Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata muliah Diagostik kesulitan
belajar dan remedial
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Puji 2215055
Azizah Safarina 2215045
Hilyatun Nisa 2215068
Arini Ulfa Mawaddaah 2215051
PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Faktor penyebab kesulitan belajar. Kami juga berterima
kasih kepada Ainul Mardiyati Maulida, M. Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Diagostik kesulitan belajar dan remedial. Yang telah memberikan tugas ini
kepada kami, sehingga kami dapat mempelajari lebih mendalam mengenai
penyebab kesulitan belajar pada peserta didik.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan kita mengenai berbagai cara dalam mengubah perilaku kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
kami berharap adanya kritik, saran, serta usulan pada makalah yang telah kami
buat untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya mengingat bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Masalah.............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Definisi penyebab Kesulitan Belajar.............................................................5
B. Faktor-faktor Kesulitan Belajar....................................................................7
C. Tanda-tanda kesulitan belajar.....................................................................10
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Simpulan.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
informasi yang berasal dari berbagai bagian otak mereka. Wood menyebutkan
bahwa kesulitan belajar pada anak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu kesulitan
dalam berbicara dan berbahasa, kemampuan akademik, dan kesulitan lain,
terutama dalam mengoordinasikan gerakan anggota tubuh serta permasalahan
belajar yang belum dicakup oleh kedua kategori di atas.1
B. Rumusan Masalah
1
Fadillah, buku ajar bermain dan permainan anak usia dini, Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP, 2017, h 171
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Macam-macam kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi empat
macam, yaitu adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari jenis kesulitan belajar
a. Ada yang berat
b. Ada yang sedang
2. Dilihat dari bidang studi
a. Ada yang sebagian bidang studi
b. Ada yang keseluruhan bidang studi
3. Dilihat dari sifat kesulitannya
a. Ada yang sifatnya permanen atau menetap
b. Ada yang sifatnya sementara
4. Dilihat dari segi faktor penyebabnya
a. Ada yang karena faktor intelegensi
b. Ada yang karena faktor non-intelegensi.2
2
M S Totok Agus Suryanto, Memahami Bimbingan Dan Konseling Belajar : Teori Dan
Aplikasi Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling Belajar. (jawa barat: Penerbit Adab, 2021)
<https://books.google.co.id/books?id=kVYsEAAAQBAJ>.
6
tersebut disebabkan oleh masalah keluargadi rumah, maka
penanganannya tidak cukup dengan cara mengulang-ngulang atau
mempelajari satuan pelajaran pokok, tapi perlu mengembalikan siswa
tersebut ke situasi dan kondisi pembelajaran sehingga konsentrasi
tersebut tidak terganggu.
3. Kesulitan yang tingkatannya berat. Misalnya siswa mendapat gangguan
pada organ fisiknya, mungkin gangguan pada sarafnya karena
kecelakaan, sehingga tidak dapat menangkap konsep secara cepat, akan
secara cepat lupa terhadap pelajaran. Masalah kesulitan belajar yang
mendalam ini dan terus menerus akan terjadi yang disebabkan faktor
mendasar akan sukar atau mungkin tidak dapat ditangani lagi.3
3
Rizma Muhaiba and others, ‘Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Dan Dampak Terhadap
Perkembangan Prestasi Siswa Kelas 1-6 SDN Gili Timur 1’, Jurnal Pendidikan, 53.9 (2013), 329–
37.
7
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berperan terhadap
kemampuan bagi seseorang anak yang dalam keadaan segar
jasmaninya akan akan beberapa belajarnya dengan anak yang ada
dalam kelelahan. Anak-anak yang kurang gizi akan mudah cepat
lelah mudah mengantuk sehingga dalam kegiatan belajarnya
mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.
b) Faktor psikologis atau kejiwaan
Faktor kejiwaan berkaitan dengan emosionalisasi siswa. Siswa
kurang mampu dengan mengontrol kondisi emosionalnya sehingga
berpengaruh terhadap kinerjanya ketika kondisi emosional atau
kejiwaan siswa mengalami masalah labil, kecenderungan siswa akan
bertindak gegabah, ceroboh acuh dan cenderung mudah terpancing
untuk marah. Emosional dapat dipengaruhi dari lingkungan luar
misalnya suatu tindakan orang lain kepadanya. Orang tua dan guru
harus mampu memahami kondisi kejiwaan siswa dan mampu
membangun kondisi lingkungan yang baik sehingga mampu
mendukung dan mengubah kondisi siswa menjadi lebih baik. Faktor
kejiwaan atau emosional dapat berubah ke arah yang lebih baik yaitu
dewasa, sabar bijak dengan adanya dukungan dan upaya dari siswa.
Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitan
dengan kurang mendukungnya perasaan hati atau emosional sesuai
untuk belajar secara bersungguh-sungguh.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu faktor
eksternal dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu:
a) Faktor keluarga
Faktor kesulitan belajar yang berasal dari keluarga meliputi cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar
belakang kebudayaan.
8
Terdapat beberapa faktor penyebab kesulitan belajar yang
berkaitan dengan sikap dan keadaan keluarga yang berkurang
mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuh hati.
9
masyarakat yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Intinya,
lingkungan di sekitar siswa harus dapat membantu mereka untuk
belajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah.
Dengan cara seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu
para siswa, harapan bangsa ini untuk berkembang dan bertumbuh
menjadi lebih cerdas.4menurut Sugiyanto menyatakan bahwa,
“Ketidakberhasilan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
ketuntasan materi tidak dapat dilihat hanya pada satu faktor saja,
tetapi banyak faktor yang terlibat dan mempengaruhi proses belajar
mengajar. Faktor yang dapat dipersoalkan adalah: siswa yang
belajar, jenis kesulitan yang dihadapi dan kegiatan- kegiatan dalam
proses pembelajaran. Jadi yang terpenting dalam proses diagnosa
kesulitan belajar adalah menemukan letak kesulitan belajar dan jenis
kesulitan belajar yang dihadapi siswa sehingga pembelajaran
korektif dapat terlaksana secara efektif dan efisien. "5
4
M P Myrna Apriany Lestari, Bimbingan Konseling Di SD (Mendampingi Siswa Meraih
Mimpi) (Yogjakarta: Deepublish, 2020) <https://books.google.co.id/books?
id=3dEOEAAAQBAJ>.
5
Asmidir Ilyas and Solihatun Folastri, Sisca, Diagnosis Kesulitan Belajar & Pembelajaran
Remedial (Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang, 2020) <https://books.google.co.id/books?id=DBRgEAAAQBAJ>.h 60-61
10
sebayanya. Keterlambatan ini juga bisa dilihat dari proses
pertumbuhannya, seperti terlambat berjalan atau terlambat berdiri, hal lain,
ketertinggalan dalam memahami arah, mengenal bentuk huruf, pelafalan
kata atau hitungan, hasil studi menunjukkan anak yang terlambat
perkembangannya juga mengalami keterlambatan di sekolah.
b) Penampilan tak konsisten
Kesulitan belajar mampu melakukan soal matematika dari guru saat
ini, tapi jika mendapat soal itu untuk Minggu berikutnya, iya tidak mampu
untuk menyelesaikannya. Kesulitan ini diprediksi karena kemampuan
mengingatnya.
Ketidakkonsisten anak kesulitan belajar juga bisa berupa tulisan yang jelek
namun hasil lukisannya bagus, dan bisa juga, lebih bisa mengerjakan suatu
dengan baik di rumah daripada di sekolah.
c) Kehilangan minat belajar
Sebenarnya anak kesulitan belajar suka belajar, namun antusiasmenya
kiat berkurang begitu masuk sekolah karena mengalami gangguan
pemrosesan informasi yang butuh daya ingat dan pengorganisasian
informasi dalam jumlah besar, tanda-tanda yang bisa dilihat dengan jelas:
suka menunda-nunda pekerjaan seperti mengerjakan tugas belum selesai
dan mengatakan akan mengerjakannya di sekolah.
d) Tak mencapai prestasi seperti yang diharapkan
Adanya kesenjangan antara potensi dan prestasi yang ditunjukkan
anak dapat menjadi ciri utama bagi yang mengalami kesulitan belajar.
misalnya, anak 8 tahun kelas 3 SD, dengan IQ 139 dengan kemampuan
bisa menguasai materi kelas 4 bahkan kelas 5. Hambatan disebabkan
ketidakmampuan belajar mandiri.
e) Masalah tingkah laku yang menetap
Anak kesulitan belajar umumnya mempunyai masalah perilaku,
masalah perilaku ini seperti cepat marah. Anak yang mengalami kesulitan
persepsi visual dan bahasa akan sulit memahami dan mengingat informasi
sehingga sering terkesan suka diatur dan kasar.
11
Tingkah laku ini tentunya tidak disadari oleh Anak. Kesulitan muncul saat
anak masuk sekolah karena sekolah cara inten menuntutnya berperilaku
baik. Di sekolah mungkin ia berhasil mengendali dirinya, namun di rumah
ada perubahan mood yang mencolok. Hal ini yang menyebabkan anak
learning disabilitas sering dianggap keras kepala, malas, tak peka, tak
bertanggung jawab dan tak mau bekerja sama.
f) Kurangnya kepercayaan diri dan harga diri
Anak sering menganggap dirinya bodoh karena tak dapat meraih
prestasi yang baik di sekolah, tak dapat memenuhi harapan orang tua, tak
dapat diterima kelompok, adanya rendah diri ini akan menurunkan
motivasi akademis mereka. Anak kesulitan belajar rentan terhadap situasi
membuat mereka mudah putus asa dan berhenti mencoba.6
6
Ilyas and Folastri, Sisca. Op.Cit.h 9-11
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik berkemampuan
rendah, tetapi juga oleh peserta didik berkemampuan tinggi dan rata-rata.
Diagnosis kesulitan belajar dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling.
Terdapat dua jenis kesulitan belajar, yaitu General Learning Disability
(kesulitan belajar secara umum) dan Specific Learning Disability (kesulitan
belajar spesifik). Faktor penyebab kesulitan belajar dapat berasal dari faktor
internal kondisi kesehatan, bakat, minat, motivasi, dan kesehatan mental) serta
faktor eksternal (lingkungan keluarga, pola asuh, dan faktor ekonomi).
Kesulitan belajar dapat mempengaruhi berbagai bidang studi dan memiliki
tanda-tanda yang bervariasi tergantung pada individu siswa.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fadillah, “buku ajar bermain dan permainan anak usia dini”, Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, (2017)
Ilyas, Asmidir, and Solihatun Folastri, Sisca, Diagnosis Kesulitan Belajar &
Pembelajaran Remedial (Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, 2020)
<https://books.google.co.id/books?id=DBRgEAAAQBAJ>
Muhaiba, Rizma, Rofilah Rohadatul Aisy, Nurul Imaniyah, Sherliy Milinda Sari,
and Syarifah Dwi Agustina, ‘Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Dan
Dampak Terhadap Perkembangan Prestasi Siswa Kelas 1-6 SDN Gili Timur
1’, Jurnal Pendidikan, 53.9 (2013), 329–37
14