Anda di halaman 1dari 9

Nama : nabila ramadhani

Nim : 18003106

Kelas :D

Mata kuliah : Pengembangan Bakat dan Kreativitas

Uts Pengembagan Bakat dan Kreativitas Anak Cerdas dan Berbakat

1. Coba jelaskan konsep dasar kreativitas dari jurnal yang anda baca
Menurut Santrock(2007) kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir dengan cara-cara
yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang unik. Stanberg
(2012) dan Runco (2007) juga sepakat bahwa kreativitas adalah proses memproduksi
sesuaatu yang orisinal da bernilai.
Menurut Torrance (1984) mendefinisikan kreativitas yaitu manusia yang selalu ingin
tau,fleksibel,awas,sensitif terhadap reasi dan kekeliruan.dia membagi empat komponen
kreativitas yaitu :
a. fluency, yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan (large number of ideas)
b. fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan ragam gagasan (variety of ideas)
c. elaborasi, yaitu kemampuan untuk mengembangkan gagasan
d. orisinalitas, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan yang tidak biasa. Sementara itu,
2. Uraikan penjelasan dari dimensi-dimensi kreativitas (4p)?
Menurut Rhodes untuk melihat definisi tentang kreativitas, yaitu dengan menyebutnya
sebagai"Four P's of Creativity yaitu : Person, Proscess, Press, Product".Berikut penjelasan
satu persatu tentang pengertian dari 4 P( Pribadi, Press / Pendorong, Proses, Produk).
a. Pribadi (Person)
Untuk melihat kreativitas seseorang kita harus memperhatikan dari keunikan individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Karena ungkapan kreatif muncul dari
ungkapan pribadi yang cermat dari individu, sehingga sebagai pendidik
harmmemperhatikan dan menghargai keunikan dari masing-masing pribadi dalam proses
pembelajaran di kelas.
b. Pendorong (Press)
Bakat atau kreativitas siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari
lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi
internal).Untuk itu guru perlu memberikan dukungan dan penghargaan terhadap sikap dan
perilaku kreatif individu atau kelompok individu dalam proses pembelajaran dikelas.
c. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas anak perlu diberikesempatan untuk bersibuk diri
secara kreatif. Yang terpenting adalah memberikan kebebasan kepada anakuntuk
mengekspresikan diri melalui proses pembelajaran dengan persyaratan tidak merugikan
orang lain. Selain itu guru harus membantu mengusahakan sarana prasaran yang
dibutuhkan.
d. Produk
Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif, dandengan dorongan internal
maupun eksternal untuk bersibukdiri secara kreati maka akan tercipta produk-produk
kreatifdengan sendirinya. Hendaknya pendidik menghargai produk kreativitas anak anak
dan mengkomuni kasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan dan
memamerkan hasil karya anak. Hal ini akajn menggugahinat anak untuk berkreasi
( Utami, 2005 : 45-46 ).
3. Coba saudara jelaskan tentang anggapan yang keliru tentang kreativitas
Ada enam pandangan keliru tentang kreativitas menurut Teresa Amabile yaitu:
a. Creativity Comes From Creative Types
Ada anggapan bahwa kreativitas seolah-seolah hanya berasal dan milik kalangan
atau golongan tertentu, misalnya kelompok orang-orang yang bergerak dalam bidang
R & D, marketing atau advertising, yang didukung dengan bakat, pengalaman, serta
kecerdasan yang luar biasa. Namun studi yang dilakukan menunjukkan bahwa
seseorang yang memiliki kecerdasan normal pun sesungguhnya dapat memiliki
kemampuan untuk bekerja secara kreatif, hanya mereka kadang-kadang tidak
menyadari potensi kreatifnya, karena mereka bekerja atau berada pada lingkungan
yang mengahalangi tumbuhnya motivasi intrinsik. Motivasi instrinsik inilah justru
merupakan faktor yang dianggap dapat menyalakan seseorang untuk bekerja secara
kreatif.
b. Money Is a Creativity Motivator
Banyak orang beranggapan bahwa uang dianggap sebagai pemicu dan pendorong
kreativitas. Studi eksperimental yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ternyata
uang bukanlah apa-apa. Ketika ditanyakan kepada sejumlah orang: “Termotivasi oleh
penghargaan (baca: bonus) apa hari ini Anda bekerja?. Mereka menjawab “ Itu
pertanyaan yang tidak relevan”. Hal ini menunjukkan bahwa dalam bekerja mereka
tidak hanya berfikir tentang berapa upah yang harus diterima per harinya.Tentunya
setiap orang membutuhkan kompensasi yang adil atas kinerjanya, tetapi ternyata
banyak orang cenderung meletakkan nilai–nilai (value) yang lebih jauh, dan tidak
hanya sekedar uang. Orang menjadi sangat kreatif tatkala lingkungan kerja
memberikan ruang yang terbuka bagi dirinya untuk berkreasi dan memperoleh
perluasan keterampilan untuk kemajuan nyata dalam bekerjanya. Hal yang penting
agar orang menjadi kreatif adalah berusaha menempatkan mereka tidak hanya
berdasarkan pengalaman kerja semata tetapi juga harus memperhatikan minatnya
(interest), sehingga mereka akan lebih peduli terhadap apa yang dikerjakannya.
c. Time Pressure Fuels Creativity
Banyak orang berfikiran bahwa orang menjadi kreatif ketika dia bekerja di bawah
tekanan deadline. Namun hasil studi menunjukkan kebalikannnya. Orang menjadi
miskin kreativitas ketika harus bertempur dengan waktu. Tekanan waktu yang hebat
dapat mencekik kreativitas sehingga dalam bekerja mereka tidak mampu lagi untuk
berusaha mendalami masalah-masalah yang ada.Kreativitas mensyaratkan adanya
masa inkubasi, orang membutuhkan waktu untuk mendalami suatu masalah dan
membiarkan untuk menggelembungkan segala pemikirannya.Bekerja dengan deadline
akan menimbulkan banyak masalah sehingga banyak menyita waktu mereka untuk
melakukan terobosan-terobosan pemikiran kreatifnya. Agar orang menjadi kreatif
harus terlindungi dari berbagai gangguan atau masalah, sehingga dia dapat lebih
fokus dalam bekerjanya.
d. Fear Forces Breakthroughs
Seringkali orang beranggapan bahwa ketakutan, kecemasan dan kesedihan akan
menjadi kekuatan seseorang untuk menjadi kreatif, sebagaimana banyak dibicarakan
dalam beberapa literatur psikologi. Tetapi hasil studi tidak melihat ke arah itu.
Kreativitas muncul justru pada saat orang merasa senang dan bahagia dalam bekerja.
Terdapat korelasi antara kebahagiaan seseorang dalam bekerja dengan tingkat
kreativitasnya. Bahkan, kebahagaian seseorang pada suatu hari seringkali menjadi
ramalan kreativitasnya pada hari berikutnya.
e. Competition Beats Collaboration
Ada semacam keyakinan, khususnya di kalangan dunia industri high –tech dan
keuangan bahwa kompetisi internal dapat membantu terciptanya inovasi. Namun hasil
survey menunjukkan bahwa kreativitas justru muncul pada saat orang bekerja secara
kolaboratif. Melaui team work orang dapat menunjukkan rasa percaya dirinya, saling
berbagi dan memperdebatkan berbagai pemikirannya. Namun ketika orang harus
dikompetisikan malah mereka menjadi enggan dan menghentikan untuk saling
berbagi informasi dan pengalamannya.
f. A Streamlined Organization Is a Creative Organization
Banyak orang beranggapan bahwa organisasi yang ramping adalah organisasi
yang kreatif. Memang benar, bahwa ukuran organisasi yang besar seringkali
mengalami kesulitan untuk mengendalikan karyawan. Tetapi jika, tabah dan bersabar
menghadapinya justru akan menghasilkan kekuatan, kreativitas dan kolaborasi. Yang
terpenting disini adalah bagaimana setiap orang dapat diberikan kesempatan untuk
bekerja secara otonom dan mencintai pekerjaannya, memiliki komitmen, terjalin
komunikasi dan kolaborasi, sehingga pada suatu saat kreativitas akan muncul dengan
sendirinya.

4. Apa yang dimaksud dengan pendekatan behavioristik dalam pengembangan


kreativitas dan berikan contoh?
Menurut Desmita (2009) dalam (Nahar, 2016) teori belajar
behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku manusia
yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik, dan materialistik,
sehingga perubahan tingkahlaku pada diri seseorang dapat dilakukan
melaluiupaya pengkondisian. Dengan kata lain, mempelajari tingkah laku
seseorang seharusnya dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas
tingkah laku yang terlihat, bukan dengan mengamati kegiatan bagian-
bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan pengamatan, sebab
pengamatan merupakan suatu hal penting untuk meliha tterjadi atau
tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Selain itu Dalam Lefudin (2017) Teori behavioristik adalah teori yang
menerapkan prinsip penguatan stimulus respon. Menurut teori
berhavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang telah di anggap
belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku.
Aliran yang dikembangkan oleh beberapa tokoh psikologi
diantaranya, Ivan Pavlov, Skinner, dan Watson, hingga berkembang
menjadi aliran psikologi yang berpengaruh terhadap pengembangan teori
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behaviorisme.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai
hasil belajar. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan. Munculnya perilaku akan semakin
kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai
hukuman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang
penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon.
Contohnya adalah ada seorang ibu mengatakan “buah ini bulat” sambil memegang
jeruk dan ada anak kecil yang melihat dan mendengarkan kemudian anak kecil tersebut
menirukan dengan cara memegang jeruk dan mengatakan “buah bulat” dan lingkungan
memberikan pengukuhan dengan berkata “benar” atau memberikan “tepuk tangan”, maka
tuturan ini akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini akan diulangi lagi ketika anak tadi melihat
buah jeruk entah jeruk besar atau kecil, anak itu akan mengujarkan “buah ini bulat”.
5. Apa yang dimaksud dengan pendekatan konstruktif dalam pengembangan kreativitas
dan berikan contohnya?
Menurut Piaget pendekatan konstruktif merupakan salah satu teori belajar kognitif.
Piaget berpendapat bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil memiliki
kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Sebagaimana dipaparkan
oleh Suparno (1997: 28) konstrukstivisme menyakini bahwa pengetahuan adalah hasil
konstruksi anak. Anak-anak mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka
dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan.
Cruickshank, Jenkins, dan Metcalf (2006:256) menyatakan bahwa tujuan model
pembelajaran konstruktif adalah memungkinkan anak memperoleh pengetahuan dengan cara
yang lebih dipahami anak dan berguna baginya. Serta mereka juga menyatakan model
pembelajaran konstruktif sangat baik digunakan jika tujuan pembelajaran adalah untuk
menemukan sebuah pendapat baru yang dikonstruksi dari pengalaman masa lalu anak.
Konstruksi pengalaman masa lalu menjadi temuan baru bagi anak dan jalan terbaik
membangun sikap kreatifitas dalam berfikir anak.

Contohnya adalah seperti siswa di ajak oleh guru untuk mengamati dan mencari tau
sendiri sebuah permasalahan melalui alam, buku, laboraturium sehingga akan mendorong
anak menjadi lebih aktif dan kritis dalam pembelajaran.
6. Coba ceritakan kreativitas anak bangsa Indonesia di zaman millenial ini?

Dengan kemajuan teknologi yang semakin meningkat membuat perkembangan zaman


semakin pesat contohnya saja dengan via online maka Produk dapat dipasarkan selain itu
bukan hanya sekadar barang konsumtif, melainkan juga menjual nilai yang bisa diterima oleh
generasi zaman sekarang . Jenisnya pun beragam, mulai dari kerajinan tangan, perawatan
tubuh, fashion, sampai makanan contoh nya seperti yang ada di bawah ini

a. Pertama, Artesana. Merek ini menghadirkan solusi ramah lingkungan untuk kebersihan
harian. Inovasinya mencakup sabun, sampo, serbuk pembersih gigi, dan cairan pembersih
alami.Produk kreatif ini mengutamakan penggunaan sumber daya alam terbarukan dari
hutan yang memiliki biodiversitas tunggu di seluruh Indonesia dengan kesadaran
eksplorasi kekayaan alam bisa dilakukan tanpa eksploitasi.
b. Kedua, Terracotta. Produk ini hadir untuk menyelamatkan kerajinan tradisional gerabah
yang nilai jualnya semakin menurun. Produk ini fokus membangun cerita pada dua
elemen, bentuk dan warna.Terracotta tidak hanya menjual produk jadi, melainkan juga
produk do it yourself (DIY) dan color it yourself (CIY). Tujuannya, mengajak lebih
banyak orang berpartisipasi dalam pelestarian gerabah.
c. Ketiga, Pinebox. Produk kreatif ini bergerak pada produksi custom audio speaker,
terutama speaker portable, home speaker, soundbar, dan speaker monitor. Klien bisa
menentukan spesifikasi sesuai keinginan, termasuk budget, desain, dan fitur.
d. Keempat, Omo Healthy Snack. Produk ini berupa snack sehat untuk anak-anak. Stella
Elina secara resmi meluncurkan produk ini 1,5 bulan lalu. Kelengkapan sertifikat izin
BPOM dan halal juga sudah dikantonginya."Sebelumnya masih proses tetapi juga sudah
banyak yang pesan," ucapnya.Produk ini lahir karena ia merasa kesulitan mencari snack
sehat bagi anak kembarnya. Akhirnya, ia membuat snack sendiri yang ternyata juga
digemari oleh kerabatnya, para ibu muda.Snack ini dibuat tanpa bahan pengawet, tanpa
bahan kimia, dan aman dikonsumsi segala kalangan. Rasanya juga beragam, seperti keju
dan oatmeal. Per bungkus Omo dibanderol harga Rp 35 ribu.
Maka dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwasanya anak banggsa memiliki
kreatifitas yang tinggi dan juga teknologi turut andil dalam penunjang kreatifitas anak
banggsa di era milenial.
7. Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan
kreativitas di Negara Indonesia?
Faktor pengdukung
1. Adanya sarana dan prasarana
2. Sikap orang indonesia yang terbkuka sehingga mendorong timbulnya kreatifitas
3. Pemerintah memberikan kebebasan dalam kreatiftas
4. Memberikan wadah bagi orang orang yang ingin berkreatifitas
5. Memasukkan mata pelajaran seni sebagai pendidikan di sekolah sehingga akan
menciptakan bibit yang kreatif dan inovatif

Faktor pengahambat

1. Malas
2. Kurang nya waktu
3. Tidak adannya lingkungan yang merangsang
4. Tidak ada dorongan
5. Keluarga yang terlalu posesif sehingga anak tidak diberi ruang untuk
mengembangkan dirinya

8. Bagaimana seorang pendidik, untuk mengembangkankreativitas akademik dan non


akademik anak?

Menurut Clark (Munandar, 2009), untuk mengembangkan kreatifitas (dalam


mengajar) perlu menciptakan rasa aman dan kebebasan psikologis. Untuk itu pendidik harus
mengusahakan :

a. Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan


keterbatasannya
b. Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam
c. Memberikan empati terhadap persoalan yang dihadapi anak
d. Memberikan kebebasan untuk berpendapat, permissiveness (memaklumi) terhadap
pemikiran anak

Menurut David Campble ( dalam Mangunhardjono, 1986) guru yang memiliki


kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuh kembangkan kreatifitas anak :

a. Bersifat mengasuh/membimbing
b. Suka bersifat informal
c. Memiliki persiapan mengajar yang matang
d. Tidak terikat pada buku mata pelajaran saja
e. Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan
f. Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif
g. Tidak terlalu pasti

9. Bagaimana tanggapan saudara bahwa kreativitas ditentukan oleh intelegensi?


Menurut pendapat saya kreatifitas seorang anak tidak hanya di tentukan oleh
intelegensi saja ,karna setiap anak memiliki cara nya masing masing dalam
mengembangkan kreatifitas yang dia miliki, namun tidak semua anak memiliki
kreatifitas yang tinggi itu tergantung bagaimana dia mengasah diri nya untuk sellalu
menggembangkan kreatifitas jadi intelegesi tidak mempengaruhi kreatif atau tidak kreatif
nya seorang anak itu tergantung diri nya,lingkungannya mengasah kreativitas anak
contoh anak tuna grahita ringan ,jika dia di ajarkan tentang menggambar maka lama
kelamaan gambar nya akan bagus dan juga mungkin dia mampu menambah gambar
gambar sesuai keinginan nya dan itu bernilai seni.
10. Kapan kecerdasan anak terbentuk?
Berdasarkan penelitian kecerdasan seorang anak 50% terbentuk dalam 4 tahun
pertama,pada tahun-tahun ini di sebut masa golden age lalu saat berusia 8 tahun
perkembangan otak anak mencapai 80% dan pada usia 18 tahun perkembangan otak anak
mencapai 100% jadi pada tahun pertama sangat berpengaruh terhadap perkembangan
otak selanjudnya hingga ia dewasa. Jika orang tua mengoptimalkan perkembangan anak
pada golden age maka itu akan memaksimal hasil hingga masa ia dewasa dan hasil yag
di dapat akan optimal sehingga anak menjadi cerdas.

Anda mungkin juga menyukai