Anda di halaman 1dari 16

AL-QUR’AN

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Agama
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ita Amelia
Kholis Nur Rahmah
Meylida Ayu Praditya-231011250420
Muhammad Irfan Kholid- 231011250483
Muhamad Rizky Dwi Kurniawan- 231011250484
Mochamad Rifqi Al Faqi

Program Studi Akutansi S1


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pamulang
2024

KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah untuk bahan
mata kuliah Studi Islam.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun menyajikan
persoalan mengenai “Al-qur’an”.
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifat nya membangun demi kesempurnaan
penulisan untuk masa yang akan datang.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
penulis maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang Al-qur’an.

Tangerang, 7 Maret 2024

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Asal Perkataan Al-Qur’an 2
B. Pengertian Al-Qur’an 2
C. Nama-nama Lain Al-Qur’an 3
D. Fungsi dan Tujuan Pokok Diturunkannya Al-Qur’an 5
E. Pokok Pembahasan 6
F. Struktur dan Pembagian Al-Qur’an 7
G. Sejarah Al-Qur’an Hingga berbentuk Mushaf 9
H. ADAB Terhadap Al-Qur’an 9
I. Hubungan dengan Kitab-kitab Lain 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum
muslim diseluruh penjuru pelosok dunia. Yang menjamin kebahagiaan bagi setiap
penganutnya di dunia maupun di akhirat kelak. Ia mempunyai sendi yang sangat
esensial yaitu Al-Quran yang berfungsi untuk memberi petunjuk kepada jalan yang
sebaik-baiknya. Allah berfirman, “sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk
menuju jalan yang sebaik-baiknya” (QS. 17:9).
Tak dapat dipungkiri, bahwa apabila hendak bahagia bersama Islam,
penganutnya harus dekat dengan Al-Quran. Dalam artian yang lebih luas menegenal
Al-Quran. Memperhatikan dan mempelajari Al-Quran, “tidaklah mereka
memperhatikan isi Al-Quran, bahkan ataukah hati mereka tertutup” (QS. 47:24).

1.2 Rumusan Masalah


Dalam rumusan makalah Al-Quran ini, rumusan sebagai berikut :
1. Apa asal perkataan Al-Quran ?
2. Bagaimana pengertian Al-Quran ?
3. Apa nama lain Al-Quran ?
4. Apa fungsi dan tujuan Al-Qur’an ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal Perkataan Al – Qur’an

Para ulama berbeda pendapat, mengenai pengucapan kata Al-Quran dari sisi
derivasi (isytiqaq), cara melafalkan apakah memakai hamzah atau tidak, dan apakah
Al-Quran kata sifat atau kata jadian. Para ulama yang mengatakan cara melafalkan
dengan hamzah pun telah terpecah dalam dua pendapat, yaitu
1. Sebagian diantara mereka, di antaranya adalah Al-Asy’ari mengatakan
bahwa kata Al-Quran diambil dari kata kerja qarana (menyertakan)
karena Al-Quran menyertakan ayat, surat dan huruf-huruf.
2. Al-Farra’ menjelaskan bahwa kata Al-Quran dari kata dasar qara’in
(penguat) karena Al-Quran terdiri dari ayat-ayat yang saling
menguatkan dan terdapat kemiripan antara ayat satu dengan ayat
yang lain.
Pendapat lainnya bahwa Al-Quran merupakan nama personal (al-‘alam as-
syakhsyi), bukan merupakan devirasi bagi kitab yang telah diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Para ulama menjelaskan bahwa penamaan itu menunjukkan
bahwa Al-Quran telah menghimpun intisari kitab-kitab Allah yang lain, bahkan
seluruh ilmu yang ada. Hal itu sebagaimana telah diisyratkan oleh firman Allah pada
surat An-Nahl :[2]
Artinya : (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan
kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta
rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. QS. An-Nahl 89.

B. Pengertian Al Qur’an
Dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yaitu qaraa-yaqrau-
quraanan yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-
Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya
membaca. Menurut istilah pengertian Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang
berisi firman-firman Allah SWT, yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada Nabi
Muhammad dan membacanya bernilai ibadah.Hal ini juga sudah dijelaskan didalam
alqur'an itu sendiri.Alqur'an adalah firman Allah yang diturunkan/diwahyukan
kepada Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wa Sallam. Sebagaimana firman
Allah dalam surat Thaha ayat 2-3

‫ما انزلنا عليك القرآن لتشقى‬


‫اال تذكرة لمن يخشى‬
artinya:

2
‘’kami tidak menurunkan Alqur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.
tetapi sebagai peringatan bagi orang orang yang takut (kepada allah).’’

Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:


“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir,
membacanya termasukibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat
Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita
secaramutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang
dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas". Dengan definisi
tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab
Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan
kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits
Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

C. Nama-nama lain Al – Qur’an


1. Al-Kitab
Dinamakan Kitab,karena ayat-ayat Al-Quran tertulis dalam bentuk kitab.Dalilnya:
) : ‫ذلك الكتب ال ريب فيه هدى للمتقين (البقرة‬
Artinya:Kitab itu tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk orang-orang yang
bertaqwa(Al- Baqarah:2).
Artinya, Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya
kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang
dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji. Menurut pengertian yang dapat ditangkap dari beberapa ayat Al-
Quran yang lainnya (misalnya surat Al-Furqan:35 dan surat Maryam::30).Taurat
yang diturunkan kepada nabi Musa dan Injil untuk nabi Isa, juga disebut Al-Kitab.
2. Al-Furqan
Yang berarti pembeda.yang berarti Al-quran menjelaskan antara yang hak dan
yang bathil,antara yang benar dan yang salah,antara yang baik dan yang
buruk.berdalil kepada firman Allah yang berbunyi:
)1 : ‫تبرك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعلمين نذ يرا ( الفرقان‬
Artinya:Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada
hambaNya(Muhammad),agar dia menjadi pemberi peingatan kepada seluruh
alam(Al-Furqan:1)
3. Adz-Dzikr
Disebut Al-Dzikr yang berarti peringatan,menurut Al-Zarkasyi,karena Al-Quran
mengandung peringatan-peringatan,nasihat-nasihat serta informasi mengenai umat
yang telah lalu yang tentu saja sebagai peringatan dan nasihat juga bagi orang yang

3
bertaqwa.Ayat Al-Quran yang menunjukkan didalam surat Ali ‘Imran,Al-Hijr dan An-
Nahl.
4. Al-mushaf
Allah menyebut shuhuf untuk kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrahim
dan Musa.Dahulu pada zaman Rasulullah saw. Para sahabat menulis Al-Quran
pada kayu,batu,kulit dan pelepah kurma.Benda-benda yang telah ditulis ayat Al-
Quran itu disebut shuhuf.setelah shuhuf-shuhuf itu dikumpulkan dan digabung
menjadi satu,maka para sahabat nenyebutnya Mushaf.
5. Al – Huda
6. Petunjuk
Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). QS. Al-Baqarah 185
7. Al-Mau’idhah
Artinya: pelajaran atau nasihat.
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
8. Asy-Syifaa
Obat atau penyembuh.
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus 10:57).
“…dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
9. Al-Hukm
Peraturan atau hukum.
Artinya : dan Demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan
(yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu
mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada
pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar-Ra’d 37).
9. Al-Hikmah
Kebijaksanaan.
Artinya ; Itulah sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan
janganlah kamu Mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan
kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam Keadaan tercela lagi dijauhkan (dari
rahmat Allah). QS. Al-Israa’ 39.
10. At – tanzil
Yang diturunkan
Artinya : dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam, QS. Asy-Syuaraa Artinya : dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-
benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, QS. Asy-Syuaraa 192

4
11. Ar-Rahmat
Karunia.
Artinya : dan Sesungguhnya Al qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman. QS. An-Naml 77
12. Ar-Ruh
Ruh.
Artinya : dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan
perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran)
dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu
cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-
hamba kami. Dan

Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. QS.
Asy-Syuuraa 52
13. Al – Bayan
Penerang
Artinya : (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. QS. Ali Imran 138
14. Al-Kalam
Ucapan atau firman.
Artinya : dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan
kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah,
kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan
mereka kaum yang tidak mengetahui. QS. At-Taubah 6
15. Al-Busyraa.
Kabar gembira.
Artinya : Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu
dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan
menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)". QS. An-Nahl 102
16. An-Nur.
Cahaya .Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami
turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran). QS. An-Nisaa 174
17. Al-Bashair
Pedoman .
Artinya : Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakini. QS. Al-Aljatsiyah 20
18. Al-Balagh
Penyampaian atau kabar.
Artinya : (Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya
mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya
Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil

5
pelajaran. QS. Ibrahim 52
19. Al-Qaul
Perkataan .
Artinya : dan Sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al
Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. QS. Al-Qhashash 51
20. Al-Burhan.
Artinya ialah bukti yang menunjukkan kebenaran.
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari
Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu
cahaya yang terang benderang (Al Quran). QS. An-Nisaa 174.

D. Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an


▪ Jadi fungsi al-Qur’an bagi manusia dan kemanusiaan adalah sebagai berikut :
1. Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk
2. Al-Qur’an berfungsi sebagai pembeda antara yang hak dengan yang batil
3. Al-Qur’an berfungsi sebagai obat penawar bagi manusia (as-Syifa’)
4. Al-Qur’an berfungsi membersihkan jiwa manusia
5. Al-Qur’an berfungsi untuk meluruskan aqidah dan kepercayaan
6. Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hokum Islam
▪ Tujuan Al –Qur’an
1. Petunjuk bagi manusia
QS. An-Nahl : 44
44. keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu
Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada merekadan supaya mereka memikirkan,

2. Sumber pokok ajaran Islam


QS. An-Nahl : 89
89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al
Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia


QS. An-Nahl : 68-69
68. dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

6
E. Pokok Pembahasan
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
1. Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang
membahas tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-
waktu turunnya dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan
penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib (asing) serta
mengetahui makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Namun, Ash-Shidiqie memandang segala macam pembahasan ulumul Qur’an itu
kembali kepada beberapa pokok pembahasan saja seperti :
- Nuzul. Permbahasan ini menyangkut dengan ayat-ayat yang menunjukan
tempat dan waktu turunya ayat Al-Qur’an misalnya : makkiyah, madaniyah,
hadhariah, safariyah, nahariyah, lailiyah, syita’iyah, shaifiyah, dan firasyiah.
Pembahasan ini juga meliputi hal yang menyangkut asbabun nuzul dan
sebagainya.

- Sanad. Pembahasan ini meliputi hal-hal yang menyangkut sanad yang


mutawattir, ahad, syadz, bentuk-bentuk qira’at nabi, para periwayat dan para
penghapal Al-Qur’an Al-Qur’an, dan Cara Tahammul (penerimaan riwayat).
- Ada’ al-Qira’ah. Pembahasan ini menyangkut waqof, ibtida’, imalah, madd,
takhfif hamzah, idghom.
- Pembahasan yang menyangkut lafadz Al-Qur’an, yaitu tentang gharib,
mu,rab, majaz, musytarak, muradif, isti’arah, dan tasybih.
- Pembahasan makna Al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum, yaitu ayat
yang bermakna Amm dan tetap dalam keumumanya, Amm yang
dimaksudkan khusus, Amm yang dikhususkan oleh sunnah, nash, dhahir,
mujmal, mufashal, manthuq, mafhum, mutlaq, muqayyad, muhkam,
mutasyabih, musykil, nasikh mansukh, muqaddam, mu’akhar, ma’mul pada
waktu tertentu, dan ma’mul oleh seorang saja.
- Pembahasan makna Al-Qur’anyang berhubungan dengan lafadz, yaitu fashl,
washl, ijaz, ithnab, musawah, dan qashr.

F. Struktur dan Pembagian Al –Qur’an


⮚ Surat, ayat dan ruku'
Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat) dan
6666 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang
dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat
yaknisurat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi
atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.
Secaraanatomis, Al-Quran tersusun dari sekumpulan surat,dari surat-surat
Al-Quran tersusun dari sejumlah ayat.
1. Ayat

7
Secara epistimologis ayat memiliki banyak makna ayat memiliki banyak makna
▪ Ayat dimaknai mukjizat,

▪ Ayat dimaknai alamat atau tanda,

▪ Ayat berarti ibrah atau pelajaran

▪ Ayat dimaknai al-amru al-ajib

▪ Ayat dimaknai al-burhan wa ad-dalil/bukti atau petunjuk


Pengertian ayat secara terminologis adalah sekumpulan lafadz yang memiliki
permulaan dan akhiran yang terhimpun dalam sebuah surat Al-Quran.
Terdapat munasabah yang nyata antara pengertian ayat secara nyata secara
epistimologis dengan pengertian ayat secara terminologis.Karena ayat Al-Quran
mengandung mukjizat,ayat Al-Quran menjadi tanda kebenaran bagi orang-orang
yang menerimanya(Rasul Allah)di dalam ayat Al-Quran terkandung pelajaran dan
peringatan,dan ayat Al-Quran merupakan sesuatu yang mentakjubkan karena
mengandung nilai keilmuan yang tinggi serta sekaligus ia menjadi bukti dan petunjuk
kemahakuasaan Allah dan kebenaran risalah rasul-Nya.
2. Surat
Secara epistimologis,surat memiliki beberapa makna antara lain,tempat
pemberhentian,kemuliaan,bangunan yang tinggi,tanda serta tulang bangunan
tembok. Sedang secara terminologis surat adalah sekumpulan daripada ayat-ayat
Al-Quran yang berdiri sendiri dan memiliki pembuka dan penutup.
Tata Urut Ayat dan Surat
o Tata urut Ayat
Telah terjadi Ijma’al Ummah, bahwa tata urutan ayat-ayat Al-Quran sebagaimana
adanya dalam mushaf sampai saat ini adalah berdasarkan tauqifi (petunjuk dari nabi
berasal dari Allah)
o Tata urut ayat surat
Dalam masalah tata urutan surat-surat Al-Quran,ulama berbeda pendapat.
1) Tata urutan surat-surat Al-Quran sebagaimana adanya dalam mushaf adalah
berdasarkan ijtihad para sahabat,bukan tauqifi
2) Bahwa urutan surat-surat Al-Quran seluruhnya berdasarkan tauqifi dengan
pemberitahuan nabi sebagaimana ururan ayat-ayat Al-Quran dan tidak sekali-
kali suatu surat diletakkan pada tempatnya kecuali atas perintah dari nabi.
3) Bahwa urutan sebagian surat-surat Al-Quran berdasarkan tauqifi dari nabi
sedang urutan sebagian surat-surat yang lain berdasarkan ijtihad para
sahabat.Ulama yang berpendapat semacam ini,mereka berbeda pendapat
dalam menentukan nama surat-surat yang urutannya berdasarkan tauqifi dari
nabi dan nama surat-surat yang urutannya berdasarkan ijtihad para sahabat.

Pendapat Kelompok

8
Pendapat kami tentang mengapa Al-Qur’an mempunyai nama yang banyak
adalah karena kandungan di dalam al-Qur’an tersebut sangat banyak dan komplit.
Jadi nama-nama al-Qur’an yang banyak tersebut sesuai dengan peran dan fungsi al-
Qur’an dalam banyak aspek dari kehidupan kita. Contohnya, Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa kejadian gedung WTC di Amerika pada 11 september 2001 sudah
ada di dalam al-Qur’an. Padahal jarak antara turunnya dan kejadian itu sangatlah
lama.
⮚ Makkiyah dan Madaniyah
Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-
suratMakkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini
berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-
surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat
Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.Surat yang turun di
Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip
keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang
turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-
peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang
dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini
lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.
⮚ Juz dan manzil
Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan
panjang sama yang dikenal dengan namajuz. Pembagian ini untuk memudahkan
mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan).
Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan
penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak
memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Menurut ukuran surat


Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada di dalam Al-
Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
● As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali
Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
● Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya
● Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan
sebagainya
● Al Mufashshal (surat-surat pendek),
seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-
Nas dan sebagainya
G. Sejarah Al-Qur'an hingga Berbentuk Mushaf
Manuskrip dari Al –Andalus abad ke - 12

9
Al-Qur'an memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan
secara adil, objektif dan tidak memihak[22]. Dengan demikian tradisi
sains Islamsepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga
umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih
mendekati landasan penanggalan astronomis.
Penurunan Al-Qur'an
Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-
angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini
dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode
Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan
surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan
periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10
tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Ilmu
Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu
atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan disebut Asbabun Nuzul (Sebab-sebab
Turunnya (suatu ayat).

H. Adab terhadap Al-Qur'an


Ada dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang
yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan
bahwa jika seseorang sedang mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-
Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan pendapat kedua mengatakan boleh dan sah
saja untuk menyentuh Al-Qur'an, karena tidak ada dalil yang menguatkannya.
⮚ Pendapat pertama
Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan
untuk menyucikan dirinya terlebih dahulu denganberwudhu. Hal ini berdasarkan
tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.
Terjemahannya antara lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah
bacaan yang sangat mulia, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul
Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an adalah salah satu unsur penting
kepercayaan bagi sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan
secara sengaja terhadap Al Qur'an adalah sebuah bentuk penghinaan serius
terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara
berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal ini dapat berupa penjara
kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan ada yang menerapkan hukuman mati.
⮚ Pendapat kedua
Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di
atas ialah: "Tidak ada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang ada di Lauhul
Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para
Malaikat yang telah disucikan oleh Allah." Pendapat ini adalah tafsir dari Ibnu
10
Abbas dan lain-lain sebagaimana telah diterangkan olehAl-Hafidzh Ibnu Katsir di
tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang
Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil. Pendapat
kedua ini menyatakan bahwa jikalau memang benar demikian maksudnya tentang
firman Allah di atas, maka artinya akan menjadi: Tidak ada yang menyentuh Al-
Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan bentuk faa’il(subyek/pelaku)
bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak ada yang
menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan", yakni dengan
bentuk maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).
“Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.” Yang dimaksud
oleh hadits di atas ialah : Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang
mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda
Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”

I. Hubungan dengan kitab-kitab lain


Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-
nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran
Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-
kitab tersebut. Berikut adalah pernyataan Al-Qur'an yang tentunya menjadi doktrin
bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:
● Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi
kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
● Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator)
bagi kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
● Bahwa Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan
pendapat antara ummat-ummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64)
● Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita
mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian
mengenai kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa
aspek penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang
dimiliki baik oleh Yahudi dan Kristen.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa kata
Ulumul Qur’an secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata,
yaitu “ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang
berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah
memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an
maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan secara terminologi dapat disimpulkan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu
yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari aspek
keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun aspek pemahaman kandunganya sebagai
pedoman dan petunjuk bagi manusia.
Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup
pembahasan yang luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada kaitanya
dengan Al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu
bahasa Arab. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di
dalamnya.
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
1. Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang
membahas tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-
waktu turunnya dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan
penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib (asing) serta
mengetahui makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an menjelma menjadi suatu disiplin
ilmu melalui proses secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan
untuk membenahi Al-Qur’an dari segi keberadaanya dan segi pemahamanya.

12
Secara bahasa Al-Quran berasal dari bahasa Arab , yaitu qaraa-yaqrau-quraanan
yang berarti bacaan.
Menurut Manna’ Al-Qhattan, Al-Quran secara istilah :

‫َك اَل ُم ِهللا الُم َن ًّز ُل َع َلي ُم َح َّمٍد َص َّلي ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َاْلُم َت َع َب ُد ِبِتاَل َو ِتِه‬
Artinya : kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang
yang membacanya memperoleh pahala.
Ada beberapa nama lain dari Al-Quran. Yaitu : Al-Furqan, Al-Burhan, Al-Kitab, Al-
Huda, Asy-Syifaa, Al-Hukm, Al-Hikmah, Al-Huda, At-Tanzil, Ar-Rahmat, Ar-Ruh, Al-
Bayan, Al-Kalam, Al-Busyra, An-Nur, Al-Bashair, Al-Balagh dan Al-Qaul.
Demikian, pengertian makalah al-quran, lebih dan kurangnya saya mohon maaf dan
semoga bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

❖ http://coretanbinderhijau.blogspot.com/2013/06/makalah-pengertian-al-quran.html

❖ http://coretanbertuah.blogspot.com/2013/05/pembahasan-tentang-al-quran_11.html

❖ http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur'an

13

Anda mungkin juga menyukai