Anda di halaman 1dari 67

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING INSTAGRAM TERHADAP

BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE DAN BRAND LOYALTY PADA


RUMAH MAKAN RIUNG PANYAUNGAN

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana dari Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika

Disusun Oleh:
RAINDAH MAUDINA GYARDANI
1401180530

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING INSTAGRAM TERHADAP


BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE DAN BRAND LOYALTY PADA
RUMAH MAKAN RIUNG PANYAUNGAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana dari Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika
Disusun Oleh:
RAINDAH MAUDINA GYARDANI
1401180530

Pembimbing 1,

Herry Irawan Ir., M.M., M.T

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2022

ii
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya, Raindah Maudina Gyardani, 1401180530, menyatakan


bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Social Media Marketing Instagram Terhadap
Brand Awareness, Brand Image Dan Brand Loyalty Pada Rumah Makan Riung
Panyaungan” adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan
penjiplakan kecuali melalui pengutipan sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku.
Saya bersedia menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi saya ini.

Bandung, 30 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan,

Raindah Maudina Gyardani


1401180530

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Social Media Marketing Instagram Terhadap Brand
Awareness, Brand Image Dan Brand Loyalty Pada Rumah Makan Riung
Panyaungan”. Tujuan penulisan skripsi ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan jenjang pendidikan S-1 Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi
Informatika Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom Bandung.
Dalam penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, kritik, saran,
dan motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Herry Irawan Ir., M.M., M.T. selaku dosen pembimbing yang selalu
mengarahkan dan membina sehingga penulis mampu menyelesaikan
penelitian ini.
2. Ibu Risris Rismayani, S.M.B., S.Pd., M.M selaku dosen wali yang telah
mengarahkan penulis sejak awal masuk perkuliahan sampai penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepada suami tercinta Fachri Fauzia Ruhimat yang selalu memberikan do’a,
semangat dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepada kedua orangtua penulis, Bapak Dadi Gyardani dan Ibu Asistasya
Wiranatakusumah yang selalu memberikan do’a, motivasi, saran, dukungan
moral maupun materil.
5. Kakak dan adik tercinta Bintang, Klarina, Keysha, Maura, Nathan, Razka,
Alanna yang selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan tugas akhir
ini.

iv
6. Sahabat seperjuangan Rani, Indira, Yasmina, Priliana, Retania, Mutia juga
teman teman MB 42-11 yang telah membantu dan memberikan dukungan
bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir.
7. Semua pihak yang ada di Rumah Makan Riung Panyaungan yang senantiasa
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Dengan segenap kerendahan hati, penulis berharap semoga segala kekurangan yang
ada pada proposal skripsi ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk penelitian
yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Bandung, 30 Agustus 2022


Penulis

Raindah Maudina Gyardani

1401180530

v
ABSTRAK

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih,


penggunaan internet sudah tidak asing lagi dalam hal memasarkan suatu produk
melalui media sosial. Berbagai Pelaku Bisnis kuliner saat ini sedang memanfaatkan
berbagai macam platform digital seperti Instagram untuk melakukan social media
marketing agar memudahkan para pelaku usaha kuliner memasarkan,
memperkenalkan, dan menjangkau para calon konsumen untuk membeli produk yang
di tawarkan. Diantaranya untuk meningkatkan brand awareness, brand image, brand
loyalty.
Pada Rumah Makan Riung Panyaungan ini, masalah yang di angkat adalah
kurang aktifnya social media Instagram, sehingga masih banyak wisatawan kuliner
hanya mengetahuinya dari teman, saudara, atau hanya melihat Google. Konten pada
Instagramnya pun kurang komunikatif dan informatif sehingga mungkin tampilan
feedsnya kurang menarik perhatian calon konsumen
Tujuan dari penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh dari social
media marketing Instagram yang dilakukan oleh Rumah Makan Riung Panyaungan
terhadap brand awareness, brand image, brand loyalty. Pengumpulan data dengan
menyebarkan kuesioner secara online kepada responden yang merupakan followers
dan yang pernah berkunjung ke Rumah Makan Riung Panyaungan sebanyak 100 orang.
Peneliti menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan
software SmartPLS.

Kata Kunci : Social Media Marketing, Brand Awareness, Brand Image, Brand Loyalty.

vi
ABSTRACT

The rapid development of increasingly sophisticated communication


technology, the use of the internet is familiar in terms of marketing a product through
social media. Various culinary business people are currently utilizing various digital
platforms such as Instagram to do social media marketing to make it easier for culinary
business people to market, introduce, and reach potential consumers to buy the
products offered. Among them to increase brand awareness, brand image, brand
loyalty.
At Rumah Makan Riung Panyaungan , the problem raised is the lack of active
social media Instagram, so there are still many culinary tourists only know it from
friends, relatives, or just looking at Google. The content on Instagram is also less
communicative and informative so that maybe the appearance of the feeds will not
attract the attention of potential customers
The purpose of this study has the aim to see the influence of Instagram social
media marketing conducted by Rumah Makan Riung Panyaungan on brand
awareness, brand image, brand loyalty. Data collection by distributing questionnaires
online to respondents who are followers and who have visited Riung Panyaungan
restaurant as many as 100 people. Researchers use Structural Equation Modeling
(SEM) using SmartPLS software.

Key words : Social Media Marketing, Brand Awareness, Brand Image, Brand Loyalty.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii


HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 1
1.2 Latar Belakang Penelitian ........................................................ 3
1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 11
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 11
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 12
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 15
2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................... 15
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................. 21
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 29
2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 32
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 32
3.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ............................ 33
3.3 Tahapan Penelitian .................................................................... 38
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................. 41
3.5 Pengumpulan Data dan Sumber Data ........................................ 43
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 44

viii
3.7 Teknik Analisis Deskriptif ........................................................ 46
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................. 48
3.9 Uji Hipotesis .............................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jurnal Nasional…………………………………………………………….22

Tabel 2.2 Jurnal Internasional………………………………………………………..27

Tabel 3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………………….34

Tabel 3.2 Operasional Variabel………………………………………………………35

Tabel 3.3 Desain Pengukuran Skala Likert…………………………………………...39

Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor…………………………………………………..50

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rumah Makan Riung Panyaungan………………………………………..1

Gambar 1.2 Logo Rumah Makan Riung Panyaungan…………………………………2

Gambar 1.3 Most-Used Social Media Platform 2022…………………………………3

Gambar 1.4 Instagram: Adverstising Audience Ovewview 2022……………………...4

Gambar 1.5 Jumlah Pengguna Aktif Media Sosial di Indonesia 2022……………...….6

Gambar 1.6 Akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan……………………...7

Gambar 1.7 Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan………………………8

Gambar 1.8 Google Review Rumah makan Riung Panyaunagn……………………….9

Gambar 1.9 Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan……………………..10

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Profil Perusahaan

Rumah Makan Riung Panyaungan adalah salah satu rumah makan favorit di
daerah Kabupaten Bandung, Rumah Makan Riung Panyaungan yang bergerak di
bidang food & beverage ini sering dijadikan destinasi wisatawan karena menjadi daya
tarik wisatawan kuliner. Selain menyajikan berbagai makanan menu khas sunda, rumah
makan ini juga menyajikan suasana alam perdesaan sesuai dengan lingkungan sekitar
rumah makan yang masih berupa pesawahan dan tidak sedikit orang yang menjadikan
Rumah Makan Riung Panyaungan sebagai venue pernikahan. Rumah Makan Riung
Panyaungan tidak memiliki cabang, sehingga bagi para konsumen yang ingin
menikmati makanan khas sunda ini harus datang langsung ke Kawasan Jalan Raya
Banjaran Soreang KM 2 Ciherang, Kiangroke, Banjaran, Kabupaten Bandung.

Gambar 1.1 Rumah Makan Riung Panyaungan

Sumber : Penulis (2022)

1
Gambar 1.2 Logo Rumah Makan Riung Panyaungan

Sumber : Google Images (2021)

Perusahaan ini berawal dari konsep dan pemikiran dari H.A. Nono S Sambas
selaku owner atau pemilik, kecintaan beliau pada pertanian dan cita-cita beliau ingin
mensejahterakan petani, hasil tani & palawija tidak langsung dijual tetapi diproses dulu
menjadi makanan, seperti padi di beraskan dulu lalu dijual sudah berupa nasi. Sesuai
dengan moto beliau "tanam padi jual nasi, tanam padi jual beras organik, tanam padi
jual benih padi”. Maka pada tahun 1997 di dirikanlah Rumah Makan Riung
Panyaungan dengan wadahnya CV Panyaungan dengan moto “Rumah Makan Dengan
Nuansa Alam Pedesaan".

1.1.2 Visi dan Misi


a. Visi
Menjadikan kawasan di sekitar Rumah Makan Riung Panyaungan tetap asri dan
menjadi sentra pertanian serta jadi contoh bagi daerah lain. Serta menjadikan
rumah makan tradisional bertaraf internasional.
b. Misi
• Menjadikan RM Riung Panyaungan sebagai wadah bagi para petani di sekitar
rumah makan ketika menjual hasil panen.

2
• Memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh konsumen.
• Menyajikan menu-menu terbaik khas sunda.
• Menjaga cita rasa tiap masakan.
• Mempromosikan masakan sunda dengan teknik marketing terbaik.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih, penggunaan


internet sudah tidak asing lagi dalam hal memasarkan suatu produk melalui media
sosial. Teknologi memiliki peranan penting terhadap aspek kehidupan. Teknologi
dapat mendukung masyarakat dalam melakukan aktivitas kehidupan agar menjadi
lebih mudah dan instan tanpa batasan. Berbagai Pelaku Bisnis kuliner saat ini sedang
memanfaatkan berbagai macam platform digital seperti Instagram, TikTok, dan lain-
lain. Untuk memudahkan para pelaku usaha kuliner memasarkan, memperkenalkan,
dan menjangkau para calon konsumen untuk membeli produk yang di tawarkan.
Hootsuite telah melakukan survey dan mengurutkan media sosial yang paling sering
digunakan di Indonesia per tahun 2022.

Gambar 1.3 Most-Used Social Media Platform 2022

3
Sumber : We Are Social (2022)

Media sosial menjadi salah satu platform paling populer dalam dunia digital. Saat
ini menurut data We Are Social (Kepios), pengguna aktif media sosial di Indonesia
sebanyak 191,4 juta orang pada tahun 2022. Angka tersebut mengalami peningkatan
12,6 persen dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 170 juta orang pengguna media
sosial di Indonesia. Platform media sosial menurut laporan Kepios, WhatsApp berada
pada angka 88,7 persen dari total jumlah populasi, Instagram 84,8 persen, Facebook
81,3 persen, TikTok 63,1 persen, dan Telegram dengan presentase sebesar 62,8 persen.
Jika dihitung berdasarkan angka populasi 277,7 juta jiwa di Indonesia, maka presentase
pengguna internet aktif sebanyak 204,7 juta orang. Sementara perangkat mobile yang
terhubung menurut laporan Kepios sebanyak 370,1 juta. Artinya, setiap orang ada yang
memiliki perangkat lebih dari satu (Yunus, 2022).

Gambar 1.4 Instagram: Adverstising Audience Ovewview 2022

Sumber : We Are Social (2022)

Angka yang dipublikasikan di alat periklanan Meta menunjukkan bahwa Instagram


memiliki 99,15 juta pengguna di Indonesia pada awal 2022. Angka ini menunjukkan

4
bahwa jangkauan iklan Instagram di Indonesia setara dengan 35,7 persen dari total
populasi di awal tahun. Namun, Instagram membatasi penggunaan platformnya untuk
orang berusia 13 tahun ke atas, jadi ada baiknya mengetahui bahwa 45,8 persen audiens
yang “memenuhi syarat” di Indonesia menggunakan Instagram pada tahun 2022. Perlu
diketahui juga bahwa jangkauan iklan Instagram di Indonesia pada awal tahun 2022
setara dengan 48,4 persen basis pengguna internet lokal (tanpa memandang usia). Pada
awal tahun 2022, 52,3 persen audiens iklan Instagram di Indonesia adalah perempuan,
sedangkan 47,7 persen adalah laki-laki. Sumber daya periklanan Meta hanya
mempublikasikan data gender audiens untuk pengguna "wanita" dan "pria".
(DataReportal, 2022).

Selain social media menjadi sarana untuk memasarkan dan menjangkau luas
kepada calon konsumen, tentunya social media juga berperan sebagai salah satu untuk
meningkatan brand awareness, brand image dan brand loyalty. Pengaruh sosial media
pada kehidupan pribadi kini semakin meningkat. Perusahaan kini terlibat dengan
pelanggan mereka melalui platform media sosial setiap hari (Moslehpour et al., 2021).
Maka dari itu menurut Hasan & Sohail (2020) meningkatnya kepopuleran sosial media
mengubah cara perusahaan melakukan bisnis serta pemasaran mereka. Gambar 1.5
mengenai peningkatan jumlah pengguna social media dari tahun 2014 – 2022.

5
Gambar 1.5 Jumlah Pengguna Aktif Media Sosial di Indonesia 2022

Sumber : We Are Social (2022)

Berdasarkan data yang dilansir oleh we are social, Jumlah pengguna aktif
media sosial di Indonesia sebanyak 191 juta orang pada Januari 2022. Jumlah itu telah
meningkat 12,35% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 170 juta
orang. Melihat trennya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia terus meningkat
setiap tahunnya. Walau demikian, pertumbuhannya mengalami fluktuasi sejak 2014-
2022. Kenaikan jumlah pengguna media sosial tertinggi mencapai 34,2% pada 2017.
Hanya saja, kenaikan tersebut melambat hingga sebesar 6,3% pada tahun lalu.
Angkanya baru meningkat lagi pada tahun ini. (Ivan M, 2022)

Rumah Makan Riung Panyaungan adalah salah satu restoran favorit di daerah
Kota Bandung Selatan khususnya pada daerah Banjaran. Rumah Makan Riung
Panyaungan merupakan salah satu rumah makan yang sering dijadikan destinasi
wisatawan yang akan menuju atau dari daerah Pangalengan maupun Ciwidey. Karena
sudah berdiri sejak tahun 1997, tentu saja Rumah Makan Riung Panyaungan dahulu
hanya menggunakan metode word of mouth sebagai teknik marketingnya. Karena
zaman sudah semakin berkembang, Rumah Makan Riung Panyaunganpun kini sudah
menggunakan media sosial untuk sarana pemasarannya , selain itu untuk meningkatkan
kekuatan merek, citra merek, dan loyalitas merek pada produk atau layanan yang
diberikan. Rumah Makan Riung Panyaungan merupakan salah satu restoran yang
menggunakan Instagram sebagai salah satu platform untuk menjalankan bisnisnya.
Fitur yang digunakan oleh Rumah Makan Riung Panyaungan adalah feeds dan
instastory. Rumah Makan Riung Panyaungan melakukan interaksi dengan
followersnya dengan cara memposting Instastory menu makanan, suasana restoran,
dan beberapa acara yang di selenggarakan seperti pernikahan, acara keluarga, acara
perusahaan, dan lain-lain. Berikut merupakan akun Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan.

6
Gambar 1.6 Akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan

Sumber : Akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan (2022)

Keberhasilan dalam menggunakan social media marketing ini tidak hanya


mempengaruhi brand awareness saja, tetapi dapat juga mempengaruhi brand image
dan brand loyalty. Rumah Makan Riung Panyaungan dikenal dengan makanan khas
tradisional sunda yang terkenal memiliki berbagai menu variatif yang membuat
konsumen bisa mencoba merasakan beberapa menu favorit di Rumah Makan Riung
Panyaungan. Contohnya Gurame Bakar dan Oseng Dorokdok yang menjadi salah satu
menu favorit di Rumah Makan Riung Panyaungan, Saat ini Rumah Makan Riung

7
Panyaungan menjadi salah satu pilihan pertama wisatawan yang berkunjung ke daerah
Ciwidey atau Pangalengan untuk makan siang atau hanya untuk sekedar beristirahat.
Dapat dilihat dari Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan seberapa besar
tingkat konsumen mengingat menu dan suasana Rumah Makan Riung Panyaungan.

Gambar 1.7 Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan

Sumber : Google Review (2022)

Rumah Makan Riung Panyaungan juga memiliki fasilitas lain selain makan di
pinggir sawah, yaitu makan di tengah kolam ikan. Untuk para konsumen yang
membawa anak, mereka dapat memberi makan ikan dan juga terdapat beberapa
binatang seperti kelinci, buaya dan burung yang menjadi daya tarik konsumen untuk
selalu mengingat jika makan di Rumah Makan Riung Panyaungan dapat melihat dan
bermain dengan beberapa binatang. Selain itu Rumah Makan Riung Panyaungan
terkenal sebagai restoran yang cocok untuk berkumpul dengan keluarga karena suasana
restoran ini sangat mendukung untuk menghabiskan waktu bersama keluarga untuk
makan bersama lalu di suguhi dengan pemandangan sawah dan gunung. Dapat dilihat
dari Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan.

8
Gambar 1.8 Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan

Sumber : Google Review (2022)

Rumah Makan Riung Panyaungan sudah berdiri selama 25 tahun, tentu banyak
konsumen yang mungkin sudah lebih dari satu kali datang ke Rumah Makan Riung
Panyaungan dan ada beberapa konsumen yang akan bersedia kembali ke Rumah
Makan Riung Panyaungan karena sudah menjadi salah satu restoran favorit bagi
dirinya. Dan beberapa alasan dari konsumen yang datang kembali ke Rumah Makan
Riung Panyaungan karena ada salah satu menu favorit dan nyaman makan di tengah
suasana yang asri. Dapat dilihat dari Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan.

9
Gambar 1.9 Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan

Sumber : Google Review (2022)

Ketika konsumen sudah merasa puas dengan apa yang di suguhi oleh Rumah
Makan Riung Panyaungan. Maka akan muncul di benak konsumen untuk akan terus
berkunjung ke Rumah Makan Riung Panyaungan, dan secara tidak langsung akan turut
merekomendasikan kepada keluarga atau kerabat yang secara tidak langsung akan
menarik minat konsumen baru serta memberi waktu untuk merespon ancaman
kompetitor.

Social media marketing sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat


menciptakan reputasi perusahaan yang baik sehingga dapat meningkatkan brand
awareness, brand image, brand loyalty. Rumah Makan Riung Panyaungan memiliki
akun Instagram untuk memasarkan, menawarkan, dan memperkenalkan produk Rumah
Makan Riung Panyaungan kepada calon konsumen dengan membuat konten digital
melalui platform Instagram. Dengan fenomena tersebut maka peneliti ingin meneliti
lebih lanjut mengenai faktor apa saja yang membuat social media Instagram
berpengaruh pada brand awareness, brand image, brand loyalty. Oleh karena itu
peneliti mengangkat judul “Pengaruh Social Media Marketing Instagram

10
Terhadap Brand Awareness, Brand Image, dan Brand Loyalty pada Rumah
Makan Riung Panyaungan”.

1.3 Rumusan Masalah

Pada Rumah Makan Riung Panyaungan ini, masalah yang di angkat adalah kurang
aktifnya social media Instagram, sehingga masih banyak wisatawan kuliner hanya
mengetahuinya dari teman, saudara, atau hanya melihat Google. Konten pada
Instagramnya pun kurang komunikatif dan informatif sehingga mungkin tampilan
feedsnya kurang menarik perhatian calon konsumen. Berdasarkan uraian masalah
tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul dan membuat pertanyaan
penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand awareness


pada akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan ?
2. Bagaimana Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand Image pada
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan ?
3. Bagaimana Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan ?
4. Bagaimana Brand Awareness berpengaruh terhadap Brand Image pada Rumah
Makan Riung Panyaungan ?
5. Bagaimana Brand Awareness berpengaruh pada Brand Loyalty Rumah Makan
Riung Panyaungan ?
6. Bagaimana Brand Image berpengaruh pada Brand Loyalty Rumah Makan
Riung Panyaungan ?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand awareness
pada akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.

11
2. Mengetahui Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand Image pada
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
3. Mengetahui Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
4. Mengetahui Brand Awareness berpengaruh terhadap Brand Image pada Rumah
Makan Riung Panyaungan.
5. Mengetahui Brand Awareness berpengaruh pada Brand Loyalty Rumah Makan
Riung Panyaungan.
6. Mengetahui Brand Image berpengaruh pada Brand Loyalty Rumah Makan
Riung Panyaungan.

1.5 Manfaat Penelitian

Pada Penelitian ini terdapat manfaat sebagai berikut :

1.5.1 Aspek Teoritis

Berikut beberapa manfaat penelitian ini dalam aspek teoritis :

a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan sebagai informasi
dalam mengambil keputusan perusahaan dimasa yang akan datang, khususnya
masalah tentang social media marketing, brand awareness, brand image, dan
brand loyalty yang berpengaruh pada akun Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan.
b. Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu dan wawasan pemahaman pada bidang Manajemen
Pemasaran khususnya masalah tentang social media markering, brand
awareness, brand image, brand loyalty terhadap akun Instagram Rumah Makan
Riung Panyaungan.
c. Bagi Akademis

12
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengetahuan lebih
mengenai social media marketing, brand awareness, brand image, brand
loyalty. Serta dapat menjadi acuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.5.2 Aspek Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk dapat membantu
memperluas wawasan dan pengetahuan serta bahan pertimbangan pengambilan
keputusan perusahaan mengenai social media marketing, brand awareness, brand
image, brand loyalty terhadap akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan yang
diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam
mengambil langkah kedepannya, dan untuk meningkatkan penjualan perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi penguraian mengenai Gambaran Umum Objek penelitian, Latar
Belakang Penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan
Sistematika Penulisan Tugas Akhir.

BAB II TINJAUAN PERPUSTAKAAN

Dalam bab ini, penulis menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian
dan menggambarkan kerangka pemikiran penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab in menjelaskan uraian tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan

penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan dan reabilitas, dan

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil analisa data-data yang telah didapatkan oleh penulis dalam

13
penelitian analisis mengenai pengaruh Social Media Marketing terhadap Brand
Awareness, Brand Image, Brand Loyalty terhadap akun Instagram Rumah Makan
Riung Panyaungan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan
serta saran yang dapat diberikan kepada pihak yang terkait dalam penelitian.

14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia


dan sosial, salah satu definisi terbaik terpendek dari pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan secara menguntungkan. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasional adalah terdiri dari penentuan kebutuhan, keinginan
pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih
efisien dari yang dilakukan para pesaing.(Kotler & Keller, 2016:47).

Sedangkan menurut Abraham (2013) Lebih jelasnya lagi pemasaran adalah


mengedukasi orang-orang di pasar “tertentu” bahwa bisnis yang kita miliki dapat
menyelesaikan masalah mereka, mengisi kekosongan, atau mencapai peluang, harapan
dan tujuan dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh bisnis lain.

2.1.2 Social Media Marketing Activity

Pemasaran media sosial atau sosial media marketing (SMM) adalah aliran
penelitian yang menonjol selama dekade terakhir, yang menggambarkan berbagai
aspek hubungan pelanggan. Komponen penting dari pemasaran digital adalah media
sosial. Media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks,
gambar, audio dan video dengan satu sama lain bahkan dengan perusahaan, maupun
sebaliknya. Media sosial memungkinkan perusahaan untuk dapat memperkuat kegiatan
komunikasi dengan biaya yang efektif. Media sosial juga dapat mendorong perusahaan
untuk tetap inovatif dan relevan (Kotler & Keller, 2016).

Social media marketing activity menurut Yadav & Rahman (2017) mengatakan
bahwa penggunaan platform media sosial akan mendorong pengguna untuk
menyebarkan konten dari media sosial tersebut berdasarkan klasifikasinya yaitu
information, word of mouth, personalization dan lainnya.

Penelitian ini mengadopsi lima indikator aktivitas pemasaran media sosial yang
dilakukan oleh Bilgin (2018:131-132) yaitu :

1. Entertainment (Hiburan)
Menurut Kang (2005) Entertainment adalah komponen penting yang
mendorong perilaku peserta dan kelangsungan tidak lanjut, yang
menciptakan emosi positif / perasaan tentang merek di benak followers di
media sosial
2. Interaction (Interaksi)
Para pengguna media sosial dapat bertemu dan berinteraksi di dunia maya
dengan satu sama lainnya dan mendiskusikan produk atau merek tertentu
(Muntiga et al., 2015).
3. Trendiness
Trendiness sebagai komponen lain dari aktivitas pemasaran media sosial
berarti memperkenalkan informasi terkini / informasi terkini tentang produk
untuk pelanggan (Godey et al., 2016).
4. Advertising (Iklan)
Advertising atau iklan dan kampanye promosi yang dilakukan oleh
perusahaan melalui media sosial bertujuan untuk meningkatkan penjualan
dan mengembangkan portofolio pelanggan. Menurut (Duffett, 2017 :
Alalwan et al., 2017) efek dari iklan media sosial pada persepsi dan
kesadaran pada pelanggan, menunjukkan bahwa iklan adalah salah satu
bagian penting dari aktivitas pemasaran media sosial.
5. Customization (kustomisasi)
Customization adalah tindakan yang bertujuan untuk menciptakan
kepuasan pelanggan berdasarkan kontak bisnis dengan pengguna individu
(Ding & Keh, 2016; Seo dan Park, 2018 ).

16
Berdasarkan berbagai penjelasan teori di atas, dapat di simpulkan bahwa
definisi social media marketing activity adalah kegian yang dilakukan oleh sebuah
brand dengan tujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan dan berinteraksi
dengan pelanggan atau pelanggan potensial, sehingga dapat membantu meningkatkan
penjualan melalui media sosial.

2.1.3 Brand (Merek)

Menurut David (2014) merek merupakan intangible assets atau aset yang tidak
berwujud bagi suatu perusahaan. Dikatakan sebagai aset karena merek dapat
mengkomunikasikan suatu produk ke publik. Merek juga dapat meningkatkan
penjualan bahkan menentukan persepsi seseorang. Dalam undang-undang No.15
Tahun 2001 tentang Merek Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa sebuah merek
merupakan tanda yang berupa gambar, nama kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

Dalam sebuah perusahaan sebuah brand banyak memiliki manfaat, menurut


Tjiptono (2015) brand memiliki manfaat bagi seorang produsen diantaranya :

1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan


produk bagi perusahaan, terutama dalam pernegosiasian persediaan dan
pencatatan akuntansi.
2. Bentuk Proteksi terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
3. Bagi para pelanggan yang puas, mereka bisa dengan mudah memilih dan
merubahnya lagi di lain waktu.
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari para pesaing.
5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik terbentuk dalam benak konsumen.

17
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan dimasa
mendatang.

2.1.3 Brand Awareness

Menurut Husnawati (2017) brand awareness (kesadaran merek) merupakan


salah satu dimensi dasar dari ekuitas suatu merek yang sering dianggap sebagai salah
satu persyaratan dari keputusan pembelian seorang konsumen, karena merupakan
faktor penting dalam pertimbangan suatu merek. Hasbun & Ruswatnty, (2016) juga
menyatakan bahwa brand awareness adalah kemampuan sebuah brand yang muncul di
benak konsumen ketika mereka memikirkan mengenai produk tertentu dan seberapa
mudah produk tersebut muncul.

Brand awareness menurut Armas (2015) dibagi menjadi empat tahap, yaitu:

1. Unware of Brand (tidak menyadari brand) adalah tingkat paling rendah dalam
piramida brand awareness di mana konsumen tidak menyadari adanya suatu
brand.
2. Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brand
awareness, di mana pengenalan suatu brand muncul lagi setelah dilakukan
peningkatan kembali lewat bantuan (aided recall).
3. Brand Recall (peningkatan kembali brand) adalah peningkatan kembali brand
tanpa bantuan (unaided recall).
4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah brand yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau brand
tersebut merupakan brand utama dari berbagai brand yang ada dalam benak
konsumen.

Berdasarkan teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa brand awareness


merupakan bagian dalam membentuk sebuah brand. Brand awareness pada mulanya
memperkenalkan diri, lalu menjadi dikenal dan diingat oleh pembeli potensial dan

18
puncaknya sebuah brand akan menjadi yang pertama kali diingat, disebut dan dipilih
dalam satu kategori produk atau jasa tertentu oleh pembeli.

2.1.4 Brand Image

Menurut (Kotler, 2008:225) Brand image merupakan hal yang sangat inti
dalam dunia bisnis. Apapun bentuk dari bisnis atau usaha, brand image sangatlah
penting dibangun untuk menciptakan loyalitas konsumen terhadap suatu brand yang
digambarkan melalui asosiasi brand yang ada dalam ingatan konsumen. America
Marketing Association (AMA) dalam (P. Kotler, 2009) mengatakan bahwa “merek
merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, maupun kombinasi dari
semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau
kelompok penjual dan untuk mendeferensiasikannya”.

Dalam bukunya menurut Philip Kotler & Kevin L Keller, (2013) mengatakan bahwa
dimensi utama yang membentuk brand image adalah sebagai berikut :

1. Brand Identity
Brand identity adalah merupakan identitas fisik yang berkaitan pada brand atau
produk sehingga konsumen akan mudah mengenali dan membedakan dengan
brand atau produk lain seperti logo, warna, kemasan, tagline, dan lainnya.
2. Brand Personality
Merupakan karakter yang khas diciptakan untuk sebuah brand atau produk,
membentuk kepribadian tertentu sehingga konsumen dengan mudah
membedakan dengan brand lain yang memiliki kategori sama, seperti ramah,
hangan, kreatif dan sebagainya.
3. Brand Association
Merupakan hal-hal spesifik yang selalu di kaitkan dengan suatu brand, bisa
muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas berulang dan konsisten,
seperti sponsorship atau kegiatan social responsibility yang berkaitan dengan
brand tersebut.

19
4. Brand Attitude dan Behavior
Sikap atau perilaku komunikasi dan interaksi brand dengan konsumen dalam
menawarkan benefit dan nilai yang dimilikinya termasuk perilaku karyawan
dan pemilik merek. Misalnya seperti perilaku simpati, jujur, konsisten dengan
janji lainnya.
5. Brand Benefit dan Competence
Nilai-nilai dan keunggulan yang khas di tawarkan oleh suatu brand untuk
konsumen yang membuat konsumen merasakan manfaat karena kebutuhan,
keinginan, mimpi dan obsesinya terwujud dengan apa yamg di tawaran. Nilai
dan benefit dapat bersifat functional, emotional, symbolic maupun social.

2.1.5 Brand Loyalty

Menurut ukuran hubungan pelanggan dengan suatu merek, ukuran ini mampu
memberikan gambaran apakah pelanggan beralih ke merek produk lain atau tidak,
terutama jika ini adalah perubahan merek, baik mengenai harga atau atribut lainnya
disebut brand loyalty. Loyalitas perilaku terhadap brand memberikan pendapatan
langsung kepada bisnis, sementara loyalitas altidunial dan kognitif meningkatkan
kecenderungan untuk memberikan rekomendasi yang dapat diandalkan kepada orang-
orang di lingkungan mereka dan memainkan peran penting dalam menarik pelanggan
baru. Dalam hal ini, menurut Moisescu (2014) dalam Jiang dan Zhang (2016) brand
loyalty adalah aset non materi yang signifikan untuk bisnis (BİLGİN, 2018).

Oliver R.L, (1997) melakukan pengembangan teori mengenai loyalitas


berdasarkan pada attribute-base models of attitude yang dilakukan oleh Fisbhein dan
Ajzen (1975), sehingga dapat menghasilkan label four-stage-loyalty model. Adapun
keempat model tersebut masuk kedalam dimensi brand loyalty diantaranya sebagai
berikut :

20
1. Cognitive Loyalty merupakan dimensi yang utama. Fokus pada dimensi ini
adalah kualitas produk yang dapat mempengaruhi prefensi pelanggan, biaya
produk serta pengetahuan tentang produk.
2. Affective Loyalty sebagai dimensi kedua yang terpenting. Dimensi ini
menunjukan kepuasan dan kesenangan pelanggan terhadap produk dari
brand yang sama. Dimensi ini dapat menyampaikan perasaan dan reaksi
emosional yang dapat menjadi positif ataupun negatif.
3. Conative Loyalty merupakan keinginan pembelian ulang pada dimensi ini
sebagai reaksi dari sikap positif terhadap suatu brand tertentu. Adanya
keterikatan pelanggan dengan brand yang dirasakan pelanggan untuk
membeli kembali.
4. Behavioral Loyalty menunjukan frekuensi pembelian ulang pelanggan.
Seberapa rutin pelanggan membeli produk dari brand tertentu. Pelanggan
hanya ingin membeli produk dari brand tertentu untuk memenuhi
kebutuhannya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan


kegiatan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Terdapat penelitian terdahulu yang mempunyai
persamaan atribut akan tetapi berbeda dengan metode penelitian namun berbeda
atributnya. Penelitian terdahulu yang digunakan oleh penulis berjumlah 10 dengan
penelitian 5 nasional dan 5 penelitian internasional.

21
TABEL 2.1

JURNAL NASIONAL

No. Nama Peneliti; Tujuan Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Judul; Publikasi; Penelitian Penelitian
Tahun
1. Monica Ajeng Untuk Metode Social Media Terdapat Variabel (Y2)
Erwita; Pengaruh mengetahui Kuantitatif Marketing memiliki persamaan brand image.
Social Media
seberapa peran yang variabel yang Objek dan
Marketing, Brand
Awareness, dan besar signifikan melalui sama yaitu (X) tempat penelitian
Brand Image pengaruh engagement pada dan variabel berbeda.
Terhdap Brand
social media konsumen, (Y1) dan (Y3).
Loyalty pada J&T
Express di marketing, promosi, dan Menggunakan
Surabaya.; brand komunikasi yang metodologi yang
Telaah Manajemen,
awareness dilakukan dalam sama yaitu
Akuntansi dan
dan brand media sosial, maka kuantitatif.
Bisnis Vol.26 no.
image akan timbul pula
2; 2021
terhadap secara otomatis di
brand loyalty benak konsumen
pada J&T akan kesadaran
Express di merek. Dengan
Surabaya terciptanya brand
image yang baik di
benak konsumen,
maka brand loyalty
akan menjadi hal
yang dapat di capai.

22
2. Rina Fitriana; Untuk Metode Penggunaan social Terdapat Variabel (Y1)
Pengaruh mengetahui Kuantitatif media marketing persamaan brand
Marketing Media seberapa Instagram memiliki variabel, yaitu awareness,
Sosial Instagram besar dampak dalam variabel (X) dan Variabel (Y3)
Terhadap The pengaruh pembentukan brand (Y2) yang sama brand loyalty.
Bunker Café, teknik social image. Agar dengan Objek dan
Tangerang; Jurnal media strategi tersebut penelitian ini tempat penelitian
Ekonomi Unisla. marketing menghasilkan yaitu social yang berbeda
Volume. 21 no.2; terhadap cafe pengaruh positif media marketing
2020 yang maksimal, dan brand image
maka diperlukan dengan
adanya pemilihan menggunakan
konten, baik metodologi yang
berbentuk video, sama yaitu
gambar, maupun kuantitatif.
tulisan yang
semuanya dikemas .
menarik agar
mudah dipahami
oleh para pengguna
Instagram.
3. Hanna Suci Untuk Metode Berdasarkan hasil Persamaan Objek dan
Ramdhani; mengetahui Kuantitatif penelitian yang Variabel (X) dan tempat penelitian
Pengaruh Aktivitas seberapa dilakukan, dapat di (Y) yaitu social yang berbeda.
Pemasaran Media besar ketahui bahwa media
Sosial Terhadap pengaruh efektifitas marketing, brand
Brand awareness, social media pemasaran media awareness,
Brand Image, dan marketing sosial Instagram brand image,

23
Brand Loyalty terhadap Lazada.co.id brand loyalty
(Studi Kasus : brand (trendiness, dan
Followers Pada awareness, advertisement, dan menggunakan
Instagram brand image, custimozation) metode yang
Lazada.co.id); dan brand berpengaruh sama yaitu
e-Proceeding of loyalty pada signifikan terhadap metode
Management : Lazada.co.id brand awareness, kuantitatif.
Vol.6, No.2 brand image, brand
Agustus; 2019 loyalty followers
Lazada.co.id,
namun entertaiment
dan interaction
tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
brand awareness,
brand image, brand
loyalty followers
Lazada.co.id.
4. Nadhila Hanifa; Untuk Metode Hasil dari Persamaan Variabel (X)
Pengaruh Brand mengetahui Kuantitatif penelitian yang di Variabel (Y) social media
Association, Brand pengaruh dapatkan ini akan yaitu brand marketing.
Loyalty, Brand brand dibahas sesuai awareness, Objek dan
Awareness, Brand association, dengan hipotesis brand image, tempat penelitian
Image Terhadap brand yang telah dibahas, brand loyalty yang berbeda.
Brand Equity loyalty, hasilnya adalah dan
Telkomsel (Studi brand brand awareness, menggunakan
awareness, brand image dan metode

24
Pada Generasi Y Di brand image brand loyalty penelitian yang
Indonesia).; terhadap berpengaruh sama yaitu
e-Proceeding of brand equity signifikan terhadap metode
Management : pada brand equity kuantitatif.
Vol.5, No.2; 2018 Telkomsel Telkomsel pada
Generasi Y di
Indonesia.
5. Mega Melina Untuk Metode Hasil dari Persamaan Variabel (X)
Dewi; Pengaruh mengetahui Kuantitatif penelitian yang di Variabel (Y) social media
Brand Awareness, seberapa dapatkan ini yaitu brand marketing.
Perceived Quality besar mendapatkan hasil awareness, Objek dan
of Brand, Brand pengaruh bahwa brand brand image, tempat penelitian
Association, Brand Brand awareness, brand brand loyalty yang berbeda.
Loyalty, dan Brand Awareness, image, brand dan
Image Terhadap Perceived loyalty memiliki menggunakan
Brand Equity Erigo Quality of pengaruh yang metode
Menurut Brand, Brand signifikan positif penelitian yang
Mahasiswa di Association, terhadap brand sama yaitu
Surabaya.; Brand equity Erigo pada metode
Jurnal Ilmiah Loyalty, dan responden yaitu kuantitatif.
Mahasiswa Brand Image mahasiswa di
Universitas Terhadap Surabaya.
Surabaya Vol.6 Brand Equity
No.2; 2017 Erigo

Sumber: Data yang telah diolah (2022)

25
TABEL 2.2

JURNAL INTERNASIONAL

No. Nama Peneliti; Tujuan Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Judul; Publikasi; Penelitian Penelitian
Tahun
1. Audeva Azhar Untuk Metode Hasil penelitian Persamaan Variabel (Y)
Muhamad; The mengetahui Kuantitaif menujukan bahwa variabel (X) dan brand loyalty.
Effect of Social pengaruh brand awareness (Y) yaitu Objek dan
Media Marketing on social media dan brand image variabel social tempat
Brand Awareness marketing memiliki hasil media penelitian yang
and Brand Image to dalam brand positif dan marketing, berbeda.
Increase Intention to awareness, signifikan terhadap brand
Buy (Study on brand image keputusan awareness, dan
Audia Multibrand pada pembelian Audia brand image.
Muslimwear); intensitas Multibrand Menggunakan
Budapest pembelian Muslimwear metode
International Audia penelitian yang
Research and Critics Multibrand sama yaitu
Institute-Journal Muslimwear. metode
(BIRCI-Journal) kuantitatif.
Vol.5, No.2. May;
2022
2. Santi Rimadias; Untuk Metode Keterlibatan brand Persamaan Objek dan
Using Social Media mengetahui Kuantitatif awareness variabel (X) dan tempat penelitian
Marketing to Create pengaruh ditemukan (Y) yaitu yang berbeda.
Brand Awareness, penggunakan memiliki pengaruh variabel social
Brand Image, and social media terhadap brand media

26
Brand Loyalty on marketing image dan brand marketing,
Tourism Sector in untuk loyalty. brand
Indonesia; The membuat awareness,
Winners Vol.22, brand brand image,
No.2; 2021 awareness, brand loyalty
brand image, dan
brand menggunakan
loyalty pada metode yang
sektor turis sama yaitu
di Indonesia metode
kuantitatif

3. Usep Sahud; The Untuk Metode Social media Persamaan Variabel (Y)
Influence of Social mengetahui Kuantitatif marketing variabel (X) brand awareness
Media Marketing pengaruh electronic word of yaitu social dan brand image.
Electronic Word of social media mouth dan media marketing Objek dan
Mouth and marketing consumer dan (Y) yaitu tempat penelitian
Consumer pada brand attachment positif brand loyalty. berbeda.
Engangement to loyalty di dan signifikan Menggunakan
Brand Loyalty in Grab mempengaruhi metode yang
Indonesia Grab Indonesia variabel brand sama yaitu
Company; loyalty. Variabel metode
International Journal yang paling kuantitatif.
of Business and mempengaruhi
Social Science brand loyalty
adalah social media

27
Research Vol.2, marketing dan yang
No.2; 2021 paling rendah
memprengaruhi
brand loyalty
adalah electronic
word of mouth.
4. Bulut DULEK; The Metode Hasil penelitian Persamaan Objek dan
Impact of Social Kuantitatif menunjukan bahwa variabel (X) dan tempat penelitian
Media Avertisement ditemukan hasil (Y) yaitu social yang berbeda
Awareness on yang positif dan media
Brand Awareness, signifikan antara marketing,
Brand Image, Brand brand awareness brand
Attitude and Brand dan social media awareness,
Loyalty : A research marketing, brand image,
on University sedangkan korelasi brand loyalty
Student; yang berarti tidak dan
International Journal di temukan antara menggunakan
of Contemporary brand awareness metode yang
Economics and dan brand image. sama yaitu
Administrative metode
Sciences Vol.9 No.2 kuantitatif .
;2019

5. Yusuf BILGIN; The Untuk Metode Social media Persamaan Objek dan
Effect of Social mengetahui Kuantitatif marketing activities variabel (X) dan tempat penelitian
Media Marketing seberapa memiliki faktor (Y) yaitu social yang berbeda.
Activities on Brand besar yang efektif media marketing,
Awareness, Brand pengaruh terhadap brand brand

28
Image and Brand social media image dan brand awareness,
Loyalty; Business & marketing loyalty, selain itu brand image,
Management terhadap efek yang paling brand loyalty dan
Studies : An brand terlihat pada brand menggunakan
International Journal awareness, awareness. Brand metode yang
Vol.6 No.1; 2018 brand image, image memiliki sama yaitu
brand loyalty efek yang metode
signifikan pada kuantitatif .
brand loyalty.
Selanjutnya brand
awareness
memiliki efek
terbatas terhadap
brand image.
Sumber: Data yang telah diolah (2022)

2.3 Kerangka Pemikiran

Social media marketing merupakan topik yang sedang trend dalam


perkembangan strategi pemasaran. Banyak perusahaan pada saat ini lebih memilih
media internet dalam melakukan strategi pemasaran. Penelitian ini menggunakan
social media marketing activity sebagai variabel independen yang memiliki lima
dimensi yang di adopsi dari penelitian sebelumnya, yaitu entertainment, interaction,
trrendiness, advertisement dan customization (Bilgin, 2018: 131-132). Sedangkan
variabel dependen yang digunakan adalah brand awareness, brand image dan brand
loyalty yang digunakan sebagai tolak ukur dalam melakukan survei Rumah makan
riung Panyaungan. Berdasarkan uraian penuturan para ahli dan kerangka pemikiran
yang telah dipaparkan, maka dapat digambarkan kerang pemikiran sebagai berikut :

29
Entertaiment
Brand
Awareness

H5
Interaction
H1
H4
Social Media H3 Brand
Trendiness Marketing Loyalty
Activities

H2
Advertisement
H6
Brand Image

Customization

Sumber : Bilgin (2018)


2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,


dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2018:63), maka dapat ditarik hipotesis dari penelitian ini, yaitu:

H1: Social Media Marketing berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand
Awareness akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan

H2: Social Media Marketing berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand
Image akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan

H3: Social Media Marketing berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand
Loyalty akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan

H4: Brand Awareness berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Image
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan

30
H5: Brand Awareness berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Loyalty
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan

H6: Brand Image berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Loyalty akun
Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan

31
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


kuantitatif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh Social
Media Marketing Instargram terhadap Brand Awareness, Brand Image dan Brand
Loyalty pada Rumah Makan Riung Panyaungan. Menurut Sugiyono (2017) metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sample tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang menggunakan skala


pengukuran yang akurat terhadap perilaku, pengetahuan, opini, dan siakap. Pada
penelitian kuantitatif banyak digunakan sebagai pencocokan untuk pengujian hipotesis
serta model penelitian. Gaya pada metode penelitian kuantitatif biasanya mengukur
mengenai fakta objektif melalui melalui variabel-variabel yang telah diturunkan serta
telah dijabarkan serta pada metode ini terdapat banyak subjek yang diteliti dalam
bentuk data statistik (Indrawati, 2015).

Tabel 3.1 berikut merupakan tabel karakteristik penelitian yang digunakan


dalam penelitian ini :

Tabel 3.1 Karakteristik Penelitian

No. Karakteristik Penelitian Jenis


1. Berdasarkan Metode Kuantitatif
2. Berdasarkan Tujuan Kausal
3. Berdasarkan Tipe Penyelidikan Kausal
4. Berdasarkan Keterlibatan Penelitian Tidak Mengintervensi Data
5. Berdasarkan Waktu Pelaksanaan Cross Sectional
Sumber : Olahan Peneliti (2022)

Berdasarkan variabel-variabel yang di teliti, karakteristik penelitian


berdasarkan tujuan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah konklusif
atau kausal. Menurut (Indrawati, 2015) tujuan penelitian kausal ini adalah untuk
memahami variabel mana yang menjadi penyebab (cause) dan variabel mana yang
menjadi akibat (effect) dan juga untuk melihat sifat hubungan antara variabel penyebab
dan variabel akibat, apakah positif atau negatif.

3.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

Prinsip pada sebuah penelitian yaitu dapat diukur, oleh karena itu harus terdapat
alat ukur pada penelitian yang baik. Alat ukur tersebut biasanya dilakukan dengan
menggunakan instrument penelitian sebagai suatu alat yang digunakan demi mengukur
permasalahan serta fenomena pada penelitian yang akan diamati dan secara spesifik
fenomena dan permasalahan tersebut dinamakan dengan variabel penelitian (Sugiyono,
2017).

3.2.1 Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain


serta menjadi variabel penyebab terjadinya perubahan yang dapat menimbulkan
variabel endogen yang terikat. Variabel independen sering disebut juga sebagai
variabel stimulus, predictor, antencendent, dan dalam bahasa Indonesia juga sering
disebut dengan variabel bebas (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini variabel-variabel
independen terdiri dari social media marketing (X).

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel-variabel yang terikat dalam sebuah


penelitian yang dipengaruhi oleh variabel independen dikarenakan pada prosesnya
variabel dependen (terikat) terikat oleh variabel independen sebagai variabel yang

33
memiliki stimulus atau pengaruh, dalam bahasa lainnya variabel dependen dapat
disebut juga dengan variabel output, kriteria, serta konsekuen (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini variabel dependen terdiri dari brand awareness (Y1), brand image (Y2),
brand loyalty (Y3).

TABEL 3.2

OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Sub Variabel Indikator Skala No


item

Social Media Marketing 1.Entertainment Akun sosial media Instagram Ordinal 1


Activity (X) (Hiburan) Rumah Makan Riung
Bilgin (2018:136) Panyaungan cukup menarik
Konten yang dibagikan oleh Ordinal 2
akun sosial media Instagram
Rumah Makan Riung
Panyaungan menyenangkan
Postingan sosial media Ordinal 3
Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan cukup menarik
2.Interaction Diskusi dan pertukaran Ordinal 4
(Interaksi) pendapat dapat dilakukan pada
akun sosial media Instagram
Rumah Makan Riung
Panyaungan
Berbagi informasi dapat Ordinal 5
dilakukan di akun sosial media

34
Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan
Menyadari konten akun Ordinal 6
Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan memiliki tujuan
untuk berinteraksi dengan
followers
3.Trendiness Informasi yang di berikan Ordinal 6
Rumah Makan Riung
Panyaungan merupakan yang
terbaru
Penggunaan sosial media Ordinal 7
Instagram oleh Rumah Makan
Riung Panyaungan sangat trendi
4.Advertisement Iklan yang dirilis oleh Rumah Ordinal 8
(Iklan) Makan Riung Panyaungan di
sosial media Instagram menarik
Saya suka dengan konten iklan Ordinal 9
Rumah Makan Riung
Panyaungan yang di
publikasikan di Instagram
Iklan akun sosial media Ordinal 10
Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan secara positif
mempengaruhi perhatian saya
terhadap merek
5.Customization Akun sosial media Instagram Ordinal 11
(kostumisasi) Rumah Makan Riung

35
Panyaungan menyediakan
informasi yang dibutuhkan
Saya dapat dengan mudah Ordinal 12
memperoleh informasi yang
saya perlukan berkat petunjuk di
akun sosial media Instagram
Rumah Makan Riung
Panyaungan
Informasi yang saya perlukan Ordinal 13
dapat di temukan di akun sosial
media Instagram Rumah Makan
Riung Panyaungan
Brand Awareness (Y1) Brand Menyadari keberadaan Rumah Ordinal 14
Recognition Makan Riung Panyaungan
karena akun Instagram Rumah
Makan Riung Panyaungan
Brand Recall Menyebutkan Rumah Makan Ordinal 15
Riung Panyaungan sebagai
salah satu rumah makan yang di
rekomendasikan
Top of Mind Saat menyebutkan rumah makan Ordinal 16
alam perdesaan, Rumah Makan
Riung Panyaungan menjadi
yang pertama kali muncul
dalam benak saya
Brand Image (Y2) Brand Identity Dapat mengenali Rumah Makan Ordinal 17
Riung Panyaungan hanya
dengan melihat logo

36
Brand Admin Instagram Rumah Ordinal 18
Personality Makan Riung Panyaungan
ramah
Brand Rumah Makan Riung Ordinal 19
Association Panyaungan melekat dengan
suasana alam perdesaan
Brand Attitude Admin Instagram Rumah Ordinal 20
and Behaviour Makan Riung Panyaungan
cukup informatif dalam
memberikan informasi
Brand Benefit Kualitas makanan Rumah Ordinal 21
and Makan Riung Panyaungan
Competence sudah terjamin
Brand Loyalty (Y3) Cognitive Puas dengan kualitas makanan Ordinal 22
Loyalty dan pelayanan Rumah Makan
Riung Panyaungn
Affective Menyukai menu dan pelayanan Ordinal 23
Loyalty Rumah Makan Riung
Panyaungan
Conative Lebih memilih makan di Rumah Ordinal 24
Loyalty Makan Riung Panyaungan
dibandingkan makan di tempat
lain
Behavioral Mengunjungi Rumah Makan Ordinal 25
Loyalty Riung Panyaungan lebih dari 3>
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2022)

37
3.2.2 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan suatu alat ukur pada penelitian yang digunakan
sebagai pengukuran bagi variabel-variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian
(Sugiyono, 2017). Skala yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan skala
likert, skala likert merupakan metode alat ukur pada penelitian untuk mengetahui sikap,
pendapat, serta persepsi-persepsi individu maupun kelompok mengenai fenomena-
fenomena yang terjadi terkait dengan penelitian. Berikut ini adalah Tabel mengenai
Desain Pengukuran Skala Likert:

TABEL 3.3

DESAIN PENGUKURAN SKALA LIKERT

Tingkat Penilaian Skala


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Bilgin (2018)

3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti proses secara bertahap dan
sistematis yang diawali dengan mengidentifikasi masalah sampai dengan tahap akhir
yaitu menentukan kesimpulan dan saran.

38
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

Sumber : Sugiyono (2014)

Berdasarkan gambar tahapan penelitian langkah-langkah penelitian yang


membahas Pengaruh Social Media Marketing Instagram Terhadap Brand Awareness,
Brand Image dan Brand Loyalty Pada Rumah Makan Riung Panyaungan. Dijelaskan
dengan langkah-langkah dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Rumusan Masalah

39
Tahap pertama yaitu merumuskan masalah yaitu untuk mempertanyakan dan
menjawab pertanyaan tersebut dan mengetahui pengaruh setiap variabel secara
simultan dan berpengaruh antara satu sama lain. Pada Rumah Makan Riung
Panyaungan ini, fenomena yang diangkat adalah kurang aktifnya penggunaan
sosial media Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
2. Landasan Teori
Mengumpulkan landasarn teori untuk menjawab setiap rumusan masalah yang
telah dirancang. Pada landasan teori ini, peneliti menggunakan teori yang
dikemukakan oleh ahli dan mengadopsi referensi dari penelitian terdahulu.
3. Perumusan Hipotesis
Selanjutnya dilakukan perumusan hipotesis menggunakan teori untuk
menjawab rumusan masalah di dalam penelitian. Pada penelitian ini peneliti
membuat hipotesis praduga yaitu Social Media Marketing Instagram
berpengaruh signifikan terhadap Brand Awareness, Brand Image, Brand
Loyalty. Dan Brand Awareness, Brand Image, Brand Loyalty berpengaruh
secara simultan terhadap akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
4. Pengumpulan Data
Hipotesis tersebut selanjutnya akan di buktikan kebenarannya secara
empiris/nyata. Pada penelitian ini, peneliti memakai data primer yaitu kuisioner
yang akan diisi oleh responded yang nantinya akan diolah oleh peneliti.
5. Populasi dan Sampel
Bila populasi terlalu luas dan ada keterbatasan waktu, maka penelitian ini dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Pada penelitian ini
populasi penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung yang pernah
berkunjung, followers atau mengetahui Rumah Makan Riung Panyaungan yang
tidak di ketahui jumlah populasinya.
6. Pengembangan Instrumen

40
Instrument yang akan digunakan untuk pengumpulan data harus valid dan
realibel. Untuk itu sebelum instrument digunakan maka harus diuji validitas
dan reliabilitasnya.
7. Pengujian Instrumen
Setelah instrumen teruji validilitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan
untuk mengukur variabel yang telah di tetapkan untuk di teliti. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuisioner dan studi pustaka.
8. Analisis Data
Analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis yang telah diajukan.
9. Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini terkumpul semua hasil data yang sudah diolah dengan metode-
metodenya, lalu dibuat kesimpulannya dari hasil penelitian tersebut dan dibuat
saran agar dapat membantu dalam pengembangan daripada objek penelitian
yang diambil.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah yang tergeneralisir dan terdiri atas suatu objek dan
subjek penelitian ini dan mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang telak
ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat diperoleh pembelajaran dan hasil yang dapat
diambil kesimpulannya. Cakupan pada populasi bukan hanya manusia namum dapat
menjadi objek dan benda lainnya (Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini, populasi yang
ditentukan oleh penulis adalah yang pernah mengunjungi dan followers akun sosial
media Instagram Rumah Makan Riung Panyangan yaitu sebanyak 1.909 followers.

3.4.2 Sampel

Menurut sampel adalah anggota-anggota populasi yang terpilih untuk


dilibatkan dalam penelitian, baik untuk diamati, diberikan perlakuan, maupun dimintai

41
pendapat tentang masalah yang sedang diteliti. Penelitian jarang mengambil seluruh
anggota populasi untuk diteliti karena biasanya jumlah anggota dalam populasi sangat
banyak sehingga apabila mengambil seluruh populasi maka akan memerlukan dana,
waktu, dan energi yang sangat banyak. Oleh karena itu penelitian ini hanya mengambil
sampel saja untuk di teliti.

Mengingat jumlah populasi penelitian ini sangat banyak seperti yang telah
penulis paparkan dalam penjelasan mengenai populasi, maka penulis menggunakan
teknik sampel Non-Probability Sampling yaitu convenience sampling. Menurut
Sugiyono (2017) convience sampling adalah metode mengambil responden sebagai
sampel berdasarkan waktu dan tempat yang ditemui peneliti serta masuk kriteria
sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah rumus Slovin dengan
formula yaitu:

Keterangan :

n= Ukuran sampel/jumlah responden

N= Ukuran populasi

e= Taraf kesalahan (error) yang masih bisa di tolelir

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e= 0,05 (5%) untuk populasi dalam jumlah besar

Nilai e= 0,01 (10%) untuk populasi jumlah kecil

Penelitian ini mengginakan batas kesalahan 5% sehingga ukuran sampel yang


digunakan dalam penelitian ini adalah

42
1.933
= 331.41
1+1.933(0,05)

Dengan disimpulkan bahwa sampel yang diambil ialah 331.41 dan dibulatkan
menjadi 350 agar lebih mewakili populasi. Berdasarkan hasil pertimbangan peneliti
dalam menentukan sampel.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampling

Pada dasarnya teknik sampling dikelompokan menjadi dua yaitu Probability


Sampling dan Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono (2017) Probability
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjaid anggota sampel. Sedangkan
Non probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2017)

Dalam penelitian ini teknik yang diambil adalah non probability sampling
menggunakan convenience sampling. Menurut Sugiyono (2017) convience sampling
adalah metode mengambil responden sebagai sampel berdasarkan waktu dan tempat
yang ditemui peneliti serta masuk kriteria sampel. Dengan metode tersebut, peneliti
memiliki pertimbangan, dimana sampel dimaksud peneliti adalah followers atau
konsumen yang pernah berkunjung ke Rumah Makan Riung Panyaungan yang terpilih
menjadi responden dalam penelitian ini.

3.5 Pengumpulan Data dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari kuesioner yang

43
diberikan kepada responden yaitu followers Instagram dan konsumen yang pernah
berkunjung ke Rumah Makan Riung Panyaungan.

2. Data Sekunder

Menurut (Sugiyono, 2017) Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Menggunakan data sekunder apabila penulis
mengumpulan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut terdapat dua hal utama dalam mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas kualitas pengumpulan
data berkenaan kecepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh
karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan
instrumen dan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Teknik pengumpulan data
sebagai berikut:

1. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab.
2. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan pencarian data melalui sumber-sumber yang tersedia
seperti dokumen perusahaan, artikel, jurnal, internet, dan sebagainya.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner atau angket.


Kuesioner akan disebarkan kepada followers akun media sosial Intagram Rumah
Makan Riung Panyaungan dengan jumlah sebanyak 350 kuesioner untuk 350 orang.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

44
3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2017:177) mengemukakan bahwa instrumen yang valid


berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Validitas merupakan suatu instrumen pada penelitian untuk menjunjukan ukuran apa
yang hendak akan diukur (Sujarweni, 2020). Alat ukur yang digunaka untuk menguji
validitas dari setiap butir pernyataan yang ada dikemukakan oleh Sugiyono (2017:228)
sebagai berikut :

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi Pearson Product Moment

𝑛 = Jumlah responden

∑x = Jumlah nilai distribusi variabel x

∑y = Jumlah nilai distribusi variabel y

∑x2 = Jumlah kuadrat pada masing – masing variabel x

∑y2 = Jumlah kuadrat pada masing – masing variabel y

Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :

1. Jika r-hitung ≥ r-tabel maka instrument atau item-item pernyataan dinyatakan


valid.
2. Jika r-hitung ≤ r-tabel maka instrument atau item-item pernyataan dinyatakan
tidak valid.

3.6.2 Uji Realibilitas

45
Menurut Indrawati (2015) Reliabilitas adalah menyangkut tingkat kepercayaan,
keterandalan, konsistensi, atau kestabilan hasil suatu pengukuran. Reliabilitas
merupakan salah satu ciri bahwa suatu instrumen pengukur baik. Dalam penelitian ini,
metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach dengan bantuan
SPSS. Menurut Indrawati (2015) koefisien Alpha Cronbach minimal 0.70 untuk
menunjukan bahwa kuesioner memiliki tingkat reliabilitas cukup baik. Berikut
merupakan rumus Alpha Cronbach :

Keterangan:

𝑟𝑖 = Reliabilitas instrument

k= Banyaknya butir pernyataan

∑𝜎 2= Jumlah varian butir

𝜎 2= Varian total

3.7 Teknik Analisis Deskriptif

Untuk melakukan analisis deskriptif harus menggunakan statistik deskriptif. Menurut


(Sujarweni, 2020) Analisis deskriptif merupakan suatu penggambaran karakteristik
yang diperoleh dari beragam karakteristik data dan berasal dari suatu sampel pada
penelitian. Bentuk statistik dari analisis deskriptif dapat berupa mean, median,
persentile, desil, quartil yang dapat dibentuk melalui analisis angka, gambar, dan
diagram. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jawaban yang masing-masing
pernyataan disertai dengan lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih oleh
responden. Dari jawaban yang didapatkan kemudian disusun kriteria penilaian untuk

46
setiap item pernyataan. Kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan didasarkan pada
presentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap pernyataan yang merupakan
jawaban dari 350 responden
2. Presentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan nilai frekuensinya dikali
100%
3. Jumlah responden adalah 350 orang dengan nilai skala pengukuran terbesar
adalah 5 dan skala pengukuran terkecil adalah 1. Sehingga diperoleh :
a. Jumlah kumulatif terbesar = 350 x 5 = 1750
b. Jumlah kumulatif terkecil = 350 x 1 = 350
c. Nilai persentase terbesar = 100%
d. Nilai persentase terkecil = (100 : 500) x 100% = 20%
e. Nilai rentang = 100% - 20% = 80%. Jika nilai rentang dibagi lima skala
pengukuran, didapat nilai interval persentase sebesar 16%.

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diperoleh kriteria interpretasi skor dapat


dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 3.4

KRITERIA INTERPRETASI SKOR

No Persentase Kategori Penilaian


1 20%-36% Sangat Rendah
2 >36%-52% Rendah
3 >52%-68% Cukup
4 >68%-84% Tinggi
5 >84%-100% Sangat Tinggi
Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2022)

47
Untuk melihat hasil kriteria interpretasi skor dari setiap variabel dapat dilihat pada garis
kontinum berikut ini:

Sumber : Arikunto (2013)

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2017)

3.8.1 Analisis Stuctural Equation Modeling Partial Least Square (SEM PLS)

Structural equation modeling (SEM) adalah teknik multivariat yang merupakan


kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi (korelasi), yang bertujuan untuk
menguji hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar
indikator dengan konstruknya, ataupun hubungan antar konstruk (Santoso, 2018:14).

Structural equational model diklasifikasikan pada dua kelompok yaitu


convariance based matric structural equation modelling (CB-SEM) dan variance
based matric structural equational modelling (VB-SEM). CB-SEM merupakan

48
penjelasan hubungan diantara items dengan variabel-variabel dan mengonfirmasi
model, pada CB-SEM merupakan pemofukan suatu structural model yang cocok (fit)
dengan hasil observasi serta memberikan penjelasan tersebut (Indrawati, 2015).

Pengukuran dengan model patrial least square (PLS) merupakan metode


analisis yang kuat dan tidak didasarkan banyak asumsi, dengan kata lain patrial least
square (PLS) merupakan distribution free atau tidak mengasumsikan data-data
tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio (Ghozali, 2008).

Terdapat beberapa tujuan lainnya dalam pemodelan structural equational


model partial least square (SEM-PLS) yaitu untuk melakukan prediksi hubungan antar
konstruk serta untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk melakukan prediksian
tersebut. Variabel laten yang merupakan linear agregat pada indikator-indikatornya,
serta weight estimate yang bertujuan untuk menciptakan komponen skor pada variabel
laten yang didasari dengan inner model dan outer model dengan begitu pengujuran
tersebut dapat menghasilkan residual variance dari variabel dependen yang telah
diminimumkan (Ghozali, 2008).

3.8.1.1 Pengujian Model Pengukuran (Assessment of the Measurement Model)

Pengujian model pengukuran atau outer model dilakukan untuk menguji


validitas dan reliabilitas alat pengumpulan data dengan menggunakan data utama
secara keseluruhan. Pada prinsipnya adalah untuk menguji indikator terhadap variabel
laten, atau dengan kata lain mengukur seberapa jauh indikator (item) dapat
menjelaskan variabel latennya (Indrawati, 2017).

3.8.1.2 Pengujian Model Struktiral (Assessment of the Structural Model)

Pengujian model structural atau inner model ini bertujuan untuk menguji
pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten lainnya. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat nilai path, untuk melihat apakah pengaruh tersebut
signifikan atau tidak dilihat dari nilai t (nilai t dapat diperoleh dengan melakukan proses

49
bootsrapping). Selain dilihat dari nilai pathnya, juga dilihat dari persentase varian yang
dijelaskan yaitu R2 untuk variable laten dependen yang dimodelkan mendapat
pengaruh dari variable laten independen (Indrawati, 2017)

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1 Uji Parsial (T)

Pada penelitian ini untuk melakukan uji hipotesis dilakukan dengan melihat signifikasi
parameter dan besaran nilai pengaruh diantara variabel-variabel yang saling
berhubungan. Terdapat data dan informasi pada metode estimasi terkait koefisien
regresi, standart error, serta nilai pada T. Besaran pengaruh variabel terhadap variabel
dapat diketahui dengan melihat koefisien regresi. Maka untuk mendapatkan nilai T
tersebut dilakukan dengan perhitungan rumus sebagai berikut:

Penelitian ini menggunakan pegujian satu arah (one-tailed) dengan melakukan


pengujian menggunakan nilai T-nilai secara partial dengan tingkat signifikansi yaitu
0,05, terdapat signifikansi atau setidaknya dilihat dari path coefficient jika pada nilai T
statistic 1,64 atau taraf error yaitu 5%. Pada pengujian dilakukan dengan
menggunakan tools SmartPLS. Jika pada hasil tersebut sudah memenuhi kriteria
sebagai berikut:

1. Pada uji hipotesis diketahui Nilai T-Statistic > 1,64. Maka hipotesis akan
diterima (berpengaruh).
2. Pada uji hipotesis diketahui uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini
sebagai berikut:

Hipotesis Pertama (1)

50
H01 : Social media marketing tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
awareness.

HA1 : Social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
awareness.

Hipotesis Kedua (2)

H02 : Social media marketing tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
image.

HA2 : Social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand image.

Hipotesis Ketiga (3)

H03 : Social media marketing tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
loyalty.

HA3 : Social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand loyalty.

Hipotesis Keempat (4)

H04 : Brand awareness tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand image

HA4 : Brand awareness memiliki pengaruh positif terhadap brand image

Hipotesis Kelima (5)

H05 : Brand awareness tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty

HA5 : Brand awareness memiliki pengaruh positif terhadap brand loyaty

Hipotesis Keenam (6)

H06 : Brand image tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty

HA6 : Brand image memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty

51
3.8.2 Uji Simultal (F)

Pada penelitian ini dilakukan pengujian umum lainnya yaitu berupa uji statistik F yang
memiliki tujuan untuk dapat menunjukkan semua variabel independent serta variabel
bebas yang telah dimasukkan kedalam suatu model penelitian yang dapat diketahui
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel-variabel terikat (Ghozali, 2008).
Terdapat kriteria dalam pengujian simultan sebagai berikut:

Taraf signifikansi sebesar 0,05

a. Pada uji hipotesis diketahui jika nilai uji F-Statistic > F-tabel, maka hipotesis
diterima (berpengaruh).
b. Pada uji hipotesis diketahui jika nilai uji F-Statistic < F-tabel, maka hipotesis
tidak diterima (tidak berpengaruh).

52
DAFTAR PUSTAKA

Abraham, J. (2013). The sticking point, In Nature Medicine (Vol. 19).


Armas, R. (2015). Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Brand Awareness
Indihome Triple Play. E-Proceeding of Management.
BİLGİN, Y. (2018). THE EFFECT OF SOCIAL MEDIA MARKETING
ACTIVITIES ON BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE AND BRAND
LOYALTY. Business & Management Studies: An International Journal, 6(1),
128–148.
DataReportal. (2022, June 14). Jumlah Pengguna Instagram Di Indonesia Pada
2022. TiNewss.Com. https://www.tinewss.com/indonesia-news/pr-
1853617991/jumlah-pengguna-instagram-di-indonesia-pada-2022
David, A. (2014). Aaker on Branding: 20 Principles That Drive Success. . Morgan
James Publishing.
Ding, Y., & Keh, H. T. (2016). A re-examination of service standarddization versus
customization from the consumer’s perspective. Journal of Service Marketing,
30(1).
Djoko Sulistiyo, T., Fitriana, R., & Lee, C. (2020). Pengaruh Marketing Media Sosial
Instagram Terhadap Brand Image The Bunker Café, Tangerang (The Influence
of Instagram Social Media Marketing on The Brand Image of The Bunker Café,
Tangerang) (Vol. 21, Issue 2).
Duffett, R. G. (2017). Influence of social media marketing communication on young
consumer’s attitudes. Young Consumers.
Dülek, B., & Saydan, R. (n.d.). THE IMPACT OF SOCIAL MEDIA
ADVERTISEMENT AWARENESS ON BRAND AWARENESS, BRAND
IMAGE, BRAND ATTITUDE AND BRAND LOYALTY: A RESEARCH ON
UNIVERSITY STUDENTS. International Journal of Contemporary Economics
and Administrative Sciences, 2, 470–494.
Ghozali, L. (2008). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Patrial
Least Square (PLS). Universitas Diponegoro.
Godey, B., Manthiou, A., Pederzoli, D., Rokka, J., Aiello, G., Donvito, R., & Singh,
R. (2016). Social Media Marketing Efforts of Luxury Brands: Influence on
Brand Equity and Consumer Behavior. Journal of Business Research , 69(12),
5833–5841.
Hanifa, N., & Rachmawati, I. (n.d.). PENGARUH BRAND ASSOCIATION, BRAND
LOYALTY, BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE TERHADAP BRAND
EQUITY TELKOMSEL (STUDI PADA GENERASI Y DI INDONESIA) THE
INFLUENCE OF BRAND ASSOCIATION, BRAND LOYALTY, BRAND
AWARENESS, BRAND IMAGE TO BRAND EQUITY TELKOMSEL (STUDY
ON GENERATION Y IN INDONESIA).
Hasan, M., & Sohail, M. S. (2020). The Influence of Social Media Marketing on
Consumers’ Purchase Decision: Investigating the Effects of Local and Nonlocal
Brands. Journal of International Consumer Marketing, 1–18.
Hasbun, B., & Ruswatnty, E. (2016). Komperasi Antara Kelompok Yang Melihat
Iklan dan Tidak Melihat Iklan Dengan Moderasi Brand Awareness Terhadap
Niat Beli (Studi Pada Commuter Line). Journal of Business Studies 2, 5.
Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi Tekonologi
Komunikasi dan Informasi. Aditama.
Indrawati. (2017). Perilaku Konsumen Individu. Aditama.
Kotler, P. (2009). Manajemen Pemasaran I. (Milenium ed 13th ed). Erlangga.
Kotler, T., & Keller, L. K. (2016). Marketing Management (Global Edition) (15th
ed.). Pearson Education Inc.
M, I. (2022, February 25). Pengguna Media Sosial di Indonesia Capai 191 Juta pada
2022 Artikel ini telah tayang di Dataindonesia.id dengan judul “Pengguna
Media Sosial di Indonesia Capai 191 Juta pada 2022”., Author: M Ivan Mahdi.
Editor: Dimas Bayu. Klik selengkapnya di sini:
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-
capai-191-juta-pada-2022. DataIndonesia.Id.
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-capai-
191-juta-pada-2022
Mega Melina Dewi. (2017). Pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality of Brand,
Brand Association, Brand Loyalty, dan Brand Image Terhadap Brand Equity
Erigo Menurut Mahasiswa di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya, 6.
Monica Ajeng. (2021). Pengaruh Social Media Marketing,Brand Awareness, Dan
Brand Image Terhadap Brand Loyalty Pada J&T Express Di Surabaya. Majalah
Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi Dan Bisnis, 26.
Moslehpour, M., Dadvari, A., Nugroho, W., & Do, B. R. (2021). The dynamic
stimulus of social media marketing on purchase intention of Indonesian airline
products and services. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 33(2),
561–583.
Muhamad, A. A., & Aransyah, M. F. (n.d.). The Effect of Social Media Marketing on
Brand Awareness and Brand Image to Increase Intention to Buy (Study on Audia
Multibrand Muslimwear).
Muntiga, D. G., Moorman, M., & Smith, E. G. (2015). Introducing COBRAs:
Exploring motivations for Brand-Related social use. . International Journal of
Advertising, 30(1), 37–42.
Oliver, R. L. (2010). Satisfaction : a behavioral perspective on the consumer. In
Choice Review Online. McGraw-Hill Education, 47(12).
Philip, K., & Kevin, L. K. (2013). Manajemen Pemasaran. In: Manajemen
Pemasaran (Millenium Jilid 1, Vol. 1). Erlangga.
Rimadias, S., Alvionita, N., & Amelia, A. P. (2021). Using TikTok in Social Media
Marketing to Create Brand Awareness, Brand Image, and Brand Loyalty on
Tourism Sector in Indonesia. The Winners, 22(2).
Santoso, S. (2018). Konsep Dasar dan Aplikasi Sem dengan AMOS 244. Elex Media
Komputindo.
Suci Ramadhani, H., Mutiarsih Jumhur, H., & Dharmoputra, S. (n.d.). THE
INFLUENCE OF SOCIAL MEDIA MARKETING ACTIVITIES LAZADA.CO.ID
TOWARDS BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, AND BRAND LOYALTY
(STUDY CASE : FOLLOWERS OF LAZADA.CO.ID ON INSTGRAM).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2020). Metodologi Penelitian. Pustaka Baru Press.
Tjiptono, F. (2015). Stratregi Bisnis Pemasaran. . In Andi (Ed.), Yogyakarta: Andi.
Usep, S. (2021). ; The Influence of Social Media Marketing Electronic Word of
Mouth and Consumer Engangement to Brand Loyalty in Indonesia Grab
Company. International Journal of Business and Social Science Research, 2.
Yadav, M., & Rahman, Z. (2017). Measuring consumer perception of social media
marketing activities in e-commerce industry: Scale development & validation.
Telematics and Informatics.
Yunus, S. (2022, May 31). Pengguna Aktif Media Sosial di Indonesia Mencapai 191
Juta Orang, Begini Sajian Datanya. Malunetwork.Com.
https://www.malutnetwork.com/teknologi/pr-2633499310/pengguna-aktif-
media-sosial-di-indonesia-mencapai-191-juta-orang-begini-sajian-datanya

Anda mungkin juga menyukai