Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH QUR’AN HADITS DI MA

ALQURAN KITABKU

Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Qur’an Hadits Di MA

Diampu oleh : Mayana Ratih Permatasari, M.Pd. I

Disusun Oleh :

1. Sigit Raharja (163111087)


2. Joko Supriyanto (163111099)
3. Siti Fathonah (163111138)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2019

BAB I

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dalm menjalani hidup tdak lepas dengan yang namanya sebuah pedoman
atau petunjuk, agar dalam melakukan hal apapun tidak salah dan melewati batas yang
tidak seharusnya dilewati. Semua perilaku dan perbuatan manusia selalu diawasi oleh
Sang Pencitpta.
Sebagai seorang muslim banyak sekali perilaku atau perbuatan yang harus
diperhatikan agar dalam pelaksanaanya tidak salah dan tidak bernilai sesuai ketentuan
dari syariat islam itu sendiri. Dalam melaksanakan semua perbuatan seorang muslim
sudah memilki pedoman atau petunjuk yang tak pernah bisa dirubah keasliannya oleh
siapapun. Dan pedoman atau petunjuk ini merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad
shallallhu’alayhiwasallam. Pedoman atau petunjuk tersebut adalah Al Quran.diaman
dialam al Quran tersebut bisa banyak k]aturan dan pdoman hidup bagi manusia agar tidak
tersesat atau salah jalan dalam mengambil sebuah tindkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian al Qur’an?
2. Apa saja nama-nama al Quran?
3. Bagaimana perilaku orang yang mengamalkan al Qur’an?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al Quran
Ditinjau dari segi bahasa, secara umum diketahui bahwa kata Al-Qur’an (‫)القرانن‬
berasal dari kata ‫ ققققرا‬yang berarti mengumpul atau menghimpun. Qira’ah berarti
merangkai huruf-huruf dan kata-kata satu dengan lainnya dalam satu ungkapan kata yang

2
teratur dan tersusun. Al-Qur’an asalnya sama dengan qira’ah, yaitu akar kata (mashdar-
infinitif) dari qara’a, qira’atan wa qur’anan1. Allah menjelaskan :

(18) ‫( فنإ بنذاَقننررأننهه نفاَتنببرع قهررنءاَننهه‬17) ‫إنن نعلنرينناَنجرمنعهه نوقهررنءاَننهه‬

“Sesungguhnya Kami-lah yang bertanggung jawab mengumpulkan (dalam dadamu)


dan membacakannya (pada lidahmu). Maka apabila kami telah menyempurnakan
bacaannya (kepadamu, dengan perantara Jibril), maka bacalah menurut bacaannya
itu.” (Al-Qiyamah : 17-18).

Disamping itu masih ada lagi bentuk mashdar dari lafadh qara’a yaitu qur’ (ْ‫)ققررء‬
tanpa alif dan nun yang mengikuti wazan fu’l (‫)فقرعققنل‬. Dengan demikian kata qara’a
mempunyai tiga wazan (bentuk/sighat) mashdar, yakni qur’an (‫)قرآن‬, qira’ah, dan qur’ (
ْ‫)ققررء‬. Ketiga wazan tersebut tetap memiliki satu makna yaitu bacaan. Lebih lanjut beliau
menyatakan bahwa kata al-Qur’an merupakan bentuk mashdar yang mengandung fungsi
makna isim maf’ul, sehingga maknanya menjadi yang dibaca atau bacaan.2

Para Ahli ushul fiqih menetapkan bahwa al-Qur’an adalah nama bagi keseluruhan al-
Qur’an dan nama untuk bagian-bagiannya yang diturunkan kepada Muhammad SAW.
Maka jadilah ia sebagai identitas diri.

Al-Qur’an adalah wahyu Tuhan dengan kebenaran mutlak yang sekaligus menjadi
sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang
memberi petunjuk kepada jalan yang paling benar. Ia berfungsi untuk memberikan
kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. 3 Ia
juga menjadi tempat pengaduan dan pencurahan hati bagi yang membacanya,

Secara etimologi para ulama berbeda pendapat dalam mendefnisikan al- Qur’an. Berikut
adalah beberapa pendapat tersebut.

1. Menurut al-Lihyany (w. 215 H)


Kata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il) ْ‫ قراء‬artinya membaca,
dengan perubahan bentuk kata/tasrif (‫) قراءْ – يقراءْ – قرءْانا‬. Dari tasrrif tersebut, kata ‫قرءْان‬

1
Syaikh Manna’ Al-qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), hlm. 16
2
M. Syakur, Ulum al-Qur’an, (Semarang: PKPI2 – Universitas Wahid Hasyim, 2001), hlm. 2
3
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1995), h. 172

3
artinya bacaan yang bermakna isim maf’ul ْ‫ )) مقروء‬artinya yang dibaca. Karena al-Qur’an
itu dibaca maka dinamailah al-Qur’an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab
suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad SAW. Pendapat ini
berdasarkan firrman Allah Swt. sebagaimana yang termaksud dalam QS. al-Qiyamah
ayat 17-18.
2. Menurut Al-Asy’ari (w. 324 H)
Kata Qur’an berasal dari lafaz ‫ قرن‬yang berarti menggabungkan sesuatu dengan
yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya
beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain.
3. Menurut Al-Farra’ (w. 207 H)
Kata al-Qur’an berasal dari lafad ‫ قراءْن‬merupakan bentuk jama’ dari kata ‫قرينة‬
yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat al-Qur’an satu sama lain
saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW.4

Ditinjau dari pengertian secara terminologi, para ulama’ juga berbeda-beda pendapat dalam
mendefnisikan al-Qur’an. Perbedaan itu terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan sudut
pandang dan perbedaan dalam menyebutkan unsur-unsur, sifat-sifat atau aspek-aspek yang
terkandung di dalam al-Qur’an itu sendiri yang memang sangat luas dan komprehensif.
Semakin banyak unsur dan sifat dalam mendefnisikan al-Qur’an, maka semakin panjang
redaksinya. Namun demikian, perbedaan tersebut bukanlah sesuatu yang bersifat prinsipil,
justru perbedaan pendapat tersebut bisa saling melengkapi satu sama lain, sehingga jika
pendapat pendapat itu digabungkan, maka pemahaman terhadap pengertian al-Qur’an akan
lebih luas dan komprehensif.

Beberapa pendapat ulama mengenai defnisi al-Qur’an secara terminologi di antaranya


adalah:

1. Syeikh Muhammad Khudari Beik


Dalam kitab Tarikh at-Tasyri’ al-Islam, Syeikh Muhammad Khudari Beik
mengemukakan defnisi al-Qur’an sebagai berikut:
‫القرءْن هواللفظ العربي المنزل عل محمد صل ا عليه وسلم للتد بر ولتذ كر المن قول متواترا وهو ما دفتئن‬
‫المبدوءْ بسورات الفاتحه والهختوم بالسورات الناسس‬
4
Kementerian Agama, Buku Siswa Al- Qur’an Hadits Kelas X MA (Jakarta : Kementerian Agama 2014) h.6

4
“Al-Qur’an ialah lafaz (firman Allah Swt.) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada
Muhammad saw., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan
cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat an-Nas.”

2. Syeikh Muhammad Abduh


eSedangkan Syeikh Muhammad Abduh mendenisikan al-Qur’an dengan pengertian
sebagai berikut :

‫الكتاب هو القرءْان المكتوب في المصاحف المحفظ في صدور من عني بحفظه من المسلمينز‬

Artinya
“Kitab (al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang
terpeliharadi dalam dada orang yang menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni)
orang-orang Islam.”
3. Subkhi Shalih
Subkhi Shalih mengemukakan defnisi al-Qur’an sebagai berikut :
‫القرءْان هو الكتاب المعجز المنزل عل النبي صل ا عليه وسلم المكتوب في امصاحف المنقول عليه باالتواتر‬
‫المتعبد بتلوته‬

Artinya:
“Kitab (al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang
terpelihara di dalam dada orang yang menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni)
orang-orang Islam.”

Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian al-
Qur’an sebagai berikut :
a. Al-Qur’an adalah firman atau Kalam Allah Swt.
b. Al-Qur’an terdiri dari lafal berbahasa Arab
c. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
d. Al-Qur’an merupakan kitab Allah Swt. yang mengandung mu’jizat bagi Nabi
Muhammad saw. yang diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril.\
e. Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir (berkesinambungan).
f. Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.
g. Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al-Fatihah dan
diakhiri dengan surah an-Nas
h. Al-Qur’an senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya
sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal al-Qur’an.5

5
Kementerian Agama, Buku Siswa Al- Qur’an Hadits Kelas X MA)...h.7

5
B. Nama-nama al Qur’an
Nama al Quran bukanlah satu-satunya naman yang diberikan oleh Allaah
subhanahuwata’ala terhadap kitab suci yang diturunkanNya kepada Nabi
shalallahu;alayhi wasallam. Menurut As Suyuti dalam kitab al-itqan fii-ulum al-Quran
menyebutkan bahwa al Quran mempunyai 55 nama. Namun, jika diperhatikan dan
dicermati lebih lanjut berdasarkan ayat-ayat al Quran secara redaksional, amak akan
didapatkan beberapa nama saja, yang lainnya bukanlah nama melainkan hanya sifat,
fungsi atau indikator al qur’an. Beberapa nama al Quran tersebut adalah :
1. Al Qur’an
Al Quran adalah nama yang paling populer dan paling sering dilekatkan dengan
kitab suci yang paling terakhir. Dan kitab ini diturunkan kepada Nabi terakhir yaitu
Nabi Muhammad shallallahu’alyhi wasallam. Kata quran yang sering muncul dalam
teks dan memiliki beberapa makna yang berbeda. Ia dapat berupa kata kerja qara’a
yang berarti membaca. Kata qur’an sendiri banyak terdapat dalm Al Quran sebagai
penamaan kitab suci ini. Seperti dalam Q.S Al Baqoroh : 18

Artinya : “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an,


sebagaipetunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang benar dan yang batil). .....” (QS. al-Baqarah [2]: 185)

Di samping nama al-Qur’an yang telah disebut dalam ayat-ayat di atas masih
banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an yang di dalamnya terdapat nama al-Qur’an, seperti :
QS. Yunus [10]: 37, QS. al-Hijr [15]: 87, QS. an-Nahl [16]: 97, QS. al-Hijr [17]: 9,
QS. al-Hasyr [59]: 21, dan QS. al-Buruj [85]: 21.
2. Al Kitab
Al qur’an sering disebut dengan kitabullah yaitu kitab suci Allaah . al kitab juga
bisa di artikan sesuatu yang ditulis. Dalam al quran nama al quran yang dinamakan al
kitab terdapat dalam surat al Baqoroh: 02

‫ب فقريقه هقددىً للرلقمتتققرينن‬


‫ب نل نرري ن‬ ‫نذلق ن‬
‫ك القكتن ق‬
Artinya :” kitab ini ntidak ada keraguan padanya menjadi petunjuk bagi orang-
orang yang bertaqwa.” (Q.S Al Baqoroh: 2)

3. Tanzil

6
Tanzil berasal dari kata nazzala yang berarti menurunkan atau yang diturunkan. 6
Maksudnya al Quran ini diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara
malaikat Jibril untuk disamapikan kepada seluruh umat manusia. At Tanzil sebagai
nama lain dari Al Quran yang dikemukakan oleh Subhi as-Shalih, sebagaimana yang
terdapat dalam ayat al quran di bawah ini,

‫نواقننهق لنتنرنقزريقل نر ل‬
‫ب النعلنقمرينن‬
Artinya : “ dan sesungguhnya (alquran ini) diturunkan benar-benar oleh Tuhan
semesta alam” (Q.S Asy-Syu’ara: 192)
Kata tanzil dapat dipandang sebagai suatu nama al Quran sebagai pemberian
pemaknaan terhadap karakter kewahyuan. Kata ini biasanya muncul berdekatan
dengan istilah al Quran atau al kitab.7 Jadi bisa dikatakan bahwa at tanzil ini dijadikan
sebagai nama lain al qur’an dalam konteks penurunan al Quran itu sendiri. setiap
wahyu yang diturunkan dan disampaikan oleh malaikat Jibril.
4. Adz-Dzikr
Adz Dzikr berasal dari kata dzakara yang berarti mengingat, maksudnya dalam
beberapa wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dijadikan sebagai
peringatan kepada manusia. Hal ini disebutkan dalam surat al Ghasiyah : 21

‫فننذلكرر انتنما انرن ن‬


‫ت قمنذلكنر‬
Artinya : “ maka berilah peringatan karena sesungguhnya kamu adalah orang yang
memberi peringatan.” (Q.S Al Ghasiyah: 21)
Dalam ayat al Quran kata dzikr banyak di sebutkan antara lain dalam surah Al
A’raf: 63, al Haqqah: 12, yusuf : 104, shad: 87.
5. Al Furqon
Al Furqon Artinya Pembeda. Yaitu pembeda antara yang haq dan yang bathil.
Kata furqon ini sendiri muncul dalam al Quran sebanyak 70 kali. 8 Dlaam al quran
terdapat banyak ayat yang menyebutkan nama lain al quran sebagi al Furqon, slah
satu di antaranya adalah surat al Furqon : 01

‫ك التقذىً ننتزنل الفقررنقانن نعنلىَ نعربقدقه لقينقكرونن لقرلنعلنقمرينن ننقذريدرا‬


‫تننبا نر ن‬
Artinya : “ Maha Suci yanhg telah menurunkan Al Furqon kepada hambaNya agar
dia menyampaikannya kepada seluruh alam sebagai peringatan.” ( Q.S Al furqon:
01)

6
W. mintgomery Watt, Pengantar Studi Al Quran, (PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Utara: 1995), hal.229
7
Ibid, hal.229
8
Ibid, hal. 230

7
C. Perilaku orang yang Mengamalkan Al Quran
Al quran merupakan pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan
setiap kehidupan. Seluruh pedoman hidup telah dituliskan atau diatur dlam al quran.
Mulai dari hukum, muamalah, ibadah, hubungan antara manusia dengan Tuhan,
semuanya telah di atur sangat jelas dalam al Quran.
Semua hukum-hukum yang telah ada dalam Al Quran tersebut diturunkan supaya
manusia bisa taat terhadap Allaah Ta’ala. Dan manusia menjadi hambaseperti yang
disebutkan dalam surat adz dzariyat ayat 56. Agar manusia tidak lupa dengan tugasnya
sebagai hamba yaitu beribadah kepada Allaah.
Al-Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia. Kita
sebagai seorang Muslim harus meyakini tuntunan yang berkaitan dengan
keimanan/akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah Swt.,
Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari akhir, serta Qadha dan Qadar.
Sebagai seseorang yang berpegang teguh kepada al-Qur’an kita harus memi-liki
budi pekerti yang luhur karena al-Qur’an berisikan tuntunan yang berkaitan dengan
akhlak, yaitu ajaran agar orang Muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika
kehidupan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

8
Al Quran adalah salah satu kitab suci yang masihh terjaga dengan keotentikannya.
Al quran diturunkan agar menjadi pedoman bagi manusia. Dalm pengertiannya sendiri al
quran adal;ah kalam Allaah yang diturunklan kepada Nabi Muhammad shallallahu’alayhi
wasallam melalui perantara malaikat Jibril yang diturunkan dengan jaln muttawatir yang
dimulai dari surat al Fatihah dan di akhiri dengan surat An Naas yang membacanya
merupakan bentuk ibadak kepada Allaah.
Al quran sendiri memiliki banyak nama yang banyak disebutkan melalui ayat-ayat
dalam al Quran. Nama-nama itu antara lain yaitu, al quran, al kitab,al furqon, tanzil, adz
dzikr. Dari kesemua nama al quran tersebut memiliki makna dalam penyebutannya.
Setiap musli harus bangga dengan al quran yang menjadi mukjizat terbesar Nabi
Muhammad. Sebagai seornag muslim seharusnya memiliki perilaku yang baik menurut al
quran. Semua hukum dan aturan telah dijelaskan secara rinci didalamnya, agar ummat
manusia taat kepada Allaah dan menjadi manusi yang telah disebutkan dalam surat adz
dzariyat ayat 56.
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis hanya menulis sesuai dengan materi
dan pengetahuan penulis. Apabila ada kesalahan dalam penyampaian atau penulisan,
kami mohon kritik dan saran agar dikemudian hari makalah ini bisa bermanfaat dan
menambah wawasan pengetahuan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Agama, Buku Siswa Al- Qur’an Hadits Kelas X MA (Jakarta : Kementerian Agama
2014)
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1995),

9
M. Syakur, Ulum al-Qur’an, (Semarang: PKPI2 – Universitas Wahid Hasyim, 2001)

Syaikh Manna’ Al-qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2006)
W. mintgomery Watt, Pengantar Studi Al Quran, (PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Utara: 1995)

10

Anda mungkin juga menyukai