Disusun oleh :
Kelompok 4
RAVINDO
RENNY SUNDAH
YANTI
ERICA CHAROLINA LIGGA
SELBIA
SHERLY
NINWANTY JARIYAH
SERLI JENITA
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui:
a. Pengertian kesulitan belajar
b. Faktor-faktor kesulitan belajar
c. Diagnosis kesulitan belajar
d. Jenis-jenis kesulitan belajar
e. Karakteristik kesulitan belajar
f. Ciri-ciri kesulitan belajar dan gejalanya
Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, adapula faktor yang yang juga
menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantara faktor-faktor yang dapat dipandang
sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning disability
(ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala yang
muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,1998) yang
menimbulkan kesulitan belajar itu.
1. Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan membaca.
2. Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis.
3. Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika.
Akan tetapi, siswa yang mengalami sindrom-sindrom diatas secara umum
sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkan diantaranya ada yang memiliki
kecerdasan diatas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa yang menderita
sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya minimal brain
dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak (Lask, 1985: Rebert, 1988).
4. Gangguan Perseptual-Motorik
• Kesulitan motorik halus (sulit mewarnai, menggunting, menempel, dsb.)
• Memiliki masalah dalam koordinasi dan disorientasi yang mengakibatkan
canggung dan kaku dalam gerakannya.
5. Hiperaktivitas
- Sukar mengontrol aktifitas motorik dan selalu bergerak (tak bisa diam)
- Berpindah-pindah dan satu tugas ke tugas lain tanpa menyelesaikannya
6. Kacau (distractability)
· Tidak dapat membedakan stimulus yang penting dan tidak penting
· Tidak teratur, karena tidak memiliki urutan- urutan dalam proses pemikiran
· Perhatiannya sering berbeda dengan apa yang sedang dikerjakan
3.1 Kesimpulan
Masalah belajar adalah suatu hal yang terjadi dalam proses belajar, yang mengganggu
proses belajar sehingga kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan.
sedangkan kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang mana anak didik tidak belajar
semestinya karena ada gangguan teretentu.
Masalah belajar timbul pada siswa bersumber pada faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal dapat mencakup segi intelektual seperti kecerdasan, bakat,
minat dan motivasi dan kondisi serta keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi kondisi
sosial siswa seperti lingkungan, ekonomi keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar.
Kesulitan belajar atau masalah belajar pada siswa harus diatasi sedini mungkin
sehingga tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik. Maka perlu dilakukan
diagnosa dari pelaksanaan diagnosis ini membantu siswa untuk memperoleh hasil
belajar yang optimal.
Langkah-langkah melakukan diagnosis kesulitan belajar juga harus ditempuh dengan
tahapan kegiatan seperti, Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami
kesulitan belajar, Melokasikan kesulitan belajar, Menentukan faktor penyebab
kesulitan belajar, Memperkirakan alternatif bantuan, Menetapkan kemungkinan cara
mengatasinya dan Tindak lanjut..
Kemudian diagnosa kesulitan belajar dapat dilakukan dengan teknik tes dan non tes.