Kelompok 3:
1.Muhammad Januar Rosidin
2.Muh. Arif Hizbullah
FAKULTAS TARBIYAH
IAI HAMZANWADI NW LOTIM
2022/ 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep Dasar
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam mempelajari studi “al qur’an” semester ganjil ini.
Kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kita sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3
A. Sejarah penulisan Al-Quran pada masa Nabi SAW................................................
B. Penghimpunan Al-Quran pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.................
C. Penghimpunan Al-Quran pada masa Khalifah Utsman Bin Affan..........................
D. Kaidah penulisan Al-Quran.....................................................................................
E. Kehebatan Rasm Utsmani.......................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Al Qur’an adalah kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi dan Rasul-
Nya Muhammad SAW Tiada yang meragukan bahwa AlQur’an sebagai
pedoman hidup umat Islam, diturunkan kepada manusia pilihan Nabi
Muhammad SAW sebagai mukjizat yang diberikan Allah. Tentunya sejarah
mengenai kodifikasi (penghimpunan) dan penulisan Al Qur’an menjadi sangat
penting dipelajari oleh umat Islam.
Masa Rasulullah B صلى هللا عليه وسلمAl Qur’an belum menjadi satu kesatuan
dalam bentuk mushaf. Dari Zaid bin Tsabit yang mengatakan, “Di kediaman
Rasulullah kami dahulu menyusun ayat-ayat al-Qur'an yang tercatat pada riqa’
” (Al Bukhari dan Muslim). Riqa’ diartikan sebagai lembaran kulit,
lembaran daun atau lembaran kain. Kodifikasi Al Qur'an pun diteruskan oleh
para Sahabat, Abu Bakar Ash-Shidiq dan Utsman bin Affan adalah Sahabat
yang masyhur mengenai perjalanan alQur’an hingga menjadi sebuah mushaf.
“Dan kalau kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka
dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir
itu berkata:’Ini tidak lain hanyalah sihir belaka’.” [QS. AlAn’am : 7]
BAB II
PEMBAHASAN
١٩ ُثُ َّم ِإ َّن َعلَ ۡينَا بَيَانَ ۥه ١٨ ُفَِإ َذا قَ َر ۡأ ٰنَهُ فَٱتَّبِ ۡع قُ ۡر َءانَهۥ
“Apabila kami telah selesai memebacakannya maka ikutilah bacaan itu
kemudian sesungguhnya atas tanggungan kami penjelasannya”. [QS. Al
Qiyamah : 18-19]
Ketika Rasul ﷺmenyampaikan wahyu, beliau meminta sahabatnya agar
dihafalkan dan juga meminta para penulis wahyu kuttab al wahy untuk
menulisnya.
Jumlah penulis wahyu menurut Al Katani adalah Usman bin Affan dan Ali
bin Abi Thalib adalah penulis wahyu Rasulullah ﷺ. Jika keduanya tidak ada
maka Ubay bin Kaab dan Zaid bin Tsabit yang menulis. Ubay adalah salah satu
penulis wahyu sebelum Zaid, sedangkan Zaid adalah orang yang menugaskan
para sahabat untuk menulis wahyu. Jika Ubay tidak hadir, Rasulullah ﷺakan
memanggil Zaid bin Tsabit. Jika salah seorang diantara mereka tidak hadir
wahyu akan ditulis oleh siapapun yang hadir diantara mereka, seperti
Muawiyah, Jabir bin Said bin Al Ash, Iban bin Said, Al ‘Ala Al Hadhrami,
Handlalah bin Arrabi.
Namun ketika penulisan Al Qur’an ini dilakukan oleh para penulis wahyu
ketika itu orang Arab belum mengenal kertas. Istilah waraq pada zaman itu
digunakan untuk menyebut daun kayu, sedangkan qirthas digunakan untuk
bendabenda untuk menulis, seperti kulit binatang, batu tipis, pelepah kurma,
tulang belulang, dan lain-lain. Setelah itu materi yang ditulis tadi disimpan pada
rumah Rasulullah ﷺ. Semua itu telah terkumpul dalam bentuk lembaran--
lembaran.
Allah telah berfirman di dalam Al Qur’an:
٣ ةٞ ب قَيِّ َمٞ ُ فِيهَا ُكت٢ صح ُٗفا ُّمطَه ََّر ٗة ْ ُُول ِّمنَ ٱهَّلل ِ يَ ۡتل
ُ وا ٞ َرس
“Yaitu seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan
lembaranlebaran yang disucikan (Al Qur’an) didalamnya terdapat (isi) kitab-
kitab yang lurus.” [QS. Al Bayyinah: 2-3]
Zakarsyi berpendapat bahwa pada masa Rasulullah, Al Qur’an tidak
tertulis pada mushaf untuk mencegah kemungkinan terjadinya perubahan
sewaktuwaktu. Karena itulah penulisannya ditangguhkan hingga Al Qur’an
turun selengkapnya pada saat Rasulullah ﷺtelah wafat.
Dengan demikian pada masa Rasulullah ﷺpenghimpunan (kodifikasi) Al
Qur’an telah dilaksanakan baik dihafalkan secara lisan maupun dikumpulan
dalam bentuk tulisan secara material (diatas kulit, lempeng batu, kulit kayu) dan
penyusunan Al Qur’an tidak dihimpun dalam mushaf. Penghimpunan
(kodifikasi) memang belum dibutuhkan karena wahyu belum secara tuntas
diturunkan kepada Rasulullah sampai beliau wafat, dan para sahabat menghafal
Al Qur’an di dalam dada sesuai petunjuk Rasul ﷺ.
Setiap ayat yang dicatat dan disimpan di rumah Rasulullah SAW,
sedangkan para pencacat membawa salinannya untuk mereka sendiri, sehingga
terjadinya saling kontrol pada naskah yang berada ditangan para pencatat wahyu
itu dan suhuf (lembaran tulisan/wahyu) yang berada di rumah Rasulullah.
Di samping itu ada kontrol lain dari para Sahabat yang menghafal Al
Qur’an, baik yang buta huruf maupun tidak. Keadaan itulah yang menjamin Al
Qur’an tetap terjaga dan terpelihara keasliannya, sebagai mana ditegaskan oleh
Allah SWT dalam Al Quran:
Lalu jika ada pertanyaan, kenapa mushaf tersebut tidak diberikan kepada
Utsman bin Affan sebagai yang berhak (khalifah)?
Karena Hafshah adalah isteri Rasululullah ﷺputri dari Umar bin Khatab,
Ummul ‘Muminin. Seorang wanita penghafal Al Qur’an, pandai baca
tulis. Pada saat itu belum ada pengganti Umar sebagai Khalifah, sedangkan
Utsman bin Affan belum menjadi Khalifah.
Penamaan Al Qur’an dengan mushaf timbul pada masa Khalifah Abu
Bakar. Setelah Al Qur’an dikodifikasi dan ditulis pada kertas, Abu Bakar
memerintahkan kepada para sahabat untuk mencarikan namanya. Ketika itu ada
yang mengusulkan nama As Sifr, namun Abu Bakar tidak setuju karena nama
tersebut biasa dipakai orangorang Yahudi. Lalu ada yang mengusulkan nama Al
Mushaf, Akhirnya semuannya sepakat menamai al Qur’an yang telah
dikodifikasi dengan nama Al Mushaf.
BAB II
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kuttab al-wahy (para penulis wahyu), diantaranya adalah Khalifah yang
empat (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali), Zayd bin Abi Tsabit, Ubay bin
Ka’ab, Mu’awiyah bin Abi Sufyin, Hanzhalah bin al-Rabi’, Zubayr bin al-
Awwan,’Amir bin Fuhayrah, ‘Abdullah bin al-Arqam, Mughirah bin Syu’bah,
‘Abdullah bin Rawahah, Khalid bin al-Walid, Tsabit bin Qays, dan lain-lain.
Sejarah telah mencatat bahwa pada masa-masa awal kehadiran agama
Islam, bangsa Arab tempat diturunkannya Al-Qur'an-tergolong ke dalam bangsa
yang buta aksara, tidak pandai membaca dan menulis
Media pengumpulan Al-Qur’an dilakukan melalui Tulisan pada beberapa
benda berupa batu licin, pelapa kurma, kulit kayu dan lain-lain yang ditulis
khusus untuk Nabi. Dokumen yang dikumpulkan tersebut diperkuat oleh
beberapa tulisan lain yang dikoleksi oleh sahabat-sahabat Nabi untuk diri
mereka sendiri. Disamping itu, hapalan sahabat-sahabat yang dipandu langsung
oleh Nabi juga menjadi penguat keabsahan dokumen Al-Qur’an sebagai suatu
kitab yang utuh.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Hafidz. Ulumul Quran Praktis. Bogor : Pustaka
Utama. 2003.
http://anharululum.blogspot.co.id/2013/02/penulisandankodifikasial-
quran.html. 11/29/2016. Penulisan Dan Kodifikasi AlQur`an
https://wanssihabuddin.wordpress.com/2013/05/22/sejarahturun-
penulisandankodifikasialquran. 11/29/2016. SEJARAH TURUN,
PENULISAN DAN KODIFIKASI ALQUR’AN. kawani media