Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH TURUN DAN PENULISAN AL-QURAN

Dosen Pengampu :

Ihya’ Ulumudin S. Pd. I, M. Ag.

Disusun oleh :

Muhammad Haikal Asshomadani ( 2022100012373 )

FAKULTAS TARBIYAH

PRODI STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN
WONOREJO LUMAJANG

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Studi Al-Quran yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Studi Al-Quran.
Adapun yang kami bahas dalam makalah ini yaitu Sejarah Turun Dan
Penulisan Al-Quran.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu,
serta sumber yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Lumajang, 29 Februari 2024

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................II

DAFTAR ISI....................................................................................................................III

BAB I (PENDAHULUAN)............................................................................................IV

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................IV

B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................IV

1. Apa Definisi Al-Qur’an?..................................................................................IV

2. Bagaimana Hikmah Al-Qur’an Yang Diwahyukan Berangsur-Angsur?..........IV

C. TUJUAN PENULIS.............................................................................................IV

1. Mahasiswa Mampu Memahami Definisi Al-Qur’an........................................IV

2. Mahasiswa Mampu Memahami Hikmah Al-Qur’an yang diwahyukan


berangsur-angsur.....................................................................................................IV

BAB II (PEMBAHASAN)................................................................................................1

1. Definisi Al-Qur’an..................................................................................................1

2. Hikmah diwahyukannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur................................5

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Banyak sekali berbagai pendapat mengenai Al-Qur’an baik dari pengertian,


perkembangan, serta penulisan Al-Qur’an. Selain itu juga, masih banyak seseorang
yang mengaku beragama islam dan berpedoman kitab Al-Qur’an namun belum
mengerti dan paham betul mengenai Al-Qur’an. Maka dari itu beberapa ahli
membuat suatu kesepakatan mengenai ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an yang
dinamakan Ulumul Qur’an.

Dari segi turunnya Al-Qur’an dan penulisan Al-Qur’an terdapat pula beberapa
perbedaan pendapat para ahli. Dari beberapa perbedaan pendapat tersebut, para ahli
kemudian mengkaji lebih mendalam dari segi pengertian Al-Qur’an, sejarah
turunnya Al-Qur’an, penulisan serta rasm Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad
SAW serta Khulafaur Rasyidin dan bagaimana proses penyempurnaan Al-Qur’an
pada masa setelah para Khulafaur Rasyidin telah wafat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi Al-Qur’an?

2. Bagaimana Hikmah Al-Qur’an Yang Diwahyukan Berangsur-Angsur?

C. TUJUAN PENULIS

Berdasarkan rumusan masalah,tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mahasiswa Mampu Memahami Definisi Al-Qur’an.

2. Mahasiswa Mampu Memahami Hikmah Al-Qur’an yang diwahyukan


berangsur-angsur.

IV
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Al-Qur’an

Quraan menurut pendapat yang palig kuat seperti yang dikemukakan Dr.
Subhi Al Salih berarti “bacaan”, asal kata qaraa. Qara'a mempunyai arti
mengumpulkan dan menghimpun.1 Allah berfirman :

"Sesungguhnya atas tangguhan kamilah mengumpulkan nya (dalam dadamu)


dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai
membacakannya maka ikutilah bacaannya." (Q.S. Al-Qiyamah:17-18)

Qur'an dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada


Muhammad saw. Sehingga Qur'an menjadi nama khas kitab itu, sebagai nama
diri. Dan secara gabungan kata itu dipakai untuk nama Qur'an secara
keseluruhan, begitu juga untuk penamaan ayat ayatnya.

Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini dengan nama


qur'an diantara kitab kitab allah itu karena kitab -kitab Allah itu karena kitab ini
mencakup inti dari kitab-kitab Nya, bahkan mencakup inti dari semua ilmu.

Para ulama menyebutkan definisi Qur'an yang mendekati maknanya dan


membedakan dari yang lain dengan menyebutkan bahwa: "Qur'an adalah kalam
atau Firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad saw. yang
pembacaannya merupakan suatu ibadah.

"Katakanlah :sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan Firman


tuhanku, akan habislah lautan sebelum Firman Tuhanku habis ditulis; sekalipun
kami berikan tambahannya sebanyak itu pula. "(Q.S Al-kahfi:109).

1
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Qur’an. Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Mahkota, 1989),
13

1
Q.S. Al-A'raf ayat 204

Dan apabila dibacakan qur'an, maka dengarlah dan perhatikanlah dengan


tenang agar kamu mendapat rahmat.

Nama-nama Al-Qur’an :

Qur'an :

Q.S. Al-isra' ayat 9

Sesungguhnya Qur'an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal
shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.

Kitab :

Q.S. Al-anbiya’ ayat 10

Sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu al-kitab yang di dalamnya


terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada
memahaminya?

2
Furqan:

Q.S. Al-furqan ayat 1

Mahasuci Allah yang telah menurunkan al-furqan kepada hambanya, agar dia
menjadi pemberi peringatan kepada semesta alam.

Zikir:

Q.S. Al-hijr ayat 9

Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan az-zikr (Qur'an), dan


sesungguhnya kamilah yang benar-benar akan menjaganya.

Tanzil :

Q.S. Asy-syu'ara' ayat 192

Dan sesungguhnya Qur'an ini tanzil (diturunkan) dari tuhan semesta alam.

Qur'an dan al-kitab lebih populer dari nama nama yang lain. Dalam hal ini
Dr. Muhammad Abdullah Daraz berkata: "Ia dinamakan Qur'an karena ia
"dibaca " dengan lisan, dan dinamakan al-kitab karena ia "ditulis" dengan pena.
Kedua nama ini menunjukkan makna yang sesuai dengan kenyataannya."2

Penamaan qur'an dengan kedua nama ini memberikan isyarat bahwa


selayaknya ia dipelihara dalam bentuk hafalan dan tulisan. Apabila diantara
2
Manna’ Khalil al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an (Surabaya: Litera Antar Nusa, 2014). 18-24

3
salah satunya ada yang yang melenceng, maka yang lain akan meluruskannya.
Kita tidak dapat menyadarkan hanya kepada hafalan seorang sebelum
hafalannya sesuai dengan tulisan yang telah disepakati oleh sahabat, yang
diwakilkan kepada kita dari generasi ke generasi menurut keadaan sewaktu
dibuatnya pertama kali. Dan kita pun tidak dapat menyadarkan hanya kepada
tulisan penulis sebelum tulisan itu sesuai dengan hafalan tersebut berdasarkan
isnad yang sahih dan mutawatir.3

Dengan penjagaan ganda ini yang oleh Allah telah ditanamkan kedalam jiwa
umat Muhammad untuk mengikuti langkah Nabi-Nya, maka Qur'an tetap terjaga
dan terjamin terpeliharanya Qur'an, seperti difirmankan-Nya dalam Surah Al-
Hijr ayat 9.

Dengan demikian Qur'an tidak mengalami penyimpangan, perubahan dan


keputusan sanad seperti pada kitab-kitab terdahulu.

Allah telah melukiskan Qur'an dengan beberapa sifat, di antaranya:

 Nur(cahaya)

 Huda(petunjuk) Syifa(obat), Rahmah(Rahmat) dan Mau'izah(nasihat)

 Mubin(yang menerangkan)

 Mubarak(Yang diberkati)

 Busyara(khabar gembira)

 'Aziz(yang mulia)

 Majid(yang dihormati)

 Basyir(pembawa khabar gembira).

4
2. Hikmah diwahyukannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur

Q.S. Al-Furqan:32

Berkatalah orang-orang kafir:”Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan


kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu
dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).

Q.S. Al-Isra’:106

Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya
bagian demi bagian.

Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun, 2


bulan, 22 hari atau 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.

Hikmah Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur antara lain;

a. Hikmah pertama: Menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah saw.

Rasulullah saw. telah menyampaikan dakwahnya kepada manusia, tetapi ia


menghadapi sikap mereka yang membangkang dan watak yang begitu
keras. Ia ditantang oleh orang-orang yang berhati batu, berperangai kasar
dank eras kepala. Mereka senantiasa melemparkan berbagai macam
ancaman dan gangguan kepada Rasul. Padahal dengan hati tulus ia ingin
menyampaikan segala yang bai kepada mereka, sehingga dalam hal ini
Allah mengatakan dalam surah Al Kahfi ayat 6

5
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih
hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (Al-Quran).

b. Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan. Orang akan enggan


melaksanakan suruhan, dan larangan sekiranya suruhan dan larangan itu
diturunkan sekaligus banyak.

c. Turunnya suatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi akan


lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati. Dengan menyesuaikan
kondisi, ayat diturunkan sesuai dengan kondisi yang terjadi di tempat
tersebut yang bisa menjadi pedoman di kemudian hari.

d. Berinteraksi dengan masyarakatnya agar sesuai dengan kemaslahatan dan


perkembangan masyarakat manusia, Al-Qur’an turun sesuai kondisi sosial
dan kebutuhan masyarakat, sehingga Nabi SAW dapat menjelaskannya, dan
masyarakat mampu memahami, dan menghayati dengan mengamalkannya4

4
Prof. Dr. Rosihon Anwar,Ulum quran, (Jakarta:Pustaka Setia, 2015), 48-49.

6
DAFTAR PUSTAKA

AF, Hassanudin. Anatomi Al Qur’an. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1990.

Anwar, Prof.Dr.Rosihon, Ulum Quran. Jakarta:Pustaka Setia, 2015.

Mana’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Surabaya: Litera Antar Nusa, 2014

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahnya. Surabaya:


Mahkota,1989.

Anda mungkin juga menyukai