KESULITAN BELAJAR
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok dalam Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Khoirunnisya (2101060011)
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Adapun dalam menyelasaikan tugas makalah ini, kami tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan petunjuk dari pihak lain. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati kami sampaikan ucapan
terimakasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya, kepada yang terhormat :
Bapak Dr. Masykurillah, S.Ag, MA. yang telah membimbing penyusunan
sekaligus Dosen pada Mata Kuliah Administrasi Pendidikan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mohon maaf bila ada penulisan kata atau tata Bahasa yang salah dan
kurang berkenang. Kritik serta saran dari pembaca yang membangun sangat kami
harapkan guna menyempurna makalah ini.
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………….……………….
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan……………………………………………………………………………
Saran…………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.3Tujuan
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Hakikat Kesulitan Belajar?
b. Untuk mengetahui factor Penyebab Kesulitan Belajar?
c. Untuk mengetahui pengertian diagnosis kesulitan belajar?
d. Untuk mengetahui langkah-langkah diagnosis kesulita belajar?
e. Untuk mengetahui kiat mengatasi kesulitan belajar?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini kesulitan belajar merupakan suatu hambatan atau gangguan yang
dialami oelh anak dalam kegiatan belajar sehingga menghambat berhasilnya
suatu tujuan belajar dan menghambat meningkatnya taraf belajar seseorang.
Kesulitan belajar ini disebabkan dari beberapa factor internal atau eksternal. Dan
gangguan ini sering tidak difahami dan diketahui orang tua karena kesulitan
belajar tidak berupa gangguan seperti cacat fisik yang bisa dilihat secara umum.
Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan
apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak dengan cara melihat
indikasi-indikasi sebagai berikut.
Indikasi ini merupakan indikasi yang paling mudah dilihat danpaling umum
dipakai oleh siswa atau mahasiswa,pengajar dan orang tua. Jika seorang siswa
ataumahasiswa sering mendapat nilai di bawah enam, atau di bawah nilai C
(cukup), dapatlah dikatakan bahwa siswa atau mahasiswa tersebut mengalami
kesulitan belajar.
1. Nilai yang diperoleh siswa atau mahasiswa sering di bawah nilai rata-rata
kelas.
Indikasi ini dapat juga menunjukkan bahwa seorang siswa atau mahasiswa.
mengalami kesulitan belajar. Indikasi ini sebenarnya tidak berlaku mutlak. Di
sekolah-sekolah favorit tempat berkumpulnya siswa-siswa pandai, mungkin saja
nilai rata-rata kelas mencapai nilai 6,7. Siswa yang mendapat nilai 6,4 belum bisa
dipastikan mengalami kesulitan belajar, karena walaupun berada di bawah rata-
rata kelas, nilai tersebut masih berada di atas sedang (di atas nilai 6).
2. Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi yang
dimiliki.
Misalnya saja seorang siswa atau mahasiswa yang prestasi belajarnya sedang
sedang saja, tetapi mempunyai tingkat intelegensi di atas rata-rata. Siswa atau
mahasiswa seperti ini dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar.
3. Perasaan siswa atau mahasiswa yang bersangkutan.
Misalnya seorang siswa atau mahasiswa yang memang merasa mengalami
kesulitan belajar, mengungkapkan kesulitan belajarnya itu kepada pengajarnya,
orang tuanya, guru, konselor, psikolog, dan sebagainya.
4. Kondisi kepribadian siswa atau mahasiswa yang bersangkutan.
Seorang siswa atau mahasiswa dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar jika
dalam proses belajar mengajar siswa atau mahasiswa tersebut menunjukkan
gejala-gejala tidak tenang tidak betah diam, tidak bisa berkonsentrasi, tidak
bersemangat, apatis, dan sebagainya.
Dengan demikian, diagnosis kesulitan belajar dapat dikatakan sebagai sebuah
proses untuk melakukan identifikasi kesulitan belajar pada siswa dalam upaya
menentukan sumber dan factor penyebabnya. Tujuannya adalah membantu siswa
mengatasi kesulitan belajarnya melalui berbagai alternatif pemecahannya atas
dasar data/informasi yang lengkap dan akurat yang telah terkumpul.
2. Selalu Evaluasi
Cara mengatasi kesulitan belajar siswa bisa dilakukan dengan evaluasi atau self-
monitoring . Di sini, guru dapat melihat perkembangan siswanya sekaligus
mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan kepada siswa tersebut.
Sebagai contoh, guru dapat memberikan jawaban yang benar, ketika siswa telah
menyelesaikan suatu tugas. Dari sini, siswa dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan dia dalam menyelesaikan tugas dengan jawaban yang benar dan
salah. Bagi guru sendiri tentu akan mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa
untuk mengerjakan suatu tugas dan perkembangan konsep-konsep yang masih
sulit dipahami dari jawaban yang salah.
Setiap siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, seperti halnya
dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Umumnya, kesulitan belajar yang
dialami siswa adalah ketidaksanggupan mereka mengerjakan tugas dalam jangka
waktu panjang. Oleh karena itu, sebaiknya siswa diberikan tugas yang
singkat. Sebagai contoh, guru dapat memberikan tugas yang mudah dengan
pertanyaan dan jawaban yang singkat dan bisa langsung memberikan nilai di saat
yang sama.
Sebagai contoh, dapat mengajak siswa agar mereka mau bertanya. Namun, perlu
diingat, guru mesti menghindari sikap marah ataupun menyalahkan secara
berlebihan jika ada pendapat dari mereka yang salah. Sikap tersebut sangat
mungkin akan menurunkan mental siswa atau menjadi tidak tertarik dengan
pelajaran yang disampaikan.
Siswa butuh diarahkan agar siswa menyadari potensinya. Minat dan bakat anak
nantinya akan menjadi kecakapan hidup, yaitu kemampuan khusus untuk bertahan
hidup dan menjadi berhasil. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga
dewasa nanti.
Metode ini merupakan salah satu yang ditanamkan oleh semua guru yang
mengajar di Global Prestasi School. GPS mendorong partisipasi siswa dalam
semua kegiatan di kelas. Hal ini akan membuat siswa lebih aktif, bersemangat,
dan lebih mudah menyerap semua pelajaran yang disampaikan.
Sebagai sekolah berstandar internasional, GPS memiliki visi dan misi dalam
mendidik siswa-siswi menjadi individu holistik dengan karakter, fondasi dan
keterampilan akademik yang kuat. Untuk membangun hal tersebut maka
diperlukan bimbingan dan pendekatan yang tepat melalui peran guru. Pengalaman
serta inovasi metode pembelajaran dalam membimbing siswa-siswi terus
dikembangkan oleh GPS untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak
sebagai generasi penerus bangsa.
GPS terdiri dari Montessori Pra-sekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang dikelola dan
dioperasikan oleh Yayasan Harapan Global Mandiri. Global Prestasi SMP &
SMA didirikan pada 2005 sementara Global Prestasi SD didirikan pada 2007.
Global Prestasi Montessori diluncurkan pada 2016. GPS telah dianugerahi nilai
akreditasi “A” sejak 2007 dan secara resmi diakui sebagai “model school” oleh
dinas pendidikan Bekasi. GPS menggunakan kurikulum 2013 dan berafiliasi
dengan kurikulum Cambridge.
6. Dekat Pribadi
7. Metode Resiprokal
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diagnosis kesulitan belajar didefinisikan sebagai suatu proses upaya untuk
memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar
dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan
seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan
keputusan serta mencari alternatif kemungkinan pemecahannya. Kesulitan belajar
biasa dialami oleh siswa yang berkemampuan rendah, siswa yang (normal),
disebabkan oleh beberapa faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja
akademik yang sesuai dengan harapan, yaitu:
1. Faktor Intern
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Media masa dan Lingkungan
Langkah-langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup
terkenal adalah prosedur Weener & Senf (1982) sebagaimana yang dikutip
Wardani (1991) sebagai berikut:
B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan, semoga dapat menambah
pengetahuan, wawasan serta bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari akan
ketidaksempurnaan makalah ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari
teman-teman sangat bermanfaat untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
Daftar pustaka
https://books.google.co.id/books?
id=zz4oEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
https://jurna.ar-raniry.ac.id/index.php.cobaBK/login
Munawir yusuf, Pendidikan bagi anak denga problema belajar, Tiga Serangkai, Bandung,
2009
[1] Munawir yusuf, Pendidikan bagi anak denga problema belajar, Tiga
Serangkai, Bandung, 2009, h.132
[2] Ibid, h 133