OLEH:
ARMAN P.
0003.03.50.2022
IRFAN
0006.03.50.2022
yang sering dihadapi oleh siswa di berbagai tingkatan pendidikan. Setiap individu
memiliki gaya belajar dan kecepatan pemahaman yang berbeda, dan beberapa
penting untuk melakukan diagnosis yang akurat dan efektif. Diagnostik kesulitan
dukungan dan intervensi yang diperlukan. Melalui diagnosis yang tepat, pendidik
psikologis, dan pengamatan lingkungan. Selain itu, makalah ini akan membahas
pentingnya kolaborasi antara orang tua, guru, dan profesional pendidikan dalam
proses diagnostik dan pengembangan intervensi yang efektif. Makalah ini juga
diagnostik yang lebih luas dan mendalam akan memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang kesulitan belajar siswa dan membantu merancang strategi
pendidikan. Makalah ini juga memberikan panduan dan saran praktis bagi
B. Rumusan Masalah
A. Kesulitan Belajar
Secara umum kesulitan belajar merupakan istilah yang diambil dari bahasa
inggris yaitu learning disability. Secara khusus kesulitan belajar merupakan suatu
gangguan atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan
gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasi perkembangan. Batasan
tersebut tidak meliputi peserta didik yang memiliki problema belajar yang
Menurut Blassic dan Jones kesulitan belajar ialah adanya suatu jarak
mengalami kesulitan belajar ialah peserta didik yang normal inteligensinya, tetapi
menunjukkan satu atau lebih kekurangan dalam proses belajar, baik persepsi,
1 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,
1999), hlm. 6
2 Warkitri dkk., Penilaian Pencapaian Hasil Belajar., (Jakarta: Karunika, 1990), hlm. 8.3
Sementara itu Siti Mardiyanti dkk. Menyatakan bahwa kesulitan belajar
merupakan suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh ditemukannya
disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan, mungkin bersifat psikologis,
oleh Syaiful Bahri Djamarah, kesulitan belajar ialah suatu kondisi dimana peserta
didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan
merupakan gejala psikis yang dihadapi peserta didik yang dimanifestasikan dalam
berbagai bentuk perilaku, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang
dapat menghambat proses belajar sehingga hasil belajar tidak dapat tercapai
dengan baik.
b. Hasil belajar yang diperoleh tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan
padahal peserta didik sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilainya
selalu rendah.
3 Siti Mardiyati, Layanan Bimbingan Belajar, (Surakarta: Penerbit UNS, 1994), hlm. 4-5
4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2002), hlm. 201
c. Peserta didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Ia selalu
d. Peserta didik menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,
ditunjukkan kepada orang lain. Dalam hal ini misalnya anak didik menjadi
g. Peserta didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk
menurun drastis.
Kesulitan belajar merupakan hal yang umum dialami oleh banyak individu
berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor internal) atau dari lingkungan
1. Faktor Internal
berasal dari dalam diri individu disini akan kita bagi menjadi 3 bagian:
masalah memori.5
5
https://www.ninds.nih.gov/Disorders/All-Disorders/Learning-Disabilities-Information-
Page
menyebabkan kesulitan belajar. Faktor-faktor seperti kurangnya minat,
rasa takut akan kegagalan, atau kurangnya tujuan yang jelas dapat
informasi pembelajaran.7
2. Faktor Eksternal
belajar:
bising, tidak teratur, atau tidak nyaman dapat mengganggu konsentrasi dan
fokus belajar. Gangguan seperti suara bising dari luar, gangguan visual,
materi.8
6
Covington, M. V. (2000). "Goal theory, motivation, and school achievement: An integrative
review." Annual Review of Psychology, 51, 171-200.
7 https://www.nimh.nih.gov/health/topics/attention-deficit-hyperactivity-disorder-adhd/index.shtml
8
Weinstein, C. E., & Acee, T. W. (2013). "Learning and study strategies." International
Encyclopedia of Education, 3, 198-203.
Fasilitas belajar yang terbatas, seperti laboratorium atau perpustakaan yang
d. Kurangnya Dukungan Sosial: Dukungan sosial dari guru, orang tua, atau
dan pengakuan atas usaha belajar individu, atau kurangnya bantuan dalam
belajar seseorang.11
teknologi yang tidak terkelola dengan baik atau tidak terarah dapat
9 Eccles, J. S., & Harold, R. D. (1996). "Family involvement in children's and adolescents'
schooling." Handbook of Educational Psychology, 2, 840-842
10 Pashler, H., McDaniel, M., Rohrer, D., & Bjork, R. (2008). "Learning styles: Concepts and
evidence." Psychological Science in the Public Interest, 9(3), 105-119.
11 Wentzel, K. R. (1997). "Student motivation in middle school: The role of perceived pedagogical
caring." Journal of Educational Psychology, 89(3), 411-419
perangkat elektronik, atau konten yang tidak relevan dapat mengalihkan
b. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan
karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu,
Jika kegiatan diagnosis diarahkan pada masalah yang terjadi pada belajar,
12Junco, R., & Cotten, S. R. (2012). "No A 4 U: The relationship between multitasking and
academic performance." Computers & Education, 59(2), 505-514.
13 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran
upaya dalam memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan
masalahnya.
kesulitan belajar. Sebagai prosedur maka diagnosis kesulitan belajar terdiri dari
a) Who are the pupils having trouble ? (Siapa siswa yang mengalami
gangguan ?)
dapat dicegah ?)
sebagai berikut.
hasil belajar tidak dapat tercapai dengan baik. Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar dapat berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor internal)
sangat penting dalam upaya membantu individu mengatasi kesulitan belajar dan
jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan belajar dengan menghimpun
adalah jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut: Who are the
pupils having trouble ? (Siapa siswa yang mengalami gangguan ?). Where are
?).Why are the errors occur ? (Mengapa kelemahan itu terjadi ?).What are
H., Pashler, McDaniel, M., Rohrer, D., & Bjork, R. 2008. "Learning styles:
Concepts and evidence." Psychological Science in the Public Interest.
https://www.ninds.nih.gov/Disorders/All-Disorders/Learning-Disabilities-
Information-Page
https://www.nimh.nih.gov/health/topics/attention-deficit-hyperactivity-disorder
adhd/index.shtml
J. S., Eccles & Harold, R. D. 1996. "Family involvement in children's and
adolescents' schooling." Handbook of Educational Psychology.
K. R., Wentzel. 1997. "Student motivation in middle school: The role of perceived
pedagogical caring." Journal of Educational Psychology.
M. V., Covington. 2000. "Goal theory, motivation, and school achievement: An
integrative review." Annual Review of Psychology.
Makmun, Abin Syamsuddin. 2002. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem
Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mardiyati, Siti dkk. 1994. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta : Penerbit UNS.
R., Junco & Cotten, S. R., Cotton. 2012. "No A 4 U: The relationship between
multitasking and academic performance." Computers & Education.
Warkitri, dkk. 1990. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunika.