tentang
ULUMUL QUR’AN
Dosen Pengampu:
MUHAMMAD ZUBIR, MA
Disusun Oleh :
A. Pendahuluan
Al-qur’an adalah kalammullah yang diturunkan kepada nabi
muhammad lewat perantara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Al-Qur’an
adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar
hukum yang mencakup segala hal, baik aqidah, ibadah, etika, mu’amalah
dan sebagainya.
ً ً ُ ْ َ ُ َْ َ َ َْ ْ ََ
َولقد ِجئن ُـه ْم ِب ِكت ٍـب ف َّصلنـه َعَل ِعل ٍم هدى َو َر ْح َمة
ُ ْ َ ِّ
لق ْو ٍم ُيؤ ِمنون
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran)
kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan
Kami[546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.(Q.S.Al-A’raf 52)
B. Pembahasan
1. Pengertian Ulumul Qur’an Secara Etimologi dan Terminologi
a. Se cara etimologi
Menurut al-Lihyany (w. 215 H) dan segolongan ulama lain
Kata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja
(fi'il). Qoroa artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/
tasrif (Qoroa-Yaqrou - Qur'ana). Dan tasrif tersebut,
kata Qur'ana artinya bacaan yang bermakna isim maf'ul artinya
dibaca. Karena al-Qur’an itu dibaca maka dinamailah al-
Qur’an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci
yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad
saw. Pendapat ini berdasarkan firman Allah Swt. sebagaimana
yang termaksud dalam QS. al-Qiyamah ayat 17-18.
َْٰ ُ ْ َّ َ ُ ٰ ْ َ َ َ َ َ ٰ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ
ٗقرانه١٨ۚ ف ِاذا قرأن ٗه فات ِب ٗع١٧ۚ ٗن علينا جمعهٗ وقرانه ٗ ِا
Artinya:
b. Secara terminologi
Syeikh Muhammad Khudari Beik
Dalam kitab Tarikh at-Tasyri al-Islam, Syeikh Muhammad
Khudari Beik mengemukakan defnisi al-Qur’an yaitu, Al-
Qur’an ialah lafaz (firman Allah Swt.) yang berbahasa Arab,
yang diturunkan kepada Muhammad saw., untuk dipahami
isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara
mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan
surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.
Subkhi Shalih
Subkhi Shalih mengemukakan defnisi Al-Qur’an adalah
kitab (Allah Swt.) yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw., yang ditulis dalam mushaf-
mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai
ibadah membacanya.
1. Al-Qur’anul Karim
Sebab apa yang yang dikemukakan secara global di satu
tempat/ayat dijelaskan secara terperinci ditempat/ayat yang lain.
Terkadang pula sebuah ayat datang dalam bentuk mutlaq atau
umum namun kemudian disusul oleh ayat lain yang membatasi
atau mengkhususkannya. Inilah yang dinamakan “Tafsir Qur’an
dengan Qur’an”.
2. Nabi S.A.W
Mengingat beliaulah yang bertugas untuk menjelaskan Qur’an.
Karena itu wajarlah kalau para sahabat bertanya kepada beliau
ketika mendapatkan kesulitan dalam memahami sesuatu ayat.
Diantara kandungan Qur’an terdapat ayat ayat yang tidak dapat
diketahui ta’wilnya kecuali melalui penjelasan Rasulullah .
misalnya rincian tentang perintah dan larangan-Nya serta ketentuan
mengenai hukum-hukum yang difardhukan-Nya.
3. Para Sahabat
Mengingat para sahabatlah yang paling dekat dan tahu dengan
apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Riwayat dari para
sahabat yang berasal dari Rasulullah SAW cukup menjadi acuan
dalam mengembangkan ilmu-ilmu Qur’an. Dan yang cukup banyak
menafsirkan Qur’an seperti empat orang khalifah dan para sahabat
lainnya.
Diantara mereka itu, yang terkenal adalah Yazid bin Harun as-
Sulami (wafat 117H), Syu’bah bin Hajjaj (wafat 160H), Waki’ bin
Jarraah (wafat 197H), Sufyan bin ‘Uyainah (wafat 198), dan
‘Abdurrazzaq bin hammam (wafat 112H). Mereka semua adalah para
ahli hadist. Sedang tafsir yang mereka susun merupakan salah satu
bagiannya. Namun tafsir mereka yang tertulis tidak ada yang sampai
ke tangan kita.
E. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa kata Ulumul Qur’an secara etimologi
berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu
“ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari
kata “ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang
disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah memberikan
pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu
yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi
keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun dari segi pemahaman
terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya. Sedangkan
secara terminologi dapat disimpulkan bahwa ulumul qur’an
adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan
Al-Qur’an, baik dari aspek keberadaanya sebagai Al-Qur’an
maupun aspek pemahaman kandunganya sebagai pedoman dan
petunjuk bagi manusia.