DOSEN PENGAMPU:
OLEH KELOMPOK 5
Rizha (18003107)
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas observasi. Dan kami juga
berterima kasih kepada ibu Dr.Nurhastuti,M,Pd, selaku dosen mata kuliah ADHD yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap bahwa sanya tugas observasi ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ADHD. Kami juga menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...8
5.2 Saran…………………………………………………………………………......8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kami melakukan observasi terhadap anak yang mengalami
gangguan pemusatan perhatian dan disertai dengan hiperaktivitas (ADHD) adalah untuk
memenuhi salah satu tugas dengan mata kuliah ADHD. Selain itu adalah untuk
menambah wawasan tentang anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas dan mengkajai lebih dalam mengenai anak tersebut melalui observasi yang
di lakukan kelompok di SDN 03Alai Padang utara. ADHD dapat diterjemahkan dengan
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau GPPH.
Orang awam sering menyebutnya dengan anak hiperaktivitas saja. Sebenarnya
hiperaktivitas bukan nama penyakitnya tapi hanya salah satu gejala.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ADHD ?
2. Apa saja karakteristik dari ADHD ?
3. Apa yang menjadi penyebab anak menjadi ADHD ?
4. Perkembangan motorik dan perseptual anak ADHD ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memaparkan tentang teori tentang
anak ADHD dan mengkaji nya secara lebih rinci, dan juga bertujuan untuk memaparkan
hasil yang didapat kelompok selama berada dilapangan dengan cara observasi.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian ADHD
Istilah ADHD merupakan istilah baru, tetapi anak yang over aktif telah terjadi sejak
lama.Seorang neurolog, Heinrich Hoffman pada tahun 1845 untuk pertama kalinya menulis
mengenai perilaku yang kemudian dikenal dengan hiperaktif dalam buku ‟cerita anak‟
karangannya.
Menurut Barkley (2006 dalam Rusmawati &Dewi, 2011:75) ADHD adalah hambatan
untuk mengatur dan mempertahankan Perilaku sesuai peraturan dan akibat dari perilaku itu
sendiri.Gangguan tersebut berdampak pada munculnya masalah untuk menghambat,
mengawali, maupun mempertahankan respon pada suatu situasi. Sedangkan menurut DSM-IV
(APA 1994) secara khas menggambarkan bahwa ADHD merupakan kesatuan dari tiga
rangkaian kurangnya perhatian, hiperaktif dan juga impulsif(Kutscher,2005:41).
2. Karakteristik ADHD
Menurut DSM IV (dalam Baihaqi &Sugiarman, 2006: 8) kriteria ADHD adalah sebagai
berikut :
a. Kurang Perhatian
Pada kriteria ini, penderita ADHD paling sedikit mengalami enam atau lebih dari gejala-
gejalaberikutnya, dan berlangsung selama paling sedikit 6 bulan sampai suatu tingkatan yang
maladaptifdan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan.
1) Seringkali gagal memerhatikan baik-baik terhadap sesuatu yang detail atau membuat
kesalahan yang sembrono dalam pekerjaan sekolah dan kegiatan-kegiatan lainnya
2) Seringkali mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas
atau kegiatan bermain.
3) Seringkali tidak mendengarkan jika diajak bicara secara langsung
4) Seringkali tidak mengikuti baik-baik intruksi dan gagal dalam menyelesaikan
pekerjaan sekolah, pekerjaan, atau tugas ditempat kerja (bukan disebabkan karena
perilaku melawan atau gagal untuk mengerti intruksi).
5) Seringkali mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas dan kegiatan.
2
6) Sering kehilangan barang/benda penting untuk tugas-tugas dan kegiatan, misalnya
kehilangan permainan; kehilangan tugas sekolah kehilangan pensil, buku, dan alat
tulis lainnya.
7) Seringkali menghindar, tidak menyukai atau enggan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang menyentuh usaha mental yang didukung, seperti menyelesaikan pekerjaan
sekolah atau pekerjaan rumah
8) Seringkali bingung/terganggu oleh rangsangan dari luar, dan
9) Sering lekas lupa dan menyelesaikan kegiatan sehari-hari.
b. HiperaktivitasImpulsifitas
Paling sedikit enam atau lebih dari gejala-gejala hiperaktivitas impulsifitas berikutnya
bertahan selama paling sedikit 6 samapaidengan tingkat yang maladaptifdan tidak dengan
tingkat perkembangan.
1) Hiperaktivitasa
a) Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki mereka, dan sering menggeliat di
kursi.
b) Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau dalam situasi lainnya
dimana diharapkan anak tetap duduk
c) Sering berlarian atau naik-naik secara berlebihan dalam situasi dimana hal ini
tidak tepat. (pada masa remaja atau dewasa terbatas pada perasaan gelisah yang
subjektif)
d) Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau terlibat dalam kegiatan
senggang secara tenang.
e) Sering bergerak atau bertindak seolah-olah dikendalikan oleh motor.
f) Sering berbicara berlebihan
2) Impulsifitas
a) Mereka sering memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai
b) Mereka sering mengalami kesulitan menantigiliran.
c) Mereka sering menginterupsi atau mengganggu orang lain, misalnya
memotong pembicaraan atau permainan
3
f. Gejala-gejala tidak terjadi selama berlakunya PDD, skizofrenia, atau gangguan
psikotik lainnya, dan tidak dijelaskan dengan lebih baik oleh gangguan mental lainnya.
Sudah sejak lama didiskusikan sama seperti gangguan psikiatrik lainnya apakah ADHD
sebenarnyaadalah gangguan yang berasal dari gangguan neurologis di otak, atau disebabkan
oleh faktor pengasuhan orang tua. Beberapa hal sebagai faktor penyebab ADHD kini sudah
semakin jelas, yaitu:
Dari penelitian faktor keturunan pada anak kembar dan anak adopsi, tampak
bahwa faktor keturunan membawa peran sekitar 80%. Dengan kata lain bahwa sekitar
80% dari perbedaan antara anak-anak yang mempunyai gejala ADHD di kehidupan
bermasyarakat akan ditentukan oleh faktor genetik. Anak dengan orang tua yang
menyandang ADHD empunyai delapan kali kemungkinan mempunyai resiko
mendapatkan anak ADHD.Namun, belum diketahui gen mana yang menyebabkan
ADHD (Paternotte&Buitelaar, 2010:17).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa secara biologis ada dua mekanisme di
dalam otak yaitu pengaktifan sel-sel saraf (Eksitasi) dan penghambat sel-sel saraf
(Inhibisi).Pada reaksi eksitasi sel-sel saraf terhadap adanya rangsangan dari luar adalah
melalui pancaindra.Dengan aksi inhibisi, sel-sel saraf akan mengatur bila terlalu banyak
eksitasi. Pada perkembangan seorang anak pada dasarnya mengaktifkan sistem-sistem ini
adalah perkembangan terbanyak. Tampaknya pada nak ADHD perkembangan sistem ini
lebih lambat, dan juga dengan kapasitas yang lebih kecil.Sistem penghambat atau
pengereman di otak bekerja kurang kuat atau kurang mencukupi.
c. Faktor Lingkungan
Saat ini tidak lagi diperdebatkan apakan ADHD disebabkan oleh lingkungan
ataukah gen, namun sekarang lebih mengarah pada bagaimana hubungan atau
interaksiyang terjadi antara faktor genetik dan lingkungan. Dengan kata lain, ADHD juga
bergantung pada kondisi gentersebut dan efek negatiflingkungan, bila hal ini terjadi
secara bersamaan maka dapat dikatakan bahwa lingkungan penuh resiko. Lingkungan
yang dimaksud adalah lingkungan secara luas, termasuk lingukungan psikologis (relasi
dengan orang lain, berbagai kejadian dan penanganan yang telah diberikan), lingkungan
fisik (makanan, obat-obatan, menyinaran), lingkungan biologis ( cedera otak, radang
otak, komplikasi saat melahirkan) (Paternotte&Buitelaar, 2010:18)
4
BAB III
METODE PENELITIAN
5
Metode observasi secara luas adalah pengamatan setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran. Dan disini observasi dilakukan secara luas dimana pengamatan dilakukakan
dengan menggunakan melihat serta melakukan atau mengajukan beberapa pertanyaan
kepada orang-orang terdekat yang nantinya akan dilakukan identifikasi terhadap anak.
Dan kelebihan dari observasi atau pengamatan ini adalah data yang diperoleh merupakan
data yang segar, dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh dari subyek pada saat
terjadinya tingkah laku dapat diketahui secara langsung.
b) Metode interview
Metode interview adalah suatu tehnik pengumpulan data yang dipergunakan untuk
memperoleh keterangan pendirian responden melalui percakapan langsung atau
berhadapan muka dengan orang yang diwawancarai, seperti guru kelas, orangtua, dan
teman sekolahnya. Disini kami tidak melakukan wawancara lansung terhadap anak yang
akan diamti tetapi melalui orang terdekat dengan anak seperti yang telah dipaparkan
diatas.
Melalui metode ini penulis bermaksud dapat mengungkapkan data yang bersifat
informasi tentang bagaimana kelaukan anak pada seat belajar maupun saat bermain
dengan teman-temannya disekolah.
6
BAB IV
A. Identitas Anak
B. Identitas Sekolah
1) Nama sekolah : SDN 03 Alai,Padang Timur
2) Alamat sekolah : Jl. Gajah Mada, Alai Parak Kopi, kec. Padang Utara, Kota
Padang Sumatera Barat 25173
C. Pelaksanaan Observasi
1) Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dikakukan secara gabungan, analisis data bersifat
indiktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna (Sugiyono, 2007: 1).
7
2) Tempat Observasi
Observator melakukan kegiatan observasi di SDN 03 Alai, Padang Timur
Nama tempat observasi : SDN 03 Alai
Alamat : Jl, Gajah Mada, Alai Parak Kopi,Kec, Padang
Utara, Kota Padang Sumatera Barat 25173
Kecamatan : Padang Utara
3) Waktu Observasi
Kegiatan observasi diSDN 03 Alai, Padang Timur. Dilaksanakan pada
tanggal 01 Oktober 2019 Pukul 10:30 – 15:30 WIB.
4) Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas IV
D SDN 03 Alai, Padang Timur.
5) Hasil Pengamatan
INSTRUMEN IDENTIFIKASI
ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK HIPERAKTIF
8
5. 5. Anak tidak mampu
memusatkan perhatian
bermain warna
9
13. 13. Anak tidak mampu √
melipat kertas dengan rapi
PERKEMBANG
19. 19. Anak cepat lupa √
-AN
meletakkan alat tulisnya
KOGNITIF /
HIPERAKTIF,
IMPULSIF DAN
20. 20. Anak tidak fokus
KURANG dalam belajar menyusun
PERHATIAN balok dengan benar
10
22. Anak Suka marah-
marah tidak jelas saat √
mengerjakan tugas
INSTRUMEN IDENTIFIKASI
ASPEK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK HIPERAKTIF
(OBSERVASI)
11
2. 2. Anak bergerak kacau
di kelas √
8. Anak mengambil √
pensil temannya saat
belajar
12
objek mainannya kepada
teman
13
20. 20. Sering menghindar
ketika disuruh makan √
14
rasa lelah dalam
aktifitasnya
INSTRUMEN IDENTIFIKASI
ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK HIPERAKTIF
(OBSERVASI)
15
ramai karena
keaktifannya
16
15. 15. Sulit diajak bicara √
secara langsung
(berhadapan)
PERKEMBAN-
22. 22. Anak tidak dapat
GAN SOSIAL / disuruh memperkenalkan √
IMPULSIF diri
DAN KURANG
PERHATIAN
22. Anak sering tidak √
menyadari orang baru di
17
lingkungannya
PERKEMBAN-
GAN SOSIAL 31.
/ 30. Anak tidak dapat
√
18
IMPULSIF meminjamkan buku
DAN KURANG dengan temannya
PERHATIAN
19
Dari hasil observasi dan hasil asesmen yang telah dilakukan bahwa anak yang diamati
termasuk anak ADHD dengan jenis hhiperaktivitas dan implusif. Sebelum kami melakukan
pengamatan terhadap anak, kami menerima informasi dari guru-guru yang mengajar di SDN 03
anak yang bernama Rafa ini tidak tenang dan kurang perhatianya pad saat Proses pembelajaran
berlangsung dan sering keluar masuk pada watu PBM . Pada saat dilakukan pengamtan terhadap
anak, yang didapatkan adalah bahwasanya anak sibuk sendiri dengan kegiatannya dan tidak
memperdulikan orang lain,contohnya seperti pada saat kami masuk kedalam kelas untuk
memperkenalkan diri, anak tidak welcome sedangkan siswa yang lainnya memperhatikan dan
matanya tertuju kepada kami saat kami berada di depan kelas untuk memperkenalkan diri
sedangkan anak yang kami amati itu tidak. Dari informasi yang telah diterima kelompok dari
beberapa guru tentang anak tersebut adalah benar dan itu terlihat pada saat kelompok mengamati
secara langsung bahwa anak pada saat PBM berlangsung anak sering keluar masuk kelas, itu pun
dalam selang waktu yang tidak cukup lama dan anak melakukan hal tersebut berulang kali.
Pada saat PBM guru yang mengajar dikelas tersebut memrintahkan siswanya untuk
mencatat sebuah materi yang ada di dalam buku lalu nanti akan di uji untuk pengambilan nilai
siswa, Nah disini kelompok mengamati pada saat ini anak tidak menghiraukan perintah dari
gurunya, dia malah pergi keluar kelas dan bermain bola. Pada saat itu kelompok sempat
menanyai tentang anak tersebut kepada teman-temannya, dan ternyata kelakuan dari anak
tersebut dari kelas 1 sampai kelas 4 masih sama. Kelompok juga sempat mewawancarai wali
kelas dari anak yang bernama rafa, beliau mengatakan bahwa rafa ini sama persis kelakuannya
dengan apa yang telah kelompok amati sebelumnya.informasi lain yang kelompok dapatkan
yaitu mengenai keluarganya rafa, bahwa salah satu dari orangtua rafa yaitu ibunya mengalami
penyakit seperti depresi.
20
Setelah kelompok mendapatkan beberapa informasi mengenai anak yang diamati, untuk
memastikannya lagi kelompok pergi kerumah anank tersebut untuk mengamati dan
mewawanvcarai orangtua dari anak tersebut.Pada saat kami pergi kerumah sianak kami bertemu
dengan salah orangtua dari rafa yaitu ibunya. Pada saat kelompok mewawancarai ibunya
kelopmk tidak banyak mendapatkan informasi mengenai raffa, karena beenar yang dikatakan
guru dan teman- teman rafa dikelas bahwa ibunya sakit. Pada saat kami mewawancarai ibunya
dengan beberapa pertanyaan mengenai keseharian rafa ibunya bilang tidak mengaetahui.
Kelompok bertanya mengenai tentang biodata dari rafa sperti bertanya umurnya, bagaimana nilai
rafa di sekolah, dan pada saat itu ibunya menjawab “ Saya tidak tau menau tentang rafa, dan
mengenai dari urusan sekolah dan yang mengurusnya adalah bapaknya”. Hal lainnya ibu rafa ini
tidak menegtahui tahun dan tanggala lahir anaknya.
Dari setiap pertanyaan yang ditujukan kelompok pada ibunya, beliau sering memberikan
yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan kepadanya. Kelompok sempat bertanya
mengenai ayahnya rafa bhawa pekerjaan beliau adalah sebagaia seorang sopir, yang perginya
pagi dan pilangnya malam, dan hal itu tersjadi setiap harinya. Dari informasi- informasi yang
didapatkan baik dari guru, teman- temannya rafa, dan dari ibunya, kelompok dapat melihat
bahwa raffa kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tunya. Ibunya yang sakit
dan ayahnya yang kerja pagi pulang malam membuat rafa kurang mendapatkan hal tersebut.
Dan hal itu dapat kelompok lihat bagaimana cara rafa belajar dikelasnya dan cara pergaulan rafa
dengan anak- anak yang lainnya. Jadi dapat diketahui bahwa penyebab ADHD pada anak yaitu
kurangnya perhatian, dan kasih sayang yang lebih pada anak sehingga memebuat anak beda dari
anak yang lainnya.
INTERVENSI
21
1. Guru harus meroling tempat duduk anak. Pada saat itu anak yang kami amati duduk di
sudut paling belakand, ddan hal ini menyebabkan anak sulit untuk berkonsentrasi pada
waktu belajar, dengan memindahkan anak duduk didepan dekat dengan guru itu akan
lebih baik untuk anak agar dia bisa berkonsentrasi pada saat belajar.
2. Pada waktu belajar guru diharapkan memberi perhatian lebih kepada anak dibanding
dengan anak yan lainnya. Guru juga harus mengubah metode belajarnya dan membuat
hal-hal bau didalam kelas supaya anak tidak bosan dalam belajar.
3. Intervensi yang dapatkan dilakukan pada anak selanjutnya yaitu dengan cara mengetahui
kegemaran dan hobi dari anak tersebut. Dengan hal tersebut kita harus lebih
memfokuskan apa yang disukai anak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
Menurut Barkley (2006 dalam Rusmawati &Dewi, 2011:75) ADHD adalah hambatan
untuk mengatur dan mempertahankan Perilaku sesuai peraturan dan akibat dari perilaku itu
sendiri.Gangguan tersebut berdampak pada munculnya masalah untuk menghambat,
mengawali, maupun mempertahankan respon pada suatu situasi. Sedangkan menurut DSM-IV
(APA 1994) secara khas menggambarkan bahwa ADHD merupakan kesatuan dari tiga
rangkaian kurangnya perhatian, hiperaktif dan juga impulsif(Kutscher,2005:41).
B. Saran
Dari laporan hasil observasi yang telah dilakukan kelompok lima, jika ada salah dalam
melakukann pengetikan, salah dalam kata- kata, untuk itu kami berharap kepada pembacany
untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kelopok kami, agar dalam
memebuat laoparan untuk kedepannya lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Semoga haasil
dari laporan hasil observasi ini bermanfaat bai pembacanya.
23