Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AL-QURAN SEBAGAI SUMBER ILMU


Makalah ini disusun untuk meyelesaikan tugas Ujian Tengah Semester

Program Studi Qur’an dan Kitab

Dosen pengampu: Muhammad Fadil, S.

Disusun oleh:

Nur Rizqiyanti NPM 221210460141

Qotrotunnada Anis Salsabila NPM 221201460142

PRODI TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TADRIS UMUM

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG

KRAKSAAN-PROBOLINGGO-JAWA TIMUR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing dan membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju Addinul Islam.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini,banyak sekali pihak yang
telah mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terimakasih kepada :

1. Ibu Wahyu Lestari,M.Pd selaku Dekan Fakultas Tadris Umum Universitas Islam Zainul
Hasan Genggong.
2. Ibu Magfirotul Hamdiah, M.Pd selaku ketua Jurusan Tadris Bahasa Indonesia
3. Muhammad Fadil, S. selaku dosen pembimbing yang telah sabar meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiranya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
makalah ini

Penulis sadar bahwa dalam penulis karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran bersifat membangun
untuk perbaikan yang selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-quran............................................................................................................2

2.2 Fungsi Al-quran sebagai sumber ilmu................................................................................4

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan.............................................................................................................................7

3.2 Saran...................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

Ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Qur‘an adalah kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah Swt kepada nabi dan
rasul-Nya. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, sang penutup para nabi dan
rasul. Sebelumnya, Allah Swt telah mewahyukan kitab suci-Nya kepada beberapa nabi atau
rasul, seperti Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, dan Injil kepada Nabi Isa.
Selain berbentuk kitab, Allah Swt juga menurunkan wahyu-Nya dalam bentuk lembaran-
lembaran (suhuf) seperti yang diberikan kepada Nabi Ibrahim dan juga Nabi Musa.

Al-Qur‘an memiliki kedudukan yang istimewa dibanding kitab-kitab suci


sebelumnya. Sebagai kitab suci terakhir, al-Qur‘an memiliki peran yang lebih besar dan luas.
Salah satu fungsi yang dibawa al-Qur‘an adalah sebagai sumber ilmu, penyempurnakankitab-
kitab suci sebelumnya sekaligus meluruskan hal-hal yang telah diselewengkan dari ajaran
kitab-kitab tersebut. Selain itu, al-Qur‘an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia
sampai akhir zaman. Inilah tugas pokok al-Qur‘an sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai
kitab suci terakhir.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi pengertian Al-quran?

2. Bagaimana deskripsi fungsi Al-quran sebagai sumber ilmu?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mendeskripskan pengertian Al-quran.

2. Untuk mendeskripsikan fungsi Al-quran sebagai sumber ilmu.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian al-quran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Alquran” berarti kita suci umat
Islam berisi firman Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan perantara
Malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup
bagi umat manusia.

Secara etimologi, asal-usul kata al-Quran memiliki beberapa pendapat. Namun, secara
garis besar bisa dikelompokkan menjadi tiga:

(1) Kata al-Qur‘an adalah isim ‘alam (nama) yang digunakan untuk menyebut
kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.1

(2) Kata Al-Qur‘an berasal dari qarana yang berarti menghimpun atau
menggabung. Hal ini sesuai dengan sifat al-Qur‘an yang menghimpun huruf,
ayat, dan surat.2

(3) Kata Al-Qur‘an adalah bentuk masdar dari qara’a yang berarti membaca.
Qur’an merupakan masdar yang juga bermakna maf‘ul, sehingga artinya
bacaan.

Secara terminologi, al-Qur‘an memiliki beberapa definisi. Banyaknya definisi al-


Qur‘an tidak lepas dari sudut pandang ulama yang menyusunnya atau kepentingan kajiannya.
Meskipun demikian, definisi-definisi itu memiliki esensi yang sama. Beberapa di antaranya:

(1) Al-Qur‘an ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW untuk melemahkan orang yang menentangnya sekalipun hanya dengan
surat terpendek, dan membacanya dianggap sebagai ibadah.

1
Subhi al-Shalih, Mabahits fi Ulum al-Quran (Beirut: Dar al-Ilmi li al-Malayin, 1977), hal. 18.
2
Jalaluddin al-Suyuthy, al-Itqan fi Ulum al-Quran (Beirut: Muassasatu al-Risalah Nasyirun,
2008), hal. 116.
(2) Al-Qur‘an ialah firman Allah yang berfungsi sebagai mu‘jizat, diturunkan
kepada penutup nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril As, ditulis
dalam mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya
dianggap ibadah, dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat al-
Nas.

(3) Al-Qur‘an ialah wahyu Allah yang diturunkan dari sisi Allah kepada
Rasul-Nya Muhammad bin ‗Abdillah sang penutup para nabi, yang dinukilkan
secara mutawatir baik lafal maupun maknanya, dan merupakan kitab samawi
terakhir yang diturunkan.

(4) Al-Qur‘an adalah: firman Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw, yang tertulis dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir,
membacanya bernilai ibadah, dan berfungsi sebagai mu‘jizat meski hanya
dengan satu surat darinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa al-quran adalah firman Allah Swt yang diwahyukan
secara mutawattir kepada Nabi Muhammad Saw, yang tertulis dalam bahasa Arab, dan
membacanya bernilai ibadah.

Al-quran memiliki banyak nama yang diberi oleh Alah SWT. Beragamnya nama
tersebut menunjukkan kedudukannya yang tinggi dan kemuliaannya. Menurut Ibn Jazzi al-
kilabi (741-793), berpendapat bahwa Al-quran sesungguhnya hanyaa mempunyai empat
nama, yakni al-uran, al-kitab, al-furqan, al-dizkr. Sedanqkan nama-nama yang lain lebih
merupakan sifat atau julukan untuknya. Berikut pengertian dari empat nama tersebut :

(1) Al-Qur’an (bacaan). Disebut demikian karena al-Qur‘an selalu dibaca dan
ditelaah, membacanya juga merupakan ibadah, dan setiap Muslim diwajibkan
membaca sebagian ayatnya saat menjalankan salat. Nama ini dapat ditemukan
pada surat al-Baqarah: 185; an-Nisa: 82; al-A‘raf: 204; at-Taubah: 111; Yusuf:
2; an-Nahl: 98; al-Isra: 9, 82, 88; dan 88; Thaha: 2; Yasin: 2; Muhammad: 24;
Fussilat: 3; al-Rahman: 2; al-Waqiah: 77; al-Muzamil: 4 & 20.

3
(2) Al-Kitab (buku). Disebut demikian karena al-Qur‘an merupakn kumpulan
lembaran yang membentuk buku. Nama ini terdapat pada surat al-Baqarah: 2,
129, 151; Ali Imron: 7, 164; al-An‘am: 92; al-Nahl: 64, 89; al-Anbiya: 10; an-
Naml: 1; Yusuf: 2.

(3) Al-Furqan (pembeda). Disebut demikian karena ia membedakan antara


yang benar dan yang batil, yang baik dan yang buruk, yang halal dan yang
haram. Nama ini terdapat pada surat al-Furqan: 1; al-Baqarah: 185.

(4) Al-Dzikr (peringatan). Disebut demikian karena ia mengingatkan manusia


akan ajaran Allah, sekaligus menjadi media bagi manusia untuk selalu
mengingat Allah Swt. Nama ini dapat ditemukan pada surat al-Hijr: 9; an-
Nahl: 44; al-Anbiya: 7, 50; Yasin: 11; Fussilat: 41.

2.2 Fungsi al-quran sebagai sumber ilmu

Al-Quran merupakan sumber intelektual dan spiritual Islam. Ia merupakan asas


bukan hanya bagi agama dan pengetahuan spiritual, tetapi bagi semua ilmu pengetahuan. Ia
merupakan sumber utama inspirasi pandangan muslim tentang kesepaduan sains dan
pengetahuan intelektual (Al-Attas 1978; Osman Bakar 2008).

Selain itu Al-Zandani (1992) dan Zawawi (1996) telah menghuraikan beberapa
contoh kebenaran al-Quran yang disokong oleh penemuan sains antaranya perpisahan antara
bumi dan langit, air adalah asas kehidupan, lautan yang mempunyai dua ombak, proses
kejadian manusia, kedudukan bintang dan sebagainya. Menurut Salleh Ismail (2010), apabila
membaca dan mengkaji ayat-ayat kauniyah yang terdapat di dalam al-Quran, mendapati ayat-
ayat tersebut telah menerangkan banyak perkara dan mencakupi semua bidang penemuan
manusia di hari ini

Daripada penemuan-penemuan ini ia dapat merasakan betapa agungnya dan betapa


Allah s.w.t itu yang Maha Bijaksana dalam mencipta alam ini dan kandungan yang ada di
dalamnya itu. Ini menujukkan al-Quran telah mendahului pengetahuan manusia sejak dari
mula ia diturunkan kepada Rasulullah s.a.w lebih 1400 tahun yang lalu.

4
Mohd.Yusof (2009) menyatakan di dalam al-Quran juga terdapat banyak pendapat
yang tidak bersifat saintifik, yang boleh diterangkan secara mantik dan sistematik. Cerita-
cerita dalam al-Quran seperti cerita Nabi Ibrahim a.s yang dicampak ke dalam api yang
membara tetapi tidak terbakar, kisah Nabi Musa a.s membelah Laut Merah dengan
mencampakkan tongkatnya ketika diserang oleh Firaun dengan tenteranya, kisah Nabi Isa a.s
yang menghidupkan orang yang telah mati, semua cerita ini kebenarannya tidak dapat
dihujah secara saintifik. Tetapi semua

cerita ini terdapat dalam al-Quran tetapi tidak bersifat saintifik. Peristiwa yang
berlaku adalah kehendak Allah s.w.t untuk memberikan iktibar dan pengajaran kepada orang
yang beriman, yang mempunyai sistem kepercayaan yang tinggi kepada Allah s.w.t. Dengan
kata lain Allah s.w.t boleh saja menjadi apa yang dikehendaki-Nya walaupun akal manusia
tidak mampu memikirkannya, dan Allah s.w.t tidak perlu menggunakan pendekatan rasional
dan logik sebagaimana difahami oleh manusia. Terdapat banyak lagi contoh-contoh ayat-ayat
al-Quran yang memerihalkan tentang sains sebagaimana yang dijelaskan oleh Salleh (2008)
antaranya:

1. ayat mengenai kimia

2. ayat mengenai sains pemakanan.

3. ayat mengenai asal usul kejadian manusia dan makhluk.

4. ayat mengenai sains sosial.

5. ayat mengenai rekayasa.

6. ayat mengenai bumi.

7. ayat mengenai ransangan membuat kajian.

8. ayat mengenai Matematika.

9. ayat mengenai pertanian.

10. ayat mengenai astronomi.

5
11. ayat mengenai geografi.

12. ayat mengenai fisika.

13. ayat mengenai perobatan.

14. ayat mengenai biologi.

Pengkaji juga menyenaraikan beberapa contoh ayat-ayat al-Quran yang berkaitan


dengan sains tabii yang menyentuh berkaitan disiplin-disiplin kaji ayat, astronomi, perubatan,
geologi, ilmu bumi, ilmu laut, ilmu angkasa lepas dan sebagainya. Ayat-ayatnya adalah
seperti dalam Surah Fussilat: ayat 53 hingga 54, Surah Az-Zariyat : 20-21, Surah Al-Tariq: 5
hingga 7, Surah Ar-Rahman: 1-13, Surah Al-Insan: 1-3, Surah Al-An‟am : 97-98, Surah An-
Nur : 43-44, Surah An-Nahl: 4-14, Surah Al-Ghasiah:17-26, Surah Al-Baqarah: 164, Surah
Ar-Rum: 20-27, Surah alHajj: 18 dan lain-lain.

Contoh ayat-ayat al-Quran berkaitan dengan sains kemasyarakatan yang berkaitan


dengan aspek sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, sains politik, geografi, sejarah dan
lain-lain adalah seperti berikut; Surah Yusuf : 109 -111, Surah al-Hajj : 45-46, Surah Ar-Rum
: 7-11, 50, Surah Fussilat: 54, Surah Al-Mulk: 2, Surah al-A‟raf: 96, Surah Ibrahim: 7, Surah
An-Nur: 55, Surah al-Kahfi: 32-42 dan lain-lain lagi. Al-Insan: 1-3, Surah Al-An‟am : 97-98,
Surah An-Nur : 43-44, Surah An-Nahl: 4-14, Surah Al-Ghasiah:17-26, Surah Al-Baqarah:
164, Surah Ar-Rum: 20-27, Surah al Hajj: 18 dan lain-lain.

Sains dan al-Quran tidak dapat dipisahkan.Walau bagaimanapun al-Quran bukan


sebuah buku sains. Ia adalah wahyu Allah s.w.t. Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk agar
manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil. Sedangkan sains ialah
penemuan berdasarkan wawasan dan kajian yang dilakukan oleh manusia (Mohd. Yusof
2011; Mat Rofa Ismail 2012). Sains dan al-Quran adalah sebagian daripada epistemologi
yang secara khusus mengkaji teori ilmu dan hakikat kebenaran ilmu (science) secara ilmiah
berdasarkan kepada petunjuk al-Quran itu sendiri. Di samping itu sains dan al-Quran juga
memperkuat dan menjelaskan sesuatu fakta dengan merujuk kepada kepada hadis nabi,
(Yahaya Jusoh & Azhar Muhammad 2007).

6
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Al-Qur‘an sebagai kitab suci terakhir merupakan kelanjutan dari kitab-kitab suci
yang telah diturunkan oleh Allah Swt sebelumnya. Misi yang dibawa al-Qur‘an tidak jauh
berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya, yaitu sebagai petunjuk bagi manusia. Hanya saja,
sebagai kitab suci terakhir, al-Qur‘an memiliki misi yang lebih luas dibanding kitab-kitab
suci sebelumnya.

Paduan antara ilmu sains dengan ajaran Islam amat penting untuk memastikan masa
depan sains Islam dititikberatkan mengikut acuan yang sebenar. Pemikiran saintifik
dijadikan sebagai asas untuk meneroka khazanah yang terkandung di dalam alam ciptaan
Allah s.w.t. Ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya dan dalam masa yang sama nilai-nilai agama
itu dapat dihayati sepenuhnya untuk menjadikan manusia itu sebagai khalifah Allah s.w.t.

3.2. SARAN

Dengan penulisan makalah ini diharapkan agar pembaca dapat meluaskan wawasan
dan pengetahuan tentang Alquran sebagai sumber ilmu.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin al-Suyuthy, al-Itqan fi Ulum al-Quran (Beirut: Muassasatu al-Risalah Nasyirun,


2008).

Syukran Agus Salim (2019), FUNGSI AL-QURAN BAGI MANUSIA. Lamongan:Al-


ijaz.Volume1.No1.

Subhi al-Shalih, Mabahits fi Ulum al-Quran (Beirut: Dar al-Ilmi li al-Malayin, 1977).

Anda mungkin juga menyukai