DISUSUN OLEH:
Siti Khumairah Putri
105401108818
PGSD 6 B
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan Laporan “Upaya dalam
mengatasi kesulitan belajar membaca di SD ” Dan juga saya berterima kasih pada bapak Drs.
Muhammad Amier, S.Pd., M. Pd. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Diagnosa Kesulitan
Belajar dan penggerak mula yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Kesulitan belajar Membaca pada anak. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan untuk itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................
D. Manfaat............................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan kemampuan dasar pada jenjang pendidikan dasar. Sekolah
Dasar (SD) adalah satuan pendidikan yang memberikan kemampuan dasar tersebut
sebagaimana yang dinyatakan dalam Bab II pasal 6 ayat 6 PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal
diharapkan dapat menangani kesulitan yang dialami siswa untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa termasuk kemampuan membaca. Siswa akan berkembang secara
optimal melalui perhatian guru yang positif, begitupun sebaliknya.
Kemampuan terpenting yang harus dipelajari pada masa kanak-kanak adalah
membaca. Burn, dkk. mengatakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang
vital dalam suatu masyarakat terpelajar, karena aktivitas belajar pada anak dimulai dari
bagaimana individu membaca, dan proses membaca buku akan sangat dipentingkan bagi
anak untuk kehidupan mendatang. Jika terjadi permasalahan pada kemampuan membaca
yang merupakan bagian dari kemahiran berbahasa, maka akan berdampak pada proses
belajar yang lain. Fakta di lapangan mendukung bahwa anak yang mengalami hambatan
berbahasa dan kesulitan belajar mempunyai efek negatif dan signifikan pada pendidikan
anak.
Pada umumnya kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan
adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan
usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai
suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan
tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan
mungkin juga tidak disadari oleh orang yang mengalaminya, dan dapat bersifat
sosiologis, psikologis ataupun fisiologis dalam keseluruhan proses belajarnya.
Siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca akan tertinggal dengan siswa
yang lainnya, selain itu siswa merasa terbebani dengan apa yang ditugaskan oleh guru
dikarenakan siswa yang berkesulitan dalam membaca ini tidak mampu mengikuti intruksi
yang diberikan oleh guru, misalnya : semua siswa diharapkan untuk mengerjakan soal
halaman 15, namun pada siswa yang berkesulitan membaca ini dia merasa kebingungan
dalam membaca soal ataupun jawaban soal. Ketertinggalan inilah yang nantinya membuat
siswa ini tidak mendapat nilai yang sesuai (belum mencapai KKM) dan tidak dinaikan
kelas.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana penyebab terjadinya kesulitan belajar membaca (disleksia) pada siswa
kelas III SD?
b. Bagaimana solusi terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca
(disleksia) pada siswa kelas III SD?
C. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat
sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Mendiskripsikan penyebab terjadinya kesulitan belajar membaca pada siswa kelas III
SD
b. Solusi terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan di kelas
III SD?
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:
1) Bagi Kepala Sekolah
Memberikan gambaran kemampuan membaca siswa, sehingga dapat menjadi
bahan pertimbangan penentuan kebijakan bagi sekolah untuk mendukung proses
perbaikan pembelajaran maupun rencana kegiatan sekolah.
2) Bagi Guru
Memberikan gambaran tentang kesulitan-kesulitan membaca yang dialami oleh
siswa, sehingga guru dapat mengambil tindakan yang tepat guna mengatasi
masalah dalam kesulitan belajar membaca permulaan siswa.
3) Bagi Siswa
Memberikan informasi dan pemahaman tentang kesulitan belajar membaca yang
mereka alami agar dapat memahami dan mengusahakan mengatasi kesulitan
tersebut.
4) Bagi Peneliti
Meningkatkan pengalaman peneliti tentang membaca siswa sekolah dasar. Selain
itu juga dapat menambah kemampuan serta ketrampilan yang ada dalam diri
peneliti dan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah disleksia berasal dari bahasa Yunani, yakni dys yang berarti sulit dalam dan
lex berasal dari legein, yang artinya berbicara. Jadi secara harfiah, disleksia berarti
kesulitan yang berhubungan dengan kata atau simbol-simbol tulis. Kelainan ini
disebabkan oleh ketidakmampuan dalam menghubungkan antara lisan dan tertulis, atau
kesulitan mengenal hubungan antara suara dan kata secara tertulis.
Bryan & Bryan (dalam Abdurrahman, 1999: 204), menyebut disleksia sebagai
suatu sindroma kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat,
mengintegrasikan komponen-komponen kata dan kalimat dan dalam belajar segala
sesuatau yang berkenaan dengan waktu, arah dan masa. Sedangkan, menurut Lerner
seperti di kutip oleh Mercer (1979: 200), mendefinisikan kesulitan belajar membaca
sangat bervariasi, tetapi semuanya menunjuk pada adanya gangguan fungsi otak.
Pada kenyataannya, kesulitan membaca dialami oleh 2-8% anak sekolah dasar.
Sebuah kondisi, dimana ketika anak atau siswa tidak lancar atau ragu-ragu dalam
membaca; membaca tanpa irama (monoton), sulit mengeja, kekeliruan mengenal kata;
penghilangan, penyisipan, pembalikan, salah ucap, pengubahan tempat, dan membaca
tersentak-sentak, kesulitan memahami; tema paragraf atau cerita, banyak keliru menjawab
pertanyaan yang terkait dengan bacaan; serta pola membaca yang tidak wajar pada anak.
Jika pada anak normal kemampuan membaca sudah muncul sejak usia enam atau
tujuh tahun, tidak demikian halnya dengan anak disleksia. Sampai usia 12 tahun kadang
mereka masih belum lancar membaca. Kesulitan ini dapat terdeteksi ketika anak
memasuki bangku sekolah dasar.
Beberapa ciri anak berkesulitan belajar membaca menurut Vernon sebagai berikut:
1. Memiliki kekurangan dalam diskriminasi penglihatan
2. Tidak mampu menganalisis kata menjadi huruf-huruf
3. Memiliki kekurangan dalam memori visual
4. Memiliki kekurangan dalam melakukan diskriminasi auditoris
5. Tidak mampu memahami simbol bunyi
6. Kurang mampu mengintegrasikan penglihatan dengan pendengaran
7. Kesulitan dalam mempelajari asosiasi simbol-simbol iregular (khusus yang
berbahasa Inggris)
8. Kesulitan dalam mengurutkan kata-kata dan huruf-huruf
9. Membaca kata demi kata
10. Kurang memiliki kemampuan dalam berfikir konseptual
I. Identitas Anak
a) Nama : Sultan
b) Tempat, Tanggal Lahir : Bontonompo,, 22 Agustus 2011
c) Jenis Kelamin : Laki-laki
d) Agama : Islam
e) Alamat : Bontonompo, kel. Bontonompo, kab. Gowa
f) Kelas : III
g) Sekolah : SD Senter Rappokaleleng
II. Identitas Orang Tua
a) Nama
Ayah : Muh Ismad
Ibu : Hasniar
b) Pekerjaan
Ayah : Wiraswasta
Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : Bontonompo, kel. Bontonompo, kab. Gowa
Gejala : Belum mampu untuk membaca dengan baik dan benar sesuai dengan EYD,
intonasi yang digunakan pun belum sesuai.
Banyak faktor yang menjadi penyebab disleksia antara lain genetis, problem
pendengaran sejak bayi yang tidak terdeteksi sehingga mengganggu kemampuan
bahasanya, dan faktor kombinasi keduanya. Namun, disleksia bukanlah kelainan yang
tidak dapat disembuhkan. Hal paling penting adalah anak disleksia harus memiliki
metode belajar yang sesuai. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki metode yang
berbeda-beda, begitupun anak disleksia.
Kesulitan membaca pada anak penderita disleksia tentu saja akan berpengaruh
pada kemampuannya memahami mata pelajaran yang lain. Dalam pelajaran matematika,
misalnya, anak akan kesulitan memahami symbol-simbol. Karena anak yang mengalami
disleksia, akan berpengaruh ke seluruh aspek kehidupannya. Kadang-kadang dalam
berbicara pun maksud mereka sulit dipahami.
Sejak usia dini ibu sudah dapat mengenalkan buku pada anak. Tentunya, buku
yang diberikan akan disesuaikan dengan usia anak. Kebiasaan ini dinilai dapat memicu
tumbuh kembang anak dan kegemarannya dalam membaca. Bukan hanya sebagai
kegiatan di rumah, membaca buku memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, beberapa
diantaranya meningkatkan kreativitas dan menambah kosakata.
Selain itu, kesulitan membaca dapat dipengaruhi oleh kondisi otak yang tidak
mampu memproses bahasa dan pusat penalaran visual. Selain faktor kesehatan, sebaiknya
perhatikan lagi kebiasaan yang ibu lakukan di rumah bersama anak. Saat ibu jarang
memperkenalkan buku dan kebiasaan membaca, maka hal ini juga dapat menyebabkan
anak akan mengalami kesulitan membaca. Jadi, tidak ada salahnya kenali berbagai jenis
buku bacaan yang menarik bagi anak agar ia tertarik untuk berlatih membaca.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan upaya guru dalam mengatasi
kesulitan belajar membaca siswa kelas III SD Senter Rappokaleleng yang telah
peneliti uraikan di bab sebelumnya, maka dari itu dapat peneliti simpulkan bahwa
anak yang mengalami kesulitan belajar membaca disebabkan oleh faktor internal
yang ada pada diri siswa dan faktor eksternal yang ada pada luar diri siswa. Faktor
internal sendiri adalah motivasi dan minat baca anak yang masih kurang dalam
belajar membaca. Faktor eksternalnya adalah kurangnya bimbingan orang tua
dalam melatih siswa belajar membaca di rumah dan kurangnya pemanfaatan
sekolah menggunakan sarana prasarana yang ada untuk menumbuhkan semangat
siswa belajar membaca.
Sebelum mengatasi kesulitan belajar membaca, guru melakukan
perencanaan dan persiapan. Perencanaan dan persiapan yang dilakukan guru yang
pertama adalah membuat RPP dengan melihat kemampuan siswa. Setelah itu guru
menentuksn tujuan mengenai pembelajaran yang dilaksanakan. Selanjutnya guru
menyesuaikan jadwal dalam memberikan bimbingan. Kedua membuat bahan ajar
membaca yang digunakan guru untuk membimbing siswa belajar membaca.
Ketiga, guru menentukan metode yang digunakan untuk membimbing siswa
membaca permulaan. Hal tersebut dilakukan guru agar siswa mempunyai
kemauan untuk belajar membaca dan tidak bosan dalam mengikuti bimbingan.
DAFTAR PUSTAKA
Supriasmoro. 2013. “Menangani Anak Kesulitan Belajar Membaca”. NOSI. Vol. 1, No.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 6.
Subini, Nini. 2013. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta: Javalitera.
Susanto, Ahmad. 2013 Teori Belajar & Pebelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Tarigan Hendry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa.
Widyastuti, Ana. 2017. Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis. Jogjakarta: PT Elex Media
Komputindo.
https://nasuprawoto.wordpress.com/2010/01/01/kesulitan-belajar-membaca/