PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
RAINDAH MAUDINA GYARDANI
1401180530
Pembimbing 1,
ii
HALAMAN PERNYATAAN
iii
KATA PENGANTAR
iv
6. Sahabat seperjuangan Rani, Indira, Yasmina, Priliana, Retania, Mutia juga
teman teman MB 42-11 yang telah membantu dan memberikan dukungan
bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir.
7. Semua pihak yang ada di Rumah Makan Riung Panyaungan yang senantiasa
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Dengan segenap kerendahan hati, penulis berharap semoga segala kekurangan yang
ada pada proposal skripsi ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk penelitian
yang lebih baik dimasa yang akan datang.
1401180530
v
ABSTRAK
Kata Kunci : Social Media Marketing, Brand Awareness, Brand Image, Brand Loyalty.
vi
ABSTRACT
Key words : Social Media Marketing, Brand Awareness, Brand Image, Brand Loyalty.
vii
DAFTAR ISI
viii
3.7 Teknik Analisis Deskriptif ........................................................ 46
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................. 48
3.9 Uji Hipotesis .............................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Makan Riung Panyaungan adalah salah satu rumah makan favorit di
daerah Kabupaten Bandung, Rumah Makan Riung Panyaungan yang bergerak di
bidang food & beverage ini sering dijadikan destinasi wisatawan karena menjadi daya
tarik wisatawan kuliner. Selain menyajikan berbagai makanan menu khas sunda, rumah
makan ini juga menyajikan suasana alam perdesaan sesuai dengan lingkungan sekitar
rumah makan yang masih berupa pesawahan dan tidak sedikit orang yang menjadikan
Rumah Makan Riung Panyaungan sebagai venue pernikahan. Rumah Makan Riung
Panyaungan tidak memiliki cabang, sehingga bagi para konsumen yang ingin
menikmati makanan khas sunda ini harus datang langsung ke Kawasan Jalan Raya
Banjaran Soreang KM 2 Ciherang, Kiangroke, Banjaran, Kabupaten Bandung.
1
Gambar 1.2 Logo Rumah Makan Riung Panyaungan
Perusahaan ini berawal dari konsep dan pemikiran dari H.A. Nono S Sambas
selaku owner atau pemilik, kecintaan beliau pada pertanian dan cita-cita beliau ingin
mensejahterakan petani, hasil tani & palawija tidak langsung dijual tetapi diproses dulu
menjadi makanan, seperti padi di beraskan dulu lalu dijual sudah berupa nasi. Sesuai
dengan moto beliau "tanam padi jual nasi, tanam padi jual beras organik, tanam padi
jual benih padi”. Maka pada tahun 1997 di dirikanlah Rumah Makan Riung
Panyaungan dengan wadahnya CV Panyaungan dengan moto “Rumah Makan Dengan
Nuansa Alam Pedesaan".
2
• Memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh konsumen.
• Menyajikan menu-menu terbaik khas sunda.
• Menjaga cita rasa tiap masakan.
• Mempromosikan masakan sunda dengan teknik marketing terbaik.
3
Sumber : We Are Social (2022)
Media sosial menjadi salah satu platform paling populer dalam dunia digital. Saat
ini menurut data We Are Social (Kepios), pengguna aktif media sosial di Indonesia
sebanyak 191,4 juta orang pada tahun 2022. Angka tersebut mengalami peningkatan
12,6 persen dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 170 juta orang pengguna media
sosial di Indonesia. Platform media sosial menurut laporan Kepios, WhatsApp berada
pada angka 88,7 persen dari total jumlah populasi, Instagram 84,8 persen, Facebook
81,3 persen, TikTok 63,1 persen, dan Telegram dengan presentase sebesar 62,8 persen.
Jika dihitung berdasarkan angka populasi 277,7 juta jiwa di Indonesia, maka presentase
pengguna internet aktif sebanyak 204,7 juta orang. Sementara perangkat mobile yang
terhubung menurut laporan Kepios sebanyak 370,1 juta. Artinya, setiap orang ada yang
memiliki perangkat lebih dari satu (Yunus, 2022).
4
bahwa jangkauan iklan Instagram di Indonesia setara dengan 35,7 persen dari total
populasi di awal tahun. Namun, Instagram membatasi penggunaan platformnya untuk
orang berusia 13 tahun ke atas, jadi ada baiknya mengetahui bahwa 45,8 persen audiens
yang “memenuhi syarat” di Indonesia menggunakan Instagram pada tahun 2022. Perlu
diketahui juga bahwa jangkauan iklan Instagram di Indonesia pada awal tahun 2022
setara dengan 48,4 persen basis pengguna internet lokal (tanpa memandang usia). Pada
awal tahun 2022, 52,3 persen audiens iklan Instagram di Indonesia adalah perempuan,
sedangkan 47,7 persen adalah laki-laki. Sumber daya periklanan Meta hanya
mempublikasikan data gender audiens untuk pengguna "wanita" dan "pria".
(DataReportal, 2022).
Selain social media menjadi sarana untuk memasarkan dan menjangkau luas
kepada calon konsumen, tentunya social media juga berperan sebagai salah satu untuk
meningkatan brand awareness, brand image dan brand loyalty. Pengaruh sosial media
pada kehidupan pribadi kini semakin meningkat. Perusahaan kini terlibat dengan
pelanggan mereka melalui platform media sosial setiap hari (Moslehpour et al., 2021).
Maka dari itu menurut Hasan & Sohail (2020) meningkatnya kepopuleran sosial media
mengubah cara perusahaan melakukan bisnis serta pemasaran mereka. Gambar 1.5
mengenai peningkatan jumlah pengguna social media dari tahun 2014 – 2022.
5
Gambar 1.5 Jumlah Pengguna Aktif Media Sosial di Indonesia 2022
Berdasarkan data yang dilansir oleh we are social, Jumlah pengguna aktif
media sosial di Indonesia sebanyak 191 juta orang pada Januari 2022. Jumlah itu telah
meningkat 12,35% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 170 juta
orang. Melihat trennya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia terus meningkat
setiap tahunnya. Walau demikian, pertumbuhannya mengalami fluktuasi sejak 2014-
2022. Kenaikan jumlah pengguna media sosial tertinggi mencapai 34,2% pada 2017.
Hanya saja, kenaikan tersebut melambat hingga sebesar 6,3% pada tahun lalu.
Angkanya baru meningkat lagi pada tahun ini. (Ivan M, 2022)
Rumah Makan Riung Panyaungan adalah salah satu restoran favorit di daerah
Kota Bandung Selatan khususnya pada daerah Banjaran. Rumah Makan Riung
Panyaungan merupakan salah satu rumah makan yang sering dijadikan destinasi
wisatawan yang akan menuju atau dari daerah Pangalengan maupun Ciwidey. Karena
sudah berdiri sejak tahun 1997, tentu saja Rumah Makan Riung Panyaungan dahulu
hanya menggunakan metode word of mouth sebagai teknik marketingnya. Karena
zaman sudah semakin berkembang, Rumah Makan Riung Panyaunganpun kini sudah
menggunakan media sosial untuk sarana pemasarannya , selain itu untuk meningkatkan
kekuatan merek, citra merek, dan loyalitas merek pada produk atau layanan yang
diberikan. Rumah Makan Riung Panyaungan merupakan salah satu restoran yang
menggunakan Instagram sebagai salah satu platform untuk menjalankan bisnisnya.
Fitur yang digunakan oleh Rumah Makan Riung Panyaungan adalah feeds dan
instastory. Rumah Makan Riung Panyaungan melakukan interaksi dengan
followersnya dengan cara memposting Instastory menu makanan, suasana restoran,
dan beberapa acara yang di selenggarakan seperti pernikahan, acara keluarga, acara
perusahaan, dan lain-lain. Berikut merupakan akun Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan.
6
Gambar 1.6 Akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan
7
Panyaungan menjadi salah satu pilihan pertama wisatawan yang berkunjung ke daerah
Ciwidey atau Pangalengan untuk makan siang atau hanya untuk sekedar beristirahat.
Dapat dilihat dari Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan seberapa besar
tingkat konsumen mengingat menu dan suasana Rumah Makan Riung Panyaungan.
Rumah Makan Riung Panyaungan juga memiliki fasilitas lain selain makan di
pinggir sawah, yaitu makan di tengah kolam ikan. Untuk para konsumen yang
membawa anak, mereka dapat memberi makan ikan dan juga terdapat beberapa
binatang seperti kelinci, buaya dan burung yang menjadi daya tarik konsumen untuk
selalu mengingat jika makan di Rumah Makan Riung Panyaungan dapat melihat dan
bermain dengan beberapa binatang. Selain itu Rumah Makan Riung Panyaungan
terkenal sebagai restoran yang cocok untuk berkumpul dengan keluarga karena suasana
restoran ini sangat mendukung untuk menghabiskan waktu bersama keluarga untuk
makan bersama lalu di suguhi dengan pemandangan sawah dan gunung. Dapat dilihat
dari Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan.
8
Gambar 1.8 Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan
Rumah Makan Riung Panyaungan sudah berdiri selama 25 tahun, tentu banyak
konsumen yang mungkin sudah lebih dari satu kali datang ke Rumah Makan Riung
Panyaungan dan ada beberapa konsumen yang akan bersedia kembali ke Rumah
Makan Riung Panyaungan karena sudah menjadi salah satu restoran favorit bagi
dirinya. Dan beberapa alasan dari konsumen yang datang kembali ke Rumah Makan
Riung Panyaungan karena ada salah satu menu favorit dan nyaman makan di tengah
suasana yang asri. Dapat dilihat dari Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan.
9
Gambar 1.9 Google Review Rumah Makan Riung Panyaungan
Ketika konsumen sudah merasa puas dengan apa yang di suguhi oleh Rumah
Makan Riung Panyaungan. Maka akan muncul di benak konsumen untuk akan terus
berkunjung ke Rumah Makan Riung Panyaungan, dan secara tidak langsung akan turut
merekomendasikan kepada keluarga atau kerabat yang secara tidak langsung akan
menarik minat konsumen baru serta memberi waktu untuk merespon ancaman
kompetitor.
10
Terhadap Brand Awareness, Brand Image, dan Brand Loyalty pada Rumah
Makan Riung Panyaungan”.
Pada Rumah Makan Riung Panyaungan ini, masalah yang di angkat adalah kurang
aktifnya social media Instagram, sehingga masih banyak wisatawan kuliner hanya
mengetahuinya dari teman, saudara, atau hanya melihat Google. Konten pada
Instagramnya pun kurang komunikatif dan informatif sehingga mungkin tampilan
feedsnya kurang menarik perhatian calon konsumen. Berdasarkan uraian masalah
tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul dan membuat pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
11
2. Mengetahui Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand Image pada
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
3. Mengetahui Social Media Marketing berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
4. Mengetahui Brand Awareness berpengaruh terhadap Brand Image pada Rumah
Makan Riung Panyaungan.
5. Mengetahui Brand Awareness berpengaruh pada Brand Loyalty Rumah Makan
Riung Panyaungan.
6. Mengetahui Brand Image berpengaruh pada Brand Loyalty Rumah Makan
Riung Panyaungan.
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan sebagai informasi
dalam mengambil keputusan perusahaan dimasa yang akan datang, khususnya
masalah tentang social media marketing, brand awareness, brand image, dan
brand loyalty yang berpengaruh pada akun Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan.
b. Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu dan wawasan pemahaman pada bidang Manajemen
Pemasaran khususnya masalah tentang social media markering, brand
awareness, brand image, brand loyalty terhadap akun Instagram Rumah Makan
Riung Panyaungan.
c. Bagi Akademis
12
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengetahuan lebih
mengenai social media marketing, brand awareness, brand image, brand
loyalty. Serta dapat menjadi acuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.5.2 Aspek Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk dapat membantu
memperluas wawasan dan pengetahuan serta bahan pertimbangan pengambilan
keputusan perusahaan mengenai social media marketing, brand awareness, brand
image, brand loyalty terhadap akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan yang
diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam
mengambil langkah kedepannya, dan untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi penguraian mengenai Gambaran Umum Objek penelitian, Latar
Belakang Penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan
Sistematika Penulisan Tugas Akhir.
Dalam bab ini, penulis menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian
dan menggambarkan kerangka pemikiran penelitian.
Pada bab in menjelaskan uraian tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan
penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan dan reabilitas, dan
Bab ini membahas hasil analisa data-data yang telah didapatkan oleh penulis dalam
13
penelitian analisis mengenai pengaruh Social Media Marketing terhadap Brand
Awareness, Brand Image, Brand Loyalty terhadap akun Instagram Rumah Makan
Riung Panyaungan.
Dalam bab ini penulis menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan
serta saran yang dapat diberikan kepada pihak yang terkait dalam penelitian.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran media sosial atau sosial media marketing (SMM) adalah aliran
penelitian yang menonjol selama dekade terakhir, yang menggambarkan berbagai
aspek hubungan pelanggan. Komponen penting dari pemasaran digital adalah media
sosial. Media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks,
gambar, audio dan video dengan satu sama lain bahkan dengan perusahaan, maupun
sebaliknya. Media sosial memungkinkan perusahaan untuk dapat memperkuat kegiatan
komunikasi dengan biaya yang efektif. Media sosial juga dapat mendorong perusahaan
untuk tetap inovatif dan relevan (Kotler & Keller, 2016).
Social media marketing activity menurut Yadav & Rahman (2017) mengatakan
bahwa penggunaan platform media sosial akan mendorong pengguna untuk
menyebarkan konten dari media sosial tersebut berdasarkan klasifikasinya yaitu
information, word of mouth, personalization dan lainnya.
Penelitian ini mengadopsi lima indikator aktivitas pemasaran media sosial yang
dilakukan oleh Bilgin (2018:131-132) yaitu :
1. Entertainment (Hiburan)
Menurut Kang (2005) Entertainment adalah komponen penting yang
mendorong perilaku peserta dan kelangsungan tidak lanjut, yang
menciptakan emosi positif / perasaan tentang merek di benak followers di
media sosial
2. Interaction (Interaksi)
Para pengguna media sosial dapat bertemu dan berinteraksi di dunia maya
dengan satu sama lainnya dan mendiskusikan produk atau merek tertentu
(Muntiga et al., 2015).
3. Trendiness
Trendiness sebagai komponen lain dari aktivitas pemasaran media sosial
berarti memperkenalkan informasi terkini / informasi terkini tentang produk
untuk pelanggan (Godey et al., 2016).
4. Advertising (Iklan)
Advertising atau iklan dan kampanye promosi yang dilakukan oleh
perusahaan melalui media sosial bertujuan untuk meningkatkan penjualan
dan mengembangkan portofolio pelanggan. Menurut (Duffett, 2017 :
Alalwan et al., 2017) efek dari iklan media sosial pada persepsi dan
kesadaran pada pelanggan, menunjukkan bahwa iklan adalah salah satu
bagian penting dari aktivitas pemasaran media sosial.
5. Customization (kustomisasi)
Customization adalah tindakan yang bertujuan untuk menciptakan
kepuasan pelanggan berdasarkan kontak bisnis dengan pengguna individu
(Ding & Keh, 2016; Seo dan Park, 2018 ).
16
Berdasarkan berbagai penjelasan teori di atas, dapat di simpulkan bahwa
definisi social media marketing activity adalah kegian yang dilakukan oleh sebuah
brand dengan tujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan dan berinteraksi
dengan pelanggan atau pelanggan potensial, sehingga dapat membantu meningkatkan
penjualan melalui media sosial.
Menurut David (2014) merek merupakan intangible assets atau aset yang tidak
berwujud bagi suatu perusahaan. Dikatakan sebagai aset karena merek dapat
mengkomunikasikan suatu produk ke publik. Merek juga dapat meningkatkan
penjualan bahkan menentukan persepsi seseorang. Dalam undang-undang No.15
Tahun 2001 tentang Merek Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa sebuah merek
merupakan tanda yang berupa gambar, nama kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
17
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan dimasa
mendatang.
Brand awareness menurut Armas (2015) dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Unware of Brand (tidak menyadari brand) adalah tingkat paling rendah dalam
piramida brand awareness di mana konsumen tidak menyadari adanya suatu
brand.
2. Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brand
awareness, di mana pengenalan suatu brand muncul lagi setelah dilakukan
peningkatan kembali lewat bantuan (aided recall).
3. Brand Recall (peningkatan kembali brand) adalah peningkatan kembali brand
tanpa bantuan (unaided recall).
4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah brand yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau brand
tersebut merupakan brand utama dari berbagai brand yang ada dalam benak
konsumen.
18
puncaknya sebuah brand akan menjadi yang pertama kali diingat, disebut dan dipilih
dalam satu kategori produk atau jasa tertentu oleh pembeli.
Menurut (Kotler, 2008:225) Brand image merupakan hal yang sangat inti
dalam dunia bisnis. Apapun bentuk dari bisnis atau usaha, brand image sangatlah
penting dibangun untuk menciptakan loyalitas konsumen terhadap suatu brand yang
digambarkan melalui asosiasi brand yang ada dalam ingatan konsumen. America
Marketing Association (AMA) dalam (P. Kotler, 2009) mengatakan bahwa “merek
merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, maupun kombinasi dari
semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau
kelompok penjual dan untuk mendeferensiasikannya”.
Dalam bukunya menurut Philip Kotler & Kevin L Keller, (2013) mengatakan bahwa
dimensi utama yang membentuk brand image adalah sebagai berikut :
1. Brand Identity
Brand identity adalah merupakan identitas fisik yang berkaitan pada brand atau
produk sehingga konsumen akan mudah mengenali dan membedakan dengan
brand atau produk lain seperti logo, warna, kemasan, tagline, dan lainnya.
2. Brand Personality
Merupakan karakter yang khas diciptakan untuk sebuah brand atau produk,
membentuk kepribadian tertentu sehingga konsumen dengan mudah
membedakan dengan brand lain yang memiliki kategori sama, seperti ramah,
hangan, kreatif dan sebagainya.
3. Brand Association
Merupakan hal-hal spesifik yang selalu di kaitkan dengan suatu brand, bisa
muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas berulang dan konsisten,
seperti sponsorship atau kegiatan social responsibility yang berkaitan dengan
brand tersebut.
19
4. Brand Attitude dan Behavior
Sikap atau perilaku komunikasi dan interaksi brand dengan konsumen dalam
menawarkan benefit dan nilai yang dimilikinya termasuk perilaku karyawan
dan pemilik merek. Misalnya seperti perilaku simpati, jujur, konsisten dengan
janji lainnya.
5. Brand Benefit dan Competence
Nilai-nilai dan keunggulan yang khas di tawarkan oleh suatu brand untuk
konsumen yang membuat konsumen merasakan manfaat karena kebutuhan,
keinginan, mimpi dan obsesinya terwujud dengan apa yamg di tawaran. Nilai
dan benefit dapat bersifat functional, emotional, symbolic maupun social.
Menurut ukuran hubungan pelanggan dengan suatu merek, ukuran ini mampu
memberikan gambaran apakah pelanggan beralih ke merek produk lain atau tidak,
terutama jika ini adalah perubahan merek, baik mengenai harga atau atribut lainnya
disebut brand loyalty. Loyalitas perilaku terhadap brand memberikan pendapatan
langsung kepada bisnis, sementara loyalitas altidunial dan kognitif meningkatkan
kecenderungan untuk memberikan rekomendasi yang dapat diandalkan kepada orang-
orang di lingkungan mereka dan memainkan peran penting dalam menarik pelanggan
baru. Dalam hal ini, menurut Moisescu (2014) dalam Jiang dan Zhang (2016) brand
loyalty adalah aset non materi yang signifikan untuk bisnis (BİLGİN, 2018).
20
1. Cognitive Loyalty merupakan dimensi yang utama. Fokus pada dimensi ini
adalah kualitas produk yang dapat mempengaruhi prefensi pelanggan, biaya
produk serta pengetahuan tentang produk.
2. Affective Loyalty sebagai dimensi kedua yang terpenting. Dimensi ini
menunjukan kepuasan dan kesenangan pelanggan terhadap produk dari
brand yang sama. Dimensi ini dapat menyampaikan perasaan dan reaksi
emosional yang dapat menjadi positif ataupun negatif.
3. Conative Loyalty merupakan keinginan pembelian ulang pada dimensi ini
sebagai reaksi dari sikap positif terhadap suatu brand tertentu. Adanya
keterikatan pelanggan dengan brand yang dirasakan pelanggan untuk
membeli kembali.
4. Behavioral Loyalty menunjukan frekuensi pembelian ulang pelanggan.
Seberapa rutin pelanggan membeli produk dari brand tertentu. Pelanggan
hanya ingin membeli produk dari brand tertentu untuk memenuhi
kebutuhannya.
21
TABEL 2.1
JURNAL NASIONAL
22
2. Rina Fitriana; Untuk Metode Penggunaan social Terdapat Variabel (Y1)
Pengaruh mengetahui Kuantitatif media marketing persamaan brand
Marketing Media seberapa Instagram memiliki variabel, yaitu awareness,
Sosial Instagram besar dampak dalam variabel (X) dan Variabel (Y3)
Terhadap The pengaruh pembentukan brand (Y2) yang sama brand loyalty.
Bunker Café, teknik social image. Agar dengan Objek dan
Tangerang; Jurnal media strategi tersebut penelitian ini tempat penelitian
Ekonomi Unisla. marketing menghasilkan yaitu social yang berbeda
Volume. 21 no.2; terhadap cafe pengaruh positif media marketing
2020 yang maksimal, dan brand image
maka diperlukan dengan
adanya pemilihan menggunakan
konten, baik metodologi yang
berbentuk video, sama yaitu
gambar, maupun kuantitatif.
tulisan yang
semuanya dikemas .
menarik agar
mudah dipahami
oleh para pengguna
Instagram.
3. Hanna Suci Untuk Metode Berdasarkan hasil Persamaan Objek dan
Ramdhani; mengetahui Kuantitatif penelitian yang Variabel (X) dan tempat penelitian
Pengaruh Aktivitas seberapa dilakukan, dapat di (Y) yaitu social yang berbeda.
Pemasaran Media besar ketahui bahwa media
Sosial Terhadap pengaruh efektifitas marketing, brand
Brand awareness, social media pemasaran media awareness,
Brand Image, dan marketing sosial Instagram brand image,
23
Brand Loyalty terhadap Lazada.co.id brand loyalty
(Studi Kasus : brand (trendiness, dan
Followers Pada awareness, advertisement, dan menggunakan
Instagram brand image, custimozation) metode yang
Lazada.co.id); dan brand berpengaruh sama yaitu
e-Proceeding of loyalty pada signifikan terhadap metode
Management : Lazada.co.id brand awareness, kuantitatif.
Vol.6, No.2 brand image, brand
Agustus; 2019 loyalty followers
Lazada.co.id,
namun entertaiment
dan interaction
tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
brand awareness,
brand image, brand
loyalty followers
Lazada.co.id.
4. Nadhila Hanifa; Untuk Metode Hasil dari Persamaan Variabel (X)
Pengaruh Brand mengetahui Kuantitatif penelitian yang di Variabel (Y) social media
Association, Brand pengaruh dapatkan ini akan yaitu brand marketing.
Loyalty, Brand brand dibahas sesuai awareness, Objek dan
Awareness, Brand association, dengan hipotesis brand image, tempat penelitian
Image Terhadap brand yang telah dibahas, brand loyalty yang berbeda.
Brand Equity loyalty, hasilnya adalah dan
Telkomsel (Studi brand brand awareness, menggunakan
awareness, brand image dan metode
24
Pada Generasi Y Di brand image brand loyalty penelitian yang
Indonesia).; terhadap berpengaruh sama yaitu
e-Proceeding of brand equity signifikan terhadap metode
Management : pada brand equity kuantitatif.
Vol.5, No.2; 2018 Telkomsel Telkomsel pada
Generasi Y di
Indonesia.
5. Mega Melina Untuk Metode Hasil dari Persamaan Variabel (X)
Dewi; Pengaruh mengetahui Kuantitatif penelitian yang di Variabel (Y) social media
Brand Awareness, seberapa dapatkan ini yaitu brand marketing.
Perceived Quality besar mendapatkan hasil awareness, Objek dan
of Brand, Brand pengaruh bahwa brand brand image, tempat penelitian
Association, Brand Brand awareness, brand brand loyalty yang berbeda.
Loyalty, dan Brand Awareness, image, brand dan
Image Terhadap Perceived loyalty memiliki menggunakan
Brand Equity Erigo Quality of pengaruh yang metode
Menurut Brand, Brand signifikan positif penelitian yang
Mahasiswa di Association, terhadap brand sama yaitu
Surabaya.; Brand equity Erigo pada metode
Jurnal Ilmiah Loyalty, dan responden yaitu kuantitatif.
Mahasiswa Brand Image mahasiswa di
Universitas Terhadap Surabaya.
Surabaya Vol.6 Brand Equity
No.2; 2017 Erigo
25
TABEL 2.2
JURNAL INTERNASIONAL
26
Brand Loyalty on marketing image dan brand marketing,
Tourism Sector in untuk loyalty. brand
Indonesia; The membuat awareness,
Winners Vol.22, brand brand image,
No.2; 2021 awareness, brand loyalty
brand image, dan
brand menggunakan
loyalty pada metode yang
sektor turis sama yaitu
di Indonesia metode
kuantitatif
3. Usep Sahud; The Untuk Metode Social media Persamaan Variabel (Y)
Influence of Social mengetahui Kuantitatif marketing variabel (X) brand awareness
Media Marketing pengaruh electronic word of yaitu social dan brand image.
Electronic Word of social media mouth dan media marketing Objek dan
Mouth and marketing consumer dan (Y) yaitu tempat penelitian
Consumer pada brand attachment positif brand loyalty. berbeda.
Engangement to loyalty di dan signifikan Menggunakan
Brand Loyalty in Grab mempengaruhi metode yang
Indonesia Grab Indonesia variabel brand sama yaitu
Company; loyalty. Variabel metode
International Journal yang paling kuantitatif.
of Business and mempengaruhi
Social Science brand loyalty
adalah social media
27
Research Vol.2, marketing dan yang
No.2; 2021 paling rendah
memprengaruhi
brand loyalty
adalah electronic
word of mouth.
4. Bulut DULEK; The Metode Hasil penelitian Persamaan Objek dan
Impact of Social Kuantitatif menunjukan bahwa variabel (X) dan tempat penelitian
Media Avertisement ditemukan hasil (Y) yaitu social yang berbeda
Awareness on yang positif dan media
Brand Awareness, signifikan antara marketing,
Brand Image, Brand brand awareness brand
Attitude and Brand dan social media awareness,
Loyalty : A research marketing, brand image,
on University sedangkan korelasi brand loyalty
Student; yang berarti tidak dan
International Journal di temukan antara menggunakan
of Contemporary brand awareness metode yang
Economics and dan brand image. sama yaitu
Administrative metode
Sciences Vol.9 No.2 kuantitatif .
;2019
5. Yusuf BILGIN; The Untuk Metode Social media Persamaan Objek dan
Effect of Social mengetahui Kuantitatif marketing activities variabel (X) dan tempat penelitian
Media Marketing seberapa memiliki faktor (Y) yaitu social yang berbeda.
Activities on Brand besar yang efektif media marketing,
Awareness, Brand pengaruh terhadap brand brand
28
Image and Brand social media image dan brand awareness,
Loyalty; Business & marketing loyalty, selain itu brand image,
Management terhadap efek yang paling brand loyalty dan
Studies : An brand terlihat pada brand menggunakan
International Journal awareness, awareness. Brand metode yang
Vol.6 No.1; 2018 brand image, image memiliki sama yaitu
brand loyalty efek yang metode
signifikan pada kuantitatif .
brand loyalty.
Selanjutnya brand
awareness
memiliki efek
terbatas terhadap
brand image.
Sumber: Data yang telah diolah (2022)
29
Entertaiment
Brand
Awareness
H5
Interaction
H1
H4
Social Media H3 Brand
Trendiness Marketing Loyalty
Activities
H2
Advertisement
H6
Brand Image
Customization
H1: Social Media Marketing berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand
Awareness akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan
H2: Social Media Marketing berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand
Image akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan
H3: Social Media Marketing berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand
Loyalty akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan
H4: Brand Awareness berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Image
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan
30
H5: Brand Awareness berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Loyalty
akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan
H6: Brand Image berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Loyalty akun
Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Prinsip pada sebuah penelitian yaitu dapat diukur, oleh karena itu harus terdapat
alat ukur pada penelitian yang baik. Alat ukur tersebut biasanya dilakukan dengan
menggunakan instrument penelitian sebagai suatu alat yang digunakan demi mengukur
permasalahan serta fenomena pada penelitian yang akan diamati dan secara spesifik
fenomena dan permasalahan tersebut dinamakan dengan variabel penelitian (Sugiyono,
2017).
33
memiliki stimulus atau pengaruh, dalam bahasa lainnya variabel dependen dapat
disebut juga dengan variabel output, kriteria, serta konsekuen (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini variabel dependen terdiri dari brand awareness (Y1), brand image (Y2),
brand loyalty (Y3).
TABEL 3.2
OPERASIONAL VARIABEL
34
Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan
Menyadari konten akun Ordinal 6
Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan memiliki tujuan
untuk berinteraksi dengan
followers
3.Trendiness Informasi yang di berikan Ordinal 6
Rumah Makan Riung
Panyaungan merupakan yang
terbaru
Penggunaan sosial media Ordinal 7
Instagram oleh Rumah Makan
Riung Panyaungan sangat trendi
4.Advertisement Iklan yang dirilis oleh Rumah Ordinal 8
(Iklan) Makan Riung Panyaungan di
sosial media Instagram menarik
Saya suka dengan konten iklan Ordinal 9
Rumah Makan Riung
Panyaungan yang di
publikasikan di Instagram
Iklan akun sosial media Ordinal 10
Instagram Rumah Makan Riung
Panyaungan secara positif
mempengaruhi perhatian saya
terhadap merek
5.Customization Akun sosial media Instagram Ordinal 11
(kostumisasi) Rumah Makan Riung
35
Panyaungan menyediakan
informasi yang dibutuhkan
Saya dapat dengan mudah Ordinal 12
memperoleh informasi yang
saya perlukan berkat petunjuk di
akun sosial media Instagram
Rumah Makan Riung
Panyaungan
Informasi yang saya perlukan Ordinal 13
dapat di temukan di akun sosial
media Instagram Rumah Makan
Riung Panyaungan
Brand Awareness (Y1) Brand Menyadari keberadaan Rumah Ordinal 14
Recognition Makan Riung Panyaungan
karena akun Instagram Rumah
Makan Riung Panyaungan
Brand Recall Menyebutkan Rumah Makan Ordinal 15
Riung Panyaungan sebagai
salah satu rumah makan yang di
rekomendasikan
Top of Mind Saat menyebutkan rumah makan Ordinal 16
alam perdesaan, Rumah Makan
Riung Panyaungan menjadi
yang pertama kali muncul
dalam benak saya
Brand Image (Y2) Brand Identity Dapat mengenali Rumah Makan Ordinal 17
Riung Panyaungan hanya
dengan melihat logo
36
Brand Admin Instagram Rumah Ordinal 18
Personality Makan Riung Panyaungan
ramah
Brand Rumah Makan Riung Ordinal 19
Association Panyaungan melekat dengan
suasana alam perdesaan
Brand Attitude Admin Instagram Rumah Ordinal 20
and Behaviour Makan Riung Panyaungan
cukup informatif dalam
memberikan informasi
Brand Benefit Kualitas makanan Rumah Ordinal 21
and Makan Riung Panyaungan
Competence sudah terjamin
Brand Loyalty (Y3) Cognitive Puas dengan kualitas makanan Ordinal 22
Loyalty dan pelayanan Rumah Makan
Riung Panyaungn
Affective Menyukai menu dan pelayanan Ordinal 23
Loyalty Rumah Makan Riung
Panyaungan
Conative Lebih memilih makan di Rumah Ordinal 24
Loyalty Makan Riung Panyaungan
dibandingkan makan di tempat
lain
Behavioral Mengunjungi Rumah Makan Ordinal 25
Loyalty Riung Panyaungan lebih dari 3>
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2022)
37
3.2.2 Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan suatu alat ukur pada penelitian yang digunakan
sebagai pengukuran bagi variabel-variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian
(Sugiyono, 2017). Skala yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan skala
likert, skala likert merupakan metode alat ukur pada penelitian untuk mengetahui sikap,
pendapat, serta persepsi-persepsi individu maupun kelompok mengenai fenomena-
fenomena yang terjadi terkait dengan penelitian. Berikut ini adalah Tabel mengenai
Desain Pengukuran Skala Likert:
TABEL 3.3
Tahapan Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti proses secara bertahap dan
sistematis yang diawali dengan mengidentifikasi masalah sampai dengan tahap akhir
yaitu menentukan kesimpulan dan saran.
38
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
1. Rumusan Masalah
39
Tahap pertama yaitu merumuskan masalah yaitu untuk mempertanyakan dan
menjawab pertanyaan tersebut dan mengetahui pengaruh setiap variabel secara
simultan dan berpengaruh antara satu sama lain. Pada Rumah Makan Riung
Panyaungan ini, fenomena yang diangkat adalah kurang aktifnya penggunaan
sosial media Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
2. Landasan Teori
Mengumpulkan landasarn teori untuk menjawab setiap rumusan masalah yang
telah dirancang. Pada landasan teori ini, peneliti menggunakan teori yang
dikemukakan oleh ahli dan mengadopsi referensi dari penelitian terdahulu.
3. Perumusan Hipotesis
Selanjutnya dilakukan perumusan hipotesis menggunakan teori untuk
menjawab rumusan masalah di dalam penelitian. Pada penelitian ini peneliti
membuat hipotesis praduga yaitu Social Media Marketing Instagram
berpengaruh signifikan terhadap Brand Awareness, Brand Image, Brand
Loyalty. Dan Brand Awareness, Brand Image, Brand Loyalty berpengaruh
secara simultan terhadap akun Instagram Rumah Makan Riung Panyaungan.
4. Pengumpulan Data
Hipotesis tersebut selanjutnya akan di buktikan kebenarannya secara
empiris/nyata. Pada penelitian ini, peneliti memakai data primer yaitu kuisioner
yang akan diisi oleh responded yang nantinya akan diolah oleh peneliti.
5. Populasi dan Sampel
Bila populasi terlalu luas dan ada keterbatasan waktu, maka penelitian ini dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Pada penelitian ini
populasi penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung yang pernah
berkunjung, followers atau mengetahui Rumah Makan Riung Panyaungan yang
tidak di ketahui jumlah populasinya.
6. Pengembangan Instrumen
40
Instrument yang akan digunakan untuk pengumpulan data harus valid dan
realibel. Untuk itu sebelum instrument digunakan maka harus diuji validitas
dan reliabilitasnya.
7. Pengujian Instrumen
Setelah instrumen teruji validilitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan
untuk mengukur variabel yang telah di tetapkan untuk di teliti. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuisioner dan studi pustaka.
8. Analisis Data
Analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis yang telah diajukan.
9. Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini terkumpul semua hasil data yang sudah diolah dengan metode-
metodenya, lalu dibuat kesimpulannya dari hasil penelitian tersebut dan dibuat
saran agar dapat membantu dalam pengembangan daripada objek penelitian
yang diambil.
3.4.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah yang tergeneralisir dan terdiri atas suatu objek dan
subjek penelitian ini dan mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang telak
ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat diperoleh pembelajaran dan hasil yang dapat
diambil kesimpulannya. Cakupan pada populasi bukan hanya manusia namum dapat
menjadi objek dan benda lainnya (Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini, populasi yang
ditentukan oleh penulis adalah yang pernah mengunjungi dan followers akun sosial
media Instagram Rumah Makan Riung Panyangan yaitu sebanyak 1.909 followers.
3.4.2 Sampel
41
pendapat tentang masalah yang sedang diteliti. Penelitian jarang mengambil seluruh
anggota populasi untuk diteliti karena biasanya jumlah anggota dalam populasi sangat
banyak sehingga apabila mengambil seluruh populasi maka akan memerlukan dana,
waktu, dan energi yang sangat banyak. Oleh karena itu penelitian ini hanya mengambil
sampel saja untuk di teliti.
Mengingat jumlah populasi penelitian ini sangat banyak seperti yang telah
penulis paparkan dalam penjelasan mengenai populasi, maka penulis menggunakan
teknik sampel Non-Probability Sampling yaitu convenience sampling. Menurut
Sugiyono (2017) convience sampling adalah metode mengambil responden sebagai
sampel berdasarkan waktu dan tempat yang ditemui peneliti serta masuk kriteria
sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah rumus Slovin dengan
formula yaitu:
Keterangan :
N= Ukuran populasi
42
1.933
= 331.41
1+1.933(0,05)
Dengan disimpulkan bahwa sampel yang diambil ialah 331.41 dan dibulatkan
menjadi 350 agar lebih mewakili populasi. Berdasarkan hasil pertimbangan peneliti
dalam menentukan sampel.
Dalam penelitian ini teknik yang diambil adalah non probability sampling
menggunakan convenience sampling. Menurut Sugiyono (2017) convience sampling
adalah metode mengambil responden sebagai sampel berdasarkan waktu dan tempat
yang ditemui peneliti serta masuk kriteria sampel. Dengan metode tersebut, peneliti
memiliki pertimbangan, dimana sampel dimaksud peneliti adalah followers atau
konsumen yang pernah berkunjung ke Rumah Makan Riung Panyaungan yang terpilih
menjadi responden dalam penelitian ini.
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari kuesioner yang
43
diberikan kepada responden yaitu followers Instagram dan konsumen yang pernah
berkunjung ke Rumah Makan Riung Panyaungan.
2. Data Sekunder
Menurut (Sugiyono, 2017) Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Menggunakan data sekunder apabila penulis
mengumpulan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain.
Menurut terdapat dua hal utama dalam mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas kualitas pengumpulan
data berkenaan kecepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh
karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan
instrumen dan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab.
2. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan pencarian data melalui sumber-sumber yang tersedia
seperti dokumen perusahaan, artikel, jurnal, internet, dan sebagainya.
44
3.6.1 Uji Validitas
Keterangan :
𝑛 = Jumlah responden
45
Menurut Indrawati (2015) Reliabilitas adalah menyangkut tingkat kepercayaan,
keterandalan, konsistensi, atau kestabilan hasil suatu pengukuran. Reliabilitas
merupakan salah satu ciri bahwa suatu instrumen pengukur baik. Dalam penelitian ini,
metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach dengan bantuan
SPSS. Menurut Indrawati (2015) koefisien Alpha Cronbach minimal 0.70 untuk
menunjukan bahwa kuesioner memiliki tingkat reliabilitas cukup baik. Berikut
merupakan rumus Alpha Cronbach :
Keterangan:
𝑟𝑖 = Reliabilitas instrument
𝜎 2= Varian total
46
setiap item pernyataan. Kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan didasarkan pada
presentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap pernyataan yang merupakan
jawaban dari 350 responden
2. Presentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan nilai frekuensinya dikali
100%
3. Jumlah responden adalah 350 orang dengan nilai skala pengukuran terbesar
adalah 5 dan skala pengukuran terkecil adalah 1. Sehingga diperoleh :
a. Jumlah kumulatif terbesar = 350 x 5 = 1750
b. Jumlah kumulatif terkecil = 350 x 1 = 350
c. Nilai persentase terbesar = 100%
d. Nilai persentase terkecil = (100 : 500) x 100% = 20%
e. Nilai rentang = 100% - 20% = 80%. Jika nilai rentang dibagi lima skala
pengukuran, didapat nilai interval persentase sebesar 16%.
TABEL 3.4
47
Untuk melihat hasil kriteria interpretasi skor dari setiap variabel dapat dilihat pada garis
kontinum berikut ini:
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2017)
3.8.1 Analisis Stuctural Equation Modeling Partial Least Square (SEM PLS)
48
penjelasan hubungan diantara items dengan variabel-variabel dan mengonfirmasi
model, pada CB-SEM merupakan pemofukan suatu structural model yang cocok (fit)
dengan hasil observasi serta memberikan penjelasan tersebut (Indrawati, 2015).
Pengujian model structural atau inner model ini bertujuan untuk menguji
pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten lainnya. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat nilai path, untuk melihat apakah pengaruh tersebut
signifikan atau tidak dilihat dari nilai t (nilai t dapat diperoleh dengan melakukan proses
49
bootsrapping). Selain dilihat dari nilai pathnya, juga dilihat dari persentase varian yang
dijelaskan yaitu R2 untuk variable laten dependen yang dimodelkan mendapat
pengaruh dari variable laten independen (Indrawati, 2017)
Pada penelitian ini untuk melakukan uji hipotesis dilakukan dengan melihat signifikasi
parameter dan besaran nilai pengaruh diantara variabel-variabel yang saling
berhubungan. Terdapat data dan informasi pada metode estimasi terkait koefisien
regresi, standart error, serta nilai pada T. Besaran pengaruh variabel terhadap variabel
dapat diketahui dengan melihat koefisien regresi. Maka untuk mendapatkan nilai T
tersebut dilakukan dengan perhitungan rumus sebagai berikut:
1. Pada uji hipotesis diketahui Nilai T-Statistic > 1,64. Maka hipotesis akan
diterima (berpengaruh).
2. Pada uji hipotesis diketahui uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini
sebagai berikut:
50
H01 : Social media marketing tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
awareness.
HA1 : Social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
awareness.
H02 : Social media marketing tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
image.
HA2 : Social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand image.
H03 : Social media marketing tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap brand
loyalty.
HA3 : Social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand loyalty.
H04 : Brand awareness tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand image
H05 : Brand awareness tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty
H06 : Brand image tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty
51
3.8.2 Uji Simultal (F)
Pada penelitian ini dilakukan pengujian umum lainnya yaitu berupa uji statistik F yang
memiliki tujuan untuk dapat menunjukkan semua variabel independent serta variabel
bebas yang telah dimasukkan kedalam suatu model penelitian yang dapat diketahui
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel-variabel terikat (Ghozali, 2008).
Terdapat kriteria dalam pengujian simultan sebagai berikut:
a. Pada uji hipotesis diketahui jika nilai uji F-Statistic > F-tabel, maka hipotesis
diterima (berpengaruh).
b. Pada uji hipotesis diketahui jika nilai uji F-Statistic < F-tabel, maka hipotesis
tidak diterima (tidak berpengaruh).
52
DAFTAR PUSTAKA