Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok

Materi: The role of marketing in organizations and society; build relationships with
customers

MANAJEMEN PEMASARAN II

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
NIZAR SABRI H BOSSA (A021191118)
FITO DIO RANDA LONDONG (A021191146)
IKHWANUL AMIN (A021191077)
SRI HERDIANTI BAHAR (A021191134)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2020/2021

Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.
Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan
sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena
adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam
kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan
kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa
dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut adalah:

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 2000).

Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs),
keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya.
Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu
hubungan. Dengan demikian pemasaran bisa juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan
kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).

Pengertian Manajemen Pemasaran

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak.


Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran
potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang
diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan:

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,


penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 2000).

Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan
analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan
gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-
pihak yang terkait.

Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen
terdapat fungsi penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan.
Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan kelangsungan dan kesuksesan suatu
organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke
depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program,
kebijakan, dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.

Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien menjalankan konsep


pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan
bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara
yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan
dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini
harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitif dapat dikatakan bahwa
konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan
(Swasta, 1996).

Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus
diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar
mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep
pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.

Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi
adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran
guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran
ini bersandar pada empat pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu,
dan profitabilitas.

Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan
dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada
pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang
demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).

Selanjutnya akan dibahas tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam
konsep pemasaran (Swasta, 1996):

Orientasi Konsumen

Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka
perusahaan tersebut harus: menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi; memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan; menentukan
produk dan program pemasarannya; mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,
menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka; menentukan dan
melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga
yang murah atau model yang menarik.

Koordinasi dan Integrasi dalam Perusahaan

Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen


pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan
dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan
integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap
orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinasi untuk
memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Mendapatkan Laba Melalui Pemuasan Konsumen

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan
laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar.
Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang
mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini,
hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan
menguntungkan bagi perusahaan.

Peran Pemasaran dalam Organisasi

Dalam organisasi, baik organisasi non-laba maupun perusahaan, yang mempunyai


beberapa jenjang manajerial, peran pemasaran untuk masing-masing jenjang pasti berbeda.
Sebuah perusahaan yang besar misalnya, mempunyai tiga jenjang manajerial, yaitu
manajemen puncak,manajemen madya dan manajemen operasional. Jika dilihat pada jenjang
organisasionalnya, jenjang paling atas disebut jenjang korporet, jenjang menengah disebut
jenjang unit bisnis strategic, dan jenjang yang paling bawah disebut jenjang operasional.
Pemasaran dibutuhkan oleh setiap jenjang dengan peran yang berbeda seperti dikemukakan
oleh Webster, Jr (1992) sebagai berikut.

1. Jenjang Korporet
Pada jenjang ini,nama pemasarannya disebut pemasaran korporet (corporate
marketing) dengan peran :
a. mengkampanyekan orientasi pelanggan dengan selalu mengutamakan
pandangan pelanggan ; filosofi seperti ini disebut Konsep Pemasaran;
b. memperkirakan daya tarik pasar dengan cara menganalisis kebutuhan dan
persyaratan pelanggan, penawaran-penawaran kompetitif yang sangat
potensial bagi perusahaan, dan memperkirakan efektifitas kompetitif yang
potensial;
c. mengembangkan patokan nilai keseluruhan perusahaan yang
mencerminkan kebutuhan pelanggan dan menjabarkannya ke seluruh
perusahaan maupun pasarnya.

Dari ketiga peran utama tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran


sebagai kultur atau budaya lebih diutamakan. Budaya disini mencakup sejumlah
nilai-nilai dan keyakinan dasar tentang kepentingan pokok pelanggan.

2. Jenjang Unit Bisnis Strategik

Nama pemasaran untuk jenjang ini disebut pemasaran strategic \(strategic


marketing) dengan peran :
a. Menentukan bagaimana melakukan persaingan (mensegmentasikan pasar,
menentukan pasar sasaran, dan memposisikan produk) di bisnis tertentu
dengan melakukan analisis pesaing dan sumber perusahaan secara lebih detail
dan cermat;
b. memutuskan kapan dan bagaimana cara melakukan kemitraan. Jenjang unit
bisnis strategic ini lebih menekankan pemasaran sebagai strategi.

3. Jenjang Operasional atau Fungsional


Dalam jenjang yang paling bawah ini peran pemasarannya disebut manajemen
pemasaran (marketing management). Pemasaran berperan :
a. Merumuskan dan mengimplementasikan program-program pemasaran yang
didasarkan pada bauran pemasaran (marketing mix), yaitu : produk (product) ,
penetapan harga (price), distribusi (place/distribution), dan promosi
(promotion), atau disingkat dengan 4P;
b. Mengelola hubungan-hubungan yang harmonis dengan pelanggan dan
penyalur. Pada jenjang ini operasional ini pemasaran diutamakan sebagai
taktik.

Tentang siapa yang bertanggung jawab dalam pemasaran, masing-masing jenjang


sudah memberikan batasan-batasannya. Meskipun setiap orang dalam perusahaan
memiliki budaya pemasaran, namun tanggung jawab pemasaran ada pada manajer
pemasaran atau eksekutif pemasaran, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk
mengambil keputusan yang isgnifikan di bidang pemasaran. Nama-nama jabatan yang
bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan pemasaran dari berbagai jenjang
antara lain : eksekutif pemasaran, manajer pemasaran, manajer merek, manajer produk,
manajer penjualan, manajer pengembangan produk dan informasi pemasaran.

Peran pemasaran dalam masyarakat

Kondisi lingkungan saat ini sudah mengalami perubahan yang mengarah pada
penurunan kualitas lingkungan fisik dan pelayanan social. Dalam hal ini, apakah prinsip-
prinsip dalam Konsep Pemasaran di muka yang mengutamakan kepuasan pelanggan
individual masih berlaku? Atau apakah manajer pemasaran perlu mengadopsi tujuan yang
berjangka lebih panjang, yaitu kesejahteraan umat? Tentunya, Konsep Pemasaran itu sudah
mengalami perkembangan bersamaan dengan berubahnya kondisi lingkungan dan semakin
majunya masyarakat maupun teknologi. Kalau perusahaan ingin berhasil atau bahkan dapt
hidup terus, ia harus dapat menanggapi cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan dalam
masyarakatnya.

Factor-faktor ekstern seperti ekologi , politik , hukum, ekonomi dan sebagainya dapat
mempengaruhi program pemasaran perusahaan. Factor ketidakpuasan masyarakat juga
termasuk didalamnya. Adapun sebab-sebab timbulnya ketidakpuasan masyarakat tersebut
disebabkan oleh tidak terpenuhinya harapan mereka. Jadi, perusahaan tidak lagi berorientasi
pada pelanggan saja, tetapi berorintasi pada masyarakat atau umat. Karena perusahaan
berupaya memberikan kemakmuran kepada konsumen dan masyarakat untuk jangka panjang
maka pengertian Konsep Pemasaran harus diperluas menjadi Konsep Pemasaran
Kemasyarakatan (societal marketing concept) seperti yang dikemukakan oleh Kotler (1997,
h.27) sebagai berikut .

Konsep Pemasaran Kemasyarakatan berprinsip bahwa tugas


organisasi adalah menentukan kebuthan, keinginan dan minat sasran pasar
serta menyampaikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan pesaing dalam suatu cara yang dapat melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen maupun masyarakat.

Secara luas, era sekarang ini dapat pula ditinjau sebagai suatu era orientasi pada umat
(human oriented), yang didalamnya terdapat pertumbuhan sumber daya manusia yang
mengatur pemasaran. Banyak orang yang menyatakan bahwa tersedianya sumber-sumber
alam didunia ini sangat terbatas, dan sumber-sumber yang sudah dipakai tidak akan
tergantikan kembali. Karena selama ini orang sudah mempunyai pengalaman dalam
pemilihan dan pengalokasian beberapa sumber tersebut maka era sekarang ini juga dapat
dipandang sebagai era kelangsungan hidup. Dlam hal ini, masalah-masalah seperti
persediaan bahan bakar atau sumber-sumber energy lain, air dan udara bersih, serta
lingkungan hidup yang menyenangkan, sedang menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu,
perusahaan juga harus berorientasi pada persediaan (supply oriented).

Jadi, manajemen pemasaran banyak bersangkut paut dengan masalah penciptaan dan
penyampaian kualitas hidup yang baik. Oleh karena itu, keseimbangan harus diciptakan,
yaitu antara kebutuhan pelanggan, laba perusahaan,dan minat masyarakat. Peran penting
pemasaran tidak hanya dibutuhkan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan
organisasionalnya, tetapi juga dibutuhkan dalam masyarakat untuk mencapai tujuan
kemasyarakatannya dengan batas-batas etika yang ada.

Pentingnya pemasaran dalam masyarakat, tercermin pula pada setiap kehidupan


dalam masyarakat yang tidak terlepas dari kegiatan pemasaran yang ada. Media
advertensi yag digunakan untuk mempresentasikan produk, toko tempat kita berbelanja
dan banyak lagi, merupakan kegiatan pemasaran. Selain itu pemasaran selalu
mendorong untuk dilakukanya penelitian dan inovasi, sehingga menimbulkan
terdapatnya produk-produk baru. Hal ini karena pemasaran selalu berusaha menggugah
dan menarik para konsumen, kegiatan mana membutuhkan tenaga kerja yang cukup
banyak.
1. Peranan Pemasaran Dalam Memenuhi Kebutuhan Dan Keinginan manusia
Setiap manusia selalu berusaha memenuhi semua kebutuhannya dengan
mengkonsumsi produk yang ada. Pemenuhan kebutuhan tersebut dengan melihat
manfaat dan kegunaannya.Manfaat atau kegunaan dapat dilihat dari bentuk,
tempat, waktu dan kepemilikan.Fungsi pemasaran juga mempunyai peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan dayaguna suatu barang, yang tadinya kurang
berarti di suatu tempat dan akan menjadi tinggi nilainya di tempat lain. Dengan
meningkatnya dayaguna suatu barang maka secara otomatis akan memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia terhadap produk / barang tersebut.
Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial suatu masyarakat, semakin
banyak tingkat pilihan masyarakat tersebut untuk memenuhi keingninan dan
kebutuhanya. Dalam hal ini masyarakat telah meningkatkan tingkat kebutuhan
dan keinginan yang lebih tinggi lagi seperti kebutuhan keselamatan dan
keamanan kebutuhan sosial dan kebutuhan kepuasan pribadi. Untuk memenuhi
kebutuhan dan keingninan masyarakat konsumen, pemasaran disamping berperan
melakukan kegiatan penelitian produk baru dan pengembangan produk yang ada,
juga menciptakan kemungkinan product mix dan diversifikasi produk. Semua ini
dilakukan sejalan dengan perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat
disuatu daerah.
Bagi pemerintah, peranan pemasaran disamping memberikan kesempatan
lapangan kerja juga sekaligus sebagai usaha untuk mendapatkan sumber
pendapatan negara baik dari bea dan cukai, penerimaan devisa negara, pajak
perseroan, dan pungutan lainya. Selain itu, melalui pemasaran pemerintah dapat
menentukan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan bea masuk dan larangan
impor, kebijakan subsidi harga, dan kebijakan pembelia pemerintah.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan pemasaran agar masyarakat dapat
mengetahui dan mengenali berbagai macam produk sejenis dan tentunya dengan
manfaatnya masing-masing.
2. Peranan pemasaran dalam mengalirkan produk dari produsen ke konsumen
Pada dasarnya pemasaran suatu barang mencakup perpindahan atau aliran dari
dua hal, yaitu aliran fisik barang itu sendiri dan aliran kegiatan transaksi untuk
barang tersebut. Aliran kegiatan transaksi merupakan rangkaian kegiatan
transaksi, mulai dari penjual produsen sampai kepada pembeli konsumen akhir.
Mengalirnya produk dari produsen sampai ketangan konsumen dilakukan dengan
menggunakan peralatan pengangkutan atau transportasi dan fasilitas
pergudangan.
Untuk membantu kelancaran arus kegiatan transaksi dan arus barang, maka
dibutuhkan pelayanan dari perseorangan atau organisasi lainya. Seperti adanyan
pengaturan mengenai ukuran standar dari sepatu yang diperdagangkan sehingga
memudahkan transaksi jual-beli. Demikian pula bantuan pinjaman dana dari bank
untuk membelanjai persediaan yang tertanam digudang atau di toko. Terdapat
pula bantuan dari pihak atau lembaga asuransi untuk penyebaran risiko yang
terjadi (kebakaran, kehilangan, kerusakan) dari barang yang terdapat dalam
perediaan. Demikian juga bantuan informasi yang berharga mengenai harga
permintaan dan penawaran serta gaya/model sepatu dari penerbitan surat kabar
dan berita-berita perdagangan. Bantuan yang demikian sangat berguna dalam
mendekatkan barang dengan konsumen.
Kegiatan pemasaran yang telah diutarakan diatas dapat diklasifikasikan
kedalam tiga bidang kegiatan, yaitu : kegiatan transaksi atau transfer, kegiatan
suplai fisik, dan kegiatan yang mempermudah arus transaksi dan arus barang.
Didalam masing-masing bidang terdapat beberapa kegiatan yang dirincikan
sebagai berikut:
a. Bidang kegiatan transaksi atau transfer yang meliputi :
1) Pembelian (buying)
2) Penjualan (selling)
b. Bidang kegiatan suplai fisik, meliputi :
1) Pengangkutan (transportation)
2) Pergudangan/penyimpanan (storage)
c. Bidang kegiatan penunjang untuk mempelancar arus kegiatan transaksi
dan arus barang, meliputi fungsi :
1) Penjajaan (marchandising)
2) Standardisasi dan grading
3) Pembelanjaan (financing)
4) Penanggungan risiko (risk taking)
5) Informasi pasar (market information atau komunikasi).
3. Keterkaitan antara pemasaran dengan industrialisasi
Industri pabrik atau manufaktur melakukan proses pengolahan bahan baku
atau masukan (input) dengan meningkatkan daya guna karena bentuk menjadi
keluaran (output). Dengan adanya industrialisasi, proses pengolahan dilakukan
secara massa menggunakan dasar spesialisasi, sehingga dapat dihasilkan hasil
produksi secara besar-besaran. Industrialisasi ini didukung oleh kemajuan
teknologi dalam proses produksi. Dampak industrialisasi ini menimbulkan
penanganan kegiatan pemasaran ditingkatkan untuk memungkinkan hasil
produksi dapat dipasarkan jauh dari daerah produsen secara intensif. Dalam
rangka membantu kelancaran industrialisasi, terjadilah perkembangan
penggunaan teknologi dalam proses pemasaran terutama dengan penerapan
konsep-konsep dan pendekatan yang terarah pada pemberian pelayanan atau
kepuasan konsumen.
Kemajuan yang terdapat dalaam proses pemasaran sebagai dampak dari
industrialisasi, tercermin disamping konsep dan pendekatan, juga dalam
penggunaan peralatan maju untuk pemindahan atau distribusi fisik dan
penganalisisan informasi pasar.
4. Peranan pemasaran dalam kegiatan ekonomi
Pemasaran, disamping diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh setiap
perusahaan dalam menyampaikan produk yang dihasilkanya berupa barang atau
jasa kepada konsumen, juga diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan
kemakmuran ekonomi seluruh masyarakat. Dari pengertian tersebut terlihat
bahwa pengertian pertama bersifat mikro, dan pengertian yang kedua bersifat
makro. Dari pandangan makro pemasaran dilihat sebagai proses sosial, yaitu
proses yang dilakukan untuk menunjang tercapainya pemenuhan kebutuhan
masyarakat secara efektif dan efisien melalui pertukaran nilai-nilai konsumsi.
Pemasaran makro merupakan suatu proses sosial ekonomi yang berkaitan
dengan mengalirnya barang dan jasa secara ekonomis dari produsen ke
konsumen, sehingga secara efektif dapat memenuhi permintaan yang heterogen
dengan kemampuan penawaran atau suplai yang heterogen dan dapat memenuhi
tujuan-tujuan masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang.
Peranan sistem pemasaran makro adalah untuk dapat terpenuhinya permintaan
yang heterogen, sehingga pada waktuyang sama tercapai tujuan masyarakat
yang diharapkan.
Keputusan yang dibuat setiap negara dalam penyelenggaraan sistem
perekonomian pada dasarnya sama yaitu dalam usaha menciptakan barang dan
jasa dan menyediakanya sesuai dengan waktu dan daerah atau tempat yang
dibutuhkan, dengan maksud untuk memelihara dan meningkatkan standar hidup
masyarakat dinegaranya.
Pada dasarnya ada dua macam sistem ekonomi, yaitu sistem ekonomi
berencana, yang didasarkan atas pengaturan penguasa (pemerintah) dan yang
lain adalah sistem ekonomi yang didasarkan atas mekanisme pasar.
Pemasaran merupakan suatu proses sosial yakni sebuah proses yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan komsumen secara efektif dan seefisien mungkin
melalui pertukaran nilai-nilai ekonomi. Dalam kehidupannya masyarakat butuh
beragam system pemasaran untuk menunjang peningkatan taraf hidup mereka
diantaranya melalui pertukaran. Beragamnya kebutuhan manusia menuntut
adanya pemasar yang beragam pula, sehingga banyak sekali usaha-usaha bisnis
yang bergerak diberbagai bidang, dimana semua usaha bisnis yang ada itu untuk
memenuhi kebutuhan konsumen demi keuntungan yang melimpah bagi sang
produsen. Jadi peranan pemasaran dalam kegiatan ekonomi tak lain dan tak
bukan untuk memenuhi permintaan yang beragam dengan penawaran yang
beragam pula.
Pemasaran dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah berikut:
a. Perbedaan tempat :
Yaitu produsen dan konsumen terpisah secara geografi. Produsen
cenderung terkumpul bersama-sama dengan industri dalam lokasi yang
sedikit terkonsentrasi, sedangkan konsumen berlokasi di daerah-daerah
yang terpencar-pencar.
b. Perbedaan dalam waktu :
Konsumen mungkin tidak ingin mengkonsumsi barang-barang pada
waktu mereka hasilkan, dan waktu juga dibutuhkan untuk mengangkut
barang-barang dari produsen ke konsumen.
c. Perbedaan dalam nilai :
Produsen tidak mengetahui siapa yang membutuhkan barang apa,
dimana, kapan dan pada tingkat harga berapa. Konsumen tidak mengetahui
apa yang tersedia dari siapa, dimana, kapan dan pada tingkat harga berapa.
d. Perbedaan dalam pemilikan :
Produsen menguasai hak pemilikan barang dan jasa yang tidak ingin
dikonsumsinya. Konsumen ingin mengkonsumsi barang dan jasa yang
tidak mereka miliki.
e. Perbedaan kuantitas :
Produsen ingin untuk memproduksi dan menjual dalam jumlah yang
besar. Konsumen ingin membeli dan mengkonsumsi dalam jumlah yang
kecil.
f. Perbedaan macam atau jenis :
Produsen mengkhususkan dalam produksi barang dan jasa dengan
macam atau jenis yang sedikit. Konsumen membutuhkan macam atau jenis
yang banyak variasinya.
Daftar Pustaka

Hartono hendry, dkk. 2012. Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap Peningkatan Penjualan
pada Perusahaan” Dengan Menetapkan Alumni dan Mahasiswa Universitas Bina
Nusantara sebagai Objek Penelitian. Jurusan Manajemen, School of Business
Manajemen, Universitas Bina Nusantara. Vol. 3. No. 2. Hal 882-897.

hhtp://haidibarasa.wordpress.com/2012/04/11/peranan-pemasaran-dalam-masyarakat

Anda mungkin juga menyukai