Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nafisatul K

NIM : 2021.520.126.035
Prodi : PGMI 4
Pengertian Siswa Bermasalah
Dalyono (2010: 259) menyebutkan bahwa seorang siswa dikategorikan bermasalah apabila
anak tersebut menunjukkan gejala-gejala penyimpangan dari perilaku yang lazim dilakukan
anak-anak pada umumnya. Dalyono membagi jenis penyimpangan menjadi dua kategori,
yaitu penyimpangan sederhana dan penyimpangan ekstrim. Penyimpangan perilaku yang
sederhana misalnya, mengantuk, suka menyendiri, kadang terlambat datang ke sekolah.
Penyimpangan perilaku yang ekstrim misalnya sering tidak berangkat sekolah, memeras
teman-temannya, ataupun tidak sopan kepada orang lain juga kepada gurunya.
Disimpulkan bahwa siswa bermasalah secara psikologis merupakan siswa yang sering
melakukan perbuatan yang tidak dilakukan siswa lain pada umumnya.
Sebab-Sebab Siswa Bermasalah
1) Masalah internal
Masalah internal ialah masalah yang berpangkal dari kondisi murid itu sendiri. Masalah
tersebut bisa disebabkan dari adanya kelainan fisik maupun kelainan psikis.
a. Kelainan Fisik
Anak-anak yang menderita kelainan fisik akan merasa tertolak untuk hadir di tengah-tengah
temannya yang normal. Kelainan-kelainan yang terjadi pada fisik diantaranya ialah buta,
bermata satu, tuli, kaki kecil satu, atau bahkan lumpuh total.
b. Kelainan Psikis
Kelainan psikis ialah kelainan yang terjadi pada kemampuan berpikir (kecerdasan) seorang
anak. Kelainan psikis dikategorikan pada kelainan psikis inferior (lemah) maupun kelainan
psikis superior (kuat). Anak-anak memiliki taraf kecerdasan (IQ) yang berbeda-beda.
2) Masalah eksternal
a. Keluarga
Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama kali dikenal oleh anak. Orang tua
otoriter akan memperlakukan akan secara otoriter. Anak yang dididik secara otoriter akan
tumbuh dan berkembang sebagai anak otoriter dan keras kepala. Anak-anak yang dibesarkan
dengan segala kemudahan juga akan mempunyai kesan bahwa segalanya itu mudah. Anak
akan sangat terpukul jika terpaksa harus menghadapi beberapa kesulitan, bahkan tidak sedikit
anak melakukan pemberontakan.

b. Pergaulan
Lingkungan kedua yang dikenal oleh anak adalah lingkungan masyarakat atau lingkungan
pergaulan. Lingkungan Pergaulan juga memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan
psikis anak, jika lingkungan baik, anak akan cenderung menjadi baik, jika lingkungan jelek
anak pun ada kecenderungan memiliki kepribadian yang jelek.
Permasalahan Dalam Kelas
Rudolf Dreikurs dan Pearl Cassel dalam Hadi ( 14: 2005) menjelaskan perbuatan tidak baik
siswa di kelas dibagi menjadi empat golongan, yaitu:
1. Attention getting behavior
a. Membadut di kelas (aktif)
b. Berbuat serba lamban sehingga mendapat pertolongan ekstra (pasif)
2. Power seeking behavior (mencari, menuntut, mendapat)
a. Selalu mendebat / kehilangan kendali emosional, marah, menangis (aktif)
b. Selalu lupa pada aturan-aturan penting di sekolah (pasif)
3. Revenge seeking behavior (balas dendam)
a. Menyakiti orang lain, memukul, menggigit, mengolok-olok dan sebagainya (aktif)
b. Mogok dalam segala tugas (pasif)
4. Display of inadequancy (peragaan ketidakmampuan)
Sama sekali menolak untuk mencoba melakukan apapun karena yakin bahwa kegagalan
yang menjadi bagiannya.
Bentuk - Bentuk Masalah
Permasalahan yang dihadapi oleh siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1) Masalah Pribadi
Permasalahan pribadi siswa merupakan suatu permasalahan yang dirasakan oleh siswa itu
sendiri. Permasalahan yang dialami oleh siswa di Sekolah Dasar berhubungan dengan
permasalahan mengenai kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan, dan kebiasaan-
kebiasaannya.
2) Masalah Penyesuaian Sosial
Permasalahan penyesuaian sosial anak meliputi permasalahan penyesuaian sosial anak
dengan teman-temannya dan permasalahan penyesuaian sosial anak dengan gurunya.
Masalah penyesuaian sosial anak dengan teman-temannya misalnya, perasaan rendah diri,
ketergantungan pada teman, iri hati, cemburu, curiga, persaingan, perkelahian, permusuhan,
dan sebagainya. Permasalahan penyesuaian sosial anak dengan guru misalnya, anak tidak
menyenangi guru, tergantung pada guru, tidak ada semangat belajar atau masalah lain yang
berhubungan dengan kedisiplinan.
3) Masalah Akademik
Masalah akademik dapat ditemui hampir pada setiap siswa. Permasalahan akademik berupa
tidak dikuasainya kemampuan atau materi yang ditargetkan sebagai tujuan pembelajaran.
Penanganan Siswa Bermasalah
a. Peran Guru Kelas dalam Bimbingan Konseling
1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,
labolatorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun
umum
2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran, dan
lain-lain.
3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamiskan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktifitas)
dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar
mengajar.
4. Direktor, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar.
6. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan
pengetahuan.
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar
mengajar.
8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar.
9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi siswa dalam bidang
akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan siswa berhasil
atau tidak.
b. Tugas guru dalam layanan bimbingan dalam kelas
1. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap siswa merasa aman, dan
berkeyakinan bahwa keberhasilan yang dicapainya mendapat penghargaan dan
perhatian.
2. Mengusahakan agar setiap siswa dapat memahami dirinya, sikap, minat, dan
pembawaannya.
3. Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku sosial yang baik.
4. Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang
lebih baik.
5. Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan, dan
minatnya.

Anda mungkin juga menyukai