Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA

Proposal ini di ajukan sebagai syarat dalam memenuhi tugas mata kuliah

“METODE PENELITIAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB”

Dosen Pengampuh :

SITI HASNAH S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh:

SITI MAISARAH : (191020046)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEMESTER 2 (PBA-4)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PALU

2020
KATA PENGENTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T. Karena berkat Rahmat dan hidayah-
Nya, Proposal yang Berjudul “ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA” dapat
diselesaikan sesuai target waktu yang telah di rencanakan. Sholawat dan salam kita kirimkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W. beserta keluarga dan para sahabatnya
AMIIN.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal ini banyak mendapatkan bantuan moril
maupun material dari berbagai pihak, maka dari ini kami mengucapkan terimah kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini. Oleh karena itu, saran
dari berbagai pihak sangat diharapkan dalam kemajuan selanjutnya.

Palu, April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................................I

KATA PENGANTAR................................................................................................II

DAFTAR ISI..............................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1


B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................

A. Definisi Kesulitan Belajar........................................................................................2


B. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar...........................................................................2
C. Diagnosa Kesulitan Belaja.........................................................................................3
D. Intervensi (pemecahan masalah) kesulitan belajar....................................................4

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. KESIMPULAN.......................................................................................................5
B. SARAN....................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat penting dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasih atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang di alami
siswa ,baik ketika ia berada di lingkungan sekola maupun dilingkungan rumah (keluarga).
Pada sekarang ini banyak sekali anak-anak mengalami banyakkesulitan dalam belajar.hal
tersebut tidak hanya di alami olah siswa-siswa yang berkemampuan kurang saja. Sedang yang
namanya kesulitan belajar itu merupakan kondisi proses belajar yang di tandai oleh
hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai kesuksesan
Maka dari itu kami tertarik membahas masalah kesulitan belajar ini karena disaat sekarang
ini banyak anak atau siswa yang banyak mengalami masalah kesulitan belajar. Kami berharap
dengan adanya makalah ini kami semua bisa mengetahui mengenai faktor dan hal yang dapat
dilakukan untuk menghilangkan rasa kesulita belajar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana definisi kesulitan belajar?


2. Apa faktor penyebab kesulitan belajar?
3. Bagaimana diagnosa kesulitan belajar?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan definisi kesulitan belajar!


2. Menjelaskan faktor kesulitan belajar!
3. Menjelaskan diagnosa kesulitan belajar!
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KESULITAN BELAJAR


Kesulitan belajar pada intinya merupakan sebuah permasalahan yang menyebakan seorang
siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti siswa lain pada
umumnya yang disebabkan faktor-faktor tertentu sehinggs ia terlaambat atau bahkan tidak
dapat mencapai tujuan belajar dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya,
kesulitan belajar yang dialami siswa tidak selalu disebabkan oleh rendahnyatingkat
intelegensia atau kecerdasan siswa. Namun demikian, kesulitan belajar dapat di sebabkan juga
oleh banyak faktor seperti faktor-faktor fisiologis, psikologis, sarana dan prasarana dalam
belajar dan pembelajaranserta faktor lingkungan belajarnya.

B. FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR


Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa dapat dikelompokkan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa antara lain, kemampuan
intelektual, perasaan dan kepercayaan diri, motivasi, kematangan untuk belajar, usia, jenis
kelamin, kebiasaan belajar, kemampuan mengingat, serta kemampuan mengindra seperti
melihat, mendengarkan, membau dan merasakan.. sedangkan menurut Abu Ahmadi dan
Widodo Supriyono faktor internal yang menjadi penyebab kesulitan belajar pada siswa
yaitu :
a. Faktor fisiologis, menyebabkan kesulitan belajar pada siswa seperti kondisi siswa
yang sedang sakit, kurang sehat, adanya kelemahan dan cacat tubuh.
b. Faktor psikologis, meyebabkan kesulitan belajar meliputi tingkah inteligensia pada
umumya yang rendah, bakat terhadap mata pelajaran yang rendah, minat belajar dan
motivasi yang kurang.
2. Faktor eksternal
Yang dapat menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa dapat berupa guru, kualitas
pembelajaran, instrument, dan fasilitas pembelajaran, serta lingkungan sosial dan alam.
Sedangkan menurut Abu ahmadi dan Widodo Supriono faktor eksternal yang
menyebabkan kesulitan belajar pada siswa yaitu :
a. Faktor nonsosial, yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa dapat berupa
peralatan belajar atau media belajar yang kurang baik atau bahkan kurang lengkap,
kondisi ruang belajar yang kurang layak dan waktu pelaksanaan proses pembelajaran
yang kurang disiplin.
b. Faktor sosial, yang juga dapat menyebabkan munculnya permasalahan belajar pada
siswa seperti faktor keluarga, sekolah, teman bermain, dan lingkungan masyarakat.

C. DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR

Menurut Sugihartono dkk, diagnosa kesulitan belajar dapat di terjemahkan sebagai sebuah
proses yang dilakukan oleh guru untuk menentukan masalah atau ketidak mampuan siswa
dalam belajar yang dilakukan dengan cara meneliti berbagai latar belakang faktor
penyebabnya dengan cara menganalisis gejala-gejala yang tampak dan dapat dipelajari.
Dengan demikian, diagnosa kesulitan belajar dapat dikatakan sebagai sebuah proses untuk
melakukan identifikasi kesulitan belajar pada siswa dalam upaya menentukan sumber dan
faktor penyenbabnya. Tujuannya adalah membantu siswa mengatasi kesulitabn belajarnya
melalui berbagai alternatif pemecahannya atas dasar data/informasi yang lengkap dan akurat
yang telah terkumpul.
Dalam melakukan diagnosis di perlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah
tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yag dialami
siswa. Banyak langkah diagnostic yang dapat di tempus guru, antara lain yang cukup terkenal
adalah prosedur Weener and Senf (1982) sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) sebagai
berikut :
1. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika mengikuti
pelajaran.
2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang di duga mengalami
kesulitan.
3. Mewawancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga yang
mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
4. Memberikan teks diagnostic bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat
kesulitan belajar yang dialami siswa.
5. Memberikan teks kemampuan intelegensi (IQ) khususnya pada siswa yang diduga
mengalami kesulitan belajar.

D. INTERVENSI (PEMECAHAN MASALAH) KESULITAN BELAJAR


Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswanya.
Akan tetapi, seblum pilihan tertentu diambil, guru sangat di harapkan untuk terlebih dahulu
melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut :
1. Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah yang benar
mengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
2. Mengidentifikasi dan menentukaan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan
perbaikan.
3. Meyusun program perbaikan, khususnya program remidial teaching (pengajaran
perbaikan).

Setelah langkah-langkah di atas selesai, barulah guru melaksanakan langkah selanjutnya,


yakni melaksanakan program perbaikan.

1. Analisis Hasil Diagnosis, yang data dan informasinya di peroleh guru melalui diagnostik
kesulitan belajar tadi perlu di analisis sedemikian rupa, sehingga kesulitan khusus yang
dialami siswa yang berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti.
2. Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah, bidang-bidang kecakapan ini dapat
dikategorikan menjadi tiga macam yaitu:
a. Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri.
b. Bidang kecakapan bermasalah yang dapat di tangani oleh guru dengan bantuan orang
tua.
c. Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun
orang tua.
3. Menyusun program perbaikan, dalam hal menyusun program pengajaran perbaikan
(remidial teaching), sebelumnya guru perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Tujuan pengajaran remedial.
b. Materi pengajaran remedial.
c. Metode pengajaran remedial.
d. Alokasi waktu pengajaran remedial.
e. Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran remedial.
4. Melaksanakan program perbaikan, pada prinsipnya program pengajaran remedial itu lebih
cepat dilaksanakan tentu saja akan lebih baik. Tempat penyelenggaraannya bisa dimana
saja, asal tempat itu memungkinkan siswa klien (siswa yang memerlukan bantuan)
memusatkan perhatiannya terhadap proses pengajaran perbaikan tersebut.
5. Cara belajar yang baik
a. Andaikan kamu sudah mempunyai cara belajar yang baik, artinya dengan caramu itu
kamu dapat belajar dengan mudah.
b. Bagi yang sulit belajar, manakah cara belajar yang baik? Selain sudah dijelaskan
sebelumya, coba dengarkan cara yang biasa beberapa orang lakukan ini!
- Dengan membaca keseluruhan data satu bab atau mencoret yang penting.
- Jika belum jelas, baca lagidengan menulis pokok-pokoknya pada catatan.
- Kamu pelajari pokok-pokok singkatan tersebut.
- Apa bila masih lupa, lihat bagian mana yang kelupaan.

Uraian diatas akan mempunyai arti jika kita mau membuktikannya dengan kehendak kita, mau
membuktikannya, memiliki kemauan kuat untuk melaksanakannya, berdisiplin/menaati dan
menepati rencana yang sudah ditentukan untuk belajar, gemar membaca buku jangan suka
menganggur kerjakan apapun yang berguna.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kesulitan belajar merupakansebuah permasalahan yang meyebabkan seorang siswa tidak
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti siswa lain pada umumnya yang
disebabkan faktor-fator tertentu sehingga ia terlambat atau bahkan tidak dapat mencapai
tujuan belajar dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
2. Faktor penyebab kesulitan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
3. Diagnosa kesulitan belajar dapat diterjemahkan sebagai sebuah proses yang dilakukan
oleh guru untuk menentukan masalah atau ketidak mampuan siswa dalam belajar yang
dilakukan dengan cara meneliti berbagai latar belakang faktor penyebabnya dengan cara
menganalisis gejala-gejala yang tampak dan dapat di pelajari.
4. Intervensi (pemecahan masalah) kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara
menganalisis hasil diagnosis, mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan
tertentu yang memerlukan perbaikan, dan menyusun program perbaikan.
B. SARAN
1. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi
pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak.
2. Untuk pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi anak
didiknya dan dapat menciptakan cara belajar yang mampu membuat peserta didik
bersemangat dalam belajar sehingga dapat memahami pelajaran sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Hendaknya pendidik bekerja sama dengan orang tua atau wali siswa
dalam meningkatkan prestasi belajar dan mengurangi fator-faktor penyebab kesulitan
belajar.
3. Untuk peserta didik sebaiknya tetap menerapkan sikap disiplin dan teapat waktu dalam
belajar. Pelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan tak perlu sungkan untuk
bertanya pada guru jika memang ada hal yang belum di mengerti.
DAFTAR PUSTAKA

Bimo, Walgito, 2010, Bimbingan + Konseling [Studi & Karier], Yogyakarta: Andi.

http://aridlowi.blogspot.com/2012/06/contoh-kasus-cara-menangani-anak.html diakses pada jam


21.53, 15 maret 2015.

Irham, Muhammad, dkk, 2013, psikologi pendididkan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Suryabrata, Sumaedi, 2004, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo.

Syah, Mihibbin, 2011, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Bandung: Rosda.

.
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Anda mungkin juga menyukai