kepada Abu
Bakar Ash-Shiddia untuk menuliskannya atas usulan sahabat Umar, Awal
penulisan Al-Qur'an ini sesungguhnya merupakan bukti kebenaran janji Allah
yang difirmankan dalam Al-Qur'an surat 15, Al-Hijr: 9 untuk menjaga keaslian
Al-Qur'an bagi umat Islam Ini adalah periode pertama dalam sejarah penulisan
Al-Qur'an.

2. Penulisan Al-Quran Periode Kedua


Setelah suksesi Abu Bakar sepeninggal Nabi Muhammad Saw. Awal masa
jabatannya diwarnai masalah gerakan pemurtadan besar-besaran yang
dilakukan kebanyakan masayarakat Arab. Oleh karena itu ia segera
menyiapkan pasukan yang terdiri dari banyak penghafal Al-Qur'an untuk
memerangi mereka. Sejarah mencatat dalam perang Yamamah (12 H) antara
tentara Islam dan golongan murtad menelan 70 orang korban jiwa dari
golongan ahli Al-Qur'an . Sahabat Umar takut akan dampak kejadian besar ini,
oleh karena itu la menyarankan kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan dan
menuliskan Al-Quran agar tidak hilang. Memang pada masa itu peperangan
sedang berkecamuk di berbagai tempat-tempat lain, jika sampal tragedi perang
Yamamah terulang, niscaya Al-Quran akan hilang dan dilupakan bersamaan
dengan wafatnya para gari.
Awalnya Khalifah Abu Bakar tidak sepakat untuk melakukan usulan ini
bahkan la bendi mendengar usul ini karena menurut Abu Bakar hal tersebut
belum pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Namun atas desakan
Umar yang terus menerus, akhirnya Abu Bakar setuju untuk mulai
menulisankan Al-Qur'an. Kemudian Abu Bakar menunjuk Zaid bin Tsabit
sebagai penulis Al-Qur'an karena menurut Abu Bakar, Zaid adalah pemuda

7
yang memiliki kemampuan hafalan, tulisan, serta pemahaman yang mendalam
tentang Al-Qur'an.

Mulailah Zaid mengumpulkan tulisan Al-Quran dari tulang-tulang unta.


pelepah-pelepah kurma dan benda-benda lain serta hafalan kaum muslim,
kemudian menuliskannya dalam satu mushaf Tugas ini sangat berat baginya
hingga la pernah berkomentar "andaikan la diperintahkan untuk memindahkan
batu gunung ke gunung yang lain, sesungguhnya tugas ini lebih berat dari itu.
Menurut riwayat yang dituturkan oleh Zaid, la mendapatkan akhir surat At-
Taubah dibacakan oleh sahabat Khuzaimah Al-Anshari sebagal ayat yang
terakhir disetorkan kepadanya, setelah sebelumnya tak ada seorang pun yang
memiliki bukti (Syahid) atas ayat tersebut.
Umar bin Khattab sebagal Khalifah penggantinya hingga ia wafat kemudian
akhirnya sampai ke tangan Hafshah anak perempuan Umar. Periode Abu
Bakar dan Umar ini dikenal sebagai periode kedua dalam sejarah penulisan
Al-Quran.
3. Penulisan Al-Qur'an Periode Ketiga

Kekuasaan Islam telah bertambah luas ke berbagai penjuru pada masa


Khalifah "Usman bin Affan Perbedaan cara baca Al-Quran mulai muncul di
berbagai daerah, khususnya daerah yang baru dicasal Islam: mereka mengikuti
bacaan sesuai utusan (gan) yang diutus ke kota-kota mereka. Penduduk Syam
mengikuti bacaan Ubay bin Ka'ab, Penduduk Kuffah mengikuti bacaan
Abdullah bin Masud dan sebagian lain mengico bacaan Abu Müså Al-Asy'ari
Perbedaan pendapat mereka diantaranya adalah soal bunyi huruf dan bentuk
bacaan. Banyaknya perbedaan ini mulai meresahan utama sahabat karena
kaum muslim pada masa itu mulai saling menyalatian bacaan satu sama lain.
Akhirnya kadang mereka hanya berpuas diri dengan anggapan bahwa semua
perbedaan bacaan ini disandarin kepada Nabi Muhammad Saw.
Khalfan Usman akhimya mengambil keputusan yang bijaksana, la
menugaskan kepada Zaid bin Tsăbit, Abdullah bin Zubair, Sa'id bin Al-Ash
dan Abdurrahman bin Hisyam untuk memperbarui mushaf Abu Bakar dan
berpesan kepada mereka bila mereka berselisih pendapat tentang bacaan, maka
tulisiah berdasarkan bahasa Quraisy, karena Al-Quran diturunkan dalam

8
bahasa quralsy. Peristiwa ini terjadi pada tahun 25 H dan dikenal sebagai
periode ketiga dalam sejarah penulisaB.n Al-Qur'an.

B. Tahap-tahap dan proses turunnya Al-quran


Menyambung pengertian tentang nuzulul qur'an diatas dalam proses
turunnya al-Qur'an ini sebenarnya pendapat ulama berbeda-beda, tapi secara
garis besar dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Pendapat pertama menyatakan bahwa al-qur'an diturunkan sekeligus
Pandangan ini berdasarkan dalil-dalil
"sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam
lailatul qadar" (QS.Al-Qadar: 1). "sesungguhnya kami telah menurunkan (al-
Qur'an) pada suatu malam
yang diberjah." (QS. Al-Dukhan; 3)
2. Pendapat kedia melihat bahwa pendapat pertama ini bertentangan dengan
kenyataan historis yang menunjukan bahwa al-Qur'an diturunkan selama
kurang lebih 23 tahun, oleh karenanya mayoritas ulama berpendapat bahwa dus
ayat tersebut menjelaskan awal mula turunya al-Qur'an secara keseluruhan di
bulan romadhon ke lauh mahfudz, kemudian jibril as menurunkan al-Qur'an
kepada nabi saw sesuai kejadian dan peristiwa selama kurang lebih 23 tahun

Untuk memperjelas pendapat yang terakhir tadi kami juga bersependapat bahwa
al-Qur'an itu diturunkan secara berangsur-angsur yang terdiri dari 30 juz 6666
ayat dan 114 sumh, diturunkan kepada Nabi Muhammal melalui perantaraan
malaikat jibril selama 22 tahun 2 bulan 22 hari Dalam proses pewahyumnya
terdapat beberapa cara untuk menyampaikan wahyu yang dibawa.Malaikat
Jibril keyuda Nabi Muhammad, diantaranya:
- Malaikat Jibril memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi, Dalam hal ini,
Nabi
tidak melihat sesuatu apapun, hanya merasa bahwa wahyu itu sudah berada di
dalam kallunya Mengenai hal ini, Nabi mengatakan: Ruhul Qur mewahyukan
ke dalam kalbuku (QS asy-syura).
- Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi menjadi seorang lelaki
yang

9
mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga Nabi mengetahui dan dapat
menghafal kata-kata itu.
- Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincingnya lonceng, Cara ini
dirasakan paling berat bagi Nabi. Kadang pada keningnya berkeringat
meskipun turunnya wahyu di musim dingin. Kadang unta Baginda Nabi
terpaksa berhenti dan duduk karena merasa berat bila wahyu turun
ketika Nabi sedang mengendarai unta.

- Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki-


laki, tetapi benar-benar sebagaimana nabi aslinya (QS an-Najm:13-14).

Adapun tahap tahap turunya al-qur'an ada 3 tahap, yaid:


1. Tahap pertama, 14-Qur'an deurunkan atau tempatkan di Lah
Mahfudh, yakni suatu tempat di mana manusia tidak bisa mengetahuinya
secara pasti hal ini sebagaimana disyaratkan dalam QS Al-Bung: 21-22
Artinya: Babkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia,
yang (tersimpan) dalam Lauhul mahfudz. Penjelasan mengenai sejak kapan
Al-Qur'an ditempatkan di Laub Mahfudh, dan bagaimana caranya adalah
merupakan hal-hal gaib yang menjadi bagian keiman keimanan dan tidak
ada yang mampu mengetahuinya selain dan Allah swt. Dalam konteks ini
Al-Qur'an diturunkan secara sekaligus maupun secara keseluruhan. Hal ini
di dasarkan pada dua argumentasi. Pertama: Karena lahimya nash pada ayat
21-22 surah al-Buruj tersebut tidak menunjukkan arti berangsur-angsur.
Kedua: karena rahasia hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-
angsur tidak cocok untuk tanarul tahap pertama tersebut. Dengan demikian
turunnya Al-Qur'an pada tahap awal, yaitu di Lah Fahfudz dapat dikatakan
secara sekaligus dan tidak berangsur-angsur.
2. Tahap kedua, Al-Qur'an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah
di Sama' al-Dunya (langit dunia), yakni setelah Al-Qur'an berada di Lash
Mahfudh, kitab Al-Qur'an itu turun ke Baital Izzah di langit dania atau langit
terdekat dengan bumi ini. Banyak isyarat maupun penjelasannya dari ayat-

10
ayat Al-Qur'an maupun hadits Nabi SAW, antara lain sebagai berikut dalam
Surat Ad-Dukhan ayat 1-6:
Artinya: Ha-Mim Demi Kitab (Al Qur'an) yang menjelaskan, sesungguhnya
Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya
Kami-lah yang memberi peringatan, Pada malam itu dijelaskan segala
urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami.
Sesungguhnya Kamu adalah Yang mengutus rastl-rasul, sebagai rahmut dari
Tuhanma Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui (QS Ad-Dukhan 1-6)

Hadis riwayat Hakim dari Sa'id Ibm Jubair dan Ibnu Abbas dari Nabi
Muhammad saw bersabda: Al-Qur'an ita dipisahkan dari pembuatannya lalu
diletakkan di Baitul Izzah dari langit dunia, kemudian mulailah Malaikat
Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad

Hadis riwayat al-Nasa's, Hakim das Baihaki dari Dhea Abbas Blau ra.

berkat : Al-Qur'an itu ditukan secara sekaligus ke langit dunia pada malam
al-qodar, kemudian setelah itu di turunkan sedikit demi-sedikit selama dua
puluh tahun.
3. Tahap ketiga, Al-Qur'an turun dari Baitul-Izzah di langit dunia
langsung kepada Nabi Muhammad SAW, yakni setelah wahyu Kitab Al-
Qur'an itu pertama kalinya di tempatkan di Lash Mahfudh, lalu keduanya
diturunkan ke Baitul Izzah di langit dunia, kemaluan pala tahap ketiga Al-
Qur'an disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad saw dengan melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Dalam hal ini antara lain tersebut dalam QS
Asy- Syu'ara: 193-194, Al-Furqan :32 sebagai berikut:
Artinya: la (Al-Qur'an) itu dibawa turun oleh Ar-Rah al-Amin (Jibril) ke
dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan (Asy-Syu'ara": 193-194)

Antinya: Berkatalah orang-orang kafit, mengapa Al-Qur'an itu tidak


diturunkan kepadanya sekali turun saja. Demikianlah supaya Kami perbuat

11
hatimu dengannya dan Kami (menurunkan) dan membacakannya kelompok
demi kelompok (Al-Furqan ayat 32).
C. Hikmah yang terkandung dalam penurunan Al-qur’an secara
berangsur-angsur.
Hikmah diturunkanya Al-Qur'an secara berangsur-angsur itu sangat
banyak manfaatnya, baik bagi pribadi nabi Muhammad SAW, masyarakat
arab ketika masa Al-qur'an diturunkan maupun bagi umat setelah masa
sahabat
Adapun hikmah turunya Al-Qur'an secara berangsur-angsur bagi pribadi
nabi Muhammad SAW adalah

1. Menepis keraguan hati nabi Muhammad SAW akan kebenaran wahyu


yang diterimanya (05 Yunus:20)
2. Menghilangkan kegelisahan yang sering dihadapi nabi Muhammad SAW
ketika lama tidak menerima wahyu
3. Memberikan kekuatan kepada nabi Muhammad SAW dalam menghadapi
tekanan dan intimidasi orang-orang Quraisy'
4. Menyuhkan bati nabi Mohammad SAW dengan mencekan kisah-kisah
nabi sebelumnya.
Sedangkan manfaat bagi masyarakat arab ketika masa al-Qur'an diturunkan
adalah untuk.
1. Mempermudah sahabat dalam menghafalan, memamahami, dan
mengamalkan al-Qur'an.
2. Merubah tradisi secara bertahap sehingga tidak terjadi kejutan dan
loncatan tradisi yang dapat mengakibatkan masyarakat antipati terhadap
ajaran al-Qur'an.

Sementara manfaat turunya alqur'an berangsur-angsur hagi umat setelah


masa sahabat adalah untuk:

1. Memermudah memahami tahapan-tahapan penetapan hukum.


2. Memepernnudah mengetahui turunnya ayat al-qur'an sehingga dapat
diketahui mana ayat yang tergolong dalam makiyah dan yang
madaniyah.
3. Mempermudah mengetahui nasih dan manasyukh

12
D. Jamul Qur’an
Jamul qur’an adalah pengumpulan Al-qur’an yang berserakan untuk di teliti
dan di selidiki.Sebagian besar literatur yang membahas tentang ilmu-ilmu
al-qr’an menjelaskan bahwa jam’ul qur’an meliputi peroses
pencapian,pencatatan,pengumpulan catatan dan kodifikasi hingga menjadi
mushaf qur’an.
Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah SAW, danina beliau dikenal
seorang unmi (tidak dapat membaca dan menalis). Oleh karenanya setiap
ayat al-Quran diturunkan, bukan hanya menghafal dan menghayatinya agar
penguasaannya terhadap al-Qur'an persis sebagaimana aslinya. Dan setelah
itu, beliau membacakannya kepada sahabat dan umatnya sejelas mungkin
dan memerintahkan kepada mereka untuk dapat menghafal dangan
memantapkannya. Hal ini persis dengan janji Allah dalam QS. Al-
Qiyamah.(75):16-19.
a. Jam’ul Quran adalah proses penyampaian, pencatatan, pengumpulan
catatan dan kodifikasi hingga menjadi mushaf al-Qur' an
b. Bahwa pengumpulan al-Quran terjadi pada tiga masa, di mana masing-
masing dilatar belakangi olch peristiwa yang berbeda, terkhusus latar
belakang pengumpulan al-Quran dimasa Rasulullah SAW adalah untuk
menjaga kesempurnaan al-Quran selama proses diturunkannya
c. Di masa kekhalifahan Abu Bakar di latar belakangi oleh peristiwa
perang Yamamah di mana para sahabat huffadz banyak yang syahid
dalam peperangan tersebut. Dan terakhir pada masa kekhalifan Usman,
pada masa ini terjadi perselisihan terhadap perbedaan bacan di kalangan
umat yang berujung pada saling menyalahkan bahkan muncul pertikaian
dan pengkafiran Olehanya itu Usman kemudian berinisiatif untuk
mengumpulkan al-Qur'an menjadi satu mushaf yang menjadi pegangan
bersama oleh semua umat Islam pada masa itu.
d. Setelah periode Khalifah Utsaman, pemeliharaan al-Quran di kalangan
umat Islam semakin diperketat dengan sangat teliti dan hati-hati Untuk
pertama kalinya al-Quran dicetak pada tahun 1694 M. di Kota Hamburg
Jerman. Pemerintah Indonesia sendin juga memiliki perhatian dan
kepedulian yang serius dalam hal pemeliharaan mashaf al-Qur'an.

13
E. Rasm Qur’an
1. Rasm al-Quran adalah tata cara penulisan kalimat-kalimat dan huruf-
huruf al-Qur'an yang dilakukan oleh para sahabat serta dengan kaidah
kaidah yang disetujui oleh khalifah Utsman bin Affan
2. Sejarah rasm al-Qur'an dari masa ke masa mengalami perkembangan
yang signifikan, Mulai dari masa atau zaman Rasulullah saw, sampai
dengan sekarang ini Pada masa rasulullah ayat ayat al-Qur'an al-Qur'an
ditulis pada benda-benda sederhana, seperti Lepingan-kepingan bana,
tulang-tulang kulit unta dan pelepah kurma. Tulisan al-Qur'an ini masih
terpencar-pencar dan beluro terhimpun dalam sebuah mahaf. Pada ma
khalifah Abu Bakar, al-Qur'an da zaman Abu Bakar masih dalam rangka
pemeliharaan agar jangan sampai ada yang terluput dan al-Qur'an Pada
maa khalifah Umar bin Khattab, hanya meneruskan bagaimana
pemeliharaan al-Qur'an pada masa Khalifah Abu bakar yaitu dengan
menjaga al-Qur'an dengan memberikan tugas kepada Hafshah untuk
menyimpannya. Pada masa Utsman bin Affan, penulisan al-Qur'an
ditulis dalam satu mushaf untk mengatasi perbedaan logat bacaan yang
dilakukan oleh umat Islam yang sudah menyebar di beberapa daerah di
Just Arsh Pala masa Ali bin Abi Thalib terjadi perbaikan Al-Qur'an
dengan pemberian harakat-harakat pada tulisan al-Qur'an berupa tanda
titik Perkembangan selanjutnya, penulisan al-Qur'an diberikan
harakat.berupa tanda-tanda baca yang di kenal saat ini guna
memudahkan umat islam dalam membaca Al-Quran.
3. Al-Qur'an memiliki kaidah-kaidah penulisan Kaidah atau aturan
penulisan tersebut berkisar pada enam hal, yaitu penghapusan (al-half),
penambahan (alayalaki, penulisan al-hamcah, penggantian (al-badal),
pensandr gun dan pemisahan (a wake wa alfa), dan tulum atau kata yang
bisa dibaca dua bunyi.
4. Para ulama berbola pendapat tentang status atau kedudukan ram al-
Quan atau rasm Ustmani Perdebatan para ulama tentang ini adalah
seputar hukum rasm al-Qur'an ini apakah dapat dihukumkan taukifi
yaitu diajarkan langsung oleh Rasulullah saw, atau ini adalah hasil
ijtihad para sahabat terdahulu.

14
KESIMPULAN

Nuzulul Qur'an adalah proses turunnya firman dari Allah SWT melalui malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat, pedoman dan petunjuk kepada
hambanya. Yang terdiri dari 30 juz 6666 ayat dan 114 suroh, yang diturunkan secara
berangsur-angsur dan bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Adapun tahapannya
yaitu: 1.) Al-Qur'an diturunkan atau ditempatkan di Laub Mahfudh, 2.) Al-
Qur'an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah di Sama" al-Dunya (langit
dunia), 3.) Al-Qur'an turun dari Haltul-Izzah di langit dunia langsung kepada
Nabi Muhammad SAW.Dalam penurunan al-Qur'an yang dilakukan secara
berangsur-angsur memiliki banyak manfaat baik bagi pribadi nabi Mahammad SAW,
bagi sahabat dan masyarakat saat masa al-Qur'an maupun bagi masyarakat setelah al-
Qur'an.adapun Jamul qur’an adalah pengumpulan Al-qur’an yang berserakan untuk di
teliti dan di selidiki.Sebagian besar literatur yang membahas tentang ilmu-ilmu al-qr’an
menjelaskan bahwa jam’ul qur’an meliputi peroses pencapian,pencatatan,pengumpulan
catatan dan kodifikasi hingga menjadi mushaf qur’an dan Rasm al-Quran adalah tata
cara penulisan kalimat-kalimat dan huruf-huruf al-Qur'an yang dilakukan oleh para
sahabat serta dengan kaidah kaidah yang disetujui oleh khalifah Utsman bin Affan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5566703/makalah_nuzulul_quran
https://www.academia.edu/9219451/Makalah_Ulumul_Quran_Nuzulul_Quran_dan_Jamul_
Quran
https://www.academia.edu/37914482/RASM_al_Quran
https://www.academia.edu/17289521/Sejarah_Kodifikasi_Al_Quran

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai