Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MASALAH KESULITAN BELAJAR

Disusun oleh:

1. Sumarni
2. Ahmad Syawaludin

Dosen pengampu : Prengki Ade Chandra, M.Pd.I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah
Kesulitan Belajar”.

Makalah ini berisi pengenalan tentang masalah kesulitan belajar yang dihadapi oleh tenaga
pengajar. Kami mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan penjelasan kepada kita
semua tentang masalah kesulitan belajar pada peserta didik. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih belum sempurna. Kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk
membangun makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan semua
usaha kita.

Muara Bungo, 17 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3. Batasan Masalah.............................................................................. 1
1.4. Tujuan Penelitian............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kesulitan Belajar............................................................ 2
2.2. Diagnosis Kesulitan Belajar............................................................. 3
2.3. Jenis Kesulitan Belajar Secara Umum............................................. 3
2.3.1 Disleksia............................................................................... 3
2.3.2 Dispraksia............................................................................. 3
2.3.3 Disgrafia............................................................................... 4
2.3.4 Diskalkulia............................................................................ 4
2.4. Faktor Kesulitan Belajar................................................................... 4
2.5. Cara Mengatasi Kesultian Belajar.................................................... 5
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini dunia pendidikan mengalami banyak perubahan dan peningkatan baik dari
segi struktur kurikulum ataupun dari strategi pembelajaran yang akan diterapkan oleh
tenaga pengajar kepada peserta didik. Perubahan ini memberikan dampak yang cukup
besar pada proses penyampaian materi sehingga membuat peserta didik mengalami
hambatan kesulitan belajar.

Peserta didik pada prinsipnya berhak memperoleh kesempata untuk mendapatkan


pengajaran yang optimal. Namun faktanya dilapangan memiliki banyak perbedaan dalam
hal kemampuan intelektual, fisik, kebiasan prilaku dan pendekatan proses belajar yang
mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik.

Hambatan ini membuat kegagalan dalam proses belajar mengajar yang berdampak pada
banyak aspek terutama dalam aspek waktu, tenaga dan juga biaya. Dampak ini bukan
hanya dirasakan oleh tenaga pengajar tetapi lebih kepada peserta didik salah satunya
adalah peserta didik kehilangan rasa percaya diri sehingga tidak mampu mencoba
berbagai hal baru yang bisa menunjang kreativitas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yaitu :
1. Apa diagnosis dan jenis-jenis kesulitan belajar yang dialami peserta didik ?
2. Apa faktor yang mempengaruhi sehingga peserta didik mengalami kesulitan belajar?
3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah adalah untuk mengetahui, mengenali dan mempelajari diagnosis, jenis ,
faktor pendukung ataupun cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

1.4 Tujuan Penelitian


Untuk mengenali dan mempelajari apa saja hambatan yang menyebabkan peserta didik
mengalami kondisi kesulitan dalam belajar sehingga mempermudah tenaga pengajar
dalam mencari solusi dan cara yang tepat untuk menyikapi hambatan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesulitan Belajar


Secara harifah kesulitan belajar terjemahan dari “Learning Disability” yang berarti
keadaan dimana anak atau remaja mengalami kesulitan dalam hal belajar, merujuk
pada kondisi ketidakmampuan perkembangan dalam suatu bidang tertentu yang
meliputi ketrampilan bahasa atau ketrampilan motorik

Istilah lain dari “Learning Disability” adalah “Learning Difficults and Learning
Differences”. Kondisi ini biasanya ditemukan sejak usia dini sehingga membentuk
gangguan yang membuat seseorang terutama anak-anak mengalami kesulitan untuk
membaca, menulis, berhitung, fokus ataupun menggerakan anggota tubuh.

ACCALD (Association Committee For Children and Adult Learning Disability)


dalam Lovitt (1989) mengatakan bahwa kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi
kronis yang diduga bersumber pada masalah Neurologis, yang mengganggu
kemampuan mengintergritasikan dan kemampuan bahasa verbal dan non verbal.

Sedangkan NJCLD (National Joint Committee Of Learning Disabilty) dalam


Lerner, (2000) berpendapat bahwa kesulitan belajar adalah istilah umum dari berbagai
jenis kesulitan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
Kondisi ini bukan karena kecatatan fisik ataupun mental, bukan juga karena pengaruh
lingkungan melainkan faktor kesulitan dalam individu itu sendiri saat melakukan
proses informasi terhadap objek yang dilihat dan dirasakanya.

Dalam satu kondisi hasil atau nilai yang kurang sempurna tidak dapat dijadikan
sebagai tolak ukur peserta didik mengalami gangguan kesulitan belajar. Akses
pendidikan yang terbatas dan lingkungan yang kurang mendukung dapat memicu
faktor kegagalan dalam proses belajar mengajar.
Dengan kata lain, kesulitan belajar dapat dikatakan juga sebagai salah satu bentuk dari
anak berkebutuhan khusu yang ditandai oleh ketidakmapuan dalam mencapai standar
kompetensi yang sudah ditetapkan.

2.2 Diagnosis Kesulitan Belajar


Dalam proses belajar – mengajar, tugas seorang tenaga pengajar tidak hanya
memberikan ilmu ataupun menyampaikan informasi pada peserta didik. Tenaga
pengajar juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik
dalam proses belajar, kegiatan memahami kesulitan belajar ini lebih umum dikenal
dengan diagnosis kesulitan belajar.

Diagnosis kesulitan belajar adalah sebuah proses menentukan akar masalah atas
ketidakmampuan peserta didik menerima materi yang disampaikan dengan meneliti
latar belakang faktor penyebab atau menganalisa dari gejala yang ditimbulkan oleh
peserta didik.

Ketidakmampuan dalam menerima informasi yang diberikan disebabkan gejala


tertentu pada diri peserta didik membuat peserta didik lamban dalam proses belajar.

2.3 Jenis-Jenis Umum Kesulitan Belajar


Secara umum ada beberapa jenis kesulitan belajar yang berkaitan dengan akademis
menurut dunia psikologi pendidikan.

2.3.1. Disleksia (Kesulitan Membaca)


Merupakan salah satu bentuk gangguan belajar dalam hal kemampuan membaca
dan menulis yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam mengeja,
menulis dan membaca. Peserta didik yang mengalami disleksia umumnya bisa
membayangkan huruf tetapi kesulitan dalam menggabungkan kata dengan suara
yang berbeda berhubungan dengan mengenali kata dasar dan memahami buku
bacaan.

Ciri-ciri peserta didik dengan disleksia adalah :


1. Susah menghafal sesuatu
2. Lamban berbicara
3. Sulit membedakan kata-kata serupa atau huruf serupa seperti b dan d.
4. Sulit mengikuti arah kanan ataupun kiri.

2.3.2. Dispraksia (Gangguan Kemampuan Motorik)


Gangguan tumbuh kembang secara signifikan yang mempengaruhi aktifitas sehari-
hari peserta didik ditandai dengan gerakan anggota tubuh tidak berjalan dengan
baik, seperti menyeimbangi gerakan kaki dan tangan.
Ciri-ciri dispraksia adalah :
1. Kesulitan untuk melompat
2. Kesulitan menggunakan alat makan
3. Sering menabrak orang atau benda
4. Sensitive terhadap cahaya, rasa, bau

2.3.3. Disgrafia (Gangguan Menulis)


Gangguan belajar dalam hal kemampuan menulis hampir sama dengan membaca.
Hal yang membedakan, anak kesulitan menyusun kalimat, mengatur paragraf,
menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar dalam bentuk tulisan.

Gangguan ini berhubungan dengan ADHD atau gangguan perilaku yang terjadi
pada anak. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membuat tulisan yang baik
dan benar. Terkadang tulisannya tidak dapat dibaca karena kurang jelas.

Dysgraphia, diketahui sebagai kesulitan untuk menulis. Seorang anak yang


mengalami hal ini, bahkan akan susah untuk memegang pensil atau pulpen untuk
menulis.

2.3.4. Diskalkulia (Gangguan Menghitung)


Kesulitan belajar dalam hal menghitung ditandai dengan anak sering membuat
kesalahan untuk matematika dasar. Tanda diskalkulia akan berbeda-beda pada
setiap orang, tetapi sebagian besar anak yang dyscalculia tidak dapat mengenali
angka.

Ketika tumbuh dewasa, mereka akan susah untuk melakukan perhitungan yang
sederhana bahkan susah untuk mengingat angka, sehingg anak mengalami
gangguan belajar.

2.4 Faktor Kesulitan Belajar


Menurut Syah (dalam Asrori, 2020, hlm. 95), yang berpendapat bahwa faktor internal
yang menyebabkan kesulitan belajar meliputi gangguan atau ketidakmampuan psiko-
fisik peserta didik seperti:
1. Bersifat kognitif (ranah cipta)
Rendahnya kapasitas intelektual atau intelegensi peserta didik.

2. Bersifat afektif (ranah rasa)


Labilnya emosi, minat dan sikap peserta didik.

3. Bersifat psikomotorik
Terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga).
Sementara itu faktor eksternal yang dapat menyebabkan kesulitan belajar siswa
meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas
belajar peserta didik. Faktor ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Lingkungan sekolah,
contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi
guru serta alat belajar yang berkualitas rendah.

2. Lingkungan keluarga
contohnya ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan rendahnya
kehidupan ekonomi keluarga.

3. Lingkungan masyarakat
contohnya wilayah kumuh dan teman sepermainan
(Syah dalam Asrori, 2020, hlm. 95).

2.5 Cara Mengatasi Kesultian Belajar


Psikologi behavioral memberikan sumbangan teori-teori penting untuk mengajar anak
berkesulitan belajar. Pusat perhatian teori-teori ini terutama pada tugas-tugas yang
diajarkan dan analisis perilaku yang dibutuhkan untuk mempelajari tugas-tugas
tersebut. Pembelajaran yang bertolak dari teori ini kadang-kadang disebut
pembelajaran langsung direct instruction, tetapi ada pula yang menyebut belajar
tuntas (mastery learning), pengajaran terarah (directed teaching), analisis tugas (task
analysis), atau pengajaran keterampilan berurutan (sequential skills teaching).
BAB III
PENUTUP

Setelah penyusun melakukan penelitian hingga akhir penulisan makalah ini, maka
penyusun menyimpulkan bahwa dengan kesulitan belajar yang dihadapi setiap peserta
didik memiliki berbagai jenis dan faktor penyebab yang mendukung peserta didik
mengalami keterlambatan dalam proses belajar – mengajar sehingga setiap tenaga
pengajar dituntut untuk lebih memahami dalam menganalisa gejala yang menjadi
hambatan untuk mendapatkan solusi terbaik dalam proses penyampaian materi kepada
peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang terdapat pada makalah ini, penyusun menyarankan setiap
tenaga pengajar untuk lebih memahami dan menguasai berbagai jenis media kreatif
sebagai solusi untuk setiap hambatan kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta
didik, sehingga materi ataupun informasi dapat tersalurkan dengan baik. +
DAFTAR PUSTAKA
Yulinda,2010. Kesulitan Belajar.

Sattu, Alang, 2015. Urgensi Diagnosis Dalam Mengatasi kesulitan Belajar. Makasar.

https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/perkembangan-balita/
gangguan-belajar-anak/ (akses : maret 2023)

https://serupa.id/kesulitan-belajar-pengertian-diagnosis-jenis-faktor-cara-
mengatasinya-dll/ (akses : maret 2023)

https://epsikologi.com/jenis-kesulitan-belajar/amp/ (akses : maret 2023)

Anda mungkin juga menyukai