Mata Kuliah
Dosen Pegampu
M.Junaidi, M.Pd.
Disusun Oleh
Laila Rahmayanti
(Nim.20010114)
TABALONG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Praktek Ibadah dan Baca
Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah mendukung
dan mendo’akan kami sehingga dapat melanjutkan ke tingkat kuliah ini. Pada
kesempatan ini kami banyak-banyak terima kasih kepada dosen yang telah
Kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun agar
kami dapat memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini. Akhirnya, kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, Amin.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
Cover
A. Kesimpulan ............................................................................................ 15
B. Saran ....................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
yang sangat luar biasa.1 Menurut Yusuf Qardhawi, “berbeda dengan kitab-
adalah kitab yang berlaku sepanjang zaman. Kelima, ia merupakan kitab yang
banyak sekali fungsi, dan fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi
seluruh alam. Petunjuk yang dimaksud adalah agama, atau biasa juga yang
diturunkan oleh Allah SWT, melalui rasul-rasulNya yang mulia agar selalu
berada dijalan yang lurus dan terhindar dari kegelapan. Namun, tak sedikit
1
Rosihon Anwar, ‘Ulum al-Quran ,(Bandung:Pustaka Setia, 2008),36
2
Yusuf Al-Qardhawi, Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Quran. Penerjemah Kathur Suhardi
(Jakarta: Pustaka Al-Kausar,2000),14.
1
manusia yang mengabaikan hukumhukum Allah sehingga perbuatannya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
3
Yusuf Qardhawi, Al-Quran dan As-Sunnah Referensi Tertinggi Umat Islam; Beberapa Kaidah
dan Rambu dalam Menafsirkan, (Jakarta: Rabbani Press, 1997),15.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi Qur’an adalah bentuk mashdar dari kata kerja qara’a
yang berarti bacaan. kata ini selanjutnya berarti kitab suci yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Kata Qur’an juga
mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dengan surat al-Fatihah dan
dalam dua periode; periode sebelum hijrah dan periode sesudah hijrah.
4
Said Agil Husin al-Munawar, al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Cet.
II, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 5.
3
dinamakan ayat-ayat Makkiyyah, sedangkan ayat-ayat yang diturunkan pada
diketahui pula perihal sejarah pensyari′atan aturan nilai Allah swt kepada
hamba-hamba-Nya.
kebutuhan umat dan respon Allah swt terhadap kondisi sosial.7 Lama waktu
5
Pembagian periode penurunan al-Qur′an ke dalam dua daerah tersebut karena penduduk kota
Mekkah dan Madinah merupakan objek petunjuk al-Qur′an. Walaupun ada sebagian ayat-ayatnya
yang tidak turun di dua kota tersebut (di habsyah, bila al-rum, dan lain sebagainya), namun masih
ada sahabat dari dua kota tersebut yang selalu mengikuti Nabi.
6
Muhammad bin Muhammad Abu Sahbah, al-Madkhal li Dirasati al-Qur′an al-Karim (Kairo:
Maktabah al-Sunnah, 1992), 197-198.
7
Ada juga yang berpendapat 20 tahun dan 25 tahun.
8
Pendapat lain mengatakan 10 tahun dan 15 tahun.
4
kalangan keluarga dan kerabat dekat beberapa lama, kemudian berdakwah
Nabi dalam berdakwah ini semakin menjadi ketika beliau ditinggal wafat
oleh istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib di tahun yang sama, yakni
tahun tersebut sebagai ‘Am al-Huzn.9 Setelah ditinggal oleh dua orang yang
1. Akidah
Inti pokok dari akidah adalah tauhid atau keyakinan penuh akan
Selain itu, konsep keimanan ini juga berlaku pada rukun iman
lainnya. Adapun rukun iman tersebut adalh iman kepada Malaikat, iman
kepada kitab-kitab, iman kepada rasul, iman kepada hari kiamat, dan iman
9
Thawqi Abu Khalil, Atlas al-Sirah al-Nabawiyyah (Dimshiq: Dar al-Fikr, 2003), 72.
5
2. Ibadah dan Muamalah
Eksistensi manusia di muka bumi ini tentu karena kuasa Allah Swt.
untuk disembah.
3. Hukum-hukum
ketentuan dasar serta menyeluruh bagi umat manusia. Hukum ini dapat
4. Sejarah
pelajaran (Ibrah) bagi umat islam. Pelajaran ini bisa menjadi pedoman
Allah SWT.
6
begitu pula sebaliknya, supaya manusia bisa menambil pelajaran dari kisah
tersebut.
5. Akhlak
manusia adalah akhlak, secara istilah, akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia dan muncul secara spontan dalam tingkah laku sehari-
hari.
Figur yang bisa dijadikan suri tauladan bagi umat islam adalah
menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan jauh dari akhlak tercela.
6. Ilmu Pengetahuan
pengetahuan sains dan teknologi. Ilmu ini sangat potensial untuk kemudian
Ayat yang pertama kali diturunkan Allah Swt adalah al-Alaq, yang
َح ْف ُص ْب ُن ُ َُع َر َح َّد ثَ َنا ُش ْع َب ُة َع ْن عَلْقَ َم َة ْب ِن َم ْر ثَ ٍد َع ْن َس ْع ِد ْب ِن َع َب ْيدَ َة َع ْن َأ ِِب َع ْب ِد َّالر ْْح ِن َع ْن
7
Artinya: Kami diceritakan Hafsah bin ‘Umar, kami diceritakan oleh Syu’bah
dari ‘Alqamah bin Martsad dari sa’din bin ‘Ubaidah dari ‘Abdirrahman dari
Dari teks hadis di atas, dapat digambarkan bahwa ada dua poin penting
yang terkandung dalam hadis tersebut yang membuat seseorang mulia di antara
orang lain, yakni mempelajari isi al-Qur'an dan kemudian mengajarkannya. Itu
yang lain, karena dalam hadis ini ada dua syarat yang diberikan oleh rasul
Dan juga dapat difahami, bahwa belajar saja merupakan suatu kebaikan,
sebenarnya.
merupakan hudan bagi manusia. Karena jika seorang muslim tidak mengetahui
8
setiap permasalahan secara universal atau secara prinsip saja, tidak
Ada pertanyaan yang menarik yang ditujukan kepada diri sendiri sebagai
muslim yaitu, “Mengapa saya harus belajar al-Qur'an, dan mengapa saya harus
nikmat hanya jika menyelami ke dalamnya. Ia akan terasa indah jika kita
tenggelam ke dasarnya.
tersebut. Dan mungkin selalu ada saja alasan yang seakan-akan masuk akal,
sehingga tidak lagi merasa bersalah ketika tidak belajar al-Qur'an. Alasan
akan terpenuhi.
9
7. االز ْهر َاو ْي ِن الْ َبقَ َر َة ُوس َور َة ألِ ِ ُْع َر َان
َّ ا ْق َر ُءواالْ ُق ْرأ َن فَان َّ ُه يَأْ ِِت ي َ ْو َم الْ ِق َيا َم ِة ثَ ِفي ًعا َأل ْْصَا ِب ِه ا ْقر ُءو
ِ ِ
فَاَّنَّ ُ َما تَأْتِ َي ِان ي َ ْو َم الْ ِق َيا َم ِة َ ََك َّنَّ ُ َما َ ََغا َم َتا ِن َأ ْو َ ََكَّنَّ ُ َما ِف ْرقَا ِن ِم ْن َط ْ ٍْي َص َواَّ ُُتَا َّج ِان َع ْن َأ ْْصَاِبِ ِ َما
ِ
10 ُ َ َ ْ
.ْس ٌة َو َال ت َ ْسطي ُعهَا ال َبطَلز َ ْ ا ْق َر ُءو ُاس َورةَالْ َبقَ َر ِة فَا َّن َأخ َْذ هَا بَ َر َك ٌة وتَ ْر َكهَا َح
ِ ِ
Artinya: Bacalah al-Qur'an karena al-Qur'an akan datang pada hari
Bacalah Az- Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat al-Baqarah dan Ali
‘Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan
atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang
keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat
satu kebaikan. Satu kebaikan akan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak
mengatakan alif laam miim itu satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam
Dari hadis diatas di gambarkan berapa banyak pahala yang didapatkan jika
10
Abdul Husain Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi, Sahih
Muslim kitab shalat musafir dan qashr bab fadl qira’atul Al-Qur’an dan surah al-Baqarah hadis No.
1337.
10
َإن َم ْن ِزلَكَ ِع ْندَ آ خِ ِر آ يَ ٍة ت َ ْق َر ُؤه ْ ب ْالقُ ْر آ ِن اقُ َرأْ َو
َّ َارت ِْل ُك ْنتَ ت ُ َرتِ ُل فِئ الدُّ ْنيَا ف َ يُقَا ُل ِل
ِ ِصا ح
dimulai sejak dini atau sejak masih kecil, karena pendidikan al-Qur'an
tersebut sifatnya memberi motivasi, akan tetapi umat Islam tidak bisa
mengelak dari belajar al-Qur'an sebagai kitab sucinya. Jadi, jelaslah bahwa
Berikut ini penulis akan menguraikan tentang bagaimana adab atau etika
11
Sulaiman bin al Asy'ats bin Syadad bin 'Amru bin 'Amir Abu Daud, Sunan Abu Daud kitab shalah
bab istihbab at-Tartil hadis No. 1252.
11
atau etika dalam membaca kitab al-Quran. Kesepakatan-kesepakatan para
1. Agar orang yang akan membaca al-Quran bersuci baik dari hadas kecil
maupun besar, demikian juga harus suci dari najis baik badan, tempat atau
2. Agar membaca al-Quran di tempat yang suci dan bersih yang sesuai dengan
5. Bersihkan gigi dan mulut dengan siwak agar bersih dan wangi, karena mulut
sedang dibaca, sebab dia sedang berhadapan dan munajat kepada Allah
12
8. Menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak ada hubungannya
10. Agar membaca al-Quran dengan tenang, khusuk, dengan sikap yang sopan
dan jauh dari cara-cara yang tidak sesuai dengan kemuliaan al-Quran.
terkutuk).
hendaknya duduk di tempat yang sepi dengan penuh hormat dan kerendahan
bacaan al-Quran langsung dari Allah SWT12. Jika kita mengerti maknanya,
12
Maulana Muhammad Zakariyya al kandahlawi. Himpunan Kitab fadilah A’mal,
(Bandung:Pustaka Ramadhan, tanpa tahun), hlm 6-7
13
sebaiknya kita membacanya dengan penuh tadabbur dan tafakkur
kepada-Nya, karena tidak ada penolong selain Allah SWT. Apabila kita
bangku, bantal, atau di tempat yang agak tinggi. Pada waktu membaca al-
Quran, kita tidak boleh berbicara dengan siapapun. Apabila ada keperluan
al-Quran dengan suara pelan. Apabila tidak, lebih baik membaca dengan
suara keras.14
13
Maulana Muhammad Zakariyya al kandahlawi. Himpunan Kitab fadilah A’mal,
(Bandung:Pustaka Ramadhan, tanpa tahun), hlm 7
14
Ibid h8
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi Qur’an adalah bentuk mashdar dari kata kerja qara’a yang
berarti bacaan. kata ini selanjutnya berarti kitab suci yang diturunkan oleh
yang lain, karena dalam hadis ini ada dua syarat yang diberikan oleh rasul
Para Ulama bersepakat mengenai beberapa adab atau etika dalam membaca
membaca al-Quran harus dengan adab agar mendatangkan rahmat dari Allah.
B. Saran
kami ini tidak begitu sempurna, sehingga para pembaca bisa memberikan suatu
15
DAFTAR PUSTAKA
Bucaille, Mourice, Bibel, Al-Qur’an dan Sains, Terj. H.M. Rasyidi, Jakarta: Bulan
Bintang, 1979.
Abu Khalil, Thawqi. Atlas al-Sirah al-Nabawiyyah. Dimshiq: Dar al-Fikr, 2003.
16