learning
disabiliteis
berkesulitan
belajar
Istilah yang digunakan untuk menyebut
murid berkesulitan belajar (tuna cakap
belajar) cukup beragam. Keragaman
istilah ini disebabkan oleh sudut pandang
ahli yang berbeda beda, seperti
dikemukakan berikut ini.
A. Kelompok ahli pendidikan menyebutnya dengan istilah
educationally handicapped. Digunakan istilah ini karena
murid murid diinjau mengalami kesulitan dalam mengikuti
proses pendidikan, sehingga mereka memerlukan layanan
pendidikan secara khusus sesuai dengan bentuk dan derajat
kesulitannya. Layanan pendidikan khusus yang dimaksud
tidak hanya berkaitan dengan kesulitan yang dihadapinya
tetapi juga dalam strategi atau pendekatan bantuannya.
(Hallahan dan Kauffman, 1991).
B. Bidang medis menyebutnya brain injured, minimal brain
dyshfunction, alasannya karena dari hasil deteksi secara
medis anak-anak tuna cakap belajar mengalami
penyimpangan dalam perkembangan otaknya, yang
diakibatkan adanya masalah pada saat persalinan atau
memang sejak lahir mengalami penyimpangan.
Penyimpangan perkembangan otak biasanya tidak
menimbulkan kelainan struktural, akan tetapi penyimpangan
tersebut dapat menimbulkan gangguan fungsi pada otak.
C. Kelompok ahli psikolinguistik menggunakan istilah
language disorders, karena anak-anak tuna cakap belajar
cenderung mengalami gangguan dalam berbahasa.
Gangguan bahasa yang dimaksud meliputi berbahasa
ekspresif yaitu kemampuan mengemukakan ide atau
perasaan secara lisan, dan berbahasa reseptif yaitu
kemampuan menangkap ide atau menangkap perasaan
orang lain yang disampaikan secara lisan.
SIAPAKAH MURID
TUNA CAKAP
BELAJAR ?
LEARNING DISABLED
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi tentang learning disabilities
yang dikemukakan oleh para ahli. Samuel Krik (1971), mengemukakan
definisi learning disabilities adalah murid yang tidah digolongkan
kepada kategori dibawah normal (keluarbiasaan), namun mereka
mengalami kelemahan dalam berbicara perseptual-motorik
(berbahasa), persepsi visual dan auditory. Dengan kata lain adalah
mereka yang mengalami kelemahan dalam kemampuan perseptual-
motorik tertentu. Sehingga pada saat mulai mempelajari mata-mata
pelajaran dasar, cenderung mengalami kesulitan dalam membaca,
menulis, mengeja, dan berhitung.
Adapun pengertian tentang murid kerkesulitan belajar (tuna cakap belajar),
dijelaskan oleh Canadian Assosiation for Children and Adults with Learning
Disabilities (1981) adalah mereka yang tidak mampu mengikuti pelajaran
disekolah meskipun kecerdasannya termasuk normal, sedikit di atas normal,
atau sedikit dibawah normal. Keadaan ini terjadi sebagai akibat disfungsi
minimal otak (DMO) yang terjadi karena penyimpangan perkembangan otak
yang dapat berwujud dalam berbagai kombinasi gejala gangguan seperti :
gangguan persepsi, pembentukan konsep, bahasa, ingatan, kontrol,
perhatian atau gangguan motorik keadaan ini tidak disebabkan oleh
gangguan primer pada penglihatan, pendengaran, cacat motorik atau
gangguan emosional, retardasi mental, atau akibat lingkungan (Cartwright,
dkk, 1984).
Definisi-definisi yang dikemukakan para ahli di atas
menunjukan bahwa learnig disabilities tidak digolongkan ke
dalam salah satu keluar biasaan, melainkan merupakan
kelompok tersendiri. Kesulitan belajar lebih didefinisikan
sebagai gangguan perseptual, konseptual, memori, maupun
ekspresif di dalam proses belajar. Kendatipun gangguan ini
bisa terjadi di dalam berbagai tingkatan kecerdasan, namun
“tuna cakap belajar”, lebih terkait dengan tingkat
kecerdasan normal atau bahkan diatas normal.
kesulitan belajar atau learning disabilities
merupakan istilah generik yang merujuk
kepada keragaman kelompok yang
mengalami gangguan dimana gangguan
tersebut diwujudkan dalam kesulitan-kesulitan
yang signifikan yang dapat menimbulkan
gangguan proses belajar.
2. JENIS-JENIS TUNA CAKAP BELAJAR
2.Kerusakanotak↔Ketidakseimbangankimiawi↔Hambatanemosional↔Kesenjangan
Kematangan↔Kemiskinanpengalaman
3.KetidakBerfungsiandalam
Persepsi PembentukanKonsep Memori Proses Lain
4.KeragamanGayaBelajar
Fisiologis Psikologis