Anda di halaman 1dari 13

CHANNELS DAN NETWORK YANG TERINTEGRASI DALAM PEMASARAN

Disusun oleh:

1. Justin Wijaya (200413623261)


2. M. Iqbal Septianur (200413623287)
3. Moch. Barra Syananda Budhi (200413623267)
4. Muhammad Allen Wahyu Rahadian (200413623361)
5. Muhammad Andra Kusuma (200413423417)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya serta atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami sekelompok dapat mengerjakan serta menyelesaikan karya tulis kami
yang membahas mengenai “Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi” dari mata
kuliah Manajemen Pemasaran.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memperdalam serta memperluas
wawasan para pembaca mengenai manajemen pemasaran terutama mengenai merancang dan
mengelola serta pengaruh dari channels dan networks terhadap keefektifan manajemen pemasaran
dalam perusahaan. Setelah membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat mengerti serta
memahami secara mendalam mengenai perancangan dan pengelolaan networks terintegrasi serta
bagaimana pengaruhnya bagi perusahaan.

Pada penulisan makalah ini, kami sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan serta
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang membaca dengan
tujuan untuk menyempurnakan makalah ini. Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Malang, 27 September 2021

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
2.1 Channel dan Network 2
2.2 Peran Channel dalam Pemasaran 2
2.3 Cara Merancang dan me-manage Channel yang Terintegrasi 2-6
2.4 Jenis Channel yang Terintegrasi dan Sistemnya 6
2.5 Cara Meminimalisir dan Menyelesaikan Konflik Pada Channel yang Terintegrasi …………6-7
BAB III 8
PENUTUP 8
3.1 KESIMPULAN 8
3.2 SARAN 8
DAFTAR PUSTAKA 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di dalam zaman yang sudah terbilang maju ini, banyak sekali cara pemasaran yang
sudah dilakukan oleh banyak orang dan tidak sedikit dari mereka yang bisa meraih
kesuksesan hanya dengan cara mereka memasarkan produk mereka dengan baik. Kita
sebagai generasi muda harus bisa mengetahui bagaimana cara pemasaran yang baik untuk
produk kita
Channels marketing atau saluran pemasaran merupakan orang, organisasi, dan kegiatan
yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan barang dari titik produksi ke titik
konsumsi. Hal ini merupakan cara agar produk sampai ke pengguna akhir. Konsumen disini
juga dikenal sebagai saluran distribusi. Saluran pemasaran ini juga merupakan alat yang
berguna untuk manajemen dan sangat penting untuk menciptakan strategi pemasaran yang
efektif dan juga terencana dengan baik
Dengan mengetahui hal tersebut kita seharusnya bisa memahami bahwa koneksi kita
dengan orang lain juga penting untuk kehidupan kita dikemudian hari. Selain channel. Ada
juga jenis pemasaran yang biasa digunakan yaitu network marketing.
Internet membuka banyak sekali peluang untuk menghasilkan uang, dan salah satu
peluang terbaiknya ada pada model bisnis network marketing. Network marketing sendiri
merupakan model bisnis dimana kita membangun jaringan tim penjualan yang dimana
dengan cara ini kita dapat mencapai omset penjualan yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan menjual secara sendirian.
Dari sekian banyak kesempatan kita di masa depan untuk melakukan bisnis, mulai dari
sekarang kita harus bisa mempersiapkan pengetahuan kita supaya nanti kita bisa melakukan
pemasaran untuk produk kita agar terjual dengan maksimal. Untuk itulah makalah ini dibuat
demi masa depan kita bersama.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan channel dan network dan beserta fungsinya?
2. Apa saja peran dari suatu channel dalam pemasaran?
3. Bagaimana cara merancang dan me-manage channel yang terintegrasi?
4. Apa saja jenis channel terintegrasi dan sistemnya?
5. Bagaimana cara meminimalisir atau menyelesaikan konflik yang terjadi di channel
terintegrasi?

1.3 Tujuan penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan channel dan network dan beserta fungsinya
2. Mengetahui apa saja peran dari suatu channel dalam pemasaran
3. Mengetahui bagaimana cara merancang dan me-manage channel yang terintegrasi
4. Mengetahui apa saja jenis channel terintegrasi dan sistemnya
5. Mengetahui bagaimana cara meminimalisir atau menyelesaikan konflik yang terjadi di
channel terintegrasi
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Channel dan Network

 Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran atau yang biasa kita kenal dengan Marketing Channels merupakan
aktivitas yang dibutuhkan untuk memindahkan kepemilikan barang dari titik produksi ke titik
konsumsi. Hal ini merupakan cara supaya produk sampai ke pengguna terakhir. Konsumen di
sini juga biasa dikenal sebagai saluran produksi. Dalam sumber lain saluran pemasaran juga
bisa diartikan sebagai salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam bauran
pemasaran. Dalam proses perpindahan barang ini pasti selalu melalui perantara atau yang
biasa kita kenal dengan sebutan distributor.
 Network Marketing
Pengertian dari network marketing sendiri merupakan pemasaran jaringan atau
sebuah model bisnis di mana kita membangun jaringan tim penjualan. Dengan metode ini, di
kemudian hari pasti kita akan sadar bahwa kita akan mencapai omset yang jauh lebih tinggi
dibandingkan saat kita menjual produk kita sendirian saja tanpa network yang baik. Tentu
saja hal ini membawa keuntungan bagi produsen serta pemasar. Jika kita adalah seorang
produsen, maka model ini dapat meningkatkan jumlah penjualan kita secara signifikan
dengan modal yang kita keluarkan tidak terlalu besar dan tetap menjaga efisiensi kerja kita.
Sedangkan untuk pemasar, model jenis ini dapat memungkinakn untuk menghasilkan volume
penjualan yang besar dengan upaya yang lebih sedikit

2.2 Peran Channel dalam Pemasaran

 Dapat memperoleh data tentang customer dan competitor di area pemasaran


 Meningkatkan komunikasi yang persuasif supaya mendorong customer agar lebih tertarik
buat membeli produk
 Bisa bernegosiasi buat menetapkan harga dan syarat lainnya
 Membuat pesanan dengan manufaktur
 Dapat memperoleh dana buat keuangan inventory
 Menyediakan pembayaran pembeli atas tagihan mereka lewat bank serta lembaga keuangan
yang lain.
 Menyediakan penyimpanan dan pergerakan dari produk fisik secara baik.
 Memprediksi resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan channel work.
 Mengawasi perpindahan kepemilikan aslinya dari satu organisasi, orang ke organisasi, dan
orang lain.
2.3 Cara Merancang dan me-manage Channel yang Terintegrasi
Keputusan Desain Channel
Untuk merancang sistem saluran pemasaran, pemasar menganalisis kebutuhan dan keinginan
pelanggan, menetapkan tujuan dan kendala channel, serta mengidentifikasi dan mengevaluasi
alternatif channel utama.
Menganalisa Kebutuhan serta Keinginan Pelanggan

2
Kastamer atau pelanggan memilih produk yang akan mereka beli dan gunakan dengan
mempertimbangkan beberapa hal seperti harga, kualitas barang, hingga kenyamanan yang mereka
dapatkan setelah memanfaatkan produk tersebut. Dengan adanya segmentasi pasar, para penjual harus
memahami bahwa para pelanggan memiliki kebutuhan dan keinginan yang beda dalam masing-
masing individunya. Ada beberapa contoh servis yang bisa digunakan untuk memikat pelanggan:

 Proses Menunggu dan Layananan Delivery


Tidak ada orang yang suka menunggu terlalu lama, apalagi jika membahas kebutuhan. Orang
yang membeli barang kebutuhan jelas lebih memilih kualitas delivery yang baik juga lebih
cepat.
 Kenyamanan
Mengambil contoh mengapa Toyota bisa menawarkan kenyamanan lebih dibandingkan Lexus
adalah karena Toyota memiliki dealer yang lebih banyak dan ada di mana-mana. Dengan
adanya banyak dealer maka para pengguna Toyota menghemat disisi transportasi dan
sebagainya jika mereka sedang butuh servis atau layananan lainnya. Maka dari itu
kenyamanan juga penting untuk diperhatikan.
 Macam-Macam Produk
Orang-orang akan lebih memilih mengunjungi toko dengan macam-macam produk sebagai
pertimbangan yang banyak sebelum membeli produk yang tepat.
 Layanan Servis
Dengan layanan servis untuk pelanggan yang mengalami masalah setelah melakukan
pembelian produk akan membuat para pelanggan merasa aman jika barang yang sudah dibeli
masih akan bisa diperbaiki.
Menentukan Tujuan dan Batasan
Penjual harus menemukan level pelayanan yang mereka ingin tawarkan namun juga tidak
melupakan kondisi modal atau finansial yang ada. Penjual harus bisa menyesuaikan atau bahkan
meminimalisir pemanfaatan modal tanpa harus mengubah layanan yang sudah dipertimbangkan dan
ditentukan. Dengan menawarkan layanan tersebut juga modal tadi, mereka juga harus menganalisa
pasar mereka agar rencana-rencana tadi berjalan lancar dan menarik para pelanggan. Penjual juga
harus berusaha mengembangkan usaha mereka ke level atau lingkungan yang lebih baik dari awal
berdiri.
Mengidentifikasi Alternatif Channel Utama
Alternatif channel terdiri dari tiga cara: jenis perantara, jumlah yang dibutuhkan, dan persyaratan dan
tanggung jawab. Faktor-faktor ini terdiri dari:

 Jenis Perantara
Perantara akan menghubungkan konsumen dan produsen. Perantara dapat menyebar produk
secara luas agar target pasar produsen tercapai secara ampuh. Perantara pemasaran adalah bagian
yang cukup penting dalam penjualan suatu produk.

 Jumlah Perantara
Jumlah perantara memiliki tiga jenis strategi untuk pemasaran produk. Strategi tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.
- Strategi Distribusi Eksklusif
Sesuai dengan namanya, distribusi ini hanya memberikan suatu produk kepada distributor
khusus. Produk yang didistribusi merupakan produk yang eksklusif atau dapat dikatakan
sebagai barang yang jumlahnya terbatas.

3
- Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif merupakan suatu strategi distribusi dengan membatasi jumlah gerai di suatu
area. Distribusi ini bergantung pada perantara yang bersedia membawa produk tertentu.
Produsen akan menentukan distributor yang tepat untuk menyebarluaskan barang nya.
- Strategi Distribusi Intensif
Distribusi ini menempatkan produk di gerai sebanyak mungkin. Strategi ini sangat cocok
untuk produk yang sering dibeli konsumen atau dikonsumsi secara banyak. Strategi ini dapat
membantu keuangan dalam jangka pendek.

 Persyaratan dan Tanggung Jawab Anggota Channel


Setiap anggota harus diperlakukan dengan hormat dan diberi kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan. Eleman utama dalam hubungan dagang adalah kebijakan harga, kondisi penjualan,
hak teritorial, dan layanan khusus yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak. Berikut adalah
penjelasan lebih rinci mengenai elemen utama dalam suatu hubungan dagang.

 Kebijakan Harga
Kebijakan harga merupakan suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi
produsen maupun konsumen. Kebijakan harga mewajibkan produsen untuk menetapkan
daftar harga, jadwal potongan harga dan tunjangan wajar oleh distributor.

 Ketentuan Penjualan
Ketentuan ini merupakan syarat pembayaran dan jaminan produsen. Sebagian besar produsen
memberikan potongan harga kepada distributor untuk pembayaran lebih awal. Sebagian
produsen juga menawarkan jaminan terhadap produk yang cacat dan memberikan insentif
atau bonus ketika membeli banyak produk.

 Hak Teritorial Distributor


Mendefinisikan daerah dan persyaratan yang mana produsen akan menyerahkan hak pilih
kepada pemasok lain. Pada umumnya, distributor berharap untuk mendapatkan kredit
maksimal untuk seluruh penjualan.
Mengevaluasi Alternatif Channel Utama
Setiap alternatif channel perlu dievaluasi terhadap kriteria ekonomi, kontrol, dan adaptif.

 Kriteria Ekonomi
Setiap anggota channel akan menghasilkan tingkat penjualan dan biaya yang berbeda.
Langkah pertama dalam mengevaluasi alternatif channel utama dalam kriteria ekonomi yaitu
adalah dengan memperkirakan volume penjualan yang kemungkinan akan dihasilkan oleh
setiap channel. Langkah selanjutnya yaitu memprediksi penjualan yang tidak sama melalui
setiap channel. Langkah terakhir yaitu menentukan selisih biaya dan penjualan

 Kontrol dan Kriteria Adaptif


Pada jangka waktu tertentu, anggota harus berkomitmen satu sama lain agar dapat memajukan
channel. Akan tetapi, terkadang kewajiban ini mengurangi kemampuan produsen untuk
menanggapi perubahan pasar. Kebijakan dibutuhkan agar dapat beradaptasi terhadap
perubahan

4
Mengatur Keputusan Channel
Setelah menentukan sistem channel, perusahaan harus menentukan, melatih, memotivasi,
hingga mengevaluasi Pemasaran setiap channel. Selain itu, desain channel dan pengaturan dalam
waktu ke waktu juga harus dimodifikasi, termasuk pengembangan perusahaan ke jenjang yang lebih
luas atau internasional.

 Menentukan Anggota Channel


Untuk melakukan seleksi channel member, ada beberapa pertimbangan yang diperhatikan,
contohnya rekor kenaikan dan profit, kekuatan finansial, kooperatif, reputasi pelayanan, dan
sebagainya. Ini bisa dilakukan sesuai dengan standar seleksi pada bagian masing-masing.
 Melatih dan Memotivasi Channel Member
Latihan yang ter-implementasi, riset pasar, dan program lainnya yang bsia melatih dan meng-
improve performa member dilakukan pada tahap ini.
Channel Power
Kemampuan untuk menyingkirkan sisi yang tidak benar dari seorang member, tujuannya
adalah agar mereka tidak melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. Ada beberapa tipe
kemampuan untuk memperoleh kerjasama. Ada Coercive atau kemampuan paksaan yaitu dengan
menggunakan sedikit paksaan atau ancaman agar member tetap on track, ada reward power agar tidak
lupa memberi upah atau reward kepada member yang bekerja dengan baik. Selain itu ada Legitimate
power atau kemampuan legislasi yang mana perusahaan akan mengikat kontrak terhadap pekerja yang
dinilai kompeten. Ada juga Expert Power, juga ada Referent power.
Channel Partnership
Membahas kerjasama, kita ambil contoh sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan jasa
distribusi. Perusahaan sangat paham apa yang mereka inginkan terhadap jasa distribusi ini. Perluasan
pasar, level penyimpanan, pengembangan pemasara, technical advice dan layanan, dan sebagainya.
Untuk tetap on-budget, perusahaan biasanya menerapkan Efficient Consumer Response
(ECR), ini dilakukan untuk beberapa alasan, antara lain (1) manajemen sisi permintaan atau praktik
kolaboratif untuk meningkatkan permintaan konsumen dengan mempromosikan kegiatan pemasaran
dan penjualan bersama, (2) mengoptimalkan supply produk, dan (3) mengintegrasi dan melakukan
kerjasama dalam bidang teknologi untuk mengurangi masalah teknis dan meningkatkan standarisasi.
Mengevaluasi Anggota Channel
Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan performa dengan standar yang ada seperti
penjualan, stock barang, waktu layanan delivery, barang yang aman dan rusak, dan lain sebagainya.
Para peng-evaluasi akan sadar bahwa mereka over-budget jika tetap mempertahankan anggota yang
kurang maksimal dalam bekerja. Disisi lain, perusahaan harus menentukan sistem yang pas dalam hal
memberi upah yang sesuai dengan performa seorang pekerja.
Modifikasi Desain dan Pengaturan Channel
Di pasar yang kompetitif, struktur channel yang optimal akan terus berganti waktu ke waktu.
Contohnya ada teknologi baru hampir setiap waktu yang sebelumnya tidak bisa kita bayangkan.
Perubahan ini tentu memaksa perusahaan untuk tetap berkembang dan berinovasi serta mencari solusi
agar produk-produk tetap terjual.
Menentukan Modifikasi Channel
Perusahaan harus melakukan review dan tetap memodifikasi desain dan pengaturan channel
dalam setiap periode. Channel distribusi bisa saja tidak berjalan sesuai rencana, pola kemampuan beli

5
konsumen berganti, pasar lebih berkembang, kompetitor baru dan tetap bersaing, dan hal-hal lain
sebagainya. Perusahaan harus membuat analisa tambahan, seperti database konsumen dan alat analisa
yang lebih bagus bisa membantu perusahaan.
Mempertimbangkan Global Channel
Pasar internasional mencerminkan beberapa tantangan, termasuk bermacam-macamnya
kebiasaan kastamer dalam berbelanja hingga kebutuhan untuk menggaet pengakuan sosial, tetapi
selalu ada kesempatan dan solusi.
Pengembangan pasar terus menjadi target bagi para retailer. Perusahaan franchise seperti
Subway Sandwich telah mengalami kenaikan hingga double-digit khusunya di Brazil dan Eropa
tengah juga Timur. Para pelaku franchise lebih memahami tentang hukum, cukai, dan hal-hal lainnya
dibanding perusahaan asing, karena itulah mereka menjual ke beberapa daerah melalui franchise dan
mendapat keuntungan lewat royalti.
2.4 Jenis Channel yang Terintegrasi dan Sistemnya
1. Sistem Pemasaran Vertikal (Vertical Marketing System - VMS)
Sistem pemasaran dengan saluran vertikal ialah saluran sistem dimana produsen,
grosir, serta pengecer berperan dalam suatu keterpaduan. Ada tiga macam sistem
pemasaran vertikal atau VMS, yaitu:
 Saluran pemasaran vertikal korporat mengombinasikan serangkaian sesi
produksi serta distribusi di bawah kepemilikan tunggal.
 Saluran pemasaran vertikal teradministrasi mengkoordinasi serangkaian sesi
produksi serta distribusi tidak melalui kepemilikan biasa namun melalui besar
dan kekuatan salah satu pihak. Jadi produsen yang kuat bisa mempertahankan
kerjasama yang kokoh sehingga menemukan support dari penjualnya.
 Saluran pemasaran vertikal kontraktual ialah industri independen di tingkatan
produksi serta distribusi yang berbeda yang melaksanakan penggabungan
program yang berlandaskan pada suatu perjanjian yang lebih menguntungkan
daripada melaksanakannya sendiri. Ada tiga jenis saluran pemasaran
kontraktual:
a) Wholesaler - Sponsored Voluntary Chain (rantai sukarela yang disponsori
pedagang grosir)
b) Retailer Cooperative (koperasi pengecer)
c) Franchise Organization (organisasi waralaba)
2. Sistem Pemasaran Horizontal (Horizontal Marketing System - HMS)
Perkembangan saluran yang lain yakni sistem pemasaran horizontal, di mana 2
maupun lebih industri yang tidak berhubungan menyatukan sumber daya maupun
program buat mengeksploitasi peluang pemasaran yang muncul. Masing- masing
industri tidak mempunyai cukup modal, pengetahuan, produksi, maupun sumber daya
pemasaran buat melakukan usaha sendiri, ataupun takut terhadap resiko. Industri bisa
saja silih bekerja sama secara temporer, permanen maupun menciptakan industri usaha
patungan (joint- venture).

2.5 Cara Meminimalisir dan Menyelesaikan Konflik yang terdapat di Channel yang
Terintegrasi

Konflik yang terjadi di dalam suatu channel biasanya disebabkan ketika salah satu anggota atau
member menghalangi tujuan dari anggota channel yang lainnya. Dalam mencapai tujuan dari

6
seluruh anggotanya, channel wajib selalu mengkoordinasi seluruh aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan oleh anggotanya. Berikut adalah cara meminimalisir atau menyelesaikan konflik
tersebut:

1) Strategic justification
Pendekatan yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik dengan meyakinkan mereka bahwa
mereka tidak bersaing yang seperti mereka bayangkan sehingga hal tersebut dapat
mengurangi terjadinya konflik.
2) Dual compensation
Pendekatan yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik dengan memberikan kompensasi ke
channel yang ada untuk menjual di channel yang baru, yang mana dapat diartikan melalui
perantara atau agen.
3) Superordinate goals
Pendekatan yang dilakukan dengan memprioritaskan untuk mencapai tujuan bersama, dari
kelangsungan hidup perusahaan hingga kepuasan customer. Mereka melakukan pendekatan
ini ketika perusahaan sedang tidak berada di dalam suatu masalah.
4) Employee exchange
Pendekatan yang dilakukan dengan cara mengadakan pertukaran anggota antar-channel, yang
dimana anggotanya tersebut bekerja selama jangka waktu yang pendek di perusahaan atau
channel yang berkaitan.
5) Joint memberships
Pendekatan yang dilakukan dengan cara membentuk keanggotaan bersama dalam asosiasi
bisnis. Asosiasi tersebut dapat membantu mempertimbangkan masalah di antara produsen dan
pengecer secara terkendali.
6) Co-optation
Pendekatan yang dilakukan dengan cara mendapatkan dukungan dari pemimpin untuk
mendaftarkan mereka ke bidang penasehat, dewan direksi, dsb.
7) Diplomacy, meditation and arbitration
Diplomasi dilakukan ketika kedua belah pihak bertemu untuk menyelesaikan konflik.
Meditasi merupakan pihak ketiga yang menghubungkan antara kedua belah pihak yang
berkonflik. Arbitrasi dilakukan ketika kedua belah pihak telah sepakat dan menunjukkan hasil
dari kesepakatan mereka.
8) Legal recourse
Jika pendekatan-pendekatan di atas masih terbukti tidak efektif, rekan dari channel tersebut
dapat melakukan gugatan atau membawa konflik tersebut untuk diselesaikan secara hukum.
BAB III 7

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berlandaskan pada pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran pemasaran atau
yang biasa kita kenal dengan marketing channels merupakan aktivitas yang dibutuhkan untuk
memindahkan kepemilikan barang dari titik produksi ke titik konsumsi. Meningkatkan
komunikasi yang persuasif supaya mendorong customer agar lebih tertarik buat membeli
produk merupakan salah satu peran penting channel dalam pemasaran. Kastamer atau
pelanggan memilah produk yang akan dibeli dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti
harga, kualitas barang, hingga kenyamanan yang mereka dapatkan setelah memanfaatkan
produk tersebut. Para penjual harus memahami bahwa para pelanggan memiliki kebutuhan
dan keinginan yang beda dalam masing-masing individunya.
3.2 Saran
Kami ingin memberi saran kepada pembaca agar memahami bahwa saluran pemasaran ini
sangat penting untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Sebagai generasi muda kita
harus bisa mengetahui bagaimana cara pemasaran yang baik. Mulai dari sekarang kita harus
bisa mempersiapkan pengetahuan kita supaya nanti ketika kita melakukan sebuah bisnis, kita
bisa melakukan pemasaran untuk produk kita agar terjual dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Redaksi AyoBandung.Com. Peran Marketing Channels untuk Strategi Bisnis


(https://www.ayobandung.com/netizen/pr-79706260/peran-marketing-channels-untuk-strategi-bisnis?
page=all). Diunggah pada 7 Desember 2020 dan diakses pada 30 September 2021.

Cerdasco. Konflik Saluran (https://cerdasco.com/konflik-saluran/). Diunggah 29 Oktober 2019 dan


diakses pada 4 Oktober 2021.

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management ed. 15. Harlow: Essex Pearson
Education Limited.

Gie. 2020. “Strategi Distribusi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya Dalam Bisnis”,
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-strategi-distribusi/, diakses pada tanggal
5 Oktober 2021.
Ismail, Ibnu. 2021. “Saluran Distribusi: Pengertian, Fungsi Tahapan dan Cara Memilihnya”,
https://accurate.id/marketing-manajemen/saluran-distribusi/, diakses pada tanggal 5 Oktober 2021.
Qbuzz. Network Marketing: Model Bisnis Online Terbaik di Masa Depan
(https://www.qnetindonesia.com/network-marketing-model-bisnis-online-terbaik-di-masa-depan/).
Diunggah pada 21 Desember 2020 dan diakses pada 6 Oktober 2021.

kamus.tokopedia.com. Saluran Pemasaran. (https://kamus.tokopedia.com/s/saluran-pemasaran).


diakses pada 6 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai