“Kesulitan Belajar”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
SUHARNIS, S.Ag., M.Ag
Kelompok 3 :
Alniran ( 221040020 )
Ma’rifa ( 221040017 )
Muh. Dzulfaqar ( 221040014 )
Saida Habiba ( 221040008 )
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan
kami kemudahan untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesulitan
Belajar”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang telah di berikan
oleh dosen pengampuh pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yakni Bapak
SUHARNIS, S.Ag., M.Ag.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
pembaca dan sebagai penambah wawasan serta meningkatkan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesulitan belajar merupakan masalah yang sering dihadapi oleh sebagian besar
individu di dalam konteks pendidikan. Kesulitan belajar dapat memengaruhi kemampuan
seseorang dalam memahami, mengingat, dan menerapkan informasi baru. Hal ini dapat
berdampak negatif terhadap prestasi akademik dan perkembangan pribadi seseorang.
Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, penting bagi setiap
individu untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai guna menghadapi
tantangan di dunia pendidikan dan lapangan kerja. Namun, ada sejumlah faktor yang dapat
menyebabkan kesulitan belajar, seperti perbedaan gaya belajar, gangguan kesehatan, faktor
lingkungan, dan masalah psikologis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kesulitan Belajar?
2. Apa Saja Jenis – Jenis Kesulitan Belajar?
3. Apa Saja Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar?
4. Bagaimana Strategi Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kesulitan Belajar
2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Kesulitan Belajar
3. Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
4. Untuk Mengetahui Strategi Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kesulitan belajar merujuk pada kesulitan atau hambatan yang dialami seseorang
dalam memperoleh, mengolah, atau memahami informasi secara efektif. Ini adalah kondisi
di mana individu menghadapi kesulitan dalam memenuhi tuntutan pembelajaran yang
biasanya diharapkan dari usia atau tingkat perkembangannya. Kesulitan belajar dapat
terjadi pada anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Kesulitan belajar tidak hanya terbatas pada satu aspek tertentu, tetapi dapat meliputi
berbagai bidang pembelajaran seperti membaca, menulis, berhitung, memahami konsep,
memecahkan masalah, mengingat informasi, dan mengorganisir pikiran. Hal ini dapat
memengaruhi kemampuan individu untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses belajar
dan dapat berdampak pada prestasi akademik, perkembangan sosial, dan kesejahteraan
emosional.
Penting untuk diingat bahwa kesulitan belajar bukanlah indikator dari kecerdasan
atau potensi seseorang. Individu yang mengalami kesulitan belajar masih memiliki potensi
untuk belajar dan berkembang dengan dukungan yang tepat. Melalui pemahaman yang
mendalam tentang kesulitan belajar dan penerapan strategi yang sesuai, individu dengan
kesulitan belajar dapat mengatasi hambatan mereka dan mencapai kemajuan dalam proses
belajar mereka.1
1
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), 13
2
B. Jenis – Jenis Kesulitan Belajar
Setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda, dan beberapa orang mungkin
menghadapi kesulitan belajar dalam mengadopsi metode belajar yang umumnya digunakan
di lingkungan pendidikan. Berikut jenis-jenis Kesulitan Belajar yang Umum:
1. Kesulitan dalam Membaca, Disleksia adalah jenis kesulitan belajar yang umum
terjadi. Penderita disleksia mengalami kesulitan dalam membaca dengan lancar,
mengenali huruf dan kata-kata dengan tepat, serta memahami dan mengingat
informasi yang telah dibaca.
2. Kesulitan dalam Menulis, Disgrafia adalah jenis kesulitan belajar yang berkaitan
dengan menulis. Penderita disgrafia mungkin mengalami kesulitan dalam
menghasilkan tulisan yang terbaca, mengatur ide dalam tulisan, serta mengontrol
penulisan yang rapi dan teratur.
3. Kesulitan dalam Berhitung, adalah kesulitan belajar yang terkait dengan
pemahaman dan penerapan konsep matematika. Individu dengan diskalkulia
mungkin mengalami kesulitan dalam berhitung, mengenali angka, serta memahami
dan mengingat fakta-fakta matematika.
4. Kesulitan dalam Berbicara, adalah jenis kesulitan belajar yang mempengaruhi
kemampuan berbicara dan memahami bahasa. Penderita disfasia mungkin
mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas, memahami
instruksi dan percakapan, serta mengorganisir dan mengungkapkan pikiran secara
verbal.
5. Kesulitan dalam Memori dan Pemrosesan Informasi, Gangguan memori kerja
melibatkan kesulitan dalam mengingat informasi secara singkat dan memproses
informasi dengan efisien. Individu dengan gangguan memori kerja mungkin
mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi kompleks, mengingat urutan
peristiwa, dan memproses informasi secara efektif.2
2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-mengajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 21.
3
C. Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar bukan hanya terjadi tanpa adanya faktor lain, berikut beberapa
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar:
1. Faktor Genetik, Beberapa kasus kesulitan belajar memiliki kaitan dengan faktor
genetik. Ada kemungkinan seseorang mewarisi kecenderungan untuk mengalami
kesulitan belajar dari anggota keluarga terdekat.
2. Faktor Lingkungan Belajar, Lingkungan belajar yang tidak kondusif, seperti
kurangnya dukungan dari orang tua atau pendidik, kurangnya sumber daya
pendidikan yang memadai, atau lingkungan yang tidak mendorong pembelajaran,
dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan belajar seseorang.
3. Gangguan Perkembangan atau Kesehatan, Beberapa gangguan perkembangan atau
masalah kesehatan tertentu dapat memengaruhi kemampuan belajar seseorang.
Contohnya adalah gangguan neurologis seperti disleksia, gangguan perkembangan
bahasa, gangguan pendengaran, atau kondisi medis tertentu.
4. Faktor Psikososial, Beberapa faktor psikososial, seperti stres, kecemasan, depresi,
atau trauma, dapat memengaruhi konsentrasi, motivasi, dan kemampuan belajar
seseorang. Perasaan rendah diri atau tekanan sosial juga dapat berkontribusi pada
kesulitan belajar.
5. Perbedaan Gaya Belajar, Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda. Jika
metode pembelajaran yang digunakan di sekolah tidak sesuai dengan gaya belajar
individu, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan mengolah
informasi dengan efektif.
6. Kurangnya Intervensi atau Dukungan yang Tepat, Jika kesulitan belajar tidak
diidentifikasi atau tidak mendapatkan intervensi dan dukungan yang tepat secara
dini, masalah tersebut dapat semakin memburuk dan mempengaruhi kemajuan
akademik individu.3
3
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 185-186
4
D. Strategi Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Dalam mengatasi kesulitan belajar guru atau pendidik bukan hanya melakukan
pendekatan terhadap peserta didik. Namun pendidik juga perlu menerapkan strategi guna
memaksimalkan tujuannya untuk mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik, terutama
anak dan remaja. Berikut strategi mengatasi kesulitan belajar pada anak dan remaja:
Berikan dukungan emosional yang kuat dan dorong motivasi anak atau remaja
untuk mengatasi kesulitan belajar. Bantu mereka memahami bahwa kesulitan belajar
bukanlah indikator kecerdasan atau kemampuan mereka, melainkan tantangan yang dapat
diatasi dengan upaya dan dukungan yang tepat.
4. Adaptasi Kurikulum:
Jika diperlukan, lakukan adaptasi kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan anak atau remaja. Hal ini bisa meliputi memberikan latihan tambahan,
pengulangan materi, menyediakan penjelasan lebih lanjut, atau memperpanjang waktu
pengerjaan tugas.
5
5. Bimbingan Individual atau Kelompok Kecil:
Berikan bimbingan individual atau kelompok kecil kepada anak atau remaja yang
mengalami kesulitan belajar. Bimbingan ini dapat membantu mereka mengatasi kesulitan
secara lebih intensif dan memberikan dukungan yang lebih terarah. 4
Libatkan orang tua dan guru dalam proses mengatasi kesulitan belajar. Komunikasi
yang terbuka dan kolaborasi yang baik antara orang tua, guru, dan ahli pendidikan dapat
membantu menyediakan strategi dan sumber daya yang tepat untuk mendukung anak atau
remaja dalam mengatasi kesulitan belajar.
8. Pendekatan Multi-disiplin:
Jika kesulitan belajar anak atau remaja terkait dengan masalah kesehatan atau
perkembangan, penting untuk melibatkan tim multi-disiplin, termasuk psikolog, terapis,
dan profesional kesehatan lainnya, untuk memberikan intervensi yang holistik dan
komprehensif.
Setiap individu memiliki kebutuhan dan tantangan belajar yang unik. Oleh karena itu,
penting untuk menyesuaikan strategi pengatasi kesulitan belajar sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik anak atau remaja secara individual.
4
Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak ( Jogjakarta: Javalitera, 2011), 14
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca demi
untuk menyempurnakan makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Subini, Nini. Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak. Jogjakarta: Javalitera. 2014.