Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Al-Qur’an Sebagai Wahyu


Serta Fungsi Dan Tujuan Diturunkannya
Mata Kuliah: Materi Al-Qur’an Hadits
Dosen Pengajar: H. Athailah Al-Makky, M.Pd.

Kelompok 2
Nurul Huda 2021122617
Nina Amila 2021122631
Norma Irliani 2021122630

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan taufik, hidayah,
dan inayah serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu sebagai tugas mata kuliah Materi Al-Qur’an Hadits dengan
judul Al-Qur’an Sebagai Wahyu Serta Fungsi Dan Tujuan Diturunkannya Al-
Qur’an. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Bapa H. Athaillah Al Makky, M.Pd. Selaku dosen pengajar mata kuliah ini yang
telah membimbing dan memberikan materi sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila memiliki banyak
kekurangan serta kesalahan pada makalah ini mohon maaf sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kandangan, 22 Februari 2023

Kelompok 2

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Al-Qur’an Sebagai Wahyu Allah SWT 2


B. Fungsi Diturunkannya Al=Qur’an 4
C. Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an 7

BAB III PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang dihadapi
manusia yang bertentangan dengan pikiran dan akal manusia dalam
menyelesaikan masalah itu maka Allah SWT menurunkan Al-Qur'an kepada
Rasulullah Saw sebagai petunjuk dan pedoman untuk membimbing manusia.
Al-Qur'an merupakan wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah Saw yang
prosesnya secara berangsur-angsur dan secara terperinci.
Adapun proses dari diturunkannya Al-Qur'an yang berupa wahyu,
baik melalui perantara maupun tanpa perantara, baik wahyu pertama
diturunkan di Gua Hira ketika Rasulullah Saw berkhalwat bertepatan pada
tanggal 17 Ramadhan malam Senin tahun ke-41 dari kelahiran beliau. Pada
malam tersebut juga dinamakan malam Al-Qadar.
Al-Qur'an merupakan wahyu Allah SWT yang terakhir yang mana
sebagai penyempurna dari ajaran-ajaran sebelumnya. Dalam makalah ini
maka kami akan membahas mengenai apa itu pengertian dari wahyu, fungsi
diturunkannya Al-Qur'an serta tujuan diturunkannya Al-Qur'an.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Penjelasan Al-Qur’an itu Sebagai Wahyu?
2. Apa Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an?
3. Apa Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Al-Qur’an Merupakan Wahyu Allah SWT.
2. Untuk Mengetahui Apa Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an.
3. Untuk Mengetahui Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Al-Qur’an Sebagai Wahyu Allah SWT


Secara bahasa ( etimologi )Al-qur’an merupakan bentuk masdar (kata
benda) dari kata kerja Qoro-a yang bermakna membaca atau bacaan
Sedangkan pengertian menurut istilah (terminologi) Al-qur’an adalah: kitab
Allah yang diturunkan kepada utusan Allah, Muhammad SAW. Yang ter
maktub dalam mushaf, dan disampaikan kepada kita secara mutawatir, tanpa
ada keraguan.1

Menurut al-Qaththan pengertian wahyu secara etimologi meliputi:


1. Ilham al-fithri li al-insan (ilham yang menjadi fitrah manusia).Seperti
wahyu terhadap ibu Musa,yang artinya: “Dan kami wahyukan (ilhamkan)
kepada ibu musa; “Susuilah dia…” (alQashash:7).
2. Ilham yang berupa naluri pada binatang, seperti wahyu kepada lebah,
yang artinya: “Dan tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah; dibukit-
bukit, di pohon-pohon kayu, dan di rumah-rumah yang didirikan
manusia.” (an-Nahl: 68)
3. Isyarat yang cepat melalui isyarat, seperti isyarat Zakaria yang
Diceritakan Al-Qur`an yang artinya: “Maka keluarlah dia dari mihrab,
lalu memberi isyarat kepada mereka; ‘Hendaklah kamu bertasbih
diwaktu pagi dan petang.” (Maryam: 11).
4. Bisikan setan untuk menghias yang buruk agar tampak indah dalam diri
manusia, yang artinya: “Sesungguhnya setan-setan itu membisikkan
kepada kawankawannya agar membantah kamu.” (al-An’am: 121).
5. Apa yang disampaikan Allah kepada para malaikat-Nya berupa suatu
perintah untuk dikerjakan, yang artinya: “Ingatlah Ketika Tuhanmu
mewahyukan kepada para malaikat sesungguhnya Aku bersama kamu,

1
Abdul Latif, AL-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Utama, Jurnal Hukum dan Keadilan,
Vol. 4 No.1, (Tangerang, Maret 2017), h. 64.

2
maka teguhkanlah pendirian orang-orang yang beriman.” (al-Anfal: 12).2

Jika disimpulkan berbagai pengertian secara etimologi atau bahasa


dari definisi diatas maka wahyu mencakup beberapa definisi yaitu Ilham
fitrah manusia, ilham insting binatang, isyarat yang cepat, bisikan setan dan
menyampaikan perintah.

Wahyu menurut istilah adalah pemberitahuan secara tersembunyi


dan dengan cepat. Kata wahyu lebih dikenal dengan apa yang disampaikan
Allah kepada Nabi. Dapat disimpulkan bahwa wahyu adalah penyampaian
firman Allah kepada orang-orang pilihan-Nya agar diteruskan kepada
manusia untuk dijadikan pegangan hidup, firman Allah mengandung
ajaran,petunjuk dan pedoman yang diperlukan umat untuk manusia dalam
perjalanan hidup baik di dunia maupun akhirat.3

Jadi Wahyu merupakan firman Allah yang Allah turunkan kepada


rasul utusan Allah. ... Sedangkan Al qur'an adalah firman atau wahyu Allah
yang allah turunnkan khusus kepada nabi muhammad melalui malaikat jibril
dan hukum membacanya termasuk kedalam ibadah. Al-Qur'an sebagai Kitab
Suci Al-Quran yang benar-benar Wahyu Ilahi yang diwahyukan-Nya kepada
Nabi/Utusan-Nya, Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat
manusia, sebagai pedoman dan pandangan hidup dalam kebahagiaan dan
keridhaan Allah di dunia akhirat. Wahyu pertama yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan
menjadi : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.4

2
Abd Rahman, "Hakikat Wahyu Menurut Perspektif Para Ulama", Jurnal Ulunnuha, Vol.
6 No. 1, (Padang: Juni 2016), h. 73.

3
Syahrin Harahap, Ensiklopedi Aqidah Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 469.

4
Syokron Affani, Tafsir Al=Qur’an Dalam Sejarah Perkembangannya, (Jakarta: kencana,
2019), Cet-1 h. 76.

3
B. Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an
Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt. Pasti ada manfaat dan
gunanya, sekalipun itu berupa binatang yang sangat kecil. Apalagi ini dengan ini
Al-quran yang merupakan firman Allah swt. Dan mengandung banyak pokok
ajaran Sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur. Oleh karna itu,
dalam Al-quran terdapat Ayat-Ayat yang menjelaskan tentang fungsi Al-quran
diturunkannya diataranya sebagai berikut:
1. Petunjuk bagi manusia
Al-quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah swt. Kepada nabi
muhammad saw. Sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman
dan bertakwa dalam hidup dan kehidupannya.

Sebagaimana firman allah dalam surah Al-Araf ayat 52.

َ‫ب فَص َّْل ٰنَهُ َعلَ ٰى ِع ْل ٍم هُدًى َو َرحْ َمةً لِّقَوْ ٍم يُْؤ ِمنُون‬
ٍ َ‫َولَقَ ْد ِجْئ ٰنَهُم بِ ِك ٰت‬

Artinya: Sungguh kami telah mendatangkan sebuah kitab (al-quran ) kepada


mereka, yang kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan
rahamatrahamat bagi orang-orang yang beriman. (Qs.Al.araf [7]: 52)
Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti
petunjuk Al-Qur’an akan mendapatkan kemuliaan, kejayaan, keselamatan,
dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Contoh kecil, apabila
kamu berpergian ke suatu tempat untuk suatu tujuan. Namun, kamu tidak
mengetahui jalan yang akan dilalui maka saat itulah kamu pasti memerlukan
sebuah petunjuk. Petunjuk arah yang kamu tuju, misalnya melalui bertanya,
peta, atau minta diantar oleh seseorang yang dapat mencapai tujuan sehingga
kamu tidak tersesat. Begitu pula fungsi Al-Qur’an terhadap umat manusia
dapat mengantarkan ke arah tujuan yaitu arah kebenaran dan kebahagiaan,
mempunyai keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT Maha pemberi

4
petunjuk, dapat bersikap atau berakhlakul karimah, dan rasa kasih
sayang antar sesama.5
2. Sumber pokok ajaran islam
Sumber ajaran islam adalah Al-Qur’an sebab dari Al-Qur’anlah
diambil segala pokok syariat islam dan dalil-dalil syar'i yang mencangkup
seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia atau di
akhirat.
Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam Al-Qur’an sebagai
berikut:
a. Akidah (keimanan) yaitu keyakinan bahwa Allah adalah maha
segala-galanya, baik sifat atau zatnya. Keimanan memiliki enam
cangkupan yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari
akhir, qada dan qadar.
b. Ibadah yaitu sebagai penghambaan diri terhadap Allah SWT.
Dengan cara melakukan segala yang diperintahkannya dan
menjauhi segala larangannya baik berupa perkataan, maupun
perbuatan.
c. Akhlak yaitu budi pekerti yang baik, yang menciptakan
hubungan baik antat pribadi dengan pribadi dan antar masyarakat
dengan sesamanya.
d. Hukum yaitu ketentuan-ketentuan yamg mengatur hubungan
manusia dengan allah swt. Hubungan dengan manusia, atau
hubungan manusia dengan alam.6

5
Muhaemen, Al-Qur’an dan Hadits,(Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), h. 3.

6
Ibid, h. 4.

5
Adapun ayat Al-Quran yang berhubungan dengan sumber pokok
ajaran islam adalah yang tercantum dalam surah an-nisa ayat 105

ِ ‫اس بِ َمٓا َأ َر ٰىكَ ٱهَّلل ُ ۚ َواَل تَ ُكن لِّ ْل َخٓاِئنِينَ َخ‬


‫صي ًما‬ ِ َّ‫ق لِتَحْ ُك َم بَ ْينَ ٱلن‬ َ َ‫نزَلنَٓا ِإلَ ْيكَ ْٱل ِك ٰت‬
ِّ ‫ب بِ ْٱل َح‬ ْ ‫ِإنَّٓا َأ‬

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu


(muhammad) dengan membawa kebenaran, agar engkau dapat mengadili
antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan
janganlah engkau menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang-orang yang berkhianat. (Q.S.an-nisa [4]:105)

3. Pengajaran bagi manusia


Maksudnya menjadi pengajaran ssehingga manusia mengetahui jalan
yang hak dan yang bathil, antara yang benar dan yang tersesat dan lain
sebagainya sebagaimana tercantum dalam surah yunus ayat 57.

َ‫ُور َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِين‬


•ِ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلنَّاسُ قَ ْد َجٓا َء ْت ُكم َّموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَٓا ٌء لِّ َما فِى ٱلصُّ د‬
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada
dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa al-quran memiliki isi sebagai
berikut:
a. Pengajaran dari Allah SWT
Al-Qur’an berisi tentang pengajaran dari Allah SWT.
Yang dapat menjelaskan arah atau tujuan hidup yang benar
sehingga manusia dapat menentukan dengan menedekatkan diri
kepada Allah SWT. Melalui ayat-ayat al-quran, baik dibaca,
dipelajari atau dipahami secara mendalam sehingga hati yang
gundah, jiwa yang tentram, dan hati hati yang kotor dapat
terobati.

6
b. Petunjuk
Petunjuk dalam cabang ilmu pengetahuan. Dalam
mencari ilmu-ilmu Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an
sehingga kita mendapatkan pengetahuan yang luas..
c. Sebuah Kasih Sayang
Merupakan sesuatu yang penting dalam hidup karena
manusia tidak akan dapat hidup sendiri pasti memerlukan orang
lain, baik sebagai teman bicara, meminta bantuan, dan
sebagainya. Apalagi kasih sayang berupa rahmat dari allah swt.
Dapat membuat nikmat, aman, dan terkendali dalam hidup, baik
rohani maaupun jasmani.7
Oleh karna itu, dengan funngsi inilah Al-Qur’an
mempunyai peran yang sangat penting untuk menjalani hidup ini
agar berjalan dalam kebenaran dan keselamatan di dunia atau di
akherat.

C. Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an


Al-Qur’an sebagai kumpulan firman-firman Allah SWT, Tuhan pencipta
alam semesta, berisi tentang aturan-aturan yang berlaku bagi seluruh makhluk
ciptaan-Nya baik yang di langit maupun di bumi. Segala sesuatu yang ada di
alam ini di ciptakan Allah dengan maksud dan tujuan tertentu. Begitu juga
diturunkannya Al-Qur’an tentu mempungyai maksud dan tujuan. Adapun
tujuan-tujuan utama di turunkannya Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1. Dalam Al-Qur’an di sebutkan tentang penentuan tujuan dari di turunkannya
Al-Qur’an adalah sebagai peringatan dan pengingat bagi umat islam . Allah
SWT berfirman: Katakanlah “siapakah yang lebih kuat persaksiannya ?
katakanlah, “Allah “ Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan al-
Qur’an
7
Op.Cit, h. 5.

7
ini di wahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan
kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya).8
2. Untuk memberikan contoh,ibrah dan pelajaran. Seperti yang di sebutkan
dalam firman-Nya: Dan sesungguhnya kami telah mengulang-ulang kepada
manusia dalam Al-Qur’an ini tiap-tiap macam perempumaan, tapi
kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkarinya.
3. Sebagai hujjah ,petunjuk dan mukjizat. Allah SWT berfirman : Dan Al-
Qur’an itu adalah kitab yang kami turunkan yang di berkahi, maka ikutilah
ia dan bertaqwalah agar kamu di beri rahmat. (Kami turunkan Al-qur’an
itu) agar kamu (tidak) mengatakan, “Bahwa kitab itu hanya diturunkan
kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak
memperhatikan yang mereka baca.9
4. Sebagai kitab perundang-undangan, Syariah dan sebagai perincian hukum.
Di sebutkan dalam firman Allah SWT: (Dan ingatlah) akan hari (ketika)
kami bangkitkan akan tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka
sendiri, dan kami datangkan kamu(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh
umat manusia. Dan kami turunkan kepadamu al-kitab (Al-qur’an) untuk
menjelakan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri.
5. Sebagai pemutus hukum dan pengangkat perselisihan serta pembeda antara
yang hak dan yang batil. Allah SWT berfirman: Dan kami tidak menurunkan
kepadamu al-kitab (Al-qur’an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan
kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman.

8
Ayatullah Muhammad Baqir Hakim, Ulumul Qur’an,(Jakarta: Al-huda,2012),cet .ke-2,h.50

9
Ibid, h. 51

8
6. Sebagai risalah pembenar bagi risalah-risalah sebelumnya dan sekaligus
pelengkap dan pelurus bagi risalah-risalah tersebut. Sehingga Al-qur’an
memiliki peranan sebagai pembenar dan penyempurna risalah-risalah umat
terdahulu.10

10
Ibid, h. 52.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wahyu secara etimologi yaitu Ilham fitrah manusia, ilham insting
binatang, isyarat yang cepat, bisikan setan dan menyampaikan perintah.
Sedangkan Wahyu secara terminologi penyampaian firman Allah kepada orang-
orang pilihan-Nya agar diteruskan kepada manusia untuk dijadikan pegangan
hidup.
Fungsi diturunkannya Al-Qur'an yaitu sebagai petunjuk Bagi manusia
yang beriman dan bertakwa dalam hidup dan kehidupannya, Sumber pokok
ajaran islam yang mencangkup seluruh aspek hukum bagi manusia dalam
menjalani hidup di dunia atau di akhirat dan sebagai Pengajaran bagi manusia
jadi manusia mengetahui jalan yang hak dan yang bathil, antara yang benar dan
yang tersesat dan lain sebagainya.
Tujuan diturunkannya Al-Qur'an yaitu sebagai peringatan dan pengingat
bagi umat islam, Untuk memberikan contoh, ibrah dan pelajaran, Sebagai
hujjah ,petunjuk dan mukjizat, Sebagai kitab perundang-undangan, Syariah dan
sebagai perincian hukum, Sebagai pemutus hukum dan pengangkat perselisihan
serta pembeda antara yang hak dan yang batil serta Sebagai risalah pembenar
bagi risalah-risalah sebelumnya dan sekaligus pelengkap dan pelurus bagi
risalah-risalah tersebut.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritikan
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan
datang. Terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Affani, Syokrun, Tafsir Al-Qur’an Dalam Sejarah Perkembangannya,(Jakarta:


Kencana,2019).
Harahap, Syahrin, Ensiklopedi Aqidah Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003).
Muhaemen, Al-Qur’an dan Hadits,(Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008).

Muhammad Baqir Hakim, Ayatullah, Ulumul Qur’an,(Jakarta: Al-huda,2012).


Rahman, Abd, "Hakikat Wahyu Menurut Perspektif Para Ulama", Jurnal Ulunnuha,
Vol. 6 No. 1,(Padang: Juni 2016).
Latif, Abdul, AL-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Utama, Jurnal Hukum dan
Keadilan, Vol. 4 No.1, (Tangerang, Maret 2017).

iii

Anda mungkin juga menyukai