Anda di halaman 1dari 5

Kelas: TI 41 08

Anggota: Rino Wicaksono


Muhammad Fahmi Djatnika
Arash Arisiah
Irfan Raihan

Topik: GOJEK Indonesia

1. Profil Perusahaan
Hadirnya ojek online memberikan kemudahan tersendiri untuk masyarakat. Dulu kita ingin
menikmati ojek yang terpercaya dengan menyimpan nomornya, namun itu bersifat pribadi dan
terbatas untuk digunakan. dari sana muncul konsep ojek online, rasa ojek pribadi yang bisa dinikmati
secara luas oleh orang banyak.
Gojek Indonesia atau yang memiliki nama lain PT Aplikasi Karya Anak Bangsa satu ini
merupakan layanan pemesanan ojek melalui aplikasi mobile. Aplikasi ini dapat diunduh di Apple
Store maupun Play Store dan merupakan karya putra bangsa bernama, Nadiem Makarim.
Aplikasi ini diluncurkan ke publik pertama kali pada tahun 2010 di ibukota dan sampai sekarang telah
diunduh oleh pengguna Android hingga 50 juta kali. Sampai detik ini, perusahaan Gojek sudah
tersedia di lebih dari 50 kota di Indonesia, bahkan ekspansinya sampai ke negara-negara di Asia
Tenggara semisal Thailand, Vietnam dan Singapura.

Visi:
“Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, mmberikan kemudahan bagi masyarakat
dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian, dengan
menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Jakarta
dan Indonesia kedepannya”

Misi:

1. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai jasa transportasi tercepat dalam melayani kebutuhan
masyarakat Indonesia.
2. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur
transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
4. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan
2. Value Chain
Value Chain Analysis adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi kegiatan
utama dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya
atau meningkatkan diferensiasi. Value Chain Analysis merupakan strategi yang digunakan untuk
mengalisis kegiatan internal perusahaan. Dengan kata lain, dengan melihat ke dalam kegiatan internal,
analisis itu mengungkap di mana keunggulan kompetitif suatu perusahaan atau kekurangannya.
Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan diferensiasi akan mencoba untuk melakukan kegiatan
yang lebih baik dari yang akan dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui keunggulan biaya, ia akan
mencoba untuk melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Ketika sebuah
perusahaan mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dari harga pasar atau untuk
memberikan produk-produk unggulan, ia memperoleh keuntungan.
            Value Chain Analysis yang banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan, yaitu Porter’s
Value Chain Model yang diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun 1985. Berikut adalah
gambaran model dari Porter’s Value Chain :

Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi output yang dibeli
oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter menggambarkan rantai kegiatan umum untuk
semua bisnis, dan ia membagi mereka ke dalam kegiatan primer dan dukungan.
Primary Activities
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan, pemeliharaan dan
dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
 Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan, dan
mendistribusikan input internal.
 Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang akan dijual
kepada pelanggan.
 Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada pelanggan.

 Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk membeli


produk yang dijual.
 Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk atau layanan
kepada pelanggan setelah membeli produk.
 Support Activites

Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-putus
menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam setiap
kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan tertentu, tetapi
juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain.
 Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk beroperasi.
 Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut, melatih,
memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para pekerjanya.
 Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan dan
pengolahan informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.
 Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang memungkinkan untuk
mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi, hukum, administrasi, dan
manajemen.
3. Value Chain GOJEK
Berikut ini Value Chain dari PT. GOJEK Indonesia

4. Keunggulan dan Kelemahan


a.) Keunggulan
1. Praktis dan mudah dalam bertransaksi
2. Memberi kenyamanan pada penumpang
3. Tidak ada tawar menawar harga, semua langsung terkalkulasi saat order
4. Dapat digunakan untuk antar jemput maupun belanja
5. Mendapat fasilitas helm

b.) Kelemahan
1. Harus mempunyai paket data untuk bertrransaksi
2. Masalah privasi pelanggan atau potensi penyalahgunaan data pelanggan gojek

5. Kesimpulan
Dengan adanya Gojek online ini diberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bepergian kemana pun,
dan menjadikan solusi untuk menghindarii kemacetan, dan memberikan pengaruh besar terhadap
kemajuan eknologi di era ini
Referensi

Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. New
York: The Free Press.

Markey. (2019, August 23). Markey. Retrieved from Markey:

https://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet/cara-menulis-daftar-
pustaka-internet.htm

Golegakzaki. (2019, August 23). Golegakzaki. Retrieved from Golegakzaki:

https://gelegakzaki.wordpress.com/2016/10/17/pt-go-jek-visi-misi-struktur-organisasi-dan-
sop/

Anda mungkin juga menyukai