KESULITAN BELAJAR
Disusun oleh:
JURUSAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
serta rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kesulitan
Belajar” dengan baik. Tidak lupa, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak
Bambang Dibyowiyono, S.Pd., M.Pd. yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini, kami membahas tentang definisi
kesulitan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, macam-
macam kesulitan belajar, dan pemecahan masalah kesulitan belajar berdasarkan
teori dan artikel yang sudah dipaparkan oleh para ahli. Disini kami juga
memaparkan mengenai prosedur-prosedur yang dapat ditempuh oleh guru untuk
mengatasi permasalahan kesulitan belajar. Kami menerima saran maupun kritik
akan makalah yang kami buat, karena sesungguhnya manusia tidak luput dari
salah dan lupa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat berguna
dikemudian hari bagi mahasiswa atau masyarakat umum yang membaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 11
B. Saran ………………………………………………………………………… 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku manusia
melalui pembelajaran dan pengajaran. Dalam proses pengubahan sikap dan
tingkah laku tersebut, tentu ada hambatan sehingga sering kali menimbulkan
masalah dalam belajar. Salah satu masalah tersebut adalah kesulitan belajar.
Kesulitan belajar memiliki pengertian suatu kondisi yang menimbulkan
hambatan dalam proses belajar seseorang. Kesulitan belajar dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal . Faktor – faktor
tersebut akan mempengaruhi terhadap proses belajar mengajar maupun hasil
dari pembelajaran itu sendiri.
Terlebih lagi kesulitan belajar merupakan permasalahan yang umum
terjadi bagi peserta didik. Sehingga seringkali tenaga pendidik kesulitan
dalam mengajarkan ilmu. Peserta pendidik sering kali mengeluh tentang
kesulitan belajar dan akhirnya peserta didik menjadi tertinggal dalam
pelajaran. Apabila dalam proses belajar mengajar permasalahan kesulitan
belajar masih terus berlanjut tanpa adanya penyelesaian, maka kegagalan
akan menjadi ancaman bagi tujuan dari proses pembelajaran dan pengajaran.
Oleh karena itu, penting bagi peserta didik maupun tenaga pendidik untuk
mengetahui hal – hal mengenai kesulitan belajar sehingga pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kesulitan belajar?
2. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar?
3. Apa saja macam-macam kesulitan belajar?
4. Apa gangguan perkembangan yang menyebabkan kesulitan belajar?
5. Bagaimana langkah – langkah dalam mengatasi kesulitan belajar?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kesulitan belajar
2. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
3. Mengetahui macam-macam kesulitan belajar
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Siswa dapat dikategorikan ke dalam slow learners apabila siswa yang
bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan,
termasuk penyesuaian sosial sesuai dengan pola organismiknya pada fase
perkembangan tertentu, seperti yang berlaku bagi kelompok sosial dan
usia yang bersangkutan.
1. Faktor internal, yakni hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor
internal siswa meliputi ketidakmampuan psiko-fisik siswa, yakni:
b. Gangguan afektif, yaitu labilnya emosi dan sikap. Emosi dan sikap
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada proses belajar
siswa. Emosi berkaitan dengan kesadaran dan motivasi siswa dalam
mengikuti belajar. Jika motivasi seseorang untuk belajar besar maka
akan berdampak pada sikap yaitu mudahnya siswa menyerap
informasi yang baru.
5
indera penglihatan dan pendengaran tidak befungsi dengan baik
maka seseorang akan mengalami kesulitan selama proses
pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan pendidikan khusus bagi
siswa yang memiliki keterbatasan.
2. Faktor eksternal, yakni hal-hal yang datang dari luar diri siswa. Faktor
eksternal meliputi:
a. Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan faktor yang disebabkan ketika
seseorang berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Faktor
sosial dapat berasal dari orang tua, teman, guru, tetangga, serta
orang-orang yang biasa diajak berinteraksi di kehidupan sehari-hari.
Jika terdapat masalah dengan orang-orang tersebut, maka hal ini
dapat mengganggu proses belajar karena pikiran seseorang hanya
terfokus pada masalah yang sedang dihadapi. Contohnya, jika ada
seorang anak yang kedua orang tuanya sering bertengkar di rumah,
maka hal tersebut mempengaruhi pikiran seorang anak bahwa ia
tidak dapat memperoleh ketenangan di rumah, sehingga
menyebabkan kesulitan belajar.
b. Faktor Non-sosial
3. Faktor Khusus, yaitu faktor yang terjadi hanya pada sekian persen dari
jumlah siswa. Faktor tersebut yaitu sindrom. Sindrom merupakan contoh
dari kesulitan belajar learning diabilities yaitu ketidakmampuan belajar
siswa. Sindrom yaitu satuan gejala yang muncul sebagai indikator
adanya keabnormalan psikis (Reber,1998) yang menimbulkan kesulitan
belajar itu. Beberapa sindrom tersebut yaitu :
6
Akan tetapi, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas
sebenarnya memiliki IQ normal bahkan di antaranya ada yang memiliki
kecerdasan diatas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa yang
menderita sindrom mungkin hanya disebabkan oleh adanya minimal
brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak (Reber, 1988)
Adapun untuk mengatasi kesulitan belajar dalam “learning disability”,
guru dan orangtua sangat dianjurkan untuk memanfaatkan guru
pendukung. Guru khusus ini bertugas dan menempuh pendidikan secara
khusus yang menangani siswa pengidap sindrom-sindrom tersebut.
2. Learning Disfunction
Learning Disfunction adalah gejala dimana proses belajar siswa
tidak berfungsi dengan baik. Padahal secara fisik siswa tersebut mampu
dan tidak ada kekurangan. Hal ini berarti siswa tersebut memiliki
kemampuan akan sesuatu hal, tetapi dia tidak memanfaatkannya dengan
baik.
7
Salah satu faktor yang mungkin dapat mempengaruhi hal tersebut yaitu
tidak adanya motivasi dalam dirinya.
3. Underachiever
Underachiever adalah keadaan dimana siswa yang sebenarnya
memiiki tingkat intelektual diatas normal, namun proses belajarnya
rendah. Contoh: seseorang yang pintar namun tidak ada motivasi dalam
dirinya untuk belajar, sehingga hasil belajarnya rendah. Underachiever
ini tergolong kesulitan belajar yang terjadi berasal dari diri siswa tersebut
yaitu pada ranah krasanya yaut emosi dan sikap.
8
Treatment yang dapat dilakukan adalah memberi intervensi perilaku
yang intensif yang mampu memberikan peningkatan yang cukup signifikan
untuk dapat memiliki serangkaian kecakapan sosial maupun kognisi.
9
4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui
hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
Untuk dapat memperoleh hasil dari diagnostik kesulitan belajar yang berupa
diagnosis, maka kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang guru setelah
menempuh prosedur diagnostik adalah:
1. Membandingkan nilai dari setiap individu dari setiap mata pelajaran
dengan individu lainnya. .
3. Merujuk siswa pada yang ahli. Hal ini dapat dilakukan apabila
penyebab dari kesulitan belajar siswa terletak pada aspek mental.
Aspek mental tersebut meliputi intelegensi, kemampuan perseptual,
maupun kerusakan fungsi otak.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah hambatan/ gangguan belajar pada anak
dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara
taraf integensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai.
Kesulitan belajar yang dialami seorang siswa biasanya terlihat dari
menurunnya kinerja akademik dan prestasi belajarnya
11
B. SARAN
Sebagai seorang calon guru yang memegang peranan penting dalam
proses pembelajaran dan pendidikan karakter, sudah seharusnya dapat
mengerti perilaku dan karakteristik siswa agar kita dapat mengetahui apakah
siswa tersebut mengalami kesulitan belajar atau tidak. Pengetahuan mengenai
jenis-jenis kesulitan belajar juga perlu untuk dimiliki seorang guru. Sehingga
seorang guru dapat melakukan tindakan pencegahan maupun perbaikan, serta
dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di dalam
kelas untuk meminimalisir terjadinya kesulitan belajar.
12
DAFTAR PUSTAKA
13