Disusun oleh :
1. Syaepul Rohman (192040148)
2. Fitri Yulianti H (192040151)
3. Aldi Muammar (192040157)
4. Agung Gumilar (192040159)
5. Dina Aldina J (192040160)
6. Mohd Aldirwansyah P (192040161)
Kelas C
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko
pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1. Definisi Risiko..............................................................................................................3
2.2. Definisi Manajemen Risiko.........................................................................................6
2.3. Proses Manajemen Risiko...........................................................................................7
2.4. Proses Penetapan Konteks Manajemen Risiko.......................................................10
BAB III.................................................................................................................................14
PENUTUP............................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan................................................................................................................14
3.2. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Risiko
2. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Risiko
3. Bagaimana Proses Manajemen Risiko
4. Bagaimana Penetapan Konteks Proses Manajemen Risiko
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sebuah risiko”. Dengan demikian risiko dapat diartikan sebagai sebuah ketidakpastian
akan suatu keadaan yang terjadi di masa yang akan datang dengan sebuah keputusan
yang diambil pada saat ini dengan berdasarkan pada berbagai pertimbangan.
Risiko akan selalu menghadang disetiap manusia maupun berbagai
perusahaan, termasuk perusahaan bisnis. Mengingat adanya ketidakpastian mengenai
terjadinya risiko, individu maupun institusi, maka mereka harus berusaha menetapkan
langkah langkah antisipatif untuk menghadapi risiko itu, guna mengurangi,
meniadakan, atas masalah yang dapat meraup keuntungan dari terjadinya suatu risiko.
Karena itu, setiap manusia diharapkan menjadi “ manajer risiko”. Dari uraian dan
gambaran berbagai risiko tersebut di atas, lantas apa sebenarnya pengertian “Risiko”.
Berbagai ahli mendefinisikan “Risiko” sebagai berikut:
1. Vaughan dan Elliot (1978), mendefinisikan Risiko sebagai berikut:
“Risk is the chance of loss”
Risiko merupakan kesempatan terjadinya kerugian. Chance of loss berkaitan
dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Di dalam ilmu
statistik, chance dimanfaatkan untuk menunjukkan tingkat probabilitas terhadap
situasi tertentu. Sebagian penulis menolak pengertian ini karena adanya perbedaan
antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 10096,
artinya kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
“Risk is the possibility af loss”
Risiko adalah kemungkinan kerugian. Istilah possibility artinya bahwa
probabilitas sesuatu kejadian berada di antara nol dan satu. Tetapi, pengertian ini
kurang cocok digunakan dalam analisis secara kuantitatif.
“Risk is uncertainly”
Risiko adalah ketidakpastian. Uncertainly bisa bersifat subjektif dan objektif.
Subjective uncertainly adalah penilaian individu terhadap situasi risiko yang
berdasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective
uncertainly bisa dijelaskan pada dua detmisi risiko berikut.
4
“Risk is the dispersion of actual from expected results”
Risiko adalah penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan. Ahli statistik
mengemukakan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai di sekitar suatu
posisi sentral atau di sekitar titik rata rata.
“Risk is the probability of any outcome different from Ihe one expexted”
Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang
diharapkan. Menurut pengertian tersebut, risiko bukan probabilitas dari suatu
kejadian tunggal, tetapi probabilitas dari beberapa outcome yang berbeda dari yang
diharapkan.
2. Williams dan Richard (1997), mendefinisikan risiko adalah suatu variasi dari
hasil hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.
3. Silalahi (1997), menyatakan bahwa “Setiap orang, rumah tangga, perusahaan dan
bagian bagian dari organisasi lain, dalam setiap kegiatannya mengandung risiko,
karena apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang tidak dapat diketahui
secara pasti (the future is unknown). Risiko adalah kemungkinan penyimpangan
yang tak diharapkan. Kemungkinan itu adalah berupa terjadinya hal yang tidak
diinginkan atau tidak terjadinya hal yang diinginkan. Kejadian yang demikian
disebut dengan kerugian (loss).
4. Keown dkk (2000), mendefinisikan risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak
disukai (operasional sebagai deviasi standar)
5
6. Prowanta (2018), mendefinisikan risiko sebagai ketidak pastian yang dapat
menimbulkan kerugian maupun peluang di dalam proses bisnis maupun kegiatan
manusia dalam sehari-hari.
6
adalah untuk mengurangi berbagai risik. Hal ini dapat ditemukan berbagai macam
jenis ancaman disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, orgnisasi dan politik.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang
tersedia bagi manusia, khususnya bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan
organisasi). Risiko dapat diklasifikasikan melalui berbagi cara. Diantaranya, risiko
dapat dibedakan menjadi risiko bisnis dan risiko financial. Risiko bisnis muncul
secara alami dari aktivitas bisnis yang dijalankan. Risiko bisnis berhubungan dengan
faktor-faktor yang memengaruhi pasaran produk. Sedangakan risiko finansial muncul
dari kemungkinan kerugian dalam pasar keuangan, yaitu akibat adanya perubahan
pada variabel- variabel keuangan.
7
3) Konteks manajemen risiko memperhatikan bagaimana manajemen risiko
diberlakukan dan bagaimana hal tersebut akan diterapkan di masa yang akan
datang.
4) Terakhir, dalam pembentukan manajemen risiko organisasi perlu
mendefinisikan parameter yang disepakati bersama untuk digunakan sebagai
kriteria risiko.
b. Penilaian risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko terdiri dari:
1) Identifikasi risiko: mengidentifikasi risiko apa saja yang dapat mempengaruhi
pencapaian sasaran organisasi.
2) Analisis risiko: menganalisis kemungkinan dan dampak dari risiko yang telah
diidentifikasi.
3) Evaluasi risiko: membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko
untuk menentukan bagaimana penanganan risiko yang akan diterapkan.
c. Pengelolaan risiko
Jenis-jenis cara mengelola risiko:
1) Menghindari risiko (Risk avoidance)
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko
sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus
dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan
oleh suatu aktivitas.
2) Mitigasi risiko (Risk reduction)
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
3) Transfer risiko (Risk transfer)
Yatu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi) maupun hedging.
8
4) Penanggguhan risiko (Risk deferral)
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda
aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut
kecil.
5) Retensi risiko (Risk retention)
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun
mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian
penting dari aktivitas.
d. Penanganan risiko
1) High probability, high impact : risiko jenis ini umumnya dihindari ataupun
ditransfer.
2) Low probability, high impact : respon paling tepat untuk tipe risiko ini adalah
dihindari. Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi risiko serta
kembangkan contingency plan.
3) High probability, low impact : mitigasi risiko dan kembangkan contingency
plan
4) Low probability, low impact : efek dari risiko ini dapat dikurangi, namun
biayanya dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini
mungkin lebih baik untuk menerima efek dari risiko tersebut.
5) Contingency plan: untuk risiko yang mungkin terjadi maka perlu
dipersiapkan contingency plan seandainya benar-benar terjadi. Contingency
plan haruslah sesuai dan proporsional terhadap dampak risiko tersebut.
9
komunikasi dan konsultasi diharapkan dapat menciptakan dukungan yang memadai
pada kegiatan manajemen risiko dan membuat kegiatan manajemen risiko menjadi
tepat sasaran.
2. Monitoring dan review
Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa implementasi manajemen risiko
telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Hasil monitoring dan
review juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan
perbaikan terhadap proses manajemen risiko.
Manajemen risiko merupakan proses esensial dalam organisasi untuk
memberikan jaminan yang wajar terhadap pencapaian tujuan organisasi. ISO 31000:
2009 Risk Management – Principles and Guidelines merupakan standar yang dibuat
untuk memberikan prinsip dan panduan generik dalam penerapan manajemen risiko.
Standar ini menyediakan prinsip, kerangka kerja, dan proses manajemen risiko.
Prinsip manajemen risiko merupakan fondasi dari kerangka kerja dan proses
manajemen risiko, sedangkan kerangka kerja manajemen risiko merupakan struktur
pembangun proses manajemen risiko. Proses manajemen risiko merupakan penerapan
inti dari manajemen risiko, sehingga harus dijalankan secara komprehensif, konsisten,
dan terus diperbaiki sesuai dengan keperluan. Implementasi manajemen risiko
berbasis ISO 31000: 2009 secara mendetail dan menyeluruh pada ketiga komponen
tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas manajemen risiko organisasi.
(Ramdhan, 2006)
10
Penetapan konteks manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi serta
mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak dicapai,
stakeholders yang berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko. Hal-hal tersebut
akan membantu untuk mengungkapkan dan menilai sifat dan kompleksitas dari risiko.
Penetapan konteks manajemen risiko erat kaitannya dengan melakukan penetapan
tujuan, strategi, ruang lingkup dan parameter-parameter lain yang berhubungan
dengan proses pengelolaan risiko suatu perusahaan. Proses ini menunjukkan kaitan
atau hubungan antara permasalahan hal yang akan dikelola risikonya dengan
lingkungan perusahaan (eksternal & internal), proses manajemen risiko, dan ukuran
atau kriteria risiko yang hendak dijadikan standar.
Proses kedua adalah penilaian risiko meliputi tahapan identifikasi risiko yang
bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat memengaruhi pencapaian
sasaran organisasi. Berdasarkan risiko-risiko yang telah teridentifikasi dapat disusun
sebuah daftar risiko untuk kemudian dilakukan pengukuran risiko untuk melihat
tingkatan risiko. Proses pengukuran risiko berupa analisis risiko yang bertujuan untuk
menganalisis kemungkinan dan dampak dari risiko yang telah diindentifikasi. Hasil
pengukuran berupa status risiko yang menunjukkan ukuran tingkatan risiko dan peta
risiko yang merupakan gambaran sebaran risiko dalam suatu peta. Tahapan lainnya
dalam penilaian risiko adalah evaluasi risiko yang ditujukkan untuk membandingkan
hasil analisis risiko dengan kriteria risiko yang telah ditentukan untuk dijadikan
sebagai dasar penerapan penanganan risiko.
Proses ketiga dalam proses manajemen risiko adalah penanganan risiko yang berupa
perencanaan atas mitigasi risiko-risiko untuk mendapatkan alternatif solusinya
sehingga penanganan risiko dapat diterapkan secara efektif dan efisien. Beberapa
alternatif penangangan risiko yang dapat diambil antara lain yang bertujuan untuk
menghindari risiko, memitigasi risiko untuk mengurangi kemungkinan atau dampak,
mentransfer risiko kepada pihak ketiga (risk sharing) dan menerima risiko (risk
acceptance).
11
Pada akhirnya, ketiga proses tersebut disertai dengan dua proses pendukung lainnya
yaitu komunikasi dan konsultasi, untuk menjamin tersedianya dukungan yang
memadai dari setiap kegiatan manajamen risiko, dan menjadikan setiap kegiatan
mencapai sasarannya dengan tepat. Proses lainnya adalah monitoring dan review
yang bertujuan untuk memastikan bahwa implementasi manajemen risiko berjalan
sesuai dengan perencanaan serta sebagai dasar untuk melakukan perbaikan secara
berkala terhadap proses manajemen risiko. Proses Monitoring dan Review
dilaksanakan melalui evaluasi dan pemeriksaan terhadap proses bisnis yang berjalan,
serta dengan audit manajemen risiko. Dalam hal ini, audit manajemen risiko dapat
dilaksanakan baik melalui audit internal maupun eksternal sehingga dapat diketahui
apa sajakah kelemahan dari kebijakan manajemen risiko yang berjalan atau yang
sudah disusun, sehingga ke depannya manajemen dapat melaklukan pembaharuan
terhadapan kebijakan manajemen risiko. Masukan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan fungsi manajemen risiko dalam bentuk seperti pembaharuan atas daftar
risiko yang terindetifikasi, tingkat kemungkinan dan dampak dari risiko tersebut serta
tindakan pengendalian serta sistem monitor yang sesuai untuk kebutuhan organisasi
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Diharapkan dengan adanya fungsi manajemen risiko yang terkelola dengan baik di
setiap unit kerja, dapat mendukung penerapan Good Corporate Governance di dalam
perusahaan secara keseluruhan. Karena sejatinya fungsi manajemen risiko bertujuan
untuk mendorong dan mendukung pengembangan, pengelolaan risiko usaha
12
perusahaan dengan penerapan prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, dan bertanggung
jawab sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan.
b. Ruang lingkup, tujuan proses, kondisi yang membatasi, serta hasil yang diharapkan
dari penerapan manajemen risiko.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa proses manajemen resiko merupakan
sistem yang komprehensif yang melliputi penciptaan lingkungan manajemen resiko
yang kondusif, memelihara pengukuran risiko yang efisien, proses mitigasi dan
monitoring, serta menciptakan sistem kontrol internal yang memadai. Sasaran dari
pelaksanaan proses manajemen risiko adalah untuk mengurangi berbagai risik. Hal ini
dapat ditemukan berbagai macam jenis ancaman disebabkan oleh lingkungan,
teknologi, manusia, orgnisasi dan politik. Kesimpulannuya, proses manajemen risiko
merupakan kegiatan kritikal dalam manajemen risiko, karena merupakan penerapan
daripada prinsip dan kerangka kerja yang telah dibangun. Pada akhirnya, ketiga
proses tersebut disertai dengan dua proses pendukung lainnya yaitu komunikasi dan
konsultasi, untuk menjamin tersedianya dukungan yang memadai dari setiap kegiatan
manajamen risiko, dan menjadikan setiap kegiatan mencapai sasarannya dengan
tepat.
3.2. Saran
Harapan dari penulisan makalah ini adalah, agar tenman-teman dan kita
semua dapat mengetahui dan memahami dengan bersama bahwasannya proses
manajemen resiko adalah materi yang sangat penting untuk diketahui dan dipelajari.
Oleh karena itu, kami telah merangkum beberapa poin penting tentang dari topik
diatas untuk kita pahami bersama. Kami harap penulisan makalah ini dapat menjadi
jawaban atas pertanyaan kita mengenai proses manajemen resiko. Mohon maaf apabila
ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kami berharap ibu dosen dan teman-
teman dapat menerima penulisan dan pembahasan yang telah kami buat. Terima kasih.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Airmic, 2010. Structured Approach to Enterprise Risk Management (ERM) and The
3AX
Harimurti, F., 2006. Manajemen Risiko, Fungsi dan Mekanismenya, Jurnal Ekonomi
https://journal.ugm.ac.id/bip/article/view/8830/6695
54–58.
16