Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2023
A. PENDAHULUAN
Kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang meyebabkan siswa tidak dapat
belajar dengan sebagaimana mestinya. Kesulitan merupakan masalah yang hampir
dialami oleh semua siswa/siswi. Kesulitan belajar dapat diartikan suatu kondisi dalam
suatu proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Kesulitan belajar mencakup pengertian yang luas dan termasuk
learning disorder; learning disfunction; underachiever, slow learner, dan learning
difabilities.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis-jenis kesulitan belajar yang biasa dialami siswa/siswi?
2. Diagnosis apa yang biasanya dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar?
3. Bagaimana prosedur dan teknik diagnosis kesulitan belajar?
C. PEMBAHASAN
1. Apa saja jenis-jenis kesulitan belajar yang biasa dialami siswa/siswi?
i. Learning Disorder
Suatu gangguan disfungsi otak yang mempengaruhi kemampuan untuk
menerima, memproses, menganalisis atau menyimpan informasi. Anak dengan
learning disorder mungkin mempunyai tingkat intelegensi yang sama atau bahkan lebih
tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya, tetapi memerlukan usaha yang lebih
keras untuk belajar supaya bisa mendapat hasil yang sama dengan orang disekitar
mereka.
Anak-anak dengan learning disorder yang tidak diterapi akan mempengaruhi
kepercayaan diri mereka. Mereka berusaha lebih keras dari pada teman - teman mereka.
Tetapi tidak mendapatkan pujian atau reward dari guru ataupun dari orang tua. Karena
kenyataannya hasil belajar mereka biasa saja sama dengan teman lainnya. Tetapi
walaupun dengan hasil yang sama sesungguhnya mereka yang Learning Disorder lebih
keras dalam berusaha untuk mencapai hasil yang sama dengan teman lainnya.
a) Jenis - jenis Learning Disorder :
1) Disleksia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan membaca
dan menulis. Dimana anak memiliki kesulitan untuk memahami kata - kata
tertulis.
2) Diskakulia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan
matematika.
3) Disgrafia adalah gangguan belajar karena ketidakmampuan menulis.
Gejala yang biasanya terjadi: menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah
potensi yang dimilikinya, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang
dilakukan, menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemarah, mudah
tersinggung dan lain sebagainya.
iv. Underachiever
v. Slow Learner
Slow learner adalah siswa/siswi yang lambat dalam proses belajar sehingga ia
membutuhkan waktu yang lebih lama daripada siswa/siswi lain yang memiliki taraf
potensi intelektual yang sama. Tingkat kesulitan ini bisa disebabkan tingkat penguasaan
bahan sangat rendah, konsep dasar tidak dikuasai, bahkan tidak hanya bagian yang sulit
tidak dipahami, mungkin juga bagian yang sedang dan mudah tidak dapat dikuasai
dengan baik.
Roos dan Stanley dalam rosjidan pada tahun 1992 mengemukankan bahwa dalam
tahapan diagnosis kesulitan belajar perlu dipertanyakan hal hal berikut :
Menurut Weener dan Serif (1982), langkah-langkah atau prosedur diagnosis kesulitan
belajar adalah :
D. KESIMPULAN
Proses belajar yang dilakukan oleh siswa tidak berfungsi dengan baik karena
adanya gangguan syaraf otak sehigga terjadinya gangguan pada salah satu tahap dalam
proses belajarnya. Ketidakmampuan seseorang dan disfungsi sistem syaraf pusat atau
gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalan-kegagalan yang nyata
yang mengacu pada gejala dimana anak tidak mampu belajar atau menghindari
belajar, sehingga hasil belajarnya di bawah potensi intelektualnya. Kegagalan yang
sering dialami anak learning difabilities adalah dalam hal pemahaman, penggunaan
pendengaran, berbicara, membaca, mengeja, berfikir, menulis, berhitung, dan
keterampilan sosial. Prestasi di bawah kemampuan merupakan suatu kondisi adanya
ketimpangan antara prestasi akademik seseorang dengan kemampuan intelektual yang
dimiliki.
Tingkat kesulitan ini bisa disebabkan tingkat penguasaan bahan sangat
rendah, konsep dasar tidak dikuasai, bahkan tidak hanya bagian yang sulit tidak
dipahami, mungkin juga bagian yang sedang dan mudah tidak dapat dikuasai dengan
baik. Gejala-gejala anak yang lambat belajar antara lain perhatian dan konsentrasi
singkat, reaksinya lambat, belajar lambat dan mudah lupa, tidak mampu
menganalisis, memecahkan masalah, dan berpikir kritis.
E. DAFTAR PUSTAKA
Nurjan, M.A, Syarifan. 2016, Psikologi Belajar, Wade Group, Ponorogo.
DAFTAR HADIR
1. FIYANNA MUAHHADAH √ √ √ √
1
Ahmadi, Psikologi Belajar, 1991.
2.
ALIFA FARIDATUL
PERMADANI √ √ √ √