Anda di halaman 1dari 9

III.

KREATIVITAS DAN INOVASI

Tujuan Pembelajaran:

1. Memahami kretivitas bagi seorang wirausaha

2. Memahami bahwa kreativitas dapat dipelajari.

3.Mengenal hambatan kreativitas

4. Melakukan cara meningkatkan kreativitas

A. Pengertian Kretivitas dan Inovasi.

Kreativitas ( Buchari Alma, 2010:69), dapat dibedakan ke dalam dimensi person,

proses, produk, dan press. Definisi yang menekankan pada person menyatakan:

creativity refers to the abilities that are characteristic of creative people (Guilford,

1950). Pada proses menyatakan: Creativity is a process that manifests it self influency,

in flexibility as well in originality of thinking. (Munandar, 1977). Pada produk

menyatakan: The ability to bring something new into existence. (Baron, 1976).Pada

press menyatakan: Creativity can be regarded as the quality of products or reponses

judged to be creative by appropriate observers (Amabile, 1983).

Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang

menjadi ciri kemampuan berfikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan

(flexibility), keaslian (originality), penguraian (eleboration), dan perumusan kembali

(redefinition). Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.

Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan

atau pendekatan terhadap masalah. Orisinalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan

gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise. Elaborasi adalah kemampuan untuk
menguraikan sesuatu secara terinci. Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu

persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh

orang banyak.

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,

baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah

ada sebelumnya. Conny Semiawan (1984: 8) menyatakan: kreativitas diartikan sebagai

kemampuan untuk menciptkan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu

seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja. Jadi kreativitas

adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat hubungan-

hubungan baru antara unsur, data, variable yang sudah ada sebelumnya.

Dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan

sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk

melakukan, mengaplikasikan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan

berbeda dapat dalam bentuk hasil seperti pada barang dan jasa, bis dalam bentuk proses,

ide, metode. Kegiatan ini menimbulkan value added, dan merupakan keunggulan yang

berharga.

Jika disimpulkan kreativitas dan inovasi berarti:

1. Thinking and doing new thing

2. Atau dalam bentuk old thing in new way

3. Generating something from nothing

4. Elaborating on the present , mengelaborasi sesuatu yang sudah ada

5. Membuat sesuatu menjadi lebih simpel atau lebih baik


B. Kreativitas Dapat Diajarkan

Banyak orang yang memandang aneh terhadap orang yang kreatif, seperti

mengada-ada, tidak logis, pikiran jlimet, dan memang orang kreatif ini terlahir demikian.

Namun, sekarang sesuai hasil penelitian hampir setiap orang bisa belajar menjadi orang

kreatif. Persoalan dalam dunia kerja atau dalam sebuah organisasi orang jarang diberi

kebebasan berkreasi, dia harus mengikuti aturan-aturan baku, disiplin, tidak boleh

menyimpang, tidak boleh coba-coba. Inilah yang mendorong seseorang yang kreatif,

keluar dari perusahaan, dan ia buka usaha sendiri dimana ia bebas berkreasi

menggunakan ide pemikirannya, dan ia berhasil. Jika orang terlalu dibatasi dalam sebuah

kelompok atau organisasi maka ia tak akan pernah memperlihatkan kreativitasnya.

Otak sebelah kananlah yang mendorong kreativitas seseorang. Otak belahan

kanan ini bersifat unconventional, unsystematic, unstructured dan ini merupakan otaknya

proses kreatif. Jadi kita harus memacu penggunaan “the right brained” ini.

Agar dapat memacu belahan otak kanan, maka harus dibiasakan:

1. Selalu bertanya, apakah ada cara lain yang lebih baik.

2. Pertanyakan dan kaji lebih jauh kebiasaan yang ada, sifat rutin, dan tradisi.

3. Harus berfikir relektif, merenung, berpikir lebih dalam.

4. Mencoba melihat sesuatu dari perspektif lain.

5. Berpikir barangkali ada lebih dari satu jawaban yang benar.

6. Lebih relaks guna mencari pemecahan masalah yang inovatif.

7. Memiliki helicopter skills, artinya memiliki kemampuan mengangkat ke atas masalah

rutin/harian, agar dapat melihat permasalahan atau issu dengan sudut pandang yang
lebih luas kemudian diturunkan kembali fokus pada permasalahan yang sedang

dikaji, untuk memperoleh ide baru dalam perubahan.

C. Hambatan Munculnya Kreativitas

Kreativitas akan terhalang muncul oleh sebab:

1. Mencari jawaban soal hanya satu yang benar. Seorang mahasiswa yang

menyelesaikan studinya selama 4 tahun, telah dicecoki dengan soal ujian dengan

pilihan satu jawaban yang benar. Mungkin dia sudah menjawab ribuan soal selama

kuliah sampai ia tamat, maka ia akan terlatih tidak kreatif, karena ia harus mengikuti

aturan baku, tradisi satu jawaban yang benar, lain dari itu salah.

2. Fokus pada harus logis tidak boleh aneh-aneh, tidak boleh think something different,

seseorang takut berbeda pendapat apalagi dengan atasan, padahal ide seseorang bisa

menjadi sumber yang sangat positif untuk kemajuan bisnis, yang sering muncul

dalam bentuk “intuisi”.

3. Harus taat pada aturan, ini akan mengurangi kreativitas, sebab kadang-kadang

kreativitas akan muncul sebagai kemampuan untuk mendobrak aturan yang ada,

sehingga dapat ditemukan jalan baru, sesuatu yang lebih efisien, lebih produktif, dsb.

4. Tetap konstan pada praktek yang dilakukan selama ini, tidak ada peluang

mengadakan reaksi, selalu terkait pada hal rutin yang sudah biasa.

5. Menganggap “permainan” satu hal membuang waktu dan percuma, padahal

permainan merupakan hal yang mendasar untuk creative thinking. Menurut

Zimmerer ada korelasi tinggi antara “ha ha” dari sebuah lawak atau humor dengan

“aha” dari sebuah penemuan percobaan atau hasil penelitian..


6. Terlalu menekankan pada spesialisasi. Ini akan menyempitkan kreativitas. Orang

kreatif adalah orang yang senang meneksplorasi, mencari ide baru diluar bidangnya,

yang seringkali membantu menemukan sesuatu hal baru untuk bidang yang ia geluti.

7. Menghindar dari sifat ambiguiti, sifat mendua, padahal sifat ambiguity bisa menjadi

pendorong utama bangkitnya kreativitas dengan cara boleh berfikir beda (think

something different). Walaupun sifat mendua dan ragu ini tidak dibenarkan dalam

memutuskan dan melaksanakan sesuatu, tapi merupakan alat berharga bila digunakan

untuk mengevaluasi dan mencari ide kreatif dan untuk pemecahan masalah.

Seringkali entrepreneur banyak mengajukan pertanyaan, tapi akhirnya ia kembali lagi

pada pemikiran semula, jadi cara ini sangat berguna untuk membulatkan pendapat

menunjang ketegasan dalam pengambilan keputusan.

8. Takut terlihat bodoh. Orang kadang-kadang tidak mau melakukan hal baru atau

berfikir beda, karena takut khawatir dianggap bodoh. Takut terlihat bodoh

merupakan salah satu penghalang kreativitas. Seorang usahawan sedang melakukan

pekerjaan rutin yang sudah lama prosedurnya demikian, tidak ada perubahan dari

dulu, lalu ia mempertanyakan apa tak ada cara lain yang lebih baik? Akhirnya

dengan merombak cara kerja lama, ia menciptakan sesuatu yang baru (by destroying

the old, they create the new).

9. Takut salah dan gagal. Orang kreatif selalu ingin mencoba sesuatu yang baru,

hasilnya gagal. Walaupun demikian mereka tidak melihat kegagalan itu sebagai akhir

usahanya, tidak menyebabkan ia berhenti. Ia menganggap ini sebagai pengalaman

berharga menuju sukses. Peristiwa semacam ini bisa terjadi berkali-kali untuk

mencapai keberhasilan.
10. Terpaku pada stigma “saya tidak kreatif”. Ada orang berpandangan bahwa orang

yang kreatif adalah orang-orang hebat, bukan seperti saya. Pandangan seperti ini

menunjukan bahwa dia itu malas, tak punya motivasi, sebenarnya semua orang

memiliki potensi kreatif.

Kesepuluh point di atas harus dihindari, agar bisa menjadi orang kreatif dengan

meningkatkan kemampuan, sikap dan motivasi masing-masing.

D. Usaha Meningkatkan Kreativitas

Manajemen harus menciptakan suasana dalam organisasi demikian rupa agar

kreativitas dapat berkembang diantara karyawannya. Pimpinan tidak bisa menyerukan

ayo semua harus lebih kreatif dengan hanya memerintah, dan menyediakan dana untuk

itu, tapi yang harus dilakukan oleh pimpinan ialah menciptakan iklim organisasi dengan

membangkitkan keberanian dan rasa bebas menciptakan sesuatu. Kegiatan-kegiatan

yang harus dilakukan oleh pimpinan ialah izinkan karyawan mengembangkan

kreativitasnya, toleransi pada kegagalan, ungkapan rasa penasaran (curiosity),

memandang masalah sebagai satu tantangan, adakan pelatihan kreativitas, beri fasilitas

berupa peralatan, toleransi terhadap waktu, beri penghargaan, perlihatkan contoh-contoh

kreativitas yang sudah ada.

1. Proses Kreativitas
Untuk membangkitkan kreativitas memerlukan suatu proses dengan langkah-

langkah tertentu yaitu sebagai berikut (Zimmerer)

1. Preparation

2. Investigation

3. Transformation

4. Incubation

5. Illumination

6. Verification

7. Implementation

Langkah persiapan dimaksudkan member kondisi kepada seseorang agar

memudahkan munculnya kreativitas. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal,

pelatihan, pengalaman kerja. Untyuk menyiapkan pemikiran kreatif harus dilakukan

hal-hal yang sangat menunjang sebagai berikut: belajar terus menerus, banyak membaca

tentang apa saja, tidak terbatas pada disiplin ilmu sendiri dan dari berbagai sumber,

bikin klipping. Kemudian coba berdiskusi walaupun dengan orang di bawah anda atau

lain bidang, karena kadang-kadang orang yang tidak ahli dalam bidang yang anda

kuasai, mengajukan pertanyaan bodoh, tapi menimbulkan ide cemerlang. Coba anda

masuk anggota asosiasi/perkumpulan, belajar kebudayaan bangsa atau etnis lain,

tingkatkan kemampuan mau mendengar terutama pada orang yang lebih tua dan banyak

pengalaman.

Langkah kedua, investigation. Dalam hal ini harus dilakukan pelajari masalahnya

dan identifikasi komponen utama permasalahan.


Langkah ketiga, transformation. Cobaidentifikasi persamaan dan perbedaan yang

ada dengan informasi dan data yang sudah dikumpulkan. Disini bisa berlaku analisis

divergen dan konvergen. Convergen thinking adalah kemampuan melihat persamaan

dan hubungan antara berbagai informasi dan peristiwa. Divergent thinking adalah

kemampuan melihat perbedaannya.

Langkah keempat Incubation. Ini memerlukan waktu untuk melihat kembali

berbagai informasi. Masa inkubasi terjadi seakan-akan seseorang keluar atau melupakan

masalah yang dihadapi. Walk away from the situation. Ada pakar menyarankan three

b’s – bath, bed, and bus, kegiatan ini sangat kondusif guna meciptakan kreativitas.

Suasana tanpa pikiran ini kadang menghasilkan pemikiran yang sangat kreatif.lakukan

relax dan santai, jangan pikirkan masalah itu terus menerus, tapi lupakan sementara,

sering kali pikiran kreatif muncul bila kita sedang olahraga, senam, sedang di kebun, di

taman, dsb. Atau anda coba melakukan pekerjaan di tempat lain yang tidak biasa anda

bekerja di situ, suasana ini akan membangkitkan ide kreatif.

Langkah kelima Illumination. Lankah ini terjadi pada saat inkubasi, secara

spontan muncul ide baru. Langkah ini muncul dalam waktu tidak terbatas, ia bisa

muncul tiba-tiba, biasanya pada saat anda sudah lupa dengan masalah tersebut.

Langkah keenam Verification. Untuk memvalidasi ide yang tepat atau kaurat,

apakah berguna atau tidak, maka dilakukan percobaan, bikin simulasi, test market untuk

produk, bikin pilot proyek, dsb.

Langkah ketujuh Implementation. Ini mulai mentransformasi ide menjadi

kenyataan dan digunakan. Disini berlaku ungkapan siap, bidik, tembak, bukan siap, bidik,

bidik, bidik, terus bidik tak pernah sampai tembak


.

2. Mengembangkan Keunggulan Positioning Bisnis secara Kreatif

Agar bisnis kita tampil beda dengan bisnis lain, walaupun dalam usaha sejenis,

maka perlu diciptakan berbagai perbedaan (deferensiasi), atau membuka usaha baru

yang betul-betul beda dengan usaha yang sudah ada. Disinilah letak pentingnya

kreativitas dari pemilik. Usaha yang dijalankan harus menciptakan positioning khusus

dalam kegiatannya, misalnya dalam hal komoditi yang digeluti, layanan dan sebagainya.

Lebih rinci differensiasi dan positioning dapat dilakukan dalam hal:

1. Produk, harus diciptakan model, kualitas, desain yang khusus yang berbeda dengan

produk lain. Misalnya perusahaan kue, dapat membuat perbedaan dalam rasa, bentuk,

ukuran, dsb.

2. Pelayanan, dengan memberikan penghormatan istimewa, antar jemput dsb.

3. Menciptakan kemudahan-kemudahan.

4. Harga yang sesuai dengan kelas konsumen yang dilayani.

5. Memberikan garansi yang menyakinkan konsumen

6. Aneka ragam produk, sehingga memberi kebebasan pilihan bagi konsumen.

7. Memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga konsumen tidak merasa was-

was atau ragu berhubungan dengan produsen/penjual.

8. Membuka akses, hubungan komunikasi yang mudah dan murah bagi setiap orang

yang ingin berhubungan. Misalnya komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai

cara: telepon, fax, email, HP, dsb.

9. Rasa akrab, persahabatan memupuk customer relationship management yang lebih

baik.

Anda mungkin juga menyukai