Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Kesulitan Belajar”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu :
SUHARNIS, S.Ag., M.Ag

Kelompok 3 :
Alniran ( 221040020 )
Ma’rifa ( 221040017 )
Muh. Dzulfaqar ( 221040014 )
Saida Habiba ( 221040008 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN DATOKARAMA PALU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan
kami kemudahan untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesulitan
Belajar”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang telah di berikan
oleh dosen pengampuh pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yakni Bapak
SUHARNIS, S.Ag., M.Ag.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
pembaca dan sebagai penambah wawasan serta meningkatkan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Palu, 04 Juni 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesulitan Belajar................................................................. 2


B. Jenis – Jenis Kesulitan Belajar ........................................... .................. 3
C. Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ....................................... 4
D. Strategi Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar ........................................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesulitan belajar merupakan masalah yang sering dihadapi oleh sebagian besar
individu di dalam konteks pendidikan. Kesulitan belajar dapat memengaruhi kemampuan
seseorang dalam memahami, mengingat, dan menerapkan informasi baru. Hal ini dapat
berdampak negatif terhadap prestasi akademik dan perkembangan pribadi seseorang.

Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, penting bagi setiap
individu untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai guna menghadapi
tantangan di dunia pendidikan dan lapangan kerja. Namun, ada sejumlah faktor yang dapat
menyebabkan kesulitan belajar, seperti perbedaan gaya belajar, gangguan kesehatan, faktor
lingkungan, dan masalah psikologis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kesulitan Belajar?
2. Apa Saja Jenis – Jenis Kesulitan Belajar?
3. Apa Saja Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar?
4. Bagaimana Strategi Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kesulitan Belajar
2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Kesulitan Belajar
3. Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
4. Untuk Mengetahui Strategi Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merujuk pada kesulitan atau hambatan yang dialami seseorang
dalam memperoleh, mengolah, atau memahami informasi secara efektif. Ini adalah kondisi
di mana individu menghadapi kesulitan dalam memenuhi tuntutan pembelajaran yang
biasanya diharapkan dari usia atau tingkat perkembangannya. Kesulitan belajar dapat
terjadi pada anak-anak, remaja, maupun dewasa.

Kesulitan belajar tidak hanya terbatas pada satu aspek tertentu, tetapi dapat meliputi
berbagai bidang pembelajaran seperti membaca, menulis, berhitung, memahami konsep,
memecahkan masalah, mengingat informasi, dan mengorganisir pikiran. Hal ini dapat
memengaruhi kemampuan individu untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses belajar
dan dapat berdampak pada prestasi akademik, perkembangan sosial, dan kesejahteraan
emosional.

Kesulitan belajar dapat berkaitan dengan berbagai faktor, termasuk perbedaan


dalam gaya belajar, gangguan perkembangan, faktor genetik, masalah kesehatan, faktor
psikososial, atau lingkungan belajar yang tidak kondusif.

Penting untuk diingat bahwa kesulitan belajar bukanlah indikator dari kecerdasan
atau potensi seseorang. Individu yang mengalami kesulitan belajar masih memiliki potensi
untuk belajar dan berkembang dengan dukungan yang tepat. Melalui pemahaman yang
mendalam tentang kesulitan belajar dan penerapan strategi yang sesuai, individu dengan
kesulitan belajar dapat mengatasi hambatan mereka dan mencapai kemajuan dalam proses
belajar mereka.1

1
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), 13

2
B. Jenis – Jenis Kesulitan Belajar

Setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda, dan beberapa orang mungkin
menghadapi kesulitan belajar dalam mengadopsi metode belajar yang umumnya digunakan
di lingkungan pendidikan. Berikut jenis-jenis Kesulitan Belajar yang Umum:

1. Kesulitan dalam Membaca, Disleksia adalah jenis kesulitan belajar yang umum
terjadi. Penderita disleksia mengalami kesulitan dalam membaca dengan lancar,
mengenali huruf dan kata-kata dengan tepat, serta memahami dan mengingat
informasi yang telah dibaca.
2. Kesulitan dalam Menulis, Disgrafia adalah jenis kesulitan belajar yang berkaitan
dengan menulis. Penderita disgrafia mungkin mengalami kesulitan dalam
menghasilkan tulisan yang terbaca, mengatur ide dalam tulisan, serta mengontrol
penulisan yang rapi dan teratur.
3. Kesulitan dalam Berhitung, adalah kesulitan belajar yang terkait dengan
pemahaman dan penerapan konsep matematika. Individu dengan diskalkulia
mungkin mengalami kesulitan dalam berhitung, mengenali angka, serta memahami
dan mengingat fakta-fakta matematika.
4. Kesulitan dalam Berbicara, adalah jenis kesulitan belajar yang mempengaruhi
kemampuan berbicara dan memahami bahasa. Penderita disfasia mungkin
mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas, memahami
instruksi dan percakapan, serta mengorganisir dan mengungkapkan pikiran secara
verbal.
5. Kesulitan dalam Memori dan Pemrosesan Informasi, Gangguan memori kerja
melibatkan kesulitan dalam mengingat informasi secara singkat dan memproses
informasi dengan efisien. Individu dengan gangguan memori kerja mungkin
mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi kompleks, mengingat urutan
peristiwa, dan memproses informasi secara efektif.2

2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-mengajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 21.

3
C. Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar bukan hanya terjadi tanpa adanya faktor lain, berikut beberapa
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar:

1. Faktor Genetik, Beberapa kasus kesulitan belajar memiliki kaitan dengan faktor
genetik. Ada kemungkinan seseorang mewarisi kecenderungan untuk mengalami
kesulitan belajar dari anggota keluarga terdekat.
2. Faktor Lingkungan Belajar, Lingkungan belajar yang tidak kondusif, seperti
kurangnya dukungan dari orang tua atau pendidik, kurangnya sumber daya
pendidikan yang memadai, atau lingkungan yang tidak mendorong pembelajaran,
dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan belajar seseorang.
3. Gangguan Perkembangan atau Kesehatan, Beberapa gangguan perkembangan atau
masalah kesehatan tertentu dapat memengaruhi kemampuan belajar seseorang.
Contohnya adalah gangguan neurologis seperti disleksia, gangguan perkembangan
bahasa, gangguan pendengaran, atau kondisi medis tertentu.
4. Faktor Psikososial, Beberapa faktor psikososial, seperti stres, kecemasan, depresi,
atau trauma, dapat memengaruhi konsentrasi, motivasi, dan kemampuan belajar
seseorang. Perasaan rendah diri atau tekanan sosial juga dapat berkontribusi pada
kesulitan belajar.
5. Perbedaan Gaya Belajar, Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda. Jika
metode pembelajaran yang digunakan di sekolah tidak sesuai dengan gaya belajar
individu, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan mengolah
informasi dengan efektif.
6. Kurangnya Intervensi atau Dukungan yang Tepat, Jika kesulitan belajar tidak
diidentifikasi atau tidak mendapatkan intervensi dan dukungan yang tepat secara
dini, masalah tersebut dapat semakin memburuk dan mempengaruhi kemajuan
akademik individu.3

3
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 185-186

4
D. Strategi Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Dalam mengatasi kesulitan belajar guru atau pendidik bukan hanya melakukan
pendekatan terhadap peserta didik. Namun pendidik juga perlu menerapkan strategi guna
memaksimalkan tujuannya untuk mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik, terutama
anak dan remaja. Berikut strategi mengatasi kesulitan belajar pada anak dan remaja:

1. Identifikasi dan Pemahaman Terhadap Kesulitan Belajar

Penting untuk mengidentifikasi dan memahami akar permasalahan kesulitan belajar


yang dialami anak atau remaja. Observasi dan evaluasi dapat membantu dalam menentukan
jenis kesulitan belajar yang spesifik.

2. Dukungan Emosional dan Motivasi

Berikan dukungan emosional yang kuat dan dorong motivasi anak atau remaja
untuk mengatasi kesulitan belajar. Bantu mereka memahami bahwa kesulitan belajar
bukanlah indikator kecerdasan atau kemampuan mereka, melainkan tantangan yang dapat
diatasi dengan upaya dan dukungan yang tepat.

3. Metode Pembelajaran yang Variatif:

Gunakan beragam metode pembelajaran untuk mengakomodasi gaya belajar yang


berbeda. Misalnya, gunakan pendekatan visual, auditif, kinestetik, atau kombinasi dari
keduanya. Dengan cara ini, anak atau remaja memiliki kesempatan lebih besar untuk
memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.

4. Adaptasi Kurikulum:

Jika diperlukan, lakukan adaptasi kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan anak atau remaja. Hal ini bisa meliputi memberikan latihan tambahan,
pengulangan materi, menyediakan penjelasan lebih lanjut, atau memperpanjang waktu
pengerjaan tugas.

5
5. Bimbingan Individual atau Kelompok Kecil:

Berikan bimbingan individual atau kelompok kecil kepada anak atau remaja yang
mengalami kesulitan belajar. Bimbingan ini dapat membantu mereka mengatasi kesulitan
secara lebih intensif dan memberikan dukungan yang lebih terarah. 4

6. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Guru:

Libatkan orang tua dan guru dalam proses mengatasi kesulitan belajar. Komunikasi
yang terbuka dan kolaborasi yang baik antara orang tua, guru, dan ahli pendidikan dapat
membantu menyediakan strategi dan sumber daya yang tepat untuk mendukung anak atau
remaja dalam mengatasi kesulitan belajar.

7. Penguatan Keterampilan dan Strategi Belajar:

Fokus pada pengembangan keterampilan belajar yang efektif, seperti mengorganisir


informasi, memanfaatkan catatan, menerapkan teknik mengingat, dan mengelola waktu
dengan baik. Ajarkan anak atau remaja untuk menggunakan strategi belajar yang tepat agar
mereka dapat mengoptimalkan proses belajar.

8. Pendekatan Multi-disiplin:

Jika kesulitan belajar anak atau remaja terkait dengan masalah kesehatan atau
perkembangan, penting untuk melibatkan tim multi-disiplin, termasuk psikolog, terapis,
dan profesional kesehatan lainnya, untuk memberikan intervensi yang holistik dan
komprehensif.

Setiap individu memiliki kebutuhan dan tantangan belajar yang unik. Oleh karena itu,
penting untuk menyesuaikan strategi pengatasi kesulitan belajar sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik anak atau remaja secara individual.

4
Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak ( Jogjakarta: Javalitera, 2011), 14

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesulitan belajar adalah hambatan yang dihadapi individu dalam memperoleh,


mengolah, atau memahami informasi secara efektif. Ini dapat meliputi kesulitan dalam
membaca, menulis, berhitung, memahami konsep, dan lainnya. Kesulitan belajar dapat
disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan belajar, gangguan perkembangan, faktor
psikososial, atau perbedaan gaya belajar. Penting untuk mengidentifikasi dan memahami
akar permasalahan kesulitan belajar, serta memberikan dukungan emosional, motivasi, dan
metode pembelajaran yang variatif. Adaptasi kurikulum, bimbingan individual, dan
kolaborasi dengan orang tua dan guru juga penting dalam mengatasi kesulitan belajar.
Pengembangan keterampilan belajar dan penerapan strategi belajar yang efektif juga dapat
membantu. Dengan dukungan yang tepat, individu dengan kesulitan belajar dapat
mengatasi hambatan mereka dan mencapai kemajuan dalam proses belajar mereka.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca demi
untuk menyempurnakan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka


Cipta. 2009.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Subini, Nini. Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak. Jogjakarta: Javalitera. 2014.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2013.

Anda mungkin juga menyukai