Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KESULITAN BELAJAR
DOSEN PENGAMPU :
Zulkarnain, M.Si

Di susun oleh kelompok 9 :

Hidayatul Aini (210101196)

M. Taufik Mahmudin (210101193)

M. Aulia Restu Maulana ()

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada
kami atas petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tanpa
pertolongannya mungkin kami tidak dapat menyelesaikannya makalah ini dengan baik. Shalawat
sarta salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti dan mengamalkan sunnah-
sunnahnya.

Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
kami maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini menjelaskan
tentang agama sebagai system budaya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan
semoga tulisan ini menjadi amal ibadah bagi kita semua. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Mataram, 16 September 2022

(Penulis)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

A. Pengertian kesulitan belajar ................................................................................6


B. Faktor penyebab kesulitan belajar .....................................................................8
C. Solusi terhadap kesulitan belajar ........................................................................11

BAB III PENUTUP...........................................................................................................13

A. Simpulan.................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

BAB I
3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesulitan belajar adalah keadaan disaat siswa menghadapi hambatan-hambatan yang
terjadi dalam proses pendidikan untuk menggapai yang maksimal dalam pendidikan.
Kesulitan belajar yang dipelajari dalam data dibatasi oleh definisi kesulitan belajar akademik
merupakan kesusahan siswa untuk menggapai keahlian ataupun prestasi akademik dalam
perihal ini memiliki intelegensi yang tidak di bawah rata-rata tetapi memperoleh keahlian
belajar rendah. Penelusuran ini bertujuan agar bisa mengetahui kesulitan-kesulitan belajar
yang terjadi terhadap siswa serta bisa mengetahui penyebab-penyebab siswa tersebut
mengalami kesulitan dalam belajar. Adapun sampul dalam penelusuran ini adalah kepala
sekolah, guru, dan siswa SMK Muhammadiyah kota tegal.Hasil penelusuran ini
menunjukkan bahwa kesusahan-kesusahan belajar siswa merupakan kesusahan yang bersifat
komunal atau kolektif yang di alami oleh sebagian siswa. Kesulitan belajar ini erat kaitannya
dengan sosialisasi dalam proses belajar mengajar.

Kesulitan belajar atau learning disability di sebut juga dengan istilah lain seperti learning
disorder atau learning difficulty ialah kelainan yang membuat individu atau manusia itu sulit
melakukan kegiatan dalam belajar secara efektif. Pengertian kesulitan belajar dalam arti
learning disability, learning disorder, dan learning difficulty berupa kesulitan belajar yang
masih berhubungan dengan perkembangan (defelopmental learning disabilities) yakni
kesulitan belajar yang terikat dengan perkembangan yang meliputi gangguan motorik dan
persepsi, kesusahan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesusahan belajar dalam
penyesuaian sosial.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kesulitan Belajar ?
2. Apa Saja Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ?
3. Apa Solusi Terhadap Kesulitan Belajar ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Kesulitan Belajar
2. Untuk Mengetahui Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
3. Untuk Mengetahui Solusi Terhadap Kesulitan Belajar

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kesulitan belajar


Kesulitan belajar dalam bahasa inggris yaitu learning disability yang mempunyai
arti ketidak mampuan untuk belajar, disability adalah cacat fisik, intelektual, mental, dan
sensorik yang di alami oleh orang, yang berepek dalam jangka waktu yang lama. Hal ini
dapat menyebabkan orang disability ini mengalami hambatan dan kesulitan dalam
bersosialisasi, bermasyarakat apalagi dalam hal belajar1, yang akan berdampak terhadap
mental anak yang akan mengganggu optimismenya dalam belajar berkurang padahal
mereka masih bisa dan mampununtuk belajar.
Belajar menurut Dimyati Mahmud adalah ‘’ belajar adalah perubahan dalam diri
seseorang yang terjadi karna pengalaman’’. Kesulitan belajar dapat di pahami sebagai
suatu kondisi atau proses belajar yang disebabkan oleh suatu hambatan atau kesulitan-
kesulitan tertentu, entah karnakan gangguan disabilitas, ketidak mampuan belajar, ketidak
fungsian belajar, dibawah berprestasi dan pembelajar lambat hingga dapat mempersulit
untuk mencapai tujuan belajar. Hambatan-hambatan ini tidak hanya mengacu pada
masalah intruksional dan pedagogi aja, namun mengacu juga terhadap psikologis juga,
sehingga orang atau pelajar mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, berbicara,
mendengar, menulis, membaca, menghitung dan lain-lain.
Kesulitan belajar yang dialami oleh pelajar ada dua hal yang pertama, kesulitan
menyerap pelajaran yang kedua, kesulitan menerima perlajaran. Setiap pelajar memiliki
hak untuk mencapai prestasi-prestasi yang mereka inginkan, namun kenyataannya, para
pelajar memiliki keterbatasan dan kelebihan masing-masing, entah dari kemampuan
intelektual, fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar dipakai.Maka
dapat disimpulkan bahwa perbedaan itulah yang menyebabkan tingkah laku pelajar
berbeda yang membuat atau yang menimbulkan kesulitan dalam belajar.
Pelajar yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam belajar biasanya mengalami
beberapa rintangan dan hambatan yang ditunjukkan dengan tanda-tanda seperti prestasi
yang kurang bagus atau di bawah rata-rata yang dicapai oleh para pelajar. Hasil yang
dicapai oleh pelajar tidak sesuai dengan perjuangan yang mereka lakukan, padahal pelajar
telah berusaha dengan semaksimal mungkin tetapi nilainya selalu di bawah rata-rata
kebiasaan pelajar. Selain itu pelajar juga lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang di
berikan oleh guru atau pengajar, dimana pelajar juga selalu tertinggal dengan kawan-
kawannya dalam mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau
pengajar meraka.

 Berikut definisi dan pengertian kesulitan belajar dari beberapa sumber buku:
1. Menurut Subini (2011), kesulitan belajar adalah kesukaran yang dialami peserta
didik dalam menerima dan menyerap pelajaran. Beragam bentuk kesulitan belajar
yaitu belajar dalam aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca, menulis,
menalar dan menghitung.

1
https://www.kajianpustaka.com/2021/12/kesulitan-belajar.html?m=1

6
2. Menurut Rohmah (2015), kesulitan belajar adalah peserta didik yang tidak dapat
belajar dengan wajar dan berbeda dengan teman-teman lainnya. Hal ini
disebabkan karena adanya ancaman, hambatan atau gangguan yang dialami
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Menurut Hellen (2002), kesulitan belajar adalah kemampuan seorang siswa untuk
menguasai suatu materi pelajaran secara maksimal tetapi dalam kenyataannya
siswa tidak dapat menguasainya dalam waktu yang telah ditentukan, dikarenakan
beberapa faktor yang mempengaruhi.
4. Menurut Tohirin (2008), kesulitan belajar adalah kondisi dimana siswa tidak
dapat belajar sebagaimana mestinya, baik dalam menerima maupun menyerap
pelajaran. Kesulitan belajar ditandai dengan menurunnya kinerja anak secara
akademik atau prestasi belajar siswa. Kesulitan ini juga dibuktikan dengan
menurunnya kelainan perilaku (Mishbehaviour).
5. Menurut Mahmud (1990), kesulitan belajar adalah suatu kondisi dan suatu proses
belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil
belajar. Hambatan-hambatan belajar ini bukan hanya masalah instruksional atau
pedagogis saja, tetapi merujuk pada masalah psikologis.
 Istilah kesulitan belajar
Di dalam dunia pendidikan istilah kesulitan belajar di bagi menjadi beberapa
sebutan yang di ambil dari bahasa Inggris yaitu learning disorder, learning
disabilities, learning disfunction, under achiever, atau slow learner. Dan istilah-istilah
di atas memiliki definisinya sendiri.
1. Learning Disorder (ketergangguan belajar), adalah situasi dimana proses belajar
seseorang terganggu di karena timbulnya respon yang bertolak belakang atau
bertentangan. Dengan begitu, hasil belajar yang dicapa oleh pelajar itui akan
lebih rendah dari potensi yang mereka miliki.
2. Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar), adalah ketidak mampuan
seseorang yang disebabkan terhada gejala-gejala yang dimana seseorang tidak
mampu untuk belajar (menghindari belajar) sehingga hasil belajar mereka di
bawah potensi intelektual yang mereka miliki.
3. Learning disfunction (ketidakfungsian belajar), adalah suatu gejala yang
menunjukkan dimana proses belajar itu tidak berfungsi dengan bagus meski pada
dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indra atau
gangguan psikologis lainnya.
4. Under Achiever (pencapaian rendah), adalah tertuju pada seseorang pelajar yang
memiliki tingkat intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong
rendah.
5. Slow Learner (lambat belajar), adalah seseorang yang mengalami keterlambat
dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu yang lebih panjang
dibandingkan orang lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
 Jenis-jenis Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar pada umumnya di bagi menjadi 2 bagian.
1. Development learning disabilities adalah kesulitan belajar yang berkaitan dengan
perkembangan. Permasalahan ini mencangkup gannguan ingatan, perhatian,
motorik dam persepsi.

7
2. Academic learning adalah kesulitan dalam akademik, yang mencangkup
kesulitan-kesulitan dalam membaca, menulis maupun berhitung.
 dan adapun menurut pendapat tanjungsari dan soedjoko ada 3 yaitu
• Kesulitan dalam memahami soal cerita
• Kesulitan dalam menggunakan konsep
• Kesulitan dalam menggunakan prinsip-prinsip

B. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar


Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar itu ada berbagai macam, dapat di
sadari bahwa belajar itu amat ditentukan oleh bagaimana proses belajar itu dilakukan.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi
dua bagian besar, yaitu: faktor yang berasal dari individu siswa yang belajar (faktor
internal) merupakan faktor internal yang ada pada diri siswa itu adalah faktor yang
kemampuan intelektual, faktor afektif seperti kebiasaan belajar, kemampuan mengingat,
mendengar, perasaan, minat, motivasi, kematangan untuk belajar. Faktor yang berasal
dari luar diri siswa (faktor exsternal). Sedangkan faktor eksternal yang ada di luar diri
siswa adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi belajar mengajar seperti guru,
metode yang digunakan dalam belajar, kualitas proses belajar mengajar serta lingkungan
seperti teman kelas, keluarga dan sebagainya.

Sedangkan Selain ada faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-
faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Masing-masing faktor saling
terkait dan tidak berdiri sendiri dalam mempengaruhi prestasi belajar.2 Faktor-faktor yang
dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologi berupa learning
disability (ketidak mampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala
yang muncul sebagai indicator adanya keapnormal psikis yang menimbulkan kesulitan
belajar itu terdiri atas:

1. Disleksia (dyslexia), yakni ketidak mampuan belajar membaca.


2. Disgrafia(dysgraphia), yakni ketidak mampuan belajar menulis.
3. Diskalkukia (dyscalculia), yakni ketidak mampuan belajar matematika atau berhitung.

Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara sistem


sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal, bahkan diantaranya ada yang memiliki
kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karena itu kesulitan belajar siswa yang menderita
sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya minimal brain dysfunction,
yaitu gangguan ringan pada otak. Faktor-faktor di atas dalam banyak hal yang sering
sekali berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seandainya seorang siswa yang
bersikap conserving terhadap ilmu pengertahuan atau bermotif ekstrinsik
(faktoreksternal),biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan
tidak mendalam.

Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa menurut para ahli:


2
Ixganda & Suwahyo. 2015. Analisis Deskriptif Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Pada Mata Pelajaran Chassis
Dan Pemindah Daya Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Jurnal Pendidikan Teknik
Mesin. 15(2): 103-108

8
a) Yang bersifat kognitif (ranah cipta) ialah seperti kapasitas intelegensi dan
intelektual siswa yang rendah.
b) Yang bersifat afektif (ranah rasa) ialah meningkatnya emosional, sikap
dan minat para siswa.
c) Yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) terganggunya panca indra.

Faktor ekstren siswa yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar
yang tidak mendukung aktifitas siswa.

1) Lingkungan sekolah ialah kondisi dan tata letak gedung sekolah yang
berdekatan dengan tempat yang ramai seperti pasar, keadaan guru, dan
alat-alat belajar yang sangat rendah.
2) Lingkungan keluarga, ialah ketidak harmonisan hubungan antara ibu dan
bapak, dan rendahnya ekonomi keluarga.
3) Lingkungan masyarakat, ialah wilayahnya yang kumuh dan teman
sepermainan.

1) Ketidak pedulian orang tua berpengaruh


Terjadinya anak mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah
dikarenakan orangtua biasanya tidak peduli pada anak. Dalam masa
perkembangannya, anak-anak perlu distimulus aspek motorik dan daya
pikirnya.Terkadang anak dibiarkan tercampak apa adanya tanpa ada kata ditanya,
dibimbing atau dilatih. Sementara orang tua sibuk mencari uang atau aktifitasnya
sendiri. Tanpa hirau dengan usia, tumbuh kembang anak dan problematikanya.
Karena adakalanya di usia masa bersekolah anak-anak perlu ditanya,
diajak berdiskusi (sharing), diminta alternative pendapatnya. Atau bahkan
dimarahi bila perlu (bila ia melakukan suatu kesalahan).Untuk dapat menjaring
kesulitan yang terdapat pada diri anak (terutama kesulitan dalam belajar), orang
tua diminta selalu berkomunikasi aktif dengan anak. Komunikasi yang terbina
dalam keluarga berguna untuk mengetahui keluhan anak, permasalahan yang
dihadapinya, harapan-harapan anak dan gejolak-gejolak emosi yang terpendam
dalam diri anak.
Binaan komunikasi antara orang tua dan anak dalam keluarga merupakan
buhul-buhul kehangatan dalam rangkam respon daya fikir anak, mengembangkan
imajinasi dan meransang cara kerja otak dalam mengimplementasikan tanggung
jawab kepada dirinya atas tugas pembelajaran di usianya. Misalnya, orang tua
perlu menanyai gangguan atau permasalahan yang dialami anaknya di sekolah.
Mungkin saja saat itu si anak lagi mempunyai permasalahan dengan dirinya
sendiri atau dengan pelajarannya di sekolah.

2) Suasana belajar kurang mendukung

9
Dalam proses belajar berawal dari suasana belajar yang kurang
mendukung, kurangnya suasana yang tidak mendukung ini terlihat dari,
kurangnya niat dalam belajar, rasa simpati dan empati yang sangat kurang, saling
mengerti antar siswa itu sangat kurang, Saling mengerti antara guru dan
siswakurangnya kesenangan dalam belajar, kurangnya tantangan dalam belajar,
kurangnya rasa saling memiliki, kurangnya keteladanan di dalam kelas.
3) Landasan belajar yang kuat
Landasan ialah pondasi/dasar yang memompong aktifitas belajar sehingga
berlangsung secara optimal. Kesulitan yang di timbulkan oleh adanya landasan
belajar yang kurang kuat meliputi:
a) Kurang adanya tujuan yang jelas
Jarang sekali para guru menyampaikan tujuan-tujuan yang di capai hingga
para siswa merasa sekedar menjalani aktifitas belajar saja.
b) Kurang adanya keyakinan
Sering sekali para siswa Nampak tidak percaya diri, kurang keyakinan
pada diri sendiri.
c) Kurang adanya kemitraan dalam belajar
Para siswa membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan dalam
hidupnya, karna kemitraan sangatlah penting bagi para siswa.3

Adapun gejala kesulitan belajar dapat dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri tingkah laku
yang merupakan manifestasi dari gejala kesulitan belajar, yaitu:

1. Menunjukan hasil belajar yang rendah (di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh
kelompok belajar di kelas).
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang di lakukan, mungkin ada murid
yang selalu berusaha untuk belajar dengan giat tetapi nilai yang dicapai kurang dan tidak
sesuai dengan harapan.
3. Lambat dalam melakukan dan mengerjakan tugas-tugas kegiatan belajar. Ia selalu
tertinggal dari kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu
yang tersedia.
4. Memiliki atau menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, menentang, berpura-pura,
masa bodoh dan berdusta.
5. Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos, datang terlambat, tidak
mengerjakan tugas, mengasingkan diri, tidak biasa bekerja sama, menggangu teman baik
di luar maupun di dalam kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur belajar dan
kurang percaya diri.
6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar yaitu pemarah, pemurung, mudah
tersinggung, sensitif, tidak gembira dalam menghadapi situasi tertentu.

C. Solusi Terhadap Kesulitan Belajar


3
Moh.fatah/jenis-jenis kesulitan belajar dan faktor penyebabnya/hlm,95-98

10
a) Guru Sebagai Motivator
Untuk mengantisipasi kesulitan belajar anak sedari dini, guru perlu
mengenal karakteristik pada anak. Misalnya bentuk fisiknya, hobinya, minat-
minatnya, tingkat kecerdasannya dan sebagainya.Guru perlu mengenal latar
belakang keluarga apakah berasal dari keluarga (orangtua bercerai), yatim piatu
atau keluarg aharmonis dan mapan. Hal ini berguna untuk kiat guru dalam
melakukan pendekatan-pendekatan kepada anak. Terutama bila menemui
kesulitan di sekolah. Pada intinya, sebesar apapun kesulitan belajar yang dialami
anak, peran orang tua dalam membimbing dan mendidik anak amat banyak
menentukan. Karena kehadiran anak di sekolah hanya berkisar lima sampai enam
jam. Selebihnya tanggung jawab para orang tua dalam memberikan perhatian,
kasih sayang dan pendidikan dalam rumah tangga terhadap anak-anaknya.
Sekaligus generasi penerus bangsa.
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang dilakukan guru bersama
murid akan menghasilkan kelompok yang cepat belajar dengan prestasi baik,
kelompok murid yang sedang dengan prestasi dan kelompok murid yang lambat
belajar dengan prestasi rendah. Hal ini bias anya menimbulkan reaksi reaksi
tertentu yang menimbulkan masalah dalam belajar. Kesulitan belajar tersebut
dapat diagnosis dengan mengidentifikasi kasus, mengidentifikasi masalah dan
mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar.4

Upaya untuk membantu kesulitan belajar hanya dapat dilakukan oleh guru jika
faktor penyebab kesulitan mampu di identifikasi dengan baik Langkah-langkah dalam
pemecahan kesulitan belajar meliputi.5
1. Memperkirakan kemungkinan bantuan:
Kalau letak kesulitan yang dialami siswa sudah dipahami baik jenis dan sifat
kesulitan dengan berbagai macam latar belakangnya.
2. Menetapkan kemungkinan cara mengatasi :
Dalam langkah ini perlu di adakan dari rapat staf bimbingan dan konseling jika
diperlukan. Setelah hal itu dilaksanakan maka perlu di susun suatu rencana yang berisi
tentang beberapa alternatif yang mungkin dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang
dialami siswa.
3. Tindaklanjut :
Tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran remidial (Remidial
Teaching) yang diperkirakan tepat dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar.

Sebelum melakukan langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar, guru sebaiknya


melakukan diagnosis kesulitan siswa terlebih dahulu. Untuk melaksanakan kegiatan
diagnosis kesulitan belajar harus di tempuh beberapa tahapan kegiatan. Tahapan tersebut
meliputi:

1) Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar;


4
Susanti, R. D. (2018). Strategi Guru Kelas Dalam MengatasiKesulitanBelajar Akademik Siswa Dalam
Pembelajaran Di Sekolah Dasar. KONSELING EDUKASI Journal of Guidance and Counseling, 2(2): 139-154
5
Mulyadi. 2010. Diagnosis KesulitanBelajar&BimbinganTerhadapKesulitanBelajarKhusus. Yogyakarta: Nuha Litera.

11
2) Melokalisasikan kesulitan belajar;

3) Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar;

4) Memperkirakan alternative bantuan;

5) Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya;

6) Tindak lanjut.6

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kesulitan belajar adalah keadaan disaat siswa menghadapi hambatan-hambatan
yang terjadi dalam proses pendidikan untuk menggapai yang maksimal dalam
pendidikan.

6
Warkitri, dkk, PenilaianPencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1998), h. 8.

12
Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar itu ada berbagai macam, dapat di
sadari bahwa belajar itu amat ditentukan oleh bagaimana proses belajar itu dilakukan.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi
dua bagian besar, yaitu: faktor yang berasal dari individu siswa yang belajar (faktor
internal) merupakan faktor internal yang ada pada diri siswa itu adalah faktor yang
kemampuan intelektual, faktor afektif seperti kebiasaan belajar, kemampuan mengingat,
mendengar, perasaan, minat, motivasi, kematangan untuk belajar. Faktor yang berasal
dari luar diri siswa (faktor exsternal). Sedangkan faktor eksternal yang ada di luar diri
siswa adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi belajar mengajar seperti guru,
metode yang digunakan dalam belajar, kualitas proses belajar mengajar serta lingkungan
seperti teman kelas, keluarga dan sebagainya.

Untuk mengantisipasi kesulitan belajar anak sedari dini, guru perlu mengenal
karakteristik pada anak. Misalnya bentuk fisiknya, hobinya, minat-minatnya, tingkat
kecerdasannya dan sebagainya.Guru perlu mengenal latar belakang keluarga apakah
berasal dari keluarga (orangtua bercerai), yatim piatu atau keluarg aharmonis dan mapan.
Hal ini berguna untuk kiat guru dalam melakukan pendekatan-pendekatan kepada anak.
Terutama bila menemui kesulitan di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
https://siedoo.com/berita-3957-mengenal-kesulitan-belajar-anak-dan-solusinya/

https://www.kajianpustaka.com/2021/12/kesulitan-belajar.html?m=1

13
https://belaindika.nusaputra.ac.id/article/view/24

https://penerbitcmedia.com/kesulitan-belajar-pada-siswa/

https://www.halopsikolog.com/siswa-dengan-kesulitan-belajar/

14

Anda mungkin juga menyukai