Anda di halaman 1dari 15

Makalah Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar Studi Islam”

Kelompok 3 :

1. Siti Khoirun Nisa’ (D92216035)


2. Siti Maesaroh (D92216054)
3. Azizah Izzatul Azwa (D92216061)
4. Nafidatul Hasanah (D92216075)

Dosen Pengampu :

Dr. Junaedi, M.Ag

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

UIN Sunan Ampel Surabaya

2016
Daftar Isi

Cover

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Al-Qur’an
B. Fungsi dan Kedudukan Al-Qur’an
C. Periodesasi Turunnya Al-Qur’an

Bab III Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an datang dengan membuka lebar-lebar mata manusia, agar
mereka menyadari jati diri dan hakikat keberadaan mereka dimuka bumi
ini. Juga, agar mereka tidak terlena dengan kehidupan ini sehingga mereka
tidak menduga bahwa hidup mereka hanya dimulai dengan kelahiran dan
berakhir dengan kematian. Al-Qur’an mengajak mereka berfikir tentang
kekuasan Allah. Dan dengan berbagai argumentasi kitab suci itu juga
mengajak mereka untuk membuktikan keharusan adanya hari kebangkitan
dan kebahagiaan mereka itu akan ditentukan oleh kesesuaian sikap hidup
mereka dengan apa yang dikehendaki oleh Sang Pencipta, Tuhan yang
Maha Esa.
Al-Qur’an yang diyakini sebagai firman-firman Allah, merupakan
petunjuk mengenai apa yang dikehendakinya. Jadi, manusia yang ingin
menyesuaikan sikap dan perbuatanya dengan apa yang dikehendakiNya itu
demi meraih kebahagiaan akhirat, harus dapat memahami maksud
petunjuk-petunjuk tersebut. Di samping itu Al-Qur’an adalah sumber
utama kajian islam yang menjadi sumber perdebatan dalam memahami
ajaran islam.
Oleh karena itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim
untuk senantiasa mengkaji dan memahami isi yang terkandung dalam Al-
Qur’an. Karena Al-Qur’an merupakan sumber hukum yang paling utama,
paling benar dan tanpa ada keraguaan dalam mengamalkan apa yang
terkandung di dalamnya. Dengan memahami Al-Qur’an kita mampu
menjalankan kehidupan ini sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan
Sang Pencipta, sehingga tidak ada lagi pertentangan mengenai perbedaan
yang terjadi dikalangan umat Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Al-Qur’an?
2. Bagaimana fungsi dan kedudukan Al-Qur’an?
3. Bagaimana proses turunya Al-Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dari al-Qur’an
2. Mengetahui fungsi dan kedudukan Al-Qur’an
3. Mengetahui proses turunya Al-Qur’an
D. Manfaat Penulisan
1. Memahami definisi Al-Qur’an menurut beberapa tokoh
2. Memahami fungsi dan kedudukan Al-Qur’an
3. Memahami proses turunnya Al-Qur’an
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an
1. Secara etimologis
Ulama’ berselisih pendapat mengenai asal-usul kata Al-Qur’an dan
maknanya, diantaranya adalah:
a) Al-Lihyani, seorang ahli bahasa, ia berpendapat bahwa Al-Qur’an
(‫ )القرأن‬merupakan kata benda (masdar) dari kata kerja (fi’il) – ‫قرأ‬
‫ يقرأ – قرأة – قرأنا‬yang berarti membaca/ bacaan. Kata ‫ قرأنا‬yang
berasal dari wazan ‫( فُعالن‬fu’lan) bermakna maf’ul yakni ‫ َم ْق ُر ْوء‬yang
berarti yang dibaca.1
b) Al-Farra’, seorang ahli bahasa dan pengarang kitab Ma’anil
Qur’an, berpendapat bahwa kata Al-Qur’an berasal dari kata ‫القَ َرائِن‬
jama’ dari ‫ قَ ِر ْينَة‬yang berarti indikator atau petunjuk. Hal itu
dikarenakan sebagian ayat-ayat Al-Qur’an itu serupa satu sama
lain, sehingga seolah-olah sebagian ayat-ayatnya itu mrupakan
indikator (petunjuk ) dari yang dimaksud oleh ayat lain yang
serupa.2
c) menurut Al-Ash’ari seorang ahli ilmu kalam aliran sunni, kata Al-
Qur’an berasal dari kata َ‫) َق َرن‬Qarana( yang berarti menggabungkan.
Karena surat dan ayat-ayat Al-Qur’an itu telah digabungkan antara
yang satu dengan yang lain menjadi satu.3
d) menurut Az-Zujaj, kata al-Qur’an brasal dari kata ‫) القَ ْر ُء‬Al-Qar’u(
yang berarti himpunan. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa Al-
Qur’an telah menghimpun inti kitab-kitab suci terdahulu.4
e) Sedangkan menurut Imam Syafi’i, slah satu dari empat madzhab
yang masyhur mengatakan bahwa Al-Qur’an tidak merupakan

1
Ahmad Zuhdi, dkk, Studi Al-Qur’an (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2016), 3.
2
Ibid., 4.
3
Ibid.
4
Ibid.
musytaq (kata bentukan) dari apapun, ia merupakan nama yang
secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana halnya
kata Injil dan Taurat yang juga khusus nama yang dipergunakan
sebagai nama kitabullah yang masing-masing diturunkan kepada
Nabi Isa As. dan Nabi Musa As.5
2. Secara terminologis
a. Menurut As-Sabuni
‫هو كالم هللا المنزل على خاتم األنبياء و المرسلين بواسطة األمين جبريل‬
‫عليه السالم المكتوب في المصاحف المنقول الينا بالتواتر المتعبد بتالوته‬
‫المبدوء بسورة الفاتحة و المختوم بسورة الناس‬
Artimya: Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi dan Rasul terakhir melalui Malaikat jibril yang tertulis dalam
mushhaf dan sampai kepada kita dengan jalan
mutawatir,membacanya merupakan ibadah yang diawali dengn
Surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-Nas.6
b. Menurut Az-Zarqani
‫هو الكالم المعجز المنزل على النبي المكتوب في المصاحف المنقول الينا‬
‫بالتواتر المتعبد بتالوته‬
Artinya: Al-Qur’an adalah kalam yang mengandung mu’jizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad, tertulis didalam Mushaf,
dinukil dengan cara mutawatir, dan membacanya adalah ibadah.7
c. Menurut Syaikh Muhammad Khudari Beik dalam bukunya Tarikh
At Tasyri’ Al Islami
‫القرأن هو اللفظ العربي المنزل على محمد صلى هللا عليه و سلم للتدبر و‬
‫التدبر المنقول متواترا و هو ما بين دفتين المبدوء بسورة الفاتحة المختوم‬
.‫بسورة الناس‬
5
Najib Kusnanto,Dkk, Modul Qur’an Hadits Madrasah Aliyah X Semester Ganjil (Sragen: Akik
Pustaka, 2013), 3.
6
Zuhdi, Studi Al-Qur’an, 5.
7
Ibid., 6.
Artinya: Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu
yang disampaikan dengan jalan mutawatir, ditulis dalam mushaf
yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
An-Nas.8
d. Menurut Syaikh Muhammad Abduh dalam kitabnya Risalatut
Tauhid
‫ى‬
َ ِ‫عن‬
ُ ‫الكتاب هو القرأن المكتوب في المصاحف المحفوظ في صدور من‬
‫بحفظه من المسلمين‬
Artinya: Al-Kitab/ Al-Qur’an adalah bacaan yang telah tertulis
dalam mushaf-mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat
Islam.9
e. Menurut Dr. Shabhi As-Shalih
‫القرأن هو الكتاب المعجز المنزل على النبي صلى هللا عليه و سلم المكتوب‬
‫في المصاحف المنقول بالتواتر المتعبد بتالوته‬
Artinya: Al-Qur’an adalah kitab Allah sebagai mukjizat yang
diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang termaktub dalam
mushaf-mushaf yang disampaikan dengan jalan mutawatir yang
bernilai ibadah dalam membacanya.10
f. Menurut sebagian besar ulama Ushul Fiqhi
‫القرأن هو كال م هللا تعالى المنزل على محمد صلى هللا عليه و سلم باللفظ‬
‫العربي المنقول الينا بالتواتر المكتوب بالمصاحف المتعبد بتالوته المبدوء‬
‫بالفاتحة و المختوم بسورة الناس‬
Artinya: Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad, dalam bahasa Arab yang dinukilkan kepada
generasi sesudahnya secara mutwatir, membacanya merupakan

8
Kusnanto, Modul Qur’an Hadits Madrasah Aliyah X Semester Ganjil, 4.
9
Ibid., 5.
10
Ibid.
ibadah, tertulis dalam mushaf, dimulai dari Surat Al-Fatihah dan
ditutup dengan Surat An-Nas.11
Dari berbagai pendapat mengenai rumusan definisi Al-
qur’an di atas memberi gambaran kepada kita tentang karakteristik
Al-Qur’an, yaitu: a) firman Allah, b) diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. c) melalui perantara malaikat Jibril, d)
berbahasa Arab, e) diriwayatkan dengan cara mutawatir, f) sebagai
mukjizat bagi Rasullah SAW. g) tertulis dalam mushaf, h) diawali
surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Nas, i) membacanya
merupakan ibadah, j) terjaga dalam hafalan umat-umat Islam, k)
untuk dipahami isinya.
B. Fungsi dan Kedudukan Al-Qur’an
1. Fungsi Al-Qur’an
a. Petunjuk bagi seluruh umat manusia. Menurut Quraisy Shihab,
fungsi ini merupakan fungsi yang utama.12 Petunjuk yang
dimaksud adalah petunjuk agama, atau biasa disebut dengan
syari’at. Di dalamnya berisi aturan yang boleh dilalui dan tidak
boleh dilalui oleh umat manusia, dengan tujuan agar menusia dapat
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an sebagai
petunjuk umat manusia sebagaimana termaktub dalam surat Al-
Baqarah: 185
‫شهر رمضان الذي انزل فيه القرأن هدى للناس و بينات من الهدى و‬
‫الفرقان فمن شهد منكم الشهر فليصمه و من كان مريضا او على سفر فعدة‬
‫من ايام اخر يريد هللا بكم اليسر و ال يريد بكم العسر و لتكمل العدة و لتكبر‬
‫هللا على ما هدىكم و لعلكم تشكرون‬
b. Sumber pokok ajaran Islam. Sebagai sumber pokok ajaran Islam,
Al-Qur’an tidak hanya berisi ajaran yang berkaitan dengan
hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga berisi ajaran tentang

11
Rachmat Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqih (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), 49.
12
M. Quraihs Shihab, Membumikan Al-Qur’an (Bandung: Penerbit Mizan, 1996), 27.
sosial, ekonomi, akhlak/ moral, pendidikan, kebudayaan, politik,
dan sebagainya. Dengan demikian, Al-Qur’an dapat menjadi way
of life bagi seluruh umat manusia.13
c. Bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW. terkait dengan bukti
kebenaran Nabi Muhammad SAW. dan sekaligus menjadi bukti
bahwa informasi atau petunjuk yang disampaikannya adalah benar-
benar dari Allah, maka minimal ada tiga aspek yang dapat
dijadikan sebagai pendukungnya,14 yaitu:
1) Aspek keindahan dan ketelitian redaksinya
2) Pemberitaan-pemberitaan ghaibnya
3) Isyarat-isyarat ilmiah
2. Kedudukan Al-Qur’an
Alqur’an merupakan sumber hukum utama dan menempati
kedudukan pertama dari sumber-sumber hukum yang lain dan
merupakan aturan dasar yang paling tinggi.15 Jadi sumber hukum
maupun ketentuan norma yang ada tidak boleh bertentangan dengan isi
Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa’: 105
‫إنا انزلنا إليك الكتاب با لحق لتحكم بين الناس بما اراك هللا وال تكن للخائنين‬
‫خصيما‬
“Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan
membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan
apa yang telah diwahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi
penentang karena membela orang-orang yang khianat”.
C. Periodesasi Turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama hampir 23
tahun yang dimulai dari malam 17 Ramadhan di Gua Hira’. Al-Qur’an
diwahyukan kepada Nabi Muhammad ayat demi ayat, surah demi surah.
Bila wahyu diturunkan, Nabi Muhammad merasa kesakitan, sebagaimana

13
Zuhdi, Studi Al-Qur’an,10.
14
Ibid.
15
Ulfa Mahfudloh, dkk, Modul Fiqih 12 Semester Ganjil (Sragen: Akik Pustaka,2015),20.
dikatakan: tidak pernah sekalipun aku menerima wahyu tanpa berfikir
jiwaku telah dijauhkan dari diriku.16
Al-Qur’an al-karim yang terdiri dari 114 surah dan susunannya
ditentukan oleh Allah SWT. Dengan cara tauqifi, tidak menggunakan
metode sebaimana metode-metode penyusunan buku-buku ilmiah. Buku-
buku ilmiah ang membahas satu maslah, selalu menggunakan satu metode
tertentu dan dibagi dalam bab-bab dan pasal-pasal.
Para ulama ‘ulum Al-Qur’an membagi sejarah turunnya Al-Qur’an
dalam dua periode: (1) periode sebelum hijrah; dan (2) periode sesudah
hijrah. Ayat-ayat yang turun pada periode pertama dinamakan ayat-ayat
Makkiyyah, dan ayat-ayat yang turun pada periode kedua dinamakan ayat-
ayat Madaniyyah.
Tetapi di sini, akan dibagi sejarah turunnya Al-Qur’an dalam tiga
periode, meskipun pada hakikatnya periode pertama dan periode kedua
dalam pembagian tersebut adalah kumpulan ayat-ayat Makkiyyah, dan
periode ketiga adalah ayat-ayat Madaniyyah.
1. Periode Pertama
Diketahui bahwa Muhammad SAW. pada awal turunnya wahyu
pertama belum dilantik menjadi Rasul. Dengan wahyu pertama itu,
Beliau baru merupakan seorang Nabi yang tidak ditugaskan untuk
menyampaikan apa yang diterima. Baru setelah turun wahyu kedualah
Beliau ditugaskan untuk menyampaikan wahyu-wahyu yang
diterimanya, dengan adanya firman Allah:
‫ قم فأنذر‬، ‫يأيها المدّثّر‬
“Wahai yang berselimut, bangkit dan berilah peringatan” (QS.74:12).
Adapun kandungan dari wahyu yang turun pada periode pertama
tersebut berkisar antara 3 hal yaitu:17
Pertama, pendidikan bagi Rasulullah dalam membentuk
kepribadiannya. Sesuai dengan firmanNya:

16
Hammis Syafaq, dkk, Pengantar Studi Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2016), 80.
17
Shihab, Membumikan Al-Qur’an, 35.
‫ و ال‬،‫ و الرجز فاهجر‬،‫ و ثيابك فطهر‬،‫ و ربك فكبر‬،‫ قم فأنذر‬، ‫يأيها المدّثّر‬
.‫ فإذا نُ ِق َر فى الناقر‬،‫ و لربك فاصبر‬،‫تمنن تستكثر‬
“Wahai yang berselimut, bangkit dan berilah peringatan, dan Tuhan
mu agungkanlah, bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah kotoran
(syirik), janganlah memberikan sesuatu dengan mengharap menerima
lebih banyak darinya, dan sabarlah engkau melaksanakan perintah-
perinth Tuhan mu.” (QS. 74:1-7).
Kedua, pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai sifat dan af’al
Allah, misalnya surat Al-A’la (surat ketujuh yang diturunkan) atau
surat Al-Ikhlas, yang mnurut hadist Rasulullah “sebanding dengan
sepertiga Al-Qur’an”, karena yang mengetahuinya dengan sebenarnya
akan mengetahui pula persoalan-persoalan tauhid dan tanzih
(penyucian) Allah SWT.
Ketiga, keterangan mengenai dasar-dasar akhlaq islamiyah, serta
bantahan-bantahan secara umum mengenai pandangan hidup
masyarakat jahiliyah ketika itu. Ini dapat dibaca, misalnya dalam surat
At-Takatsur, satu surat yang mengecam mereka yang menumpuk harta.
Periode ini berlangsung sekitar 4-5 tahun dan telah menimbulkan
bermacam-macam reaksi dikalangan masyarakat Arab ketika itu
diantaranya adalah:18
a. Segolongan kecil dari mereka menerima dengan baik ajaran-
ajaran Al-Qur’an.
b. Sebagian besar dari masyarakat tersebut menolak ajaran al-
Qur’an, karena kebodohan mereka, keteguhan mereka
mempertahankan adat istiadat dan tradisi nenek moyang, dan
atau karena adanya maksud-maksud tertentu dari satu golongan
seperti yang digambarkan oleh Abu Sufyan: “kalau sekiranya
Bani Hasyim memperoleh kmulyaan Nubuwwah, kemulyaan
apa lagi yang tinggal untuk kami”

18
Ibid.,36
c. Dakwah Al-Qur’an mulai melebar melampaui perbatasan
makkah menuju daerah-daerah sekitarnya.
2. Periode kedua
Periode kedua dari sejarah turunnya Al-Qur’an berlangsung selam
8-9 tahun. Pada masa tersebut, ayat-ayat Al-Qur’an, di satu pihak
menerangkan kewajiban-kewajiban prinsipil penganutnya19, seperti:
‫ادع الى سبيل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة و جادلهم بالتي هي احسن ان‬
‫ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله و هو أعلم بالمهتدين‬
“ajaklah mereka ke jalan Tuhanmu (agama) dengan hikmah dan
tuntunan yang baik, serta bantahlah mereka dengan cara yang sebaik-
baiknya” (QS. 16:125). Dan di pihak lain, ayat-ayat kecaman dan
ancaman yang pedas terus mengalir kepada kaum musyrik yang
berpaling dari kebenaran, seperti:
‫فإن أعرضوا فقل أنذرتكم صاعقة مثل صاعقة عاد و ثمود‬
bila mereka berpaling maka katakanlah wahai Muhammad: “Aku
pertakuti kamu sekalian dengan siksaan, seperti siksaan yang
menimpa kaum ‘Ad dan Tsamud” (QS. 41:13).
Selain itu, turun juga ayat-ayat yang mengandung argumentasi-
argumentasi mengenai keEsaan Allah dan kepastian hari kiamat
berdasarkan tanda-tanda yang dapat mereka lihat dalam kehidupan
sehari-hari.20 Seperti:
‫ قل يحييها الذي‬،‫و ضرب لنا مثال و نسي خلقة قال من يحي العظام و هي رميم‬
‫ الذي جعل لكم من الشجر األخضر نارا‬،‫أنشأها أول مرة و هو بكل خلق عليم‬
‫ أوليس الذي خلق السموات و ألرض بقاذر على ان يخلق‬،‫فإذا أنتم منه توقدون‬
.‫ انما امره إذا اراد شيأ ان يقول له كن فيكون‬،‫مثلهم بلى و هو الخالق العليم‬
manusia memberikan perumpamaan bagi kami dan lupa akan
kejadiannya, mereka berkata: “siapakah yang dapat menghiupkan
tulang-tulang yang telah lapuk dan hancur?” katakanlah, wahai

19
Ibid.
20
Ibid., 37.
Muhammad: “yang menghidupkannya ialah Tuhan yang menjadikan
ia pada mulanya, dan yang Maha Mengetahui semua kejadian. Dia
yang menjadikan untukmu, wahai manusia, api dari kayu yang hijau
(basah) lalu dengannya kamu sekalian membakar.” Tidaklah yang
menciptakan langit dan bumi sanggup untuk menciptakan yang serupa
itu? Sesungguhnya ia Maha Pencipta dan Maha Mengetahui.
Sesungguhnya bila allah menghendaki sesustu Ia hanya
memerintahkan: “jadilah!” maka jadilah ia. (QS. 36:78-82). Ayat di
atas merupakan salah satu argumentasi terkuat dalam membuktikan
kepastin hari kiamat.
3. Periode Ketiga
Periode ini berlangsung selama sepuluh tahun, ayat-ayat yang
turun pada periode ini memberikan bimbingan kepada kaum Muslim
menuju jalan yang diridhai Allah, sambil memberikan didikan akhlak
dan suluk yang sesuai dengan keadaan mereka dalam bermacam-
macam situasi (kalah, menang, bahagia, sengsara, aman, dan takut).21
Misalnya dalam perang Uhud, di mana kaum Muslim menderita 70
orang korban, turunlah ayat-ayat penenang yang berbunyi:
‫ ان يمسسكم قرح فقد مس‬،‫وال تهنوا و ال تحزنوا و أنتم األعلون ان كنتم مؤمنين‬
‫القوم قرح مثله و تلك األيام نداولها بين الناس و ليعلم هللا الذين ءامنوا و يتخذ‬
.‫منكم شهداء و هللا ال يحب الظالمين‬
janganlah kamu sekalian merasa lemah atau berduka cita. Kamu
adalah orang-orang yang tinggi (menang) selama kamu sekalian
beriman. Jika kamu mendapat luka, maka golongan mereka juga
mendapat luka serupa. demikianlah hari-hari kemenangan kami
perganti-gantikan di antara manusia, supaya Allah membuktikan
orang-orang beriman dan agar Allah mengangkat dari mereka
syuhada’, sesungguhnya Allah tiada mengasihi orang-orang yang
aniaya. (QS. 3: 139-140).

21
Ibid., 38.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad melalui malaikat Jibril dengan jalan mutawatir. Al-Qur’an
merupakan sumber hukum pertama dan paling utama dalam Islam,
sehingga semua peraturan yang ada tidak boleh menyimpang dari Al-
Qur’an. Mengenai periode penurunan Al-Qur’an dibagi menjadi tiga
periode untuk lebih menjelaskan tujuan-tujuan pokok Al-Qur’an.
B. Saran
Kerena Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam dimana di
dalamnya tidak hanya terdapat hukum-hukum Islam saja, namun di
dalamnya juga terdapat ilmu-ilmu pengetahuan yang lain yang menjadi
pegangan hidup di dunia dan di akhirat, maka wajib hukumnya bagi setiap
umat Islam untuk mempelajari Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA

Zuhdi, Ahmad, dkk. Studi Alqur’an. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2016.

Kusnanto, Najib, dkk. Modul Qur’an Hadits Madrasah Aliyah X Semester Ganjil. Sragen:
Akik Pustaka, 2013.

Syafe’i, Rachmat. Ilmu Ushul Fiqih. Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.

Shihab, M Quraihs. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Penerbit Mizan, 1996.

Mahfudloh, Ulfa, dkk. Modul Fiqih 12 Semester Ganjil. Sragen: Akik Pustaka, 2015.

Syafaq, Hammis, dkk. Pengantar Studi Islam. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2016.

Anda mungkin juga menyukai