DOSEN PENGAMPU
OLEH :
ABDUL HAFIZ
23.23.1218
JURUSAN / SEMESTER :
EKONOMI SYARIAH / I D
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Adapun makalah
ini berjudul “ Sejarah turun dan penulisan Al-Qur’an”.
Abdul Hafiz
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Al-Qur’an....................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali berbagai pendapat mengenai Al-Qur’an baik dari
pengertian, perkembangan, serta penulisan Al-Qur’an. Selain itu juga, masih
banyak seseorang yang mengaku beragama islam dan berpedoman kitab Al-
Qur’an namun belum mengerti dan paham betul mengenai Al-Qur’an. Maka dari
itu beberapa ahli membuat suatu kesepakatan mengenai ilmu yang berkaitan
dengan Al-Qur’an yang dinamakan Ulumul Qur’an.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
A. Pengertian Al-Qur’an.
Al-Qur’an menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr.
Subhi Al Salih berarti “bacaan”, asal kata qaraa. Qara'a mempunyai arti
mengumpulkan dan menghimpun.1 Allah berfirman :
1
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Qur’an. Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Mahkota,
1989), 13
2
Q.S. Al-A'raf ayat 204
Nama-nama Al-Qur’an :
Qur'an :
Sesungguhnya Qur'an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal
shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Kitab :
3
Furqan:
ۙ َتٰب َر َك اَّلِذ ْي َنَّز َل اْلُفْر َقاَن َع ٰل ى َع ْبِدٖه ِلَيُك ْو َن ِلْلٰع َلِم ْيَن َنِذ ْيًرا
Mahasuci Allah yang telah menurunkan al-furqan kepada hambanya, agar dia
menjadi pemberi peringatan kepada semesta alam.
Zikir:
Tanzil :
Dan sesungguhnya Qur'an ini tanzil (diturunkan) dari tuhan semesta alam.
Qur'an dan al-kitab lebih populer dari nama nama yang lain. Dalam hal ini Dr.
Muhammad Abdullah Daraz berkata: "Ia dinamakan Qur'an karena ia "dibaca "
dengan lisan, dan dinamakan al-kitab karena ia "ditulis" dengan pena. Kedua
nama ini menunjukkan makna yang sesuai dengan kenyataannya."2
2
Manna’ Khalil al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an (Surabaya: Litera Antar Nusa, 2014). 18-24
4
Penamaan qur'an dengan kedua nama ini memberikan isyarat bahwa
selayaknya ia dipelihara dalam bentuk hafalan dan tulisan. Apabila diantara salah
satunya ada yang melenceng, maka yang lain akan meluruskannya. Kita tidak
dapat menyadarkan hanya kepada hafalan seorang sebelum hafalannya sesuai
dengan tulisan yang telah disepakati oleh sahabat, yang diwakilkan kepada kita
dari generasi ke generasi menurut keadaan sewaktu dibuatnya pertama kali. Dan
kita pun tidak dapat menyadarkan hanya kepada tulisan penulis sebelum tulisan
itu sesuai dengan hafalan tersebut berdasarkan isnad yang sahih dan mutawatir.
Dengan penjagaan ganda ini yang oleh Allah telah ditanamkan kedalam jiwa
umat Muhammad untuk mengikuti langkah Nabi-Nya, maka Qur'an tetap terjaga
dan terjamin terpeliharanya Qur'an, seperti difirmankan-Nya dalam Surah Al-Hijr
ayat 9.
Nur (cahaya)
5
B. Hikmah Turunya Al-Qur’an secara Berangsur-angsur.
Q.S. Al-Furqan:32
Q.S. Al-Isra’:106
Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya
bagian demi bagian.
6
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati
setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini
(Al-Quran).
3
Prof. Dr. Rosihon Anwar,Ulum quran, (Jakarta:Pustaka Setia, 2015), 48-49.
7
demikian itu disebut dalam al-Qur’an sebagai masyarakat yang ummi
sebagaimana terekam dalam surat al-Jumuah:2.
Dia-lah yang mengutus pada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka
dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya
mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
8
sahabat itu telah hafal seluruh isi al-Qur’an di luar kepala dan telah
menunjukkan hafalannya didepan Nabi saw.
Para penulis wahyu tersebut diperintah oleh Nabi saw untuk menuliskan
setiap wahyu yang diterimanya dan meletakkan urut-urutannya sesuai
dengan petunjuk Nabi saw berdasarkan petunjuk Tuhan melalui Jibril a.s
(tauqifi). Ayat-ayat al-Qur’an itu ditulis di atas berbagai macam benda,
antara lain; lempengan batu, potongan tulang-belulang binatang, kulit
binatang, pelepah kurma dan sebagainya.
4
Tim Reviewer MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Al-Qur’an, (Surabaya:UIN Sunan Ampel
Press, 2014), 37-44.
9
pembangkangan pembayaran zakat. Dalam menghadapi peristiwa
tersebut Abu Bakar mengambil tindakan dalam cara mengirim
pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin walid untuk membasmi
orang-orang yang murtad itu, maka terjadilah perang Yamamah pada
12 H. Peperangan tersebut melibatkan sejumlah besar sahabat yang
hafal Al-Qur’an dan dalam peperangan itu 70(tujuh puluh) qari’ dari
para sahabat gugur.
(b) Ayat-ayat yang dihafal oleh para sahabat yang hafal al-
Qur’an.
Mushaf al Qur’an yang di terbitkan oleh Zayd bin Thabit dan tim
yaitu disimpan oleh Abu Bakar r.a.Setelah Abu Bakar r.a wafat ,
mushaf tersebut disimpan oleh ummar bin khatab r.a.. sebelum wafat
ummar berpesan kepada putrinya yang bernama hafsah agar
menyimpan mushaf al-qur’an itu. Amanat tersebut diberikan kepada
10
hafsah dengan pertimbangan bahwa hafsah adalah istri nabi
Muhammad s.a.w yang hafal al-qur’an dan pandai baca tulis.
11
perselisihan tentang tulisan al Qur’an antara Zayd dengan ketiga
orang Quraish hendaknya ditulis dengan Lughat Quraish karena Al
Qur'an diturunkan dalam lughat mereka. Tim panitia itu membuat
beberapa mushaf. Riwayat tentang jumlah mushaf yang berhasil
diselesaikan oleh tim panitia sangat beragam. Ada yang mengatakan
empat, dengan keterangan bahwa tiga dikirim ke Kufah, Basrah dan
Damaskus, sedang satunya disimpan di Madinah. As-Suyuthi
mengatakan ada lima, yaitu empat kota yang telah disebutkan dan
ditambah kota makkah. Menurut asz-Zarqani sebanyak 6 mushaf,
yakni lima yang telah disebutkan dan tambah mushaf induk/ al-
Imam. Berbeda dengan ketiga pendapat diatas, Abu Hatim as-
Sijistani mengemukakan pendapatnya bahwa mushaf yang berhasil
diselesaikan adalah 7 ekslempar dengan menambah dua kota, yaitu
Yaman dan Bahrain kedalam jajaran lima kota penerima salinan
mushaf.
12
latar belakang pengumpulan al Qur'an pada masa khalifah Abu
Bakar Ash Shiddiq r.a. dengan Ustman bin Affan r. a. Latar
belakang pengumpulan al Qur'an pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq
adalah kekhawatiran akan hilangnya al Qur'an dikarenakan
banyaknya para Huffa yang gugur dalam medan peperangan
melawan orang-orang murtad dan orang-orang yang ingkar
membayar zakat, yang biasa dikenal dengan perang Yamamah,
13
potongan tulang-belulang binatang, kulit binatang, pelepah kurma dan sebagainya,
kemudian disimpan di rumah Rasul sendiri agar tetap terjaga keotentikannya.
B. Saran.
Setelah kita mempelajari Sejarah turun dan Penulisan Al-Qur’an semoga
dapat menambah wawasan dalam ilmu keagamaan, khususnya mengenai Al-
Qur’an. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kritik
dan saran sangat dibutuhkan dalam pembuatan makalah selanjutnya agar lebih
baik dan benar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Mana’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Surabaya: Litera Antar Nusa,
2014
Shihab, M. Quraish. Sejarah dan Ulum Qur’an. Cet.III. Jakarta: Pustaka Firdaus,
2001.
Tim Reviewer MKD UIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Al-Qur’an. Surabaya:
UINSA Press, 2014.
15