2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya,Sehingga kelompok ini bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu.makalah ini di buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Manajemen Pemasaran Syariah.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yang
telah membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan panduan dalam pembelajaran mata
kuliah manajemen pemasaran syariah.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan pada hasil makalah ini baik dari
segi penulisan,sususan kalimat maupun teks bahasanya. Oleh sebab itu,kami menerima
saran dan kritik dari teman-teman dan dosen mata kuliah manajemen pemasaran syariah
ini. Akhir kata kami berharap semoga isi dari hasil diskusi ini dapat memberikan
manfaat dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya,terutama bagi teman teman
jurusan manajemen keuangan syariah.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................22
B. Saran ..........................................................................................................................23
LAMPIRAN .....................................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelanggan adalah nyawa dari setiap bisnis yang dibangun. Bisnis tidak akan bisa
tumbuh dengan besar tanpa adanya dukungan dan dorongan dari pelanggan yang
mempercayakan kebutuhan mereka kepada bisnis tersebut. Menciptakan pelanggan yang
loyal adalah inti dari setiap bisnis.
Kajian utama dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan dalam industri jasa.
Menciptakan loyalitas pelanggan bagi perusahaan merupakan salah satu inti dari setiap
bisnis perusahaan. Dasar teori yang digunakan adalah pernyataan ahli pemasaran Peppers
dan Rogers dalam Kotler dan Keller (2009: 134), bahwa menciptakan pelanggan yang
loyal adalah inti dari setiap bisnis. Don Peppers dan Martha Rogers dalam Kotler dan
Keller (2009: 134), menyatakan bahwa satu-satunya nilai yang dapat diciptakan oleh
perusahaan adalah nilai yang berasal dari pelanggan. Bisnis yang sukses adalah jika
perusahaan tersebut berhasil mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan
pelanggan. Pelanggan merupakan satu-satunya alasan perusahaan membangun pabrik,
mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat jalur serat optik, atau
melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun. Tanpa pelanggan, sama saja artinya tidak
ada bisnis.
Setelah kepuasan pelanggan tercipta melalui kualitas pelayanan yang diberikan, maka
proses selanjutnya adalah menciptakan loyalitas pelanggan. Proses merubah nilai
kepuasan pelanggan menjadi loyalitas pelanggan merupakan pekerjaan yang tidak
mudah. Tugas agar pelanggan menjadi loyal setelah memperoleh kepuasan dalam
pelayanan, menjadi tanggung jawab semua unsur dalam perusahaan mulai dari manajer
hingga pegawai perusahaan paling depan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan
diharapkan dapat menumbuh kembangkan loyalitas pelanggan. Sebagaimana yang terjadi
1
pada industri jasa, pelayanan yang memuaskan bisa menjadi stimulant bagi para
konsumen untuk bersikap loyal. Perilaku konsumen purna pembelian yang dapat diukur
sebagai loyalitas indikatornya adalah tingkat pembelian, frekuensi, dan kemungkinan
melakukan kembali pembelian.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian customer relation management ?
b. Apa yang dimaksud dengan supply chain manajement?
c. Bagaimana pelaksanaan sumber daya dalam perusahaan?
d. Apa pengertian knowledge manajement?
C. Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian dari customer relation manajement
b. Memahami apa itu supply chain manajement
c. Mengetahui bagaimana pelaksanaan sumber daya dalam perusahaan
d. Memahami pengertian dari knowledge manajement
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen hubungan pelanggan adalah
proses membangun dan mempertahankan hubungan dengan konsumen yang menguntungkan
dengan memberikan produk yang sangat bernilai bagi konsumen dan membuat konsumen puas.
Dalam pembahasannya; Schiffman dan Kanuk (2004) menekankan bahwa manajemen hubungan
pelanggan merupakan cara perusahaan dalam membina relasi dengan para pelanggan dengan
1
Rosmayani. (2016, April).Customer Relation Management. Jurnal Valuta(Vol. 2, pp. 83-98).
3
tujuan memelihara kesetiaan dan komitmen pelanggan untuk tetap menggunakan produk
perusahaan yang bersangkutan. Terdapat 3 faktor pendorong suksesnya hubungan antara
pemasar dengan pelanggan yaitu:
a. Customer value: rasio perbedaan antara manfaat yang diterima dengan sumber daya yang
digunakan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
b. Customer satisfaction: persepsi seseorang terhadap kinerja suatu produk atau jasa hubungan
dengan harapannya.
c. Customer retention: merupakan tujuan dari penawaran produk yang bernilai secara terus-
menerus dan lebih dibandingkan dengan pesaing lainnya, sehingga konsumen sangat puas
dan tetap loyal terhadap produk dan merek perusahaan.
a. MHP tidak hanya sekedar pengolahan data, namun merupakan bagian dari teknologi.
b. Monitor dan perhatian undang-undang privasi dan perlindungan data di negara dimana
program MHP digunakan.
c. Keefektifan program MHP dimulai dari database. Database yang baik akan menguntungkan
perusahaan, sedangkan database yang buruk merupakan pemborosan bagi perusahaan.
d. Informasi dan penghargaan yang diberikan hendaknya kepada konsumen yang relevan.2
2
Wijaya, Oscarius. (2020). Strategi Manajemen. Jawa Tengah: Lakeisha.
4
Lovelock, Wirtz dan Mussry (2010) menyatakan bahwa, aplikasi secara umum
manajemen hubungan pelanggan adalah pengumpulan data, analisis data, otomatisasi tenaga
penjualan, otomatisasi pemasaran dan otomatisasi pusat panggilan". Data pelanggan amat
penting dan dengan melakukan analisis data akan didapat kebutuhan spesifik pelanggan sehingga
memudahkan perusahaan memberi layanan dan memenuhi kebutuhan mereka. Otomatisasi akan
memudahkan perusahaan memperoleh simpati, tanggapan dan respon positif pelanggan dan pada
akhirnya meningkatkan minat beli mereka. Sheth, Parvatiyar (2001) menyatakan bahwa
Manajemen hubungan pelanggan adalah suatu strategi yang komprehensif dan proses dalam
mendapatkan, mempertahankan serta berhubungan dengan pelanggan untuk menciptakan nilai
yang superior untuk perusahaan dan pelanggan.
Strategi CRM
Strategi yang akan digunakan dalam upaya meningkatkan hubungan baik dan mejaga
pelanggan agar tetap setia kepada perusahaan, perlu beberapa upaya yang harus dilakukan
perusahaan, antara lain:
1. Komunikasi
2. Layanan
a. Memberikan layanan antar jemput kendaraan saat service dan mengalami kerukan
c. Merespon dengan cepat pertanyaan / komentar dan customer maupun calon customer
3. Simpati
b. Memberikan parcel atau hadiah pada hari dang tahun Customer setia
5
4. Media Sosial3
c. Memposting foto dan video produk di media social FB dan IG pada jam tertentu
5. Material Collecting
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data history pelanggan untuk identifikasi
kebutuhan dan data produk yang sesuai dengan permintaan pelanggan.
6. Assembly
Pembuatan dari sistem ini menggunakan media Sosial FB dan IG untuk memberikan
informasi mengenai produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan
7. Pengujian (Testing)
Pengujian dilakukan untuk memastikan apakah model yang dikembangkan dapat memberikan
kemudahan layanan informasi kepada pelanggan dan sistem benar- benar berjalan dengan
yang diharapkan
3
Fadly, M., & Wantoro, A. (2019, August). Model Sistem Informasi Manajemen Hubungan Pelanggan Dengan
Kombinasi Pengelolaan Digital Asset Untuk Meningkatkan Jumlah Pelanggan. In Prosiding Seminar Nasional
Darmajaya (Vol. 1, pp. 46-55).
6
menarik, dan mempertahankan pelanggan yang paling memberikan nilai tambah bagi
perusaan.
Dapat menyediakan dan menggunakan informasi yang terintegrasi dengan memanfaatkan
informasi pelanggan untuk menghasilkan pelayanan yang memuaskan dan memaksimalkan
jalinan hubungan pelanggan dengan perusahaan.
Dapat menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses saluran jawaban kepada
pelanggan.
Dapat menghasilkan barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan sesuai dengan
kebutuhan.
Dapat menarik pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama, dan mengurangi biaya
pemasaran dan pelayanan pelanggan sehingga dapat meningkatkan penjualan.
Berdasarkan tujuan tersebut, hasil dari CRM adalah manajemen hubungan dengan
pelanggan yang lebih baik meliputi jumlah pelanggan baru meningkat, jumlah pelanggan
lama yang tetap dan bertambah, serta tercapainya pelayanan pelanggan yang lebih baik.
Jumlah pelanggan bertambah, dengan mencari pelanggan baru dan tetap memelihara tingkat
kepuasan pelanggan yang sudah ada.
Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan kepada pelanggan, dengan mengetahui
kebutuhan pelanggan.
Mengetahui kebutuhan pelanggan pada masa yang akan datang, melalui hasil transaksi yang
sudah dilakukan dan dari hasil analisis data transaksi yang sudah terkumpul.
Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi yaitu tindak kriminal seperti
penipuan.
Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan.
Mampu menganalisis pola data transaksi, seperti mampu mengetahui kom- binasi produk
yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.4
4
Djaelani, Firdaus. (2018),Islamic Marketing Manajement.Jakarta: Bumi Aksara.
7
Mengurangi risiko operasional, dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan
yang pernah dilakukan melalui customer history.
Supply Chain Management (SCM) adalah manajemen dari sebuah jaringan bisnis yang
saling terhubung untuk menjadikan suatu produk yang lengkap dengan layanan yang dibutuhkan
oleh end costumer. SCM juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas (dalam bentuk
entitas maupun fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari
bahan baku awal dari alam sampai produk jadi pada pelanggan akhir. Dalam kegunaannya, SCM
mampu mengelola aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply. Dengan kata lain, model
SCM mengaplikasikan cara suatu jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan
dapat bekerja bersama untuk memenuhi tuntutan pelanggan.
Menurut Council of Logistic Management (CLM), logistic adalah bagian dari proses
manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) yang merencanakan, mewujudkan dan
mengendalikan efisiensi dan efektifitas aliran dan penyimpanan barang dan jasa dan informasi
terkait antara titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Logistik bertanggung jawab
8
untuk memastikan bahwa suatu produk yang tepat (right product) ada ditempat yang tepat, pada
waktu yang tepat, dalam kondisi yang tepat dengan harga yang tepat pula untuk kepuasan
pelanggan. Kegiatan- kegiatan yang termasuk dalam kinerja logistic meliputi pergudangan,
packing, kegiatan pihak ketiga, transportasi inbound dan outbound, pendistribusian, inventory
control, purechasing, planning lokasi dan pengelolaan maintenance produksi dan pelanggan
satisfaction.
Sistem logistik yang baik akan membuat barang atau jasa bisa sampai ke pelanggan
dengan tepat waktu dan dengan harga yang kompetitif, dua hal yang pokok dalam memenuhi
kepuasan pelanggan. Salah satu aspek sangat penting dalam logistik adalah manajemen
inventori, harus ada keseimbangan antara cukup dan tidak terlalu banyak, sebab inventori adalah
hal yang mahal dan menyembunyikan banyak ketidakefisienan. Inventori adalah aliran inventori
bukan penumpukan persediaan.
Definisi dari Supply Chain Management adalah sebagai sebuah rantai suplai, rantai
pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri
atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya
yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam
bentuk fisik maupun virtual dari suatu pemasok kepada pelanggan.5
Strategi Supply Chain Management di Perusahaan
Secara umum penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat
yaitu (Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan. menurunnya biaya,
pemanfaatan aset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar
(Wahyu Prasetio, 2018):
1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari
aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau
pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka
waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen
harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
5
Arif,Muhammad. (2018), Supply Chain Management.Yogyakarta: Deepublish CV Budi Utama.
9
2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra
perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga
produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan "terbuang" percuma, karena
diminati konsumen.
3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahaan kepada konsumen
akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4. Pemanfaatan aset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan
terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu
memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam
pelaksanaan Supply Chain Management.
5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan
menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses
distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.6
Tujuan SCM
Tujuan dari sebuah supply chain management adalah untuk memenuhi permintaan
pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang paling efisien, termasuk kapasitas
distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Beberapa perusahaan memilih untuk
mengalihdayakan supply chain management mereka dengan bekerja sama dengan penyedia
jasa logistik pihak ketiga.
6
Hasibuan, Abdurrozaq. (2021), Manajemen Rantai Pasok.Yayasan Kita Menulis.
10
7. Pemenuhan pemesanan
8. Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan
a. menyerahkan atau mengirimkan produk secara tepat waktu demi kepuasan pelanggan
b. mengurangi biaya
c. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)
d. mengurangi waktu
Manfaat SCM
c. meningkatkan kolaborasi
Cakupan SCM
11
e. Distribusi: perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan
memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, serta memonitor service level
pada tiap pusat distribusi.
Fungsi SCM
a. SCM secara fisik mengonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke
pemakai akhir.
b. SCM sebagai mediasi pasar yaitu memastikan barang yang disuplai oleh supply chain
mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir.
7
7
Djaelani, Firdaus. (2018),Islamic Marketing Manajement.Jakarta: Bumi Aksara
12
Modul yang ada pada Aplikasi ERP telah mencakup berbagai aspek dan keperluan bisnis
suatu perusahaan mulai dari aspek keuangan hingga sumber daya sumber daya yang lain.
Berbagai modul yang dimiliki oleh Enterprise Resource Planning meliputi modul- modul
yang mendukung area fungsional seperti perencanaan, manufaktur, penjualan, pemasaran,
distribusi, akuntansi, keuangan, sumber daya manusia manajemen, manajemen proyek,
manajemen persediaan, layanan dan pemeliharaan, transportasi dan e-bisnis.
Biasanya setiap sistem ERP memiliki menawarkan modul yang berbeda satu diantara yang
lain, namun dari sekian banyak modul canggih yang ditawarkan oleh vendor aplikasi ERP
biasanya terdapat modul dasar yang pasti dimiliki setiap aplikasi ERP canggih diantaranya
Accounting management, Inventory management, Purchasing management, Manufacturing
management, Human Resource Management, Sales Management, CRM, SCM, Warehouse
management, Project Management.
8
8
Sugiarto. (2021), Buku Ajar Enterprise Resource Planning. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
13
h. Menghidari redundansi dari pemasukan data karena modul yang mengakses data sama
yaitu berasal dari database terpusat sehingga menghindari pemasukan data yang berkali-
kali.
i. Mengurangi jeda waktu penampilan informasi dan laporan yaitu meminimalisasi proses
penarikan dan penampilan data. Laporan dapat ditampilkan dengan sekali klik, tanpa harus
mencari sumber data dan memanipulasinya lagi.
j. Pengurangan biaya karena adanya penghematan waktu peningkatan kontrol dan DSS
dengan analisis berskala enterprise.
k. Peningkatan skalabilitas karena ERP memiliki desain yang terstruktur dan modular.
Sementara itu, kelemahan dari Enterprise Resource Planning (ERP) diuraikan sebagai berikut.
14
mudah dalam aksesnya. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam melakukan
pemantauan dan pengendalian atas proses bisnis mereka. Disamping itu, sistem ERP juga
akan memberikan wawasan yang luas kepada seorang decision maker sehingga dapat
melakukan berbagai prediksi dan pengambilan keputusan yang akurat. secara
b. Menyederhanakan proses bisnis sehingga dapat memastikan alur kerja dapat berjalan
secara halus dan komunikasi antardepartemen menjadi lebih baik. Fungsi otomatisasi
dalam sistem ERP menjamin aliran informasi tersampaikan dengan jelas dan bebas dari
kesalahan sehingga proses bisnis menjadi lebih sederhana dan responsif. Praktik yang
terorganisasi dengan baik dalam sistem ini dapat memberikan dukungan operasional yang
lebih baik dan kustomisasi yang lebih mudah.
c. Meningkatkan efisiensi karyawan. Dalam hal ini, sistem ERP akan menyalurkan kepada
karyawan informasi-informasi akurat yang dibutuhkan langsung kepada mereka. Dengan
demikian, karyawan tidak perlu membuang-buang waktu untuk mencari informasi sendiri.
Karyawan dapat fokus pada tugas utama sehingga kualitas dan produktivitas kerja akan
meningkat.
d. Ekosistem perusahaan menjadi terintegrasi. Dalam hal ini, perusahaan dapat berjalan
dengan padu apabila kinerja seluruh stakeholder dapat diselaraskan antara satu dengan
yang lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing untuk mencapai tujuan yang sama.
Sistem ERP dapat menyatukan unit dalam ekosistem perusahaan antara lain mitra bisnis,
fungsi-fungsi pendukung, vendor, dan pelanggan. semua
e. Menjadikan perusahaan yang sedang berkembang memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi
dengan kebutuhan di masa depan. Integrasi, kinerja Idan alur informasi yang berjalan
dengan lebih baik dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan
perencanaan dan pengendalian.
Fungsi ERP
Beberapa fungsi dari Enterprise Resource Planning (ERP) dipaparkan sebagai berikut.
a. ERP membantu melakukan analisis terhadap perusahaan untuk menge- tahui tren dan
perkembangan di perusahaan sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan secara
cepat dan tepat.
15
b. ERP membantu memperlancar proses bisnis dan membuatnya menjadi lebih mudah,
murah, cepat dan efisien.
c. ERP membantu meningkatkan etos kerja karyawan karena proses kerja tersusun sesuai
dengan standar operasi perusahaan yang sudah dibakukan.
d. ERP membantu meningkatkan jumlah penjualan karena sistem ERP dapat membantu
dalam keluar dan masuk arus barang.
e. ERP membantu menambah daya saing perusahaan karena ERP membantu dalam distribusi
produk dengan memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi pelanggan.
f. ERP membantu mengurangi biaya dari aktivitas yang tidak memiliki nila tambah.
Modul yang Terdapat pada Sistem ERP
Secara modular, sistem ERP terbagi atas modul utama dan modul pendukung. Modul
operasi sebagai modul utama, sedangkan modul finansial, akuntansi, dan sumber daya
manusia sebagai modul pendukung.
a. Modul operasi (distribution and manufacturing) meliputi logistics execution, sales and
distribution, materials management, general logistics, quality management, plant
maintenance, customer service, production planning and control, project system, dan
environment management.
b. Modul finansial dan akuntansi bertujuan untuk
1) menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusa- haan dan
mengukur kinerja keuangan perusahaan;
2) co-controlling untuk mendukung kegiatan operasional;
3) investment management ditujukan untuk menganalisis kebijakan in- vestasi jangka
panjang dan fixed assets dari perusahaan;
4) enterprise controlling ditujukan untuk memberikan akses bagi enterprise controller.
5) treasury ditujukan untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash
forecasting dengan aktivitas logistik dan transaksi keuangan.
c. Modul sumber daya manusia bertujuan untuk
1) memudahkan pelaksanaan manajemen yang efektif dan terhadap gaji, benefit, dan
yang tepat berkaitan dengan SDM perusahaan; waktu
2) melindungi data personalia dari pihak luar;
16
3) mambangun sistem rekrutmen dan pembangunan SDM yang efisien melalui
manajemen karier.
Implementasi ERP
Implementasi sistem informasi berbasis ERP adalah suatu arsitektur software yang
bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara seluruh fungsi bisnis dalam batas
organisasi atau perusahaan dengan pihak stakeholder di luar perusahaan. ERP dibangun atas
dasar sistem database terpusat dan biasanya menggunakan platform komputasi umum. Sistem
informasi berbasis ERP dapat mengonsolidasikan seluruh opersai bisnis menjadi seragam dan
sistem lingkungan perusahaan yang lebih luas.
Dalam praktiknya, penerapan sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang
dianggap best practice yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru, misalnya
bagaimana proses umum yang berlaku dalam pembelian (purchasing), penyusunan nota di
gudang, dan sebagainya. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan implementasi
sistem ERP di perusahaan adalah proses bisnis yang telah terintegrasi dalam paket ERP yaitu
paket bisnis best practice yang telah teruji reliabilitasnya.9
Knowledge management juga adalah pengoordinasian yang terarah dan sistematis dari
orang, teknologi, proses dan struktur organisasi untuk memberi nilai tambah bagi organisasi.
Proses koordinasi antara aspek-aspek ini dapat tercapai melalui penciptaan knowledge dan
berbagi knowledge dengan didukung oleh pembelajaran organisasi yang berkelanjutan (Dalkir,
2013). Disis lain Menurut Dawson (2000), demi kelancaran pengembangan knowledge
9
Djaelani, Firdaus. (2018),Islamic Marketing Manajement.Jakarta: Bumi Aksara.
17
organisasi harus mempertimbangkan faktor teknologi individu, teknologi organisasi,
keterampilan dan perilaku individu serta keterampilan dan perilaku organisasi.
Implementasi manajemen pengetahuan dapat memberikan pengaruh positif ter- hadap proses
bisnis perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat Knowledge
Management (KM) atau manajemen pengetahuan bagi perusahaan dipaparkan sebagai berikut.
Sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik akan mempermudah perusahaan dalam
berbagai hal. Hal tersebut dapat menghemat waktu dan biaya.
10
Lewaherilla,Novalien. (2021), Knowledge Management.Yogyakarta: Zahir Publishing.
18
Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan untuk
memanfaatkannya. Dengan demikian, proses pemanfaatan pengeta- huan di lingkungan
perusahaan akan meningkat sehingga proses kreativitas dan inovasi akan terdorong lebih
luas, serta setiap karyawan dapat mening- kurkan kompetensinya.
Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang
terjadi.
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan
dikembangkan sehingga produktivitas dari perusahaan akan meningkat.
Manfaat Knowledge Manajement
Manajemen pengetahuan juga diperlukan untuk menghadapi perutulus zaman karena dengan
manajemen pengetahuan semua perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat. Ketatnya
kompetisi secara global, khususnya dalam bidang ekonomi telah menjadikan perusahaan harus
kembali memikirkan strategi pengelolaan usaha. Dalam hal ini, manajemen pengetahuan juga
mencakup pengelolaan pengetahuan perusahaan untuk menciptakan nilai dan menghasilkan
keunggulan bersaing atau kinerja yang prima.
11
11
Djaelani, Firdaus. (2018),Islamic Marketing Manajement.Jakarta: Bumi Aksara.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Hubungan Pelanggan (customer relation manajement) Customer
Relationship Management adalah suatu alat yang dapat membantu organisasi mencapai
sasarannya tetap menerapkan konsep-konsep dan teknologi-teknologi CRM terhadap
suatu operasi bisnis, bergantung kepada jenis-jenis bisnis dan seberapa jauh ingin
menerapkan CRM dan manajemen harus meneliti masalah-masalah yang mungkin
ditemukan selama proses, sebelum dan sesudah melaksanakan penerapan CRM tersebut.
Customer retention: merupakan tujuan dari penawaran produk yang bernilai secara terus-
menerus dan lebih dibandingkan dengan pesaing lainnya, sehingga konsumen sangat puas
dan tetap loyal terhadap produk dan merek perusahaan. tujuan dari CRM adalah
manajemen hubungan dengan pelanggan yang lebih baik meliputi jumlah pelanggan baru
meningkat, jumlah pelanggan lama yang tetap dan bertambah, serta tercapainya
pelayanan pelanggan yang lebih baik.
Supply Chain Manajement (SCM) Supply Chain Management (SCM) adalah
manajemen dari sebuah jaringan bisnis yang saling terhubung untuk menjadikan suatu
produk yang lengkap dengan layanan yang dibutuhkan oleh end costumer.Definisi dari
Supply Chain Management adalah sebagai sebuah rantai suplai, rantai pasokan, jaringan
logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas
organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya
yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik
dalam bentuk fisik maupun virtual dari suatu pemasok kepada pelanggan.
Enterprise Resources Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP)
adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengoordinasikan
semua sumber daya, informasi, dan aktivitas yang diperlukan untuk proses bisnis cepat.
Modul yang ada pada Aplikasi ERP telah mencakup berbagai aspek dan keperluan bisnis
suatu perusahaan mulai dari aspek keuangan hingga sumber daya sumber daya yang lain.
Fungsi otomatisasi dalam sistem ERP menjamin aliran informasi tersampaikan dengan
jelas dan bebas dari kesalahan sehingga proses bisnis menjadi lebih sederhana dan
responsif.
20
Knowledge management juga adalah pengoordinasian yang terarah dan sistematis
dari orang, teknologi, proses dan struktur organisasi untuk memberi nilai tambah bagi
organisasi.Proses mengubah knowledge yang tidak berwujud ke dalam penjelasan yang
konkrit memerlukan pengetahuan praktis yang didapatkan dari aturan, sistem dan struktur
organisiasi.
B. Saran
Dari makalah yang telah kami buat penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentu yang dapat di pertanggung jawabkan dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat memahaminya dengan baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fadly, M., & Wantoro, A. (2019, August). Model Sistem Informasi Manajemen Hubungan
Pelanggan Dengan Kombinasi Pengelolaan Digital Asset Untuk Meningkatkan Jumlah
Pelanggan. In Prosiding Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, pp. 46-55).
Sugiarto. (2021), Buku Ajar Enterprise Resource Planning. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
22
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
NIM : 504210061
Dengan Keadaan”.
Bayu Setiyadi
23
CURRICULUM VITAE
NIM : 504210045
Kab.Batanghari Prov.Jambi
24
CURRICULUM VITAE
NIM : 504210069
Nanti”
Isnadiatun Nikmah
25
CURRICULUM VITAE
Nim : 504210062
senantiasa berusah
26
CURRICULUM VITAE
Nim : 504210042
27