Anda di halaman 1dari 11

Masa Kanak-Kanak dan Bukti Kerasulan Nabi Muhammad SAW

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SKI

Dosen Pengampu : Fatimatul Asroriah, M. Pd

Oleh

Nafisatul Khoiriyah

NIM : 2021.520.126.035

Program Studi PGMI Semester 4

STIT Muhammadiyah Tempurrejo Ngawi

Tahun 2023
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, saya selaku
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Masa Kanak-Kanak dan Bukti
Kerasulan Nabi Muhammad SAW " dengan tepat waktu.

Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang
Masa Kanak-Kanak dan Bukti Kerasulan Nabi Muhammad SAW bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fatimatul Asroriah, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam. Dan penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW


B. Masa remaja Nabi Muhammad SAW
C. Masa dewasa Nabi Muhammad SAW
D. Peristiwa kerasulan Nabi Muhammad SAW
E. Bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad SAW

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia diciptakan oleh Allah SWT yakni untuk beribadah kepadanya. Untuk itu
Allah mengutus seorang rasul ditengah kaum jahiliyah untuk menyeru kepada kaumnya agar
mentauhidkan Allah SWT saja. Nabi Muhammad SAW merupakan seorang uswatun hasanah
bagi umatnya. Beliau diutus oleh Allah untuk memperbaiki akhlak manusia.

Kelahiran Nabi Muhammad merupakan suatu hal yang sangat penting bagi umat
manusia, karena beliaulah sang pembawa risalah terakhir yang menyempurnakan risalah-
risalah yang telah turun sebelumnya. Layaklah jika kelahiran beliau merupakan sebuah
peristiwa yang sangat penting, sehingga tak sedikit dari umat Islam yang memperingati
maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad dengan berbagai cara ataupun perayaan.

Nabi Muhammad SAW merupakan contoh dan teladan yang baik bagi semua umat.
Dari Kisah perjalanan hidup Nabi, kita sebagai manusia biasa dapat mengambil berbagai
teladan agar kita tidak tersesat dalam pergaulan yang salah. Pada makalah ini, pemakalah
akan memaparkan tentang sejarah Nabi Muhammad SAW agar kita bisa mengambil hikmah
dari kisah beliau.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana masa remaja Nabi Muhammad SAW?
3. Bagaimana masa dewasa Nabi Muhammad SAW?
4. Bagaimana peristiwa kerasulan Nabi Muhammad SAW?
5. Apa saja bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
2. Untuk mengetahui bagaimana Masa Remaja Nabi Muhammad SAW
3. Untuk mengetahui bagaimana Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW
4. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa kerasulan Nabi Muhammad SAW
5. Untuk mengetahui apa saja bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad SAW

BAB II
PEMBAHASAN

A. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kota Mekkah pada tahun 570 M, yaitu pada
tahun yang sama ketika Raja Abrahah dari Yaman melakukan penyerbuan ke Mekkah dengan
maksud untuk menghancurkan Kakbah. Tahun tersebut juga dinamakan sebagai Tahun Gajah
karena pasukan penyerang Raja Abrahah menggunakan gajah sebagai tunggangannya. Para
ulama menyepakati bahwa tanggal lahir Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 12 Rabiul
Awal.

6 bulan sebelum dilahirkan, ayah Nabi Muhammad SAW yang bernama


Abdullah wafat, sehingga Nabi Muhammad lahir sebagai anak yatim. Kelahiran Nabi
Muhammad disambut sangat gembira oleh kakeknya yaitu Abdul Mutholib dan ia memberi
nama “Muhammad” yang artinya “orang yang terpuji”. Setelah dilahirkan, sesuai dengan
tradisi bangsa Quraisy pada masa itu, Nabi Muhammad kemudian diasuh dan disusui oleh
Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah hingga beliau berumur 5 tahun.

Pada saat usia 5 tahun dan saat beliau masih dalam asuhan Halimah As-Sa’diyah
diperkampunga Bani Sa’ad , terjadilah peristiwa besar yang dikenal dengan istilah
pembelahan dada (syaqqus shadr). Suatu har , ketika Nabi Muhammad bermain dengan
teman temannya, tiba tiba datang malaikat jibril menghampiri dan menyergapnya. Lalu beliau
dibaringkan , kemudian dibelah dada nya , lalu diambil hatinya selanjutnya dikeluarkan
segumpal darah darinya , seraya berkata : “inilah bagian setan yang ada padamu”. Kemudian
hatinya di cuci di bejana emas dengan air zam zam , setelah itu dikembalikan ke tempat
semula. Setelah kejadian tersebut , halimah sangat hawatir terhadap keselamatan nabi
Muhammad. Akhirnya dia memutuskan untuk memulangkannya kepada ibunya dikota
mekkah.

Setelah beberapa lama tinggal bersama ibunya, pada usia 6 tahun ibu nya mengajak
berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Namun ditengah perjalanan, ibunya menderita sakit
akhirnya meninggal. Setelah ibunya meninggal beliau diasuh oleh kakek nya yaitu Abdul
Mutholib. Tapi kasih sayang sang kakek tidak berlangsung lama, saat berusia 8 tahun kakek
nya wafat. Namun sebelum kakek nya wafat, beliau sempat berpesan agar cucunya dirawat
oleh paman dari pihak bapaknya yaitu Abu Tholib.
Kini nabi muhammad berada dalam asuhan pamannya. Abu Tholib merawatnya
bersama anak anak nya yang lain, bahkan lebih disayangi dan di muliakan. Selama tinggal di
rumah abu tholib dan istrinya fatimah, nabi muhammad selalu ingin membantu mereka.
Beliau pun menggembalakan domba milik mereka dikota Mekkah. Dengan begitu, pamannya
tidak perlu membayar seorang penggembala. Sebagai penggembala domba, beliau tumubuh
menjadi seorang anak yang ulet, tangguh, penyabar, dan pekerja keras.

B. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW

Pada saat Nabi Muhammad berusia 12 tahun, Abu tholib mengajak nya berdagang ke
negeri Syam. Sesampainya di Bushra, yang sudah masuk wilayah negeri Syam dan
merupakan ibukota Hauran, yang juga merupakan ibukotanya orang-orang Arab, sekalipun di
bawah kekuasaan bangsa Romawi. Di tempat itu ada seorang pendeta yang dikenal dengan
sebutan pendeta Bahira yang selalu beribadah di tempat peribadatannya. Mereka memutuskan
untuk berteduh di bawah pohon dekat tempat peribadatan itu. Pendeta itu memperhatikan
awan yang menyertai perjalanan mereka dan dahan pohon yang memayungi Nabi
Muhammad sehingga dia beteduh di bawahnya dari terik matahari. Pendeta itu penasaran
dengan apa yang dia saksikan, sehingga dia mengundang mereka semua untuk hadir dalam
undangan makan siang.

Sesampainya mereka menghadiri undangan pendeta tersebut, dia memperhatikan Nabi


Muhammad dengan saksama. Sambil memegang tangan beliau, sang pendeta berkata, “Orang
ini adalah pemimpin semesta alam. Anak ini akan diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh
alam.” Abu Thalib bertanya, “Dari mana engkau tahu hal itu?” Pendeta Bahira menjawab,
“Sebenarnya sejak kalian tiba di Aqabah, tak ada pepohonan dan bebatuan pun melainkan
mereka tunduk bersujud. Mereka tidak sujud melainkan kepada seorang nabi. Aku bisa
mengetahuinya dari cincin nubuwah yang berada di bagian tulang rawan bahunya, yang
menyerupai buah apel. Kami juga bisa mendapatkan tanda itu di dalam kitab kami.”

Kemudian Pendeta Bahira meminta agar Abu Thalib kembali lagi bersama beliau tanpa
melanjutkan perjalanan ke Syam karena dia takut gangguan dari pihak orang-orang Yahudi.
Maka Abu Thalib mengirim beliau bersama pemuda agar kembali lagi ke Makkah.

Pada usia 15 tahun Nabi Muhammad ikut serta dalam Perang Fijar, yaitu perang
antara pihak Quraisy bersama Kinanah dengan komandan yang dipegang oleh Harb bin
Umayyah, berhadapan dengan pihak Qais Ailan. Perang ini bagi orang-orang Quraisy
merupakan upaya untuk mempertahankan kesucian bulan-bulan haram (Dzulqo’dah,
Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) dan Tanah Suci. Dinamakan perang Fijar, karena terjadi
pelanggaran terhadap kesucian tanah haram dan bulan-bulan suci tersebut yang dilakukan
oleh orang-orang yang bersikap jahiliyah. Pada peperangan tersebut, para ulama ahli tarikh
berselisih pendapat. Sebagian berpendapat bahwa beliau hanya mengumpulkan anak panah
yang datang dari pihak musuh kegaris kaum Quraisy, lalu menyerahkan kepada para
pamannya untuk dilepaskan kembali kearah pihak musuh dan sebagian yang lain mengatakan
bahwa beliau juga turut melepaskan anak panah kearah musuh.

Setelah perang fijar usai, diadakanlah perdamaian yang dikenal dengan istilah Hilful-
Fudhul, disepakati pada bulan Dzulqoidah di rumah Abdullah bin Jud’an at-Taimi. Mereka
berdikusi serius untuk merumuskan suatu kesepakatan yang bisa dijadikan pijakan bersama
untuk menegakkan keadilan. Maka disepakati lah sebuah kesepakatan bersama, Perjanjian
Kehormatan (Hilful Fudhul). Melalui perjanjian ini, para pemimpin kabilah sepakat bahwa
keadilan harus ditegakkan. Pihak yang terdzalimi dan teraniaya harus dibela. Dan pihak yang
mendzalimi dan menganiaya harus dilawan bersama. Rasulullah yang saat itu berusia 15
tahun hadir bersama pamannya Zubair dari Bani Hasyim. Belia pun ikut berikrar untuk ikut
serta menegakkan keadilan bagi siapapun yang teraniaya dan terdzalimi. Pun dengan Abu
Bakar. Dia hadir pula bersama dengan bapaknya, Abu Quhafah dari Bani Taim.

C. Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW

Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad pergi berdagang ke Syam menjalankan barang
dagangan milik Khadijah binti Khuwailid. Beliau adalah seorang wanita pedagang,
terpandang dan kaya raya. Dia biasa menyuruh orang-orang untuk menjalankan barang
dagangannya, dengan membagi sebagian hasilnya kepada mereka. Sementara orang-orang
Quraisy memilki hobi berdagang.

Ketika Khadijah mendengar tentang kepribadian Nabi Muhammad yang luar biasa
jujurnya, amanahnya, akhlaknya yang mulia maka Khadijah tertarik untuk bekerja sama
dengan Nabi Muhammad. Diapun mengirim utusan dan menawarkan beliau agar pergi ke
Syam untuk menjalankan barang dagangannya. Dia siap memberikan imbalan jauh lebih
banyak dari imbalan yang pernah dia berikan kepada pedagang lain. Beliau harus pergi
bersama pembantu Khadijah yang bernama Maisarah. Beliau menerima tawaran ini. Maka
beliau berangkat ke Syam untuk berdagang bersamaMaisarah.
Berkat kejujuran dan keamanahan Nabi Muhammad, perdagangan ini mendapatkan
hasil tidak seperti biasanya. Bahkan keuntungan yang didapatkan Nabi Muhammad berlipat
ganda dari keuntungan kebiasaan orang lain ketika berdagang. Maisarah yang menemani
Nabi juga dibuat kaget dan terkagum-kagum akan apa yang ia saksikan dari akhlak Nabi
Muhammad serta kejujuran dan amanah selama berdagang.

Khadijah pun ikut-ikutan kagum akan kepribadian Nabi Muahammad. Khadijah tidak
pernah mendapatkan keuntungan sebelumnya sebanyak keuntungan yang didapat dari hasil
perdagangan yang dilakukan Nabi Muhammad. Khadijah pun mengungkapkan keinginannya
untuk menikah dengan Nabi Muhammad kepada salah satu saudaranya yang bernama
Nafisah binti Munabbih. Nafisah pun bercerita kepada Nabi Muahammad tentang perasaan
Khadijah kepadanya. Nabi Muhammad menerima tawarannya. Nabi Muhammad kemudian
bermusyawarah dan meminta pendapat kepada paman-pamannya.

Semua paman-paman Nabi Muahammad setuju dan mengutus Hamzah untuk


menemani Nabi Muhammad meminang Khadijah. Terjadilah pernikahan antara Nabi
Muhammad dengan Sayyidah Khadijah. Saat itu Nabi Muhammad berusia 25 tahun,
sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Nabi Muhammad memberi mahar 20 unta. Dari
pernikahan ini Nabi Muhammad dikaruniai 2 putra dan 4 putri. Yaitu al-Qasim (putra
pertama), Abdullah al-Thayyib al-Thahir (Putra kedua), Ruqoyyah (putri pertama), Zainab
(putri kedua), Ummu Kultsum (putri ketiga), Fathimah (Putri terakhir).

D. Peristiwa Kerasulan Nabi Muhammad SAW

Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun Allah menugaskan kepada Nabi


Muhammad SAW untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia.
Wahyu pertama kali turun dimulai dari mimpi yang benar, beliau memang tidak pernah
mimpi kecuali mimpi yang benar, dari sini beliau mulai senang menyadari jauh dari pengaruh
kaumnya ketika beliau melihat bahwa mereka berada dalam kesesatan yang nyata, yakni
lantaran penyembahan kepada patung dan berhala. Semakin lama, beliau merasa senang
berkhalwat dan iqtirab kepada Allah sehingga memilih tempat menyendiri di Gua Hira’.
Pertama beliau berkhalwat hanya semalam kemudian 10 malam sampai akhirnya satu bulan
beliau berkhalwat. Cara ibadah yang beliau lakukan adalah cara ibadah Nabi Ibrāhīm a.s
untuk berkhalwat, beliau selalu membawa bekal hingga menerima wahyu di Gua Hira’,
dalam sebuah riwayat disebutkan Rasulullah berjumpa dengan malaikat sambil berkata
“bacalah” lalu Nabi Muhammad SAW menjawab aku tidak bisa membaca, kemudian dia
memegang dirinya yang kedua kalinya sambil menggoyangkan dirinya, sehingga timbullah
rasa gemetar sampai ketiga kali Malaikat memegang Muhammad Saw. sehingga turun firman
Allah yaitu surat Al-Alaq 1-5

Setelah kejadian itu Rasulullah Saw kembali kerumahnya sambil memanggil istrinya
Khadijah “Selimuti aku selimutilah aku” kemudian Khadijah menyelimuti Rasulullah sampai
rasa takutnya hilang. Dengan turunnya wahyu yang pertama, berarti Muhammad Saw telah
Allah pilih sebagai nabi, dan dalam wahyu pertama ini ia belum diperintahkan untuk
menyuruh manusia kepada suatu agama, setelah wahyu yang pertama turun yang menandai
masa awal kerasulan Nabi Muhammad SAW, berlangsung masa kekosongan atau disebut
dengan masa jeda. Sementara dalam kekhawatirannya tiba-tiba datang wahyu yang sudah
lama terhentikan, yaitu wahyu tersebut yaitu surat Ad-dhuha 1-11.

Setelah turun wahyu tersebut Nabi Muhammad SAW, merasa gembira dalam hatinya
dan rasa cemas serta takut dalam diri Nabi Muhammad SAW semuanya hilang sudah. Dan
Nabi Muhammad SAW terus berdakwah kepada umatnya untuk menyembah kepada Allah
SWT. Karena Nabi Muhammad telah Allah pilih sebagai pengemban amanah. Seterusnya al-
Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23
tahun yakni 13 tahun sewaktu Nabi Muhammad masih tinggal di Makkah dan 10 tahun
sewaktu nabi tinggal di Madinah. Turunnya al-Quran adakalanya hanya berupa beberapa ayat
dari sebuah surat atau berupa sebuah surat yang pendek secara lengkap hingga selesai
semuanya diturunkan.

E. Bukti-Bukti Kerasulan Nabi Muhammad SAW

Setiap nabi dan rasul memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki para nabi dan rasul disebut mukjizat. Setiap nabi
diberikan mukjizat oleh Allah Swt. hal itu karena setiap nabi dan rasul dalam menjalankan
tugas menyebarkan ajaran Allah Swt. pasti mendapat rintangan dan tantangan dari orang-
orang yang memusuhinya. Mukjizat hanya dikarunikan kepada nabi dan rasul untuk
menguatkan kenabian atau sebagai bukti bahwa ia adalah benar seorang nabi.

Mu’jizat–mu’jizat Nabi Muhammad SAW banyak sekali hingga mencapai ribuan. Di


antaranya adalah Al Quran Al Karim sebagai mu’jizat yang tampak jelas dan bukti yang
nyata, tidak bisa dikalahkan oleh kebatilan. Al Quran diturunkan dari Allah Yang Maha
Bijaksana dan Maha Terpuji, mampu melemahkan para sastrawan dan membuat mereka tidak
berdaya untuk membuat satu suratpun seperti Al Quran, walaupun mereka meminta bantuan
semua makhluk.

Al-Qur'an terpelihara keasliannya hingga hari kiamat nanti karena Allah sendiri yang
menjaga kemurnian dan keaslian Al-Qur'an. Selain Al-Qur'an mu’jizat Nabi Muhammad
diantaranya membelah bulan, menahan matahari, mengucurnya air dari jari-jemari beliau, air
dan makanan yang bisa menjadi banyak lantaran berkah beliau, makanan yang bisa bertasbih,
kerinduan pelepah kurma, pohon mengucapkan salam, berjalannya pohon kepada beliau,
persaksian pohon kepada kenabian beliau, berkumpulnya dua pohon yang saling berjauhan
tempatnya, dan kembalinya kedua pohon ke tempat masing-masing. Selain itu, juga
melimpahnya air susu dari kambing yang tidak bunting

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nabi Muhammad pada masa anak-anak merupakan seorang anak yang ulet, tangguh,
penyabar, dan pekerja keras. Beliau pernah menggembalakan domba milik pamannya yaitu
Abu Thalib. Pada masa remaja, saat berusia 12 tahun beliau pernah diajak pamannya untuk
berdagang ke negeri Syam. Pada usia 15 tahun Nabi Muhammad ikut serta dalam Perang
Fijar, serta ikut menyaksikan Perjanjian Kehormatan (Hilful Fudhul).

Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad pergi berdagang ke Syam menjalankan barang
dagangan milik Khadijah binti Khuwailid. Dan setelah itu beliau menikai Khadijah diumur
25 tahun, sedangkan Khadijah berumur 40 tahun. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun,
beliau menerima wahyu pertama yaitu Surat Al-Alaq 1-5 di Gua Hira. Nabi Muhammad
mempunyai banyak mu’jizat, diantaranya mu’jizat yang paling besar ialah Al-Qur'an. Al-
Qur'an terpelihara keasliannya hingga hari kiamat nanti karena Allah sendiri yang menjaga
kemurnian dan keaslian Al-Qur'an.
B. Daftar Pustaka

https://www.hanapibani.com/2021/03/bukti-bukti-kerasulan-nabi-muhammad-saw-materi-
ski-mi.html#gsc.tab=0
https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/bukti-bukti-kerasulan-nabi-muhammad-qFZaw

Rahman Mubarakfuri, Syekh Shafiyyur.(2005).Sejarah hidup dan perjuangan rasululullah

https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/biografi-nabi-muhammad-kelahiran-hingga-masa-
remaja-bagian-i-ASdMk

https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/rasulullah-hilful-fudhul-dan-upaya-menegakkan-
keadilan-8UzOw

https://islam.nu.or.id/hikmah/meneladani-etos-kerja-nabi-muhammad-berdagang-hingga-
menggembala-kambing-

Tamam, Badrut.(2020).Nabi Muhammad pra dan pasca kenabian:proses pembentukan


pribadi luhur dan karakter agung sang rasul,2(1),105-112.

Nurasiah.(2017). Kerasulan Muhammad dalam perspektif Al-Qur'an dan Al-Kitab

https://tebuireng.online/mukjizat-mukjizat-nabi-muhammad-saw/

Anda mungkin juga menyukai