MAKALAH
Dosen Pengampu:
Endah Tri Wisudaningsih, M.Pd.I
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan masalah.......................................................................................
C. Tujuan masalah...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian Al Qur’an..................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara global, Al Qur’an adalah kalamullah atau firman Allah SWT.
Al-Qur’an sendiri diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang
juga merupakan Nabi terakhir melalui malaikat Jibril. Tujuan diturunkannya
Al-Qur’an adalah sebagai pedoman agar manusia bisa menjadi khalifah di
muka bumi. Mereka yang mengambil Al-Qur’an sebagai pedoman akan
menemukan kebahagiaan di kehidupan ini dan selanjutnya. Setelah itu, Al-
Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara bertahap selama 23 tahun.
Turunnya Al-Qur’an dimulai pada hari ke-17 Ramadhan, yang juga bisa
disebut malam Lailatur qadar. Al-Qur’an diturunkan secara bertahap untuk
memudahkan manusia memahaminya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat
Al-Isra: 106.
ٍ اس ع َٰلى ُم ْك
¹}١٠٦{ ث َّونَ َّز ْل ٰنهُ تَ ْن ِز ْياًل ِ َّ فَ َر ْق ٰنهُ لِتَ ْق َراَ ٗه َعلَى النYَوقُرْ ٰانًا
Artinya : Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi
Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-
lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap.²
Maka tujuan kami menulis tentang Al Qur’an dan hikmahnya
diturunkannya Al Qur’an secara bertahap yaitu guna mengetahui dengan
secara detail supaya tidak keliru dalam mengapresiasikannya dalam kehidupan
sehari – hari.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Al Qur’an?
2. Apa hikmah diturunkannya Al Qur’an secara berangsur-angsur?1
1
Al - Qur’an, 17:106.
² Tim Penyempurnaan Terjemahan Al Qur’an, Al Qur’an dan Terjemahannya Edisi
penyempurnaan 2019 juz 1 - 10 . Lajnah pentashihan ayat Al Qur’an. 2019
1
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari Al Qur’an
2. Untuk mengetahui hikmah diturunkanya Al Qur’an secara berangsur-
angsur
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al Qur’an
Al Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman hidup manusia. Secara bahasa Al-Qur'an
berarti membaca, dan itu dibaca untuk orang beriman. Bagi umat Islam,
membaca Al Quran adalah ibadah. Dalam syariat, Al Qur’an adalah sumber
hukum utama dan tidak boleh ada aturan tunggal yang bertentangan dengan Al
Quran. Al-Qur’an juga berasal dari akar kata qara’a yang artinya membaca.
Alfarra’ mengatakan bahwa Al-Qur’an berasal dari kata qara’in, yang artinya
Al-Qur’an bertalian dengan kitab suci lainnya. Syafi’i berpendapat lain dari
pengertian yang sudah dipaparkan oleh ahli yang sebelumnya, menurut Al
Syafi’i Al Qur’an tidak berasal mula dari kata atau lafad apapun, karena
menurut beliau Al Qur’an adalah firman Allah yang diberikan kepada nabi
muhammad SAW melalui utusannya yaitu Ruhul amin (Malaikat Jibril). Oleh
karena itu, Al-Qur’an tidak perlu dikaitkan dengan susunan kata apapun. Dan
juga kata Al Qur’an hanya bisa dibaca dengan nama Qur’an (tanpa hamzah).³
Secara terminologi ( istilah ) Al Qur’an mempunyai definisi yang
berbeda pendapat antara para ahli di antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Profr. Mahmud Shaltut mendefinisikan Al-Qur’an sebagai kata dalam
bentuk bahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
disampaikan kepada umatnya secara mutawatir.⁴
2. Menurut Dr. Muhammad Subhi Al shalih Al Qur’an adalah Kalam mu’jiz
(yang dapat melemahkan pihak yang menentangnya), diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, ditulis dalam mushaf, untuk disampaikan kepada
manusia dan Orang yang membacanya termasuk ibadah.⁵
3. Menurut Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al buti Al Qur’an adalah
bacaan mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan yang
3
membacanya termasuk ibadah dan juga disampaikan kepada kita dengan
secara mutawatir.⁶2
Tidak ada satu pun bacaan selain Al-Qur’an yang dikaji oleh tim
redaksi, tidak hanya dalam menentukan komposisi dan susunan kata demi
kata, tetapi juga makna tersurat dan tersiratnya, isi kesan yang
ditimbulkannya, dan dalam Kajian Ranah Al-Qur’an dikenal dengan tafsir
isyari. Al Qur’an adalah sumber utama ajaran agama islam bagi seluruh umat
manusia yang muslim untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. Al Qur’an
bukan hanya sekedar berisi tentang hubungan antara manusia dan Tuhan,
tetapi Al-Qur’an juga mengatur hubungan antara manusia dengan yang
disekitarnya (hablun min Allah wa Hablum min an nas),3 Diketahui bahwa Al-
Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab baik lafalnya maupun uslubnya.⁷
Al-Qur'an sangat sulit untuk dibatasi oleh definisi logis yang
menyatukan semua jenis, bagian, dan ketentuan, terutama dengan genus dan
perbedaan. Jadi definisi Al-Qur’an memiliki batasan yang sangat spesifik.
Definisi khusus Al-Qur’an adalah menghadirkannya dalam pikiran atau dalam
realitas, kita menyebut Al-Qur’an apa yang tertulis atau dibaca secara lisan
diMushaf. Karena itulah Al-Qur’an juga bisa dikatakan dari
bisillahirrahmanirrahim sampai min al jinnati wan nas. Para ulama
mengatakan bahwa definisi Al-Qur’an mendekati maknanya dan
membedakannya dari definisi lain dengan menyatakan bahwa Al-Qur’an
adalah kata yang diberikan kepada Nabi Muhammad oleh Allah SWT.⁸
4
⁷ lihat Al - syu’ara l / 42: 194- 195.
4
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ قُ ْل لَّْو َك ا َن الْبَ ْح ُر م َد ًادا لِّ َكل ٰمت َريِّبْ لَنَف َد الْبَ ْح ُر َقْب َل اَ ْن َتْن َف َد َكل ٰم
ت َريِّبْ َولَ ْو
⁹}١٠٩{ ِجْئ نَا مِبِثْلِه َم َد ًدا
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta
untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya habislah lautan itu
sebelum kalimat-kalimat Tuhanku selesai (ditulis) meskipun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”¹⁰
5
Artinya: Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, serta tidak ada
sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”¹⁴
2. Al Syu’ara ayat 7 menjelaskan bahwa Allah menurunkan Al Qur’an itu
sebagai peringatan tentang hari qiamat.
¹⁷}٢٥{ الس َماۤءُ بِالْغَ َم ِام َونُِّز َل الْ َم ٰلۤ ِٕى َكةُ َتْن ِزيْاًل
َّ َّق
ُ َو َي ْو َم تَ َشق
Artinya: (Ingatlah) hari (ketika) langit pecah mengeluarkan kabut putih dan
malaikat diturunkan (secara) bergelombang.¹⁸
4. Q. S. Al Fath ayat 10 menerangkan bahwa Allah itu mempunyai tangan
( berkuasa ) di atas tangan tangan manusia yang mengerjakan sesuatu dan
yang masih berpegang teguh pada janji Allah.
6
menimpa dirinya sendiri. Siapa yang menepati janjinya kepada
Allah, maka Dia akan menganugerahinya pahala yang besar6²⁰
7
ٖت بِه ِ ِاح َد ًة ۛ َك ٰذل
ِ ال الَّ ِذين َك َف روا لَ واَل نُ ِّز َل علَي ِه الْ ُق راٰ ُن مُج لَ ةً َّو
َ ِّك ۛ لنُثَب
َ ْ ْ َْ ْ ْ ُ َ ْ َ ََوق
²³}٣٢{ ُفَؤ َاد َك َو َرَّت ْلنٰهُ َت ْرتِْياًل
Artinya: Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak
diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah agar Kami memperteguh
hatimu (Nabi Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara
tartil (berangsur-angsur, perlahan, dan benar).²⁴
2. Menantang orang-orang kafir yang menyangkal ayat-ayat Al-Qur’an.
Pada dasarnya, tujuan pertama kaum musyrik adalah melemahkan hati
nabi muhammad untuk menyebarkan islam. Sehingga, mereka kaum
musyrikin melakukan berbagai macam cara agar Nabi berhenti melakukan
dakwahnya, contohnya seperti mereka melontarkan pertanyaan pertanyaan
yang sangat tidak dapat dinalar oleh akal, tujuannya yaitu hanya satu
supaya nabi berhenti mengajak orang orang untuk memeluk agamanya.
Jadi wahyu dalam bentuk Al-Qur'an secara bertahap tidak hanya
menjawab pertanyaan kaum musyrik, tetapi juga bisa menantang mereka
untuk menciptakan sesuatu yang mirip dengan Al-Qur'an. Dan kemudian
ketika mereka gagal dalam tantangan, itu adalah salah satu keajaiban Al
Qur’an yang datang dari Allah SWT. Al Qur’an diturunkan juga
menyesuaikan dengan peristiwa-peristiwa dalam penetapan hukum.
3. Al-Qur’an diturunkan untuk mengikuti setiap peristiwa yang ada di muka
bumi dan melaksanakan tahapan-tahapan menegakkan akidah yang benar,
syariat yang benar dan akhlak yang mulia. Misalnya dalam menentukan
larangan khamr, larangan khamr tidak sekaligus, melainkan secara
bertahap.8
8
²⁵ Al – Qur’an, 2:219.
²⁶ Tim Penyempurnaan Terjemahan Al Qur’an, Al Qur’an dan Terjemahannya Edisi
penyempurnaan 2019 juz 1 – 10 . Lajnah pentashihan ayat Al Qur’an. 2019.
²⁷ Al – Qur’an, 4:43.
8
س َواِمْثُُه َم ٓا اَ ْكَب ُر ِم ْن ِ ِ ِ ِ
ِ ۖ ك َع ِن اخْلَ ْم ِر َوالْ َمْي ِس ۗ ِر قُ ْل فْي ِه َم ٓا امْثٌ َكبِْي ٌر َّو َمنَ اف ُع للنَّا َ َيَ ْسـَٔلُ ْون
ِ ٰك يبنِّي ال ٰلّ ه لَ ُكم ااْل ٰي ِٰ ۗ ِ ۗ
ت لَ َعلَّ ُك ْم ُ ُ ُ َُ َ ك َم ا َذا يُْنف ُق ْو َن ەۗ قُ ِل الْ َع ْف َو َك ذل َ َنَّ ْفعِ ِه َما َويَ ْسَٔـلُ ْون
²⁵}٢١٩{ َتَت َف َّك ُر ْو ۙ َن
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar
dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih
besar daripada manfaatnya.” Mereka (juga) bertanya kepadamu
(tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “(Yang
diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).”
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar
kamu berpikir²⁶
Kedua, Al Qur’an melarang bagi orang yang mabuk yang dikarenakan
minum khamar, yang mana dijelaskan dalam al-qur’an Surat An-Nisa Ayat
43.
الص ٰلوةَ َواَْنتُ ْم ُس ٰك ٰرى َحىّٰت َت ْعلَ ُم ْوا َم ا َت ُق ْولُ ْو َن َواَل َّ ٰيٓاَيُّ َه ا الَّ ِذيْ َن اٰ َمُن ْوا اَل َت ْقَربُ وا
ى اَْو َع ٰلى َس َف ٍر اَْو َج اۤءَ اَ َح ٌدYض ٓ ٰ جنُبا اِاَّل عابِ ِري سبِي ٍل حىّٰت َت ْغتَ ِسلُوا ۗواِ ْن ُكْنتُم َّمر
ْ ْ َ ْ َ َْ ْ َ ًُ
ص عِْي ًدا طَيِّبً ا فَ ْام َس ُح ْوا ِ
َ ِّس اۤءَ َفلَ ْم جَت ُد ْوا َم اۤءً َفَتيَ َّم ُم ْوا ٰ ِ
َ ِّمْن ُك ْم ِّم َن الْغَاۤ ِٕىط اَْو ل َم ْستُ ُم الن
ٰ ِ ِ ِ ِ
²⁷}٤٣{ غ ُفورا
ً ْ َ ب ُو ُج ْوه ُك ْم َواَيْديْ ُك ْم ۗ ا َّن اللّهَ َكا َن َع ُف ًّوا
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat,
sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan
apa yang kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid
ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja)
sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam
perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat
buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan,156) sedangkan
kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu
yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu).
Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.⁸9
Ketiga, Secara tegas dalam Surah al-Maidah Ayat 90 -91.
ِ ِ ِ ِ ٓ
س ِّم ْن َع َم ِل الش َّْي ٰط ِن ٌ اب َوااْل َْزاَل ُم ر ْج ُ صَ ْٰياَيُّ َها الَّذيْ َن اٰ َمُن ْٓوا امَّنَا اخْلَ ْمُر َوالْ َمْيس ُر َوااْل َن
َّ } اِمَّنَ ا يُِريْ ُد٩٠{اجتَنُِب ْوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن
الش ْي ٰط ُن اَ ْن يُّ ْوقِ َع َبْينَ ُك ُم الْ َع َد َاو َة ْ َف
9
²⁸ Tim Penyempurnaan Terjemahan Al Qur’an, Al Qur’an dan Terjemahannya Edisi
penyempurnaan 2019 juz 1 – 10 . Lajnah pentashihan ayat Al Qur’an. 2019
²⁹ Al Qur’an, 5:90-91.
9
وة َف َه ْل اَْنتُ ْم َّ ص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر ال ٰلّ ِه َو َع ِن
ِ الص ٰل ِ
ُ َض اۤءَ ىِف اخْلَ ْم ِر َوالْ َمْيس ِر َوي
َ َوالَْب ْغ
²⁹}٩١{ ن َ ُّمْنَت ُه ْو
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras,
berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka,
jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta
(bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
(melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti? 10³⁰
ayat Al Quran.³¹
10
Kedua, merupakan keajaiban bagi nabi Muhammad untuk menjawab dan
mematahkan tantangan orang orang kafir. Mereka (kafir) sering mengajukan
pertanyaan dengan tujuan meruntuhkan, menantang dan menguji kerasulan
nabi Muhammad. Mereka biasa bertanya kapan akhir dunia itu datang.
Ketiga, memudahkan Nabi untuk membaca Al-Qur’an, mengingat Al-Qur’an
bukanlah puisi atau prosa, melainkan firman Allah SWT yang memiliki
makna tinggi sehingga memerlukan hafalan dan kajian khusus. Dan
membacakan kepada orang-orang dan menjelaskan serta memberikan contoh
penerapannya. Jika Al-Qur’an langsung diturunkan, tentunya menjadi beban
bagi Nabi jika harus membaca dan menafsirkannya.
Keempat, memudahkan masyarakat saat itu untuk membaca, mencatat dan
memahami Al Qur’an. Penyebaran Al-Qur'an lambat laun memudahkan Nabi
untuk mengingat dan memahami, apalagi jika Al-Qur’an tidak betah
dihatinya, Nabi sangat takut. Hal ini berdampak positif bagi umatnya karena
menulis dan membaca sangat jarang di zaman Nabi. Mereka mengandalkan
kekuatan nalar untuk mengingat.
Kelima, untuk memberikan umat islam kesempatan terbaik untuk secara
bertahap melepaskan mentalitas negatif atau tradisi bodoh.
Keenam, masalah masyarakat. Hal ini menjelaskan apa yang dibutuhkan
masyarakat berdasarkan kondisi dan permasalahan yang mereka hadapi.
Ketujuh, memahami nasikh dan mansukh dalam ayat-ayat Alquran yang
berkaitan dengan hukum.
Kedelapan, memiliki pengaruh besar dalam proses pengajaran islam dan
pembentukan umat. Ayat-ayat tentang tauhid dan keadilan sosial diwahyukan
terlebih dahulu selama periode mekkah. Baru pada masa Madinah kitab suci
hukum diturunkan mengenai segala aspek kehidupan, termasuk hukum
keluarga, hukum harta benda, hukum pidana, dan hukum pemerintahan.
Firman Tuhan yang menjelaskan hukum diturunkan secara bertahap sesuai
dengan kondisi sosial pada saat itu.11³²
³² Maulana Dwi Kurniasih, Dyah Ayu Lestari dan Ahmad Fauzi. “Penurunan Al Qur’an secara
11
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Al-Qur’an adalah kitab suci, yang juga dapat disebut sebagai firman Allah
SWT, yang diturunkan secara bertahap oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, tujuannya adalah sebagai
rahmat dan petunjuk bagi umat manusia bagi seseorang yang beriman
dalam menjalani hidupnya secara religius. Al-Qur’an juga merupakan
sumber utama ajaran islam. Karena Al-Qur’an dijadikan dalil tentang
segala persoalan dan hukum kehidupan manusia di dunia ini dan di masa
yang akan datang. Al-Qur’an juga digunakan sebagai ajaran bagi manusia.
Dengan demikian, manusia dapat mengetahui mana yang benar, mana
yang salah, dan seterusnya.
2. Ayat-ayat Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus, melainkan bertahap.
Dengan diturunkannya Al-Qur’an secara bertahap akan banyak hikmah
yang dipetik yaitu, membangun hati Rasulullah, menguatkan Al-Qur’an
yang berasal dari Allah, melemahkan lawan-lawannya, mudah dipahami
dan diingat, susunannya akan mengikuti peristiwa atau perkembangan
peristiwa, menguatkan hati Nabi Muhammad, membuatnya mudah diingat
dan dipahami, juga membuat orang beriman antusias menerima Al-Qur’an
dan aktif mengamalkannya dengan acara sosial, dan secara bertahap
memberlakukan hukum untuk melemahkan lawan lawan (mukjizat
menantang orang kafir yang menyangkal Al-Qur’an ).
12
sebagai penulis kami berharap kritik dan saran yang ada dapat menjadi
motivasi bagi kami agar dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’anul Karim.
Al Qattan, Manna khalil. 2019. Studi ilmu ilmu Qur’an. Bogor : Litera antar Nusa.
Dimyati, Ahmad dan Habibi, Muhammad. 2007. Pendidikan agama Islam untuk
kelas x SMK/ Bachrul ilmi. Bandung Grafindo Media Pratama.
Kurniasih, Dwi Maulana. Lestari, Dyah ayu dan Fauzi, Ahmad. 2020. Hikmah
penurunan Al Qur’an secara berangsur-angsur.
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/mimbar/,1 November 2022 (20:36)
13