Anda di halaman 1dari 10

DEFINISI AL-QUR’AN DAN PENGERTIAN ULUMUL QUR’AN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Ulum al-Qur’an

Dosen Pengampu: Dr. H. Mahfudz Masduki, M.A.

Disusun oleh :

 Afda alif muhammad


 Fitri anggelina
 Muh fadjar masdin

PROGRAM STUDI AKIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga aku dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ULUM AL-QUR’AN, yang berjudul: definisi al
qur’an dan pengertian ulumul alqur’an

Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada Dr. H. Mahfudz Masduki, M.A.selaku
pengampu mata kuliah Peradaban Islam yang memberikan pemahaman kepada kami mengenai mata
kuliah tersebut.

Terakhir, selaku penulis kami memohon maaf sekiranya terdapat kesalahan terhadap makalah
ini, kritik dan saran sangat kami perlukan agar kami dapat mengevaluasi hasil karya kami. Atas
perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih

Yogyakarta, 09 September, 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................................


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN

 definisi al Qur’an ……………………………………………………………………


 nama dan sifat al Qur’an ……………………………………………………………
 sejarah perkembangan ulumul Qur’an ……………………………………
 ruang lingkup pembahasan ulumul Qur’an …………………………………..
 cabang-cabang ulumul Qur’an ………………………………………………..

BAB III: PENUTUP

KESIMPULAN.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw. Sebagai risalah yang
universal. Dan merupakan sebuah petunjuk bagi semua manusia yang lengkap dan komprehensif. Al-
Qur’an memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa
ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah swt., dan ia adalah kitab yang senantiasa
dipelihara oleh Allah sampai hari akhir nanti.

B. Rumusan Masalah

1. definisi al-Qur’an

2. pengertian ulumul Qur’an

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendefimisikan secara singkat dan jelas mengenai al
Qur’an dan ulumul Qur’an
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Al-Qur’an
Beberapa definisi tentang Al-Qur’an telah dikemukakan oleh beberapa ulama dari
berbagai kehlian dalam bidang bahasa, ilmu kalam, ushul fiqh dan sebagainya. Definisi-
definisi itu sudah tentu berbeda antara satu dan yang lain, karena penekananya berbeda-beda
yang disebabkan oleh perbedaan keahlian dan disiplin ilmu mereka
Al-Lihyani berpendapat bahwa kata qur’an merupakan bentuk masdar berasal dari kata kerja
qara’ayang artinya membaca. Dari kata kerja tersebut, muncullah kata qur’anan artinya
bacaan yang juga bermakna sama dengan isim maf’ul, yaitu yang artinya dibaca.
Al-Asy’ari berpendapat bahwa kata qur’anberasal dari kata qarana yang berarti
menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama
firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surah-surahnya,
ayat-ayatnya, dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang
lain. Jadi secara bahasa Al-Qur’an merupakan masdar dari kata qara’a-yaqra’u-qira’atan-wa
qur’aanan, yang artinya bacaan atau yang dibaca.

Definisi Al-Qur’an secara istilah menurut pendapat Syaikh Muhammad Khudhairy


Beik dalam kitabnya, Tarikh at-Tasyri’ al-Islami “Al-Qur’an adalah lafal (firman Allah SWT)
yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, untuk dipahami isinya
dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara berkesinambungan (mutawatir), yang
ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan Surah al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah an-
Naas.” Sedangkan menurut Dr. Shubhi ash-Shalih dalam kitabnya yang berjudul Mabahits fi
‘Ulum Al-Qur’an didefinisikan “Al-Qur’an adalah kitab (Allah) yang mengandung mukjizat,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang
disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.”

Dengan demikian, Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan menggunakan bahasa
Arab melalui peranara Malaikat Jibril secara tadriji (berangsur-angsur) kepada Nabi
Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya. Kitab ini telah ditulis secara
mutawatir dan tertulis rapi dalam mushaf Usmani. Suda banyak dari kalangan sahabat, tabi’in,
dan pengikut Nabi yang menghafalkanya.
.

2. Nama dan Sifat Al-Qur’an


Al-Qur’an memiliki beberapa nama yang semuanya menunjukkan isi, fungsi dan sifatnya.
Di antaranya sebagai berikut :
- Al-Qur’an
“Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus.”
(Al-Israa’:9)
- Al-Kitab
“Telah kami turunkan kepadamu Al-Kitab yang didalamnya terdapat kemuliaan bagimu.”
(Al-Anbiyaa’:10)
- Al-Furqan
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya, agar dia
menjadi pemberi peringatan kepada penduduk alam.”
(Al-Furqan : 1)
- Adz-Dzikr
“Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kamilah
pula yang akan menjaganya.” (Al-Hijr : 9)
- At-Tanzil
“Dan dia itu adalah Tanzil (kitab yang diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (Asy-
Syu’araa’ : 192)
- Suhuf
“(Yaitu) seorang Rasul Allah (Muhammad) yang membacakan suhuf (Al-Qur’an) yang
disucikan.” (Al-Bayyinah : 2)

Allah SWT, melukiskan Al-Qur’an dengan banyak sifat, diantaranya:

- Nur (cahaya)
- Mau’izhah (nasehat), Syifa’(obat), Huda (petunjuk), dan Rahmah (rahmat)
- Mubin (yang menjelaskan)
- Al-Mubarak (yang diberkati)
- Busyra (berita gembira)
- Aziz (yang mulia)
- Majid (yang dihormati)
- Basyir (pemberi kabar gembira), dan Nadzir (pemberi peringatan)

Setiap penamaan atau ilustrasi mengandung satu makna dari beberapa makna Al-Qur’an.
3. Sejarah Perkembangan Ulum Al-Quran

Pada singgungan sebelumnya, bahwa di zaman nabi setiap problematika selalu di kembalikan kepadanya.
Karena itu, kebutuhan ulum Al-Quran pada masa itu tidak dibutuhkan. Pasca nabi saw wafat dan piala
kepemimpinan umat Islam berada di tangan Khulafa’ al-Rasyidin, mulailah timbul ilmu-ilmu Al-
Quran.Khususnya dimulai ketika adanya perintah penulisan Al-Quran, karena berkorelasi dengan tulis-
menulis. Posisi Utsman berarti sebagai printis awal ilmu-ilmu Al-Quran sehingga namanya di abadikan
dengan rasm al-Utsmani.1

Kronologi Ringkas PerkembanganUlum Al-Quran

Periode Tokoh Cabang Ilmu


Masa sahabat Abu Bakar al-Shiddiq, Umar bin Ilmrasm Al-Quran, IlmI’rab Al-
(generasipertama) Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah Quran, ilmqiraat, ilmasbab al-
bin Masud, Zaid bin Tsabit, Ubay bin nuzul, ilmmakkiwa al-madani,
Kaab, Abu Musa al-Asyari, dan ilmnaskhwa al-mansukh, dan ilm
Abdullah bin Zubair. gharib Al-Quran
Masa Tabiin Mujahid, Atha bin Abi Rabah,
(generasikedua) Ikrimah, Qatadah, Hasan al-Bashri,
Said bin Jubair, Alqamah bin Qais
dan Zaid bin Aslam
Tabi’ Tabiin Malik bin Anas (w. 795)
(generasiketiga)

“Mereka semua adalah peletak dasar-dasar ulum Al-Quran.

4. Ruang Lingkup Pembahasan Ulum Al-Quran

Ruang lingkup pembahasan Ulum Al-Quran akan selalu berkembang, dengan hal semacam itu cakupan
kajian sangat luas. Koridor pembahasan ulum Al-Quran yang telah ada mencakup Al-Quran itu sendiri,
penamaannya, etimologi, terminologi, sifat, serta bedanya dengan hadis qudsi. Kemudian, wahyuu yang
meliputi definisinya, kemungkinan dan terjadinya wahyu, bagaimana turunnya kepada malaikat dan rasul,
rahasia-rahasia di seputar metode penurunannya.

1
Al-Shalih, MembahasIlmu-ilmu Al-Quran, hlm. 144.
Di sisi lain juga membahas tentangasbab al-nuzul, ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah dan Madinah, perihal
awal surah, ilmuqiraah dan ahlinya, naskhMansukh, ilmurasm Al-Quran, muhkam dan mutasyabih, tafsir,
kemukjizatannya, dan masihbanyaklainnya.

5. Cabang-cabang Ulum Al-Quran

Objek kajian yang menjadi pembahasan utama seperti di atas sangatlahbanyak. Begitu juga ilmu-ilmu
yang menitik beratkan pengkajiannya pada objek pembahasan di atas juga banyak. Cabang ilmu-ilmu itulah
yang membangun Ulum Al-Quran.Badr al-Din al-Zarkasyi (w. 794 H/1392 M) di dalam karyanya al-Burhan
fi Ulum Al-Quran, menyebut 74 ilmu yang termasuk kedalam kelompok Ulum Al-Quran. 2Jalal al-Din al-
Suyuthi (w. 911 H/1505 M) dalam al-Itqan fi Ulum Al-Quran menyebutkan lebih dari 100 cabang ilmu yang
termasuk Ulum Al-Quran.3

T.M. Hasbi al-Shiddiqie menerangkan bahwa muatan-muatan yang dibahas dalam Ulum Al-Quran yang
terutama sangat banyak, akan tetapi saya sebut beberapa saja, yakni:

1. Ilmu Mawathin al-Nuzul. Ilmu ini diketahui, tempat, waktu, musim, awalayat, dan akhirayat. Kitab
yang membahasiniadalahal-Itqan fi Ulum Al-Qurankarya al-Suyuthi.
2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul. Ilmu ini mengkaji tentang sejarah turunnya ayat secara mendetail, dengan
ilmu ini diketahui masa turun ayat, tertib turunnya, satu demi satu dari awal turunnya, tertib turun
surah sampai sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzul. Ilmu ini menjelaskan sebab-sebab turunayat. Imam Suyuthi menjelaskan ilmu
ini di dalam kitabnya Lubab al-Nuqul.
4. Ilmu Qira’at. Ada berpuluh macam model bacaan yang sah dan terdapat juga sejumlah bacaan
yang tidak valid. Ilmu ini dapat mengetahui ragam bacaan Al-Quran yang diterima Rasulullah.
Kitab yang menjelaskan ilmu ini adalah kitab al-Nasyr fi Qira’ah al-‘Asyr karya al-Imam Ibn al-
Jazari.
5. Ilmu Gharib Al-Quran. Ilmu ini dapat memberitahu kita makna-makna yang aneh, ganjil, dan tidak
wajardari yang biasanya, juga tidak terdapat dalam dialektika sehari-hari. Kitab yang membahas ilmu
ini adalah al-Mufradat li Alfadz Al-Quran al-Karim, karya al-Suyuthi.
6. Ilmu Muhkam dan Mustasyabih. Ilmu ini akan membuat kita tahu mana ayat-ayat yang muhkam
(ayat-ayat yang memiliki makna jelas) dan mutasyabih (ayat-ayat ambiguitas, samar-samar, serta
memiliki makna multi tafsir). Al-Manzhumah al-Sakhawiyah kitab yang membahas ilmu ini dan
dikarang oleh Imam al-Sakhawi.

2
T.M. Hasbie ash-Shiddieqy, Sejarah dan PengantarIlmu Al-Quran/Tafsir, Cet. 14, (Jakarta: Bulan Bintang,
1992), hlm. 100-102.
3
Jalal al-Din al-Suyuthi, al-Itqan fi Ulum Al-Quran, (Beirut: Dar al-Fikr, 1979).
7. Ilmu Nasikh dan Mansukh. Ilmu ini akan membuat seseorang mengetahui mana saja ayat-ayat yang
diganti dan mana ayat-ayat penggantinya. Sehingga dengan ilmu ini seseorang akan mengetahui
hukum orisinalitasnya. Di antara kitab yang membahas ilmu ini, yakni al-Nasikhwa al-Mansukh
karya Abu Ja’far al-Nuhhas, ada juga di dalam al-Itqan fi Ulum Al-Quran karyaSuyuthi, Tarikh
Tasyri’ dan Ushul al-Fiqh karya al-Khudari.4

BAB III

KESIMPULAN

 
AL-Quran adalah kitab suci yang di wahyukan kepada nabi muhammad saw yang
mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia. AL-Qur’an di turunkan untuk menjadi
pegangan bagi mereka yang ingin mencapai kebahgaiaan dunia dan akhirat. AL Qur’an tidak
hanya di turunkan hanya untuk satu umat atau untuk satu abad tetapi untuk seluruh umat
manusia dan untuk sepanjang masa. oleh karena itu, luas ajaran –ajarannya sama dengan
luasnya umat manusia. Dari materi yang telah kami uraikan di atas , dapat kita pahami
bahwasanya ulumul Qur’an itu mencakup berbagai macam keilmuan. Baik itu al Qur’an itu
sendiri, al-hadits, wahyu, dan ilmu yang lainya yang dapat jita temukan dalam kehidupan
sehari hari.

4
T.M. Hasbie ash-Shiddieqy, Sejarah dan PengantarIlmu Al-Quran/Tafsir, Cet. 14, (Jakarta: Bulan Bintang,
1992), hlm. 102-107.
DAFTAR PUSTAKA

https://jonireis.blogspot.com/2015/01/makalah-tentang-al-quran_13.html
https://afifadirumekso.wordpress.com/2013/11/12/makalah-ulumul-quran/

Anda mungkin juga menyukai